Home / Urban / Menantu Kuadriliuner / Bab 37. Mas, Ara Mau

Share

Bab 37. Mas, Ara Mau

Author: imam Bustomi
last update Last Updated: 2022-12-28 18:53:49

“Kamu ….” Wanita itu menunjuk Raja. “aku akan melaporkanmu pada polisi karena kamu berani memalsukan stempel dan surat perhiasan atas nama Jawellary Royal,” ancamnya dengan wajah begitu semringah.

Terdengar tawa renyah dari Radit. Akhirnya dia dan kedua orang tuanya mempunyai cara untuk menyingkirkan Raja dari keanggotaan keluarga Nugraha.

“Kali ini kamu nggak bisa menutupi topengmu, pria sampah!” seru Radit. Dia mendengus dengan senyum merendahkan. “ada pesan-pesan terakhirmu sebelum kamu tidur di penjara?”

Ayyara terlihat menghela napas, mencoba diri untuk tidak terpancing amarah. Dia menampilkan senyum yang tampak dibuat-buat, “Tante, Radit … kalau kalian tidak percaya, kalian boleh datang ke rumah kami. Bawalah seorang ahli perhiasan untuk membuktikan keaslian kalungku.”

Raja senang dalam diam, semakin hari Ayyara bertambah bijaksana. Istrinya sudah semakin terbiasa mengontrol diri untuk tidak terpancing emosi.

Raja menatap Margareth dan Radit, “Setiap orang punya hak untuk melap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anuar Ibrahim Anuar Ibrahim
apa untungnya bukti kan kalung itu asli atau nggak terutama pada orang spt paman sekeluarga..... bodoh amat...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 38. Rumah Tangganya Tidak Tergoyahkan

    Perusahaan Samudra Food Mandiri adalah perusahaan milik keluarga Nugraha yang bergerak di bidang makanan. Raja baru mengetahui ternyata perusahaan milik sang Kakek tidak menjalin kerja sama dengan Darmendhara Group. Di titik ini, tiba-tiba ponsel Raja berdering. Dia tersenyum ketika tahu siapa yang menghubunginya. Dia mengangkat telepon itu dan berkata, “Iya, Ara?” “Mas, Ara nggak jadi ke kantor.” Suara Ayyara terdengar panik di seberang sana. “Kakek masuk rumah sakit. Ara minta izin mau pergi ke RS Prince Medical Center.” “Baik, Ara. Mas akan menyusul ke sana,” jawab Raja sembari bangkit dari tempat duduknya. “Kalau Mas nggak diberi izin atasannya, Mas bisa ke rumah sakit nanti sore,” kata Ayyara. “Gampang, Ara. Atasanku pasti memberi izin,” balas Raja sembari membawa langkahnya ke luar rumah. “Tenangkan dirimu. Kakek pasti baik-baik saja.” “Iya, Mas … Ara tunggu di rumah sakit.” Setelah sambungan telepon terputus, Raja segera mencari kendaraan umum di sekitar rumah sewanya.

    Last Updated : 2022-12-28
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 39. 30 Detik Kemudian

    “Baiklah … kita lihat saja tiga puluh detik lagi!” seru Raja dengan tatapan dingin.Bukannya ketakutan, Marcel, Margareth, dan Radit justru semakin tertawa terpingkal-pingkal. Mereka sering mendengar Raja membual, tetapi inilah yang paling terkoyol. Mana mungkin pria sampah seperti Raja mengatakan perusahaan WNE Group–yang notabennya punya kuasa luar biasa di Nusantara bertahun-tahun akan gulung tikar dalam sekejap? Sungguh pria itu telah sakit jiwa.“Aduh, perutku sakit. Aku benar-benar nggak habis pikir, kamu ini kalau disuruh membual jagonya, ya,” ucap Margareth dengan tatapan meledek. “Sadar Raja, sadar … Kamu bukan hidup di dunia dongeng.”Radit berpura-pura menatap kasihan Pada Raja, “Ma, janganlah begitu. Mungkin kehidupan Raja dipenuhi duka. Harapannya tidak sebanding dengan realita, makanya dia berkhayal jadi bos besar yang bisa menggulingkan perusahaan manapun yang dia kehendaki.” Tiba-tiba saja dia tertawa dan raut wajahnya langsung berubah drastis. “Raja, Raja … Darimana

    Last Updated : 2022-12-29
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 40. Siapa Kamu Sebenarnya?

