Share

33. Dua Kemungkinan

Carlos tersenyum lebar. “Jika tidak akrab. Aku boleh minta nomormu?”

“Bukan waktu yang tepat.” Anggun menolak untuk memberikan nomor handphone lalu naik taksi yang melintas di depannya.

“Baiklah. Next time, ya.” Carlos berteriak setelah taksi sudah pergi dari hadapan mereka.

Hans memperhatikan ekor taksi yang sudah menjauh dan menghilang di depannya. Ia menghela napas panjang dengan berat setelah menyelamatkan teman lamanya.

Kekhawatiran terhadap Anggun untuk mengungkap identitasnya adalah nomor satu. Namun, ia percaya kepadanya sehingga menyelamatkan dan menyuruhnya untuk hidup dengan layak.

Hans berharap kejadian itu tidak akan pernah terjadi sebelum semua rencananya berjalan dengan baik.

“Ada apa? Kamu gelisah ditinggal pergi sama wanita penghiburmu?” tanya Carlos sambil tersenyum miring dan meledeknya.

Hans menatap sinis sambil berdecak. “Terima kasih.”

“Sama-sama. Omong-omong, beri saya nomor handphone perempuan tadi. Dia terlihat seksi dan cerdas.”

“Tidak akan pernah. Dia sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status