Share

Bab 276

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Martin mencibir, “Brandon, kamu ini memang pintar membual, ya! Kamu juga dulu menyombongkan diri dan bilang kalau kamu itu presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya, sekarang kamu membual lagi. Kamu sekarang malah berani merendahkan Keluarga Limantara. Kamu pikir kamu ini siapa, sih? Tukang kibul seperti kamu ini, memang nggak pantas menjadi bagian dari Keluarga Limantara!”

Brandon menjawab, masih dengan nada datarnya, “Kalaupun aku membual, apa urusannya denganmu? Aku mau makan dan menghabiskan waktuku di mana juga memangnya apa hubungannya denganmu? Buat apa kamu repot-repot merecoki aku?”

Martin semakin naik pitam. Dia kemudian membalas, “Sebagai wakil presdir dari Grup Limantara, bagaimana bisa aku diam saja kalau ada orang yang seenaknya menggunakan aset Keluarga Limantara?”

Enrica yang menyadari bahwa Brandon terus-terusan ditekan mencoba mencari jalan keluar. “Brandon, kita makan di tempat lain saja, bagaimana?”

“Nggak perlu, kita akan tetap makan di sini.” Brandon tidak lagi me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Dewa   Bab 277

    Wajah Martin membiru memperhatikan asyiknya Brandon dan Enrica yang begitu akrabnya bercanda dan tertawa bersama.Menantu sampah itu berani-beraninya mendekati perempuan cantik di hadapannya, bahkan dengan modal dari kekayaan Keluarga Limantara pula! Sungguh muak Martin melihat pemandangan di depannya ini!....Setelah makan malam, Hannah berniat untuk merebahkan tubuhnya dan istirahat. Tiba-tiba, ponselnya berdering.“Martin, malam-malam begini ada apa meneleponku?” Hannah memasang wajah ketus saat menjawab telepon Martin.Hubungan keduanya memang tidak baik. Martin jarang menghubungi Hannah lewat telepon.“Hannah, apa kamu sedang bersama suami sampahmu itu?” Martin bertanya dengan senyum menjijikkannya.“Memangnya kenapa? Apa urusannya denganmu?” Bahkan dari sambungan telepon pun, suara Hannah dapat terdengar jelas begitu ketus.“Ya, memang nggak ada hubungannya denganku, sih. Hanya saja, kamu harus tahu. Menantu sampah alias suamimu itu, lagi menghamburkan uang Keluarga Limantara, b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 278

    Wajah Cherry memucat. Dengan paniknya dia berkata, “Kak, kamu salah paham. Kita dulu nggak seakrab itu, makanya aku terkesan dingin kepadamu. Akhir-akhir ini, aku tahu bahwa kamu adalah orang yang baik, makanya aku berniat mengakrabkan diri denganmu.”“Malam ini aku meluangkan waktu untuk menemanimu makan malam. Aku yakin, di masa depan kita bisa lebih akrab lagi. Jadi tolong, Kak, tolong lepaskan aku. Ayo, kita makan malam bersama, hanya kita berdua, oke?”Cherry biasanya memasang wajah yang judes. Namun, dia bukanlah seorang mahasiswi polos yang tidak tahu apa-apa tentang dunia luar. Dia paham bagaimana emosi bisa membutakan seseorang. Pada saat ini, jika saja dia tidak mengikuti alur yang dibangun oleh Marco, Marco bisa saja bertindak di luar nalar. Dirinya bisa saja disiksa oleh Marco, atau akibat yang paling fatal, bisa saja nyawanya ikut melayang.Marco perlahan mendekat ke arah Cherry, kemudian dia berkata dengan pelan, “Kamu mencoba menghalusi aku, ya? Cherry, perkataanmu sung

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 279

    Wajah Cherry merona merah, dia bukan lagi anak kecil yang tidak tahu apa-apa, dia tahu jelas apa yang akan terjadi jika saja Brandon tidak datang tepat waktu. Dia langsung menggigit bibir bawahnya, tidak lagi menjawab perkataan Brandon.“Brandon, aku peringatkan padamu, kalau kamu berani menyentuhku, aku akan membuatmu mendekam di penjara!” Marco akhirnya pun mampu untuk bangkit, meskipun masih dengan tubuh yang gemetar hebat. Dia langsung mengeluarkan senjata lain selain tenaganya yang sudah tidak tersisa, yaitu ancaman.Seorang menantu yang dianggap rendah, seorang menantu yang hanya bisa meringkuk di balik keluarga istrinya, yang hanya bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berani memperlakukannya sampai seperti ini. Marco jelas merasa bahwa dirinya sudah direndahkan, dan dia akan menggunakan segala cara agar bisa membuat Brandon merasakan pembalasannya.Namun, yang terjadi selanjutnya ….“Plak!”Pada detik berikutnya, tamparan kencang menjadi jawaban dari ancaman Marco. Marco pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 280

    Sekitar beberapa menit kemudian, sebuah mobil Mercedes Benz S-Class berwarna hitam menghampiri dan parkir tidak jauh dari mereka. Kemudian, turun seorang pria dengan setelan jas berwarna putih dari dalamnya.Di belakangnya, berdiri sigap dua orang pengawal. Jelas terlihat aura seorang penguasa dari sosok berjas putih itu.Wilson, sang pewaris Keluarga Sentana, sebelumnya selalu berlindung di balik nama Brian Sumandi. Dengan mengandalkan nama Brian, dia bahkan berani untuk mengguncang Perusahaan Investasi Sinjaya.Setelah acara reuni yang juga dihadiri Hannah, Keluarga Sentana akhirnya dibuang oleh Brian. Brian tidak lagi mau menaungi nama Keluarga Sentana. Hal itu menjadi luka yang masih membekas sampai sekarang.Namun, tetap saja latar belakang hebat masih melekat di nama Keluarga Sentana. Meskipun pernah tergelincir beberapa kali dalam hal bisnis, keluarga tersebut tetap berada di atas rata-rata keluarga menengah biasa di penjuru kota.Wilson pun saat ini sedang menyimpan amarah di d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 281