    “Bajingan! Siapa kamu sebenarnya?!” murka Marcel dengan tatapan mata menyala-nyala. “Jawab aku!” Semua orang pun baru menyadari kalau semua ini ada kaitannya dengan ucapan Raja yang awalnya mereka anggap sebagai lelucon, justru saat ini lelucon itu terbukti benar. Lantas siapa Raja sebenarnya? Apakah dia pria kaya yang menyamar sebagai orang miskin? Karena mustahil bagi orang miskin bahkan kaya sekalipun bisa menggulingkan perusahaan ternama di Nusantara, kecuali orang itu mempunyai pengaruh dan kuasa yang amat besar. Saat semua orang carut-marut dengan pikirannya masing-masing, Raja dengan santainya menatap mata menyala-nyala milik Marcel, “Aku Raja, suami Ayyara.” Merasa jawaban itu mempermainkan dirinya, marcel semakin mencengkeram kerah baju Raja, “Jangan main-main denganku! Katakan siapa kamu! Apa hubunganmu dengan semua ini?!” semburnya dengan wajah memerah dan otot-otot di lehernya menyembul di atas permukaan kulit. “Cepat katakan, Bajingan!” Karena kesulitan bernapas, Raja

    Last Updated : 2022-12-29
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 41. Patungan Biaya Perawatan

    “Papa sudah bisa keluar dari UGD dan pindah ke ruang perawatan biasa. Tapi Papa harus mendapat perawatan intensif sampai jantungnya kembali stabil … Masalahnya kita butuh biaya yang tidak sedikit,” jawab Bahri.“Berapa memang biaya kamarnya, Mas?” tanya Margareth.“Ya, tergantung kamarnya. Kalau yang bagus 400 juta per bulan. Tapi kita ambil kamar yang termurah saja, 60 juta per bulan … Jadi bagaimana?” tanya Bahri. Margareth dan Radit menganga mendengarnya, kentara jelas dari ekspresi wajahnya tampak tidak suka dengan opsi biaya kamar di rumah sakit ini–masih terlalu mahal. Sementara, Ayyara langsung berpikir untuk menjual kalung miliknya karena dia ingin sang Kakek mendapatkan perawatan terbaik.Margareth menatap penuh arti pada Bahri dan bertanya, “60 juta? Nggak ada yang murah lagi?” Dalam benak Margareth, uang 60 juta terlalu banyak jika hanya digunakan untuk perawatan Nugraha, tetapi dia tidak mungkin terang-terangan berkata karena di sana masih ada Raja dan Ayyara.Bahri meng

    Last Updated : 2022-12-30
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 42. Perawatan Terbaik Untuk Nugraha

    Selama beberapa detik keluarga Ayyara tertegun, sebelum akhirnya mereka tertawa terbahak-bahak. Sementara, Ayyara tampak bingung dan tidak tahu harus menganggap ucapan Raja sebagai lelucon atau sungguhan. Bukannya dia tak ingin percaya, tetapi mana mungkin suaminya mempunyai uang 1 miliar kalau bukan menjual kalung itu? “Ayyara, suami kamu lucu banget sih! Uang kagak punya, malah ngajak patungan 500 juta-an.” Margareth mengejek ucapan Raja yang dianggap hanyalah bualan belaka. Radit tersenyum sinis pada Raja, “Raja! Kamu tuh ya nggak nyadar jadi orang. Apa kamu belum cukup mempermalukan istrimu dengan semua omong kosongmu?” sindirnya. Bahri pun tak kalah memberikan tatapan mengejek pada Raja, “Kalau sehari saja nggak membual, nggak bisa ya?” Raja menghiraukan ocehan mereka, dia lebih peduli pada sang istri yang tampak murung, “Tunggu sebentar, aku akan mengurusnya ke ruangan administrasi.” Melihat tantapan sang suami yang begitu meyakinkan, Ayyara pun berujung mengangguk dalam

