Share

Bab 247

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Steven meninggalkan ruangan dengan tersenyum, lalu bergegas ke ruang kerja Wilson.

Wilson Sentana, pewaris Keluarga Sentana Kota Manthana, putra kandung dari keluarga inti Sentana. Lelaki muda ini berumur sekitar 30 tahun. Wajah tampannya terlihat agak pucat.

Keluarga Sentana mengembangkan bisnis mereka di dunia legal dan ilegal. Kekuatannya di dunia gangster memang tidak tergolong besar, tapi dengan hubungan dekat mereka dengan Brian, tidak ada yang berani menyinggung mereka.

Sayangnya, sampai saat ini, Keluarga Sentana masih belum mendengar kondisi terkini Brian.

“Paman,” sapa Steven setelah memasuki ruangan Wilson.

“Hmm.”

Saat ini, Wilson sedang bersenang-senang dengan sekretaris cantiknya. Meskipun merasa diganggu, Wilson juga tidak merasa kesal. Wilson memperlakukan keponakannya yang satu ini dengan sangat baik. Sebab keponakannya pintar dalam menyenangkannya. Wilson juga sangat menyukai nyali besar Steven. Dia bahkan berani untuk bersikap sadis terhadap istrinya sendiri.

Saat i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Dewa   Bab 248

    Ketika semuanya sedang menyantap makanan lezat, Brandon keluar ruangan dengan alasan hendak pergi ke toilet. Namun sebenarnya dia pergi menelepon seseorang.Brandon kenal jelas dengan wanita seperti Eveline. Hanya saja, bagaimanapun tempat ini bukanlah area kekuasaan Brandon. Dia tidak ingin sampai terjadi sesuatu dengan Hannah, yang akan membuat Brandon menyesal nantinya.Tentu saja, Brandon juga tidak kenal dengan anggota Keluarga Sentana. Hanya saja, dia kepikiran ada satu orang yang bisa menekan Keluarga Sentana. Orang itu tak lain adalah Brian.Sekarang Brian sudah menjadi anak buah Robert. Jika Brandon menugaskan Brian untuk menyelesaikan masalah ini, Brian pasti rela melakukannya demi menebus kesalahannya.Kebetulan saat Brandon meninggalkan ruangan untuk menelepon, tampak beberapa preman sedang merokok sambil berjalan ke dalam ruangan.Melihat keberadaan orang-orang ini, tatapan Eveline semakin tajam lagi. Dia lalu berkata pada Steven, “Meskipun Hannah sudah menikah, dia tetap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 249

    “Ckckck, kulit kalian putih sekali. Sini coba Abang elus dulu biar tahu mulus atau nggak?!”“Wajah kalian juga cantik-cantik. Aku paling suka cium wajah seperti ini!”“Sayang sekali nggak ada cowok yang menemani cewek cantik seperti kalian!”Beberapa preman sudah berjalan ke sisi Hannah, Angel, dan Jocey. Mereka juga mengusir para hadirin di ruangan. Hanya saja, beberapa lelaki di ruangan adalah mantan penggemar Hannah. Gambaran ini membangkitkan rasa emosi mereka!“Siapa kalian? Kenapa kalian masuk ke sini? Apa kalian nggak tahu tempat ini sudah kami reservasi?”“Kalian malah menggoda teman kami. Percaya nggak kalau aku lapor polisi?”“Iya, cepat keluar! Kami nggak sambut kedatangan kalian!”“ … ”Beberapa lelaki maju untuk melindungi para wanita. Ini adalah kesempatan mereka untuk menunjukkan betapa perkasanya mereka. Jadi, mana mungkin mereka melewatkan kesempatan ini?“Plak ….”Ketua preman berjalan maju, lalu menampar salah satu lelaki yang sedang berbicara. Dia pun berkata denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 250

    Si lelaki yang ditendang hingga terjatuh itu terlihat gemetar. Dia memegang perutnya sambil berusaha untuk berdiri. Namun, beberapa preman lainnya malah datang untuk menginjak perutnya. Pada akhirnya, si lelaki pun tidak sanggup untuk berdiri lagi.Gambaran ini terlihat sangat menakutkan di mata orang lain. Mereka semua melihat ke sisi Steven dan Eveline berharap bisa mendapatkan bantuan. Hanya saja, mereka berdua malah duduk cantik di tempat seolah-olah masalah ini tidak ada kaitannya dengan mereka.Steven dan Eveline adalah orang yang sangat mementingkan harga diri. Mana mungkin mereka mengizinkan ada yang membuat keonaran? Bisa jadi … preman-preman ini diutus oleh Steven dan Eveline?“Eveline, kita semua itu teman. Apa perlu kamu bersikap sesadis ini?” Seorang mantan penggemar Hannah berbicara dengan emosi.“Hei berengsek! Apa maksudmu? Apa hubungannya masalah ini sama aku? Mereka sendiri yang godain cowok-cowok, apa hubungannya sama aku? Dasar gila!” jerit Eveline sambil berdiri.P