    Brandon dibuat terdiam dengan perkataan Marco. Logika macam apa itu? Kenapa dia malah bangga disebut anjing peliharaan? Apa otak Marco sudah mati?Namun, sebelum Brandon bisa membalas cacian Marco, amarah Wilson yang sudah membuncah tak bisa lagi dicegah.Dia dengan gerakan santai melepas luaran jasnya dan melemparkannya ke arah salah satu pengawal yang ada di sampingnya. Setelah itu, dia berkata, “Siapa, sih, bocah ini? Aku nggak peduli kamu siapa, lebih baik kamu enyah sekarang juga. Kalau nggak, jika sampai amarahku semakin membeludak, aku nggak akan segan-segan buat menghabisimu!”Sambil berbicara, dia melirik ke pengawal yang ada di belakangnya. Pengawal itu seolah mengerti dengan kode yang diberikan oleh Wilson. Dia langsung mengeluarkan lembaran kertas berwarna merah dan melemparkannya sembarang ke tanah.Wilson tidak akan ambil pusing berurusan dengan orang rendahan seperti Brandon ini. Dia memilih cara pintas untuk membuat Brandon pergi, yaitu dengan uang. Semestinya Brandon p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 282

    Begitu mendapati bahwa Hannah sudah tertidur pulas di dalam kamar, Brandon pun tak mencoba menanyakan mengapa baju dan barangnya ada di luar. Dia langsung mengangkut baju dan barangnya ke ruang kerja dan beristirahat di sana.Keesokan paginya, Brandon yang baru saja hendak menyiapkan sarapan pagi mendengar Hannah dengan dinginnya berkata, “Mulai hari ini juga, kamu nggak perlu lagi menyiapkan sarapan di rumah ini.”Brandon sedikit banyak mengerti dengan apa yang terjadi. Dia pun mencoba meyakinkan Hannah, “Hannah, kamu terlalu berpikir macam-macam, aku dan Enrica sungguh nggak ada hubungan apa-apa.”Hannah menatap tajam ke arah Brandon. Dia memang tidak berniat untuk mendebat Brandon, tapi dari sorot matanya jelas terpancar betapa emosi dirinya.Sebelumnya dia selalu menganggap bahwa hubungannya dan Brandon sudah membaik, sudah tidak seperti dulu lagi. Bahkan, dia selalu membayangkan hari ketika dirinya dan Brandon menjalani kehidupan yang mesra selayaknya pasangan suami istri pada umu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 283

    Di balik meja, di seberang Sky, kepala klinik terdiam memandang ekspresi yang terukir di wajah Sky. Meskipun sebetulnya dia sendiri juga merasa takut, ada pertimbangan yang lebih berat yang harus dia pikirkan. Oleh sebab itu, dia memilih untuk menahan rasa takutnya dan tetap menjalankan prosedur yang ada.Meskipun harus menentang Sky, dia tetap punya kesempatan untuk hidup. Lagi pula, dia juga sudah mendapatkan perintah dari Robert. Dibandingkan mengusir adik Sky, entah konsekuensi mengerikan seperti apa yang akan diterimanya jika dia menentang perintah ini.“Kamu tentu lebih paham tentang kondisi adikmu. Adikmu nggak akan mendapat perawatan maksimal jika terus dirawat di klinik yang nggak mumpuni ini. Kalau adikmu terus berada di sini, mustahil adikmu bisa mendapat kesembuhan.”“Adikmu sudah lama menempati ruang rawat kelas satu, padahal kamu juga sering menunggak biaya perawatan. Jika boleh jujur, pihak klinik juga nggak bisa berbuat banyak. Bahkan akhir-akhir ini, banyak keluarga pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 284

    “Sky, kalau kamu mau bergabung denganku, aku akan carikan orang yang bisa menyembuhkan adikmu.” Brandon kini ikut buka suara. Dia langsung bangkit dan menghentikan Robert yang sudah mau hilang kendali.Sky memandang ke arah Brandon dengan tatapan curiga. Kemudian, dia berkata, “Apa menurutmu aku akan percaya begitu saja dengan perkataanmu?”Brandon mengeluarkan kartu nama dokter Enrica yang sudah disiapkannya, lalu berkata, “Ini adalah kartu nama dokter Enrica. Kamu boleh telepon dia, dia yang akan mengatur rencana pengobatan untuk adikmu. Nggak usah khawatir soal biaya, semua aku yang tanggung.”“Bagaimana mungkin? Kamu nggak membohongiku, ‘kan?” Wajah Sky memancarkan ekspresi tidak percaya. Wakil Kepala Rumah Sakit Umum adalah sosok yang agung. Jika bukan operasi yang biayanya sampai ratusan juta, tidak mungkin dia sendiri yang akan turun tangan.Hanya saja, pemuda di depannya ini, bisa seenaknya saja memerintah Sky untuk menelepon dokter Enrica? Bagaimana mungkin Sky bisa percaya?D

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status