    Last Updated : 2022-12-31
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 43. Bukan Sekedar Bualan

    Setelah membalas pesan, Raja menoleh pada Joshua, “Terima kasih … tapi kamu harus ingat, jangan biarkan orang lain tahu siapa aku,” ucapnya sembari menekan tombol lift yang mengarah ke lantai UGD. “Siap, Pak Raja. Saya pasti memegang amanah Pak Raja dengan baik.” Raja pergi ke ruangan UGD, sedangkan Joshua langsung bertindak cepat menyampaikan instruksi pada tim untuk memindahkan pasien bernama Nugraha dari ruang UGD ke ruang perawatan terbaik yang ada di RS Prince Medical Center. Raja sudah sampai di depan ruang UGD, dia memasuki ruangan menghampiri sang istri yang diikuti pandangan mencela dari keluarga besar Nugraha. “Sudah, Mas?” tanya Ayyara yang sebenarnya ingin mengetes sang suami. Margareth merasa geram pada Ayyara, “Ya ampun, Ayya. Kamu tuh ya bego banget jadi orang. Nggak mungkin lah suamimu ngurus ke bagian administrasi.” dia menatap pada Raja dengan sorot mata merendahkan. “Dari mana kamu? Sok-sok-an mau bayar 1 miliar, bajunya saja nggak pernah ganti.” Raja menghir

    Last Updated : 2022-12-31
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 44. Penawaran Untuk Keluarga Wirdoyo

    Mendengar itu, wajah Marcel langsung memerah. Tanpa disadari, dia menggebrak meja dengan keras. Sementara, Anton justru menyeringai karena putra keluarga wirdoyo itu mudah tersulut emosi.“Jaga mulut anda!” raung Marcel dengan menatap tajam pada Anton. “Jangan–”PLAK!Ferdi menggunakan hampir seluruh kekuatannya untuk menampar Marcel. Dia sangat marah karena sikap anaknya akan berakibat fatal, bisa jadi penawaran tersebut yang diberikan kepadanya akan dibatalkan.Dulu, Ferdi mati-matian untuk memperoleh kerja sama dengan Prince Group, tentu dia tidak akan membiarkan Marcel merusaknya dalam sekejap. Kalau perusahaan keuangan terbesar di Nusantara ini menarik semua aset dari perusahaan miliknya, bisa dipastikan ancaman kebangkrutan tak bisa dihindari. Pengaruh bisnis yang berada di bawah naungan Darmendhara Group terbilang sangat besar, dan hal tersebut yang membuat perusahaan lain berbondong-bondong berebutan menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan milik keluarga Darmendhara.

    Last Updated : 2023-01-01
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 45. Karyawan Baru

    “Siapa yang kamu ingin bunuh?!” seru Anton dari arah dalam–menghampiri Marcel dengan penuh amarah. “Berani sekali mulutmu berkata seperti itu!” Ferdi dan Marcel terkesiap melihat pria itu ikut turun ke bawah. Nyatanya tidak demikian, Anton turun ke bawah karena sudah mengetahui kalau Raja akan datang ke kantor. “Maaf, Pak. Jangan salah paham,” ucap Marcel. Lalu, dia menunjuk ke arah Raja. “Maksud saya pria sampah itu! Aku ingin sekali membunuhnya.” PLAK! Anton langsung menghadiahi sebuah tamparan keras pada Marcel. Kalau bukan karena mengingat pesan Raja, dia pasti sudah menghajar Marcel. Marcel terkesiap, tangannya langsung menutupi pipinya yang memerah membengkak. Sungguh, hari ini adalah hari tersial dalam hidupnya yang harus mendapatkan 2 tamparan dari Ferdi, dan satu tamparan dari Anton. Ferdi sebenarnya sudah tahu kalau Raja adalah menantu dari keluarga Nugraha, tetapi karena dia harus menjaga sikapnya, lantas dia pun memilih bertanya pada Anton dengan sopan “Maaf, Pak. Se