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 251

    “Lho? Cewek cantik lagi bisik-bisik, ya? Apa kalian lagi diskusi siapa giliran pertama? Tenang saja, Abang penganut asas adil dan merata, nggak bakal pilih kasih, kok ….” Seorang preman langsung merangkul pundak Jocey dengan wajah mesumnya. Dia sungguh tidak sabar untuk melahap wanita dengan lekuk tubuh bahenol ini.Jocey spontan mengelak dengan kepanikan. Dia pun menjerit, “Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!”“Lho? Kamu merasa tangan Abang kotor? Nggak apa-apa, nanti kamu akan lebih kotor daripada Abang. Tapi Abang nggak keberatan, kok!” Si preman mengelus dagu Jocey. Sepertinya akan sangat seru untuk bersetubuh dengan cewek cantik ini!Saat ini, wajah Angel juga sudah memucat. Dia bersembunyi di belakang Hannah dengan ketakutan. Saking takutnya, dia pun sudah hampir meneteskan air matanya.Hannah melindungi Angel sambil berjalan maju. Dia tahu Eveline adalah dalang di balik permasalahan ini.“Eveline, aku bisa minta maaf atas kesalahan yang aku perbuat. Tapi apa kamu perlu mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 252

    Setelah mendengar ucapan si preman, Hannah dan kedua teman baiknya langsung memucat. Mereka tentu tahu apa akibatnya jika mereka menyinggung preman-preman ini. Sepertinya orang kaya juga tidak berani menyinggung mereka.“Sudahlah, jangan meronta lagi. Kamu harus belajar untuk menikmati!” Si preman mulai menasihati.“Kalau nggak bisa kabur, terima nasib dan belajar untuk menikmati saja!” tambah si preman lainnya.“Betul, betul!” Preman yang satunya lagi tertawa keras. “Sudahlah, mari kita mulai.”Begitu ucapan dilontarkan, si preman langsung mengelus wajah Hannah.“Plak ….”Hannah sungguh marah. Saking marahnya, dia spontan menampar wajah si preman.Si preman dipukul hingga terbengong. Sepertinya dia sendiri juga tidak menyangka wanita cantik yang kelihatan lemah lembut itu malah berani memukulnya.“Kamu pukul aku? Dasar cewek murahan! Dikasih hati minta jantung! Mentang-mentang kami bersikap lembut sama kamu, kamu kira kamu itu hebat? Sialan!” Preman yang ditampar sangatlah murka. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 253

    Di sebuah ruangan samping di Resor Candalla.Saat ini Brandon sedang duduk di sofa dengan santai. Sementara, Brian yang duduk di seberangnya terlihat sangat gugup.Setelah dididik oleh Robert selama beberapa hari ini, Brian pun sudah mengetahui identitas asli Brandon. Jadi saat menghadapi Brandon, Brian pun hanya memiliki pilihan untuk menuruti perintahnya saja. Dia bahkan tidak berani membantah sama sekali.Sebab, Brian jelas mengetahui bagaimana kekuatan Brandon. Brandon bisa membunuhnya dengan gampang.Kali ini Robert bersedia untuk mengampuni nyawanya juga karena perintah Brandon. Jika tidak, sepertinya Brian sudah menjadi umpan ikan-ikan di sungai.“Dengar-dengar sekarang kamu masih melindungi Keluarga Sentana? Sepertinya kamu cukup berkuasa di Kota Manthana?” Brandon bahkan tidak melirik Brian sekilas pun. Dia berbicara sambil memainkan ponsel jadulnya.Ucapan Brandon membuat seluruh bulu kuduk Brian berdiri. Dia segera membalas, “Tuan Brian, kami hanya teman lama saja. Kalau Tua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 254

    Di dalam ruangan VIP.Saat ini muka Hannah sudah ditampar hingga membengkak, dan bahkan tampak darah segar mengalir di ujung bibirnya.Nasib Jocey dan Angel juga tidak kalah parahnya dari Hannah. Mereka berdua sedang berlutut sambil ditahan oleh preman.Teman-teman yang menyaksikan gambaran di depan mata pun terbengong melongo. Mereka semua memang merasa perbuatan Eveline sudah tergolong keterlaluan, hanya saja tidak ada satu pun dari mereka yang berani bersuara. Bahkan penggemar Hannah juga sedang merinding ketakutan.Apa daya? Eveline terlalu sadis. Jika mereka buka suara untuk membela Hannah, sepertinya nyawa mereka pun akan melayang.“Kenapa si pecundang itu masih belum kembali? Istrinya lagi di sini, ‘kan? Kenapa dia nggak lindungi istrinya? Apa dia mau suruh kita untuk lindungi istrinya?”“Bisa jadi dia kabur setelah melihat kejadian ini! Namanya juga pecundang, pasti nggak punya nyali lah! Lagi pula, meski dia ada di sini, apa dia bisa menandingi mereka semua?”“Steven itu anggo

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 255

    “Istriku … semua ini salahku … aku nggak seharusnya tinggalin ruangan ini …. Kamu … kamu nggak apa-apa, ‘kan? Apa kamu merasa sakit?” tanya Brandon dengan suara bergetar. Saat ini, dia merasa sangat menyesal kenapa dirinya meninggalkan ruangan dalam waktu lama?Hannah berusaha untuk membuka matanya. Ketika melihat Brandon yang berada di hadapannya, tiba-tiba Hannah merasa tenang. Dia berkata dengan tersenyum, “Sayang, aku … aku nggak apa-apa ….”Selama tiga tahun ini, ini adalah pertama kalinya Hannah memanggil Brandon dengan sebutan “Sayang”. Hanya saja, Brandon tidak menyadarinya.Brandon memapah Hannah untuk berdiri. Ekspresinya saat ini terlihat semakin muram saja.Preman yang menahan Jocey dan Angel menyadari anggotanya sudah dipukul. Saat ini, mereka berdua langsung melepaskan kedua wanita itu, dan langsung melayangkan tinjuan.Salah seorang preman berbicara dengan tersenyum sinis, “Pecundang, mana mungkin kamu bisa lindungi istrimu? Nanti kami akan tiduri istrimu di hadapanmu! H

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status