    Last Updated : 2023-01-02

Latest chapter

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 244. Kebahagiaan Sempurna

    Usai berkata demikian, Raja pergi begitu saja. Dia memutuskan pulang ke rumah besar Nugraha. “Sudah cukup mereka bermain-main dengan keluargaku. Waktunya sudah tiba. Aku akan menghukum semua musuh-musuhku,” gumam Raja sembari melangkahkan kakinya. Dua puluh menit kemudian, Raja tiba di rumah besar Nugraha. Dia menghampiri sang Kakek dan Ayyara yang menunggunya di ruang tengah. “Mas?” Mengerti tatapan sang istri yang mencemaskannya, Raja pun menanggapi, “Aku baik-baik saja, tidak ada luka sedikitpun di tubuhku.” Sementara, Nugraha masih mematung di tempat. Dia masih belum menyangka bahwa menantunya itu adalah putra Banara Darmendhara. “Aku sudah menyuruh Anton untuk menghukum semua orang yang berani mengganggu kebahagiaan kita, termasuk Shinta dan Kakaknya,” ucap Raja. Lalu menoleh ke arah Nugraha. “juga Marcel dan Ferdi.” Nugraha yang tidak mengerti pun bertanya, “Maksudnya?” “Sepuluh menit yang lalu Prince Group telah memutus kontrak kerja sama dengan perusahaan WNE Group.

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 243. Menghukum Bagas

    “Malam ini juga Bagas harus menghadapiku!” seru Raja. “Aku juga akan menghukumnya!” sahut Nugraha yang tak kalah murkanya. Ayyara yang bediri di tengah-tengah mereka pun berkata, “Kakek belum sembuh total. Biarkan Mas Raja yang menanganinya.” “Tidak. Kakek mau ikut. Aku–” “Ara benar. Sebaiknya Kakek tidak perlu ikut,” potong Raja. “serahkan semua urusan ini kepadaku.” “Baiklah.” Nugraha berujung mengalah. Raja menoleh ke arah Anton, “Apakah kamu sudah merekamnya?” Anton mengangguk cepat, “Sudah, Pak.” “Kirimkan rekamannya kepadaku,” pinta Raja. *** Bagas mengetahui kalau Jamal dan teman-temannya tertangkap dan diadili. Namun, saat ini dia sama sekali tidak panik. Dia sudah memiliki rencana untuk mengantisipasinya. Bahkan di saat ini dia bermain dengan wanita jalang di sebuah kamar. Tanpa Bagas sadari, di luar sana Raja dan orang-orangnya berhasil melumpuhkan semua anak buahnya yang ditugaskan untuk menjaganya. BRAK! Bagas dan wanita jalangnya spontan menoleh ke arah pintu

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 242. Mengintrogasi Jamal

    “Berlatih menembak,” ucap Anton. Tubuh Jamal semakin begetar hebat, “Saya mohon, Pak. Jangan jadikan saya kelinci percobaan.” Jamal tampak begitu panik melihat tangan Anton mulai terangkat dan mengarahkan pistol ke arah apel yang berada di atasnya, “Saya akan jujur. Saya akan mengatakan siapa yang telah menyuruh saya.” Sudut bibir Anton terangkat, memang ini adalah rencananya untuk memaksa Jamal mengakui segalanya. “Saya janji,” ulang Jamal mencoba meyakinkan Anton. Jamal tak punya pilihan lain. Dia tidak bisa terus-menerus mempertahankan pendiriannya jika tidak ingin nyawanya yang melayang. “Penawaran yang sangat menarik. Tapi jika sekali saja kamu berbohong, aku tidak segan-segan membunuhmu!” seru Anton sambil menempelkan moncong pistol tepat di dahi Jamal. “bukan apel lagi, tapi peluruku akan menembus kepalamu!” “Ba-ik, Pak. Saya akan jujur.” Suara Jamal nyaris tak terdengar karena diselimuti rasa takut yang membesar. “Cepat katakan, Jamal! Jangan bertele-tele!” geram Anton.

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 241. Terbongkarnya Identitas Raja

    “Halo, Pak Raja … Saya sudah berhasil menjalankan tugas dari Pak Raja,” ucap Anton di seberang telepon. Nugraha yang mendengarnya pun merasa terheran-heran. Raja yang sedari tadi mengintip di balik pintu, dia pun masuk kembali dan menghampiri Nugraha. “Lakukan sesuai rencana, Anton,” ucap Raja yang sudah berdiri di samping Nugraha. “Baik, Pak,” jawab Anton, dan setelahnya telepon terputus. Nugraha yang kebingungan pun menatap Raja dengan ekspresi yang begitu serius, “Siapa kamu?” “Aku suami Ayyara, menantu Kakek,” jawab Raja. “Jawab yang jujur. Siapa kamu sebenarnya?” tanya Nugraha. “Aku Raja Elvano Darmendhara. Putra Banara Darmendhara,” jawab Raja serius. “Kamu jangan bercanda.” Raut wajah Nugraha memerah. “Mas Raja nggak bohong, Kek,” sahut Ayyara yang muncul dari luar dan berjalan mendekat. “Mas Raja adalah putra Ayah Banara Darmendhara, pemilik Darmendhara Group.” Nugraha tercengang mendengarnya, tetapi dia masih menganggap Raja dan Ayyara telah berbohong. “Candaan ka

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 240. Menceritakan Motif Penculikan

    “Siapa kamu?” tanya Nugraha.Ayyara merasa heran dengan pertanyaan Nugraha, karena pria itu tak lain dan tak bukan adalah Raja. Dia takut sang Kakek lupa ingatan.“Apa Kakek saya baik-baik saja?” tanya Ayyara kepada si perawat yang sudah berdiri di sampingnya.Si perawat itu menatap Nugraha dengan senyuman ramah, “Maaf, Pak. Nama Bapak siapa?”“Nugraha.”“Dan mereka siapa?” Perawat itu menunjuk ke arah pasangan suami-istri.“Ayyara dan Raja, menantuku,” jawab Nugraha.Ayyara tersenyum, merasa tidak ada masalah dengan ingatan Nugraha. Sementara, perawat itu memeriksa keadaan sang Kakek secara keseluruhan.“Kepala Bapak terluka. Jadi jangan banyak bergerak dulu,” ucap perawat itu setelah selesai melakukan pemeriksaan.“Terima kasih,” balas Nugraha, dan perawat itu pergi dari ruangan setelah berpamitan.Usai kepergian si perawat, Nugraha menatap Raja yang berdiri di samping Ayyara.“Raja? Jujurlah kepada Kakek. Kenapa kamu bersama dengan Pak Anton waktu menyelamatkanku?” tanya Nugraha.“

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 239. Menghukum Jamal

    Raja dan Anton segera masuk ke mobil. Hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit, mereka sudah sampai di sebuah aprtemen, tempat Nugraha dibawa.Raja langsung turun dari mobil, diikuti Anton dan anak buahnya.Sementara, di dalam apartemen Jamal dan teman-temannya tampak terlihat panik bukan main. Pasalnya mereka tahu kalau orang-orangnya Nugraha sedang menuju ke tempatnya.Tak ingin celaka, mereka pun menggunakan Nugraha sebagai tameng untuk menyelamatkan diri.BRAK!Sontak semua mata menoleh ke arah pintu yang di dobrak. Jamal pun langsung menempelkan pistol ke pelipis Nugraha yang terikat tak sadarkan diri di kursi.Raja yang melihat wajah Nugraha yang dipenuhi darah, seketika aura mengerikan begitu kental menguar dari dirinya.“Jangan berani mendekat! Atau kalian akan melihat Nugraha mati di tanganku!” ancam Jamal penuh mengintimidasi, walau dia sendiri sebenarnya agak gentar menghadapi Raja dan anton beserta anak buahnya.“Kamu telah melakukan kesalahan besar, Jamal!” seru Anton

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 238. Menyelamatkan Nugraha

    “Kurang ajar!” pekik Jamal tanpa dia sadari belum memutus sambungan telepon. “Anda mau mati, hah?!” Tentu saja di seberang sana Ayyara yang mendengarnya seketika berteriak, “Kakek?! Siapa kalian?!” Jamal kaget dan baru menyadari kecerobohannya, tetapi karena terlanjur dia pun berterus terang, “Kakekmu akan mati di tanganku!” Usai mengatakan itu, Jamal seketika memutus sambungan telepon sepihak. Dia lalu menatap Nugraha dengan tatapan penuh amarah. “Aku tidak sekedar berbual! Malam ini anda harus mati!” Nugraha malah membalasnya dengan cengiran lebar. Dia sama sekali tidak terlihat takut. Dia tahu setelah ini Ayyara akan meminta bantuan Anton untuk melacak keberadaannya, entah itu dirinya dalam keadaan selamat ataupun mati. “Kamu ingin membunuhku? Silahkan. Tapi nyawa dibayar nyawa. Aku mati, kalian juga pasti akan mati! Cucuku punya hubungan dekat dengan Pak Anton,” ucap Nugraha. Situasinya kini berubah, justru sekarang Jamal dan teman-temannya yang terlihat panik-sepaniknya. “

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 237. Disuruh Oleh Satu Orang

    “Kali ini kamu menang. Tapi ilmu wing chungku akan mematahkan tulangmu!” seru pria itu sambil menggerak-gerakkan tangannya. Melihat Raja hanya terdiam, pria itu mulai maju menyerangnya. “Kamu tidak akan bisa menahan gempuran pukulanku!” Raja menangkis serangan demi serangan yang mengandalkan teknik kecepatan tangan. Awalnya dia kewalahan, tetapi akhirnya dia dapat mengimbanginya. Raja yang tak ingin bermain-main, ketika ada kesempatan dia langsung menyarangkan pukulan di dada lawannya hingga terpental ke belakang. Para penjahat lagi-lagi dibuat terkejut. Mereka berulang kali menggeleng-geleng tak percaya melihat Raja juga memiliki ilmu whing chung. Bahkan pergerakannya lebih cepat dan gesit. “Tidak masuk akal,” gumam pimpinan penjahat tanpa disadari. Sementara, Ayyara berhasil membuka pintu mobil dan mengambil ponselnya. Dia lalu cepat menjauh dan berdiri di tempat asalnya agar mereka tidak curiga. Secara diam-diam, dia pun mengirim pesan kepada Anton untuk meminta bantuan. “B

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 236. Dari Berbagai Perguruan Silat

    Ancaman pria itu tampak tidak main-main, membuat Ayyara yang mendengarnya semakin mengkhawatirkan keselamatan Raja. Dia berulang kali menarik tangan sang suami untuk cepat-cepat berlari masuk ke dalam mobil. Namun, suamimya malah merespon dengan segurat senyuman sembari menggelengkan kepalanya. “Kalau lari, mereka justru akan menembak kita,” bisik Raja. Ayyara baru menyadari kebodohannya. Dia pun akhirnya menatap tajam kepada para penjahat. “Pergi! Jangan sakiti suamiku!” Teriaknya, walaupun keringat dingin mulai membasahi dahi. Teriakan Ayyara mulai menarik perhatian beberapa orang. Namun, pimpinan penajahat itu dengan mudah mengatasinya. Dia tersenyum kepada orang-orang yang berada di sekitar sana, “Maaf menganggu. Kami hanya berakting buat film pendek.” Benar saja, semua orang percaya dan hanya berlalu lalang tanpa curiga lagi. Selepas itu, pimpinan penjahat kembali menatap Ayyara, “Gampang sih. Kalau suamimu tidak ingin disakiti, ikutlah dengan kami,” ucapnya sambil sesekal

DMCA.com Protection Status