Di dalam ruangan VIP.Saat ini muka Hannah sudah ditampar hingga membengkak, dan bahkan tampak darah segar mengalir di ujung bibirnya.Nasib Jocey dan Angel juga tidak kalah parahnya dari Hannah. Mereka berdua sedang berlutut sambil ditahan oleh preman.Teman-teman yang menyaksikan gambaran di depan mata pun terbengong melongo. Mereka semua memang merasa perbuatan Eveline sudah tergolong keterlaluan, hanya saja tidak ada satu pun dari mereka yang berani bersuara. Bahkan penggemar Hannah juga sedang merinding ketakutan.Apa daya? Eveline terlalu sadis. Jika mereka buka suara untuk membela Hannah, sepertinya nyawa mereka pun akan melayang.“Kenapa si pecundang itu masih belum kembali? Istrinya lagi di sini, ‘kan? Kenapa dia nggak lindungi istrinya? Apa dia mau suruh kita untuk lindungi istrinya?”“Bisa jadi dia kabur setelah melihat kejadian ini! Namanya juga pecundang, pasti nggak punya nyali lah! Lagi pula, meski dia ada di sini, apa dia bisa menandingi mereka semua?”“Steven itu anggo
“Istriku … semua ini salahku … aku nggak seharusnya tinggalin ruangan ini …. Kamu … kamu nggak apa-apa, ‘kan? Apa kamu merasa sakit?” tanya Brandon dengan suara bergetar. Saat ini, dia merasa sangat menyesal kenapa dirinya meninggalkan ruangan dalam waktu lama?Hannah berusaha untuk membuka matanya. Ketika melihat Brandon yang berada di hadapannya, tiba-tiba Hannah merasa tenang. Dia berkata dengan tersenyum, “Sayang, aku … aku nggak apa-apa ….”Selama tiga tahun ini, ini adalah pertama kalinya Hannah memanggil Brandon dengan sebutan “Sayang”. Hanya saja, Brandon tidak menyadarinya.Brandon memapah Hannah untuk berdiri. Ekspresinya saat ini terlihat semakin muram saja.Preman yang menahan Jocey dan Angel menyadari anggotanya sudah dipukul. Saat ini, mereka berdua langsung melepaskan kedua wanita itu, dan langsung melayangkan tinjuan.Salah seorang preman berbicara dengan tersenyum sinis, “Pecundang, mana mungkin kamu bisa lindungi istrimu? Nanti kami akan tiduri istrimu di hadapanmu! H
“Brandon, aku nggak menyangka pecundang sepertimu hebat juga. Tapi apa kamu tahu tempat ini disokong sama siapa? Berhubung kamu sudah membuat keonaran di sini, sepertinya kamu nggak akan bisa tinggalkan tempat ini dengan keadaan bernyawa!” Steven tersenyum sambil berkata. Dia tidak menyadari di depan ruangan VIP, Brian sudah duduk lemas di atas lantai. Bahkan raut wajahnya juga terlihat sangat pucat.Brandon menitipkan Hannah kepada Jocey dan Angel. Kemudian, dia langsung menyorotkan tatapan sinisnya ke sisi Steven. Brandon mengambil asbak rokok dari atas meja, lalu menghantam wajah Steven.“Prang” Wajah Steven langsung membengkak, dan tampak gigi berjatuhan dari mulutnya.“Kamu … berani-beraninya kamu pukul aku? Dasar cowok nggak berguna! Kamu sudah bosan hidup?!” Steven menutup mulutnya dengan ketakutan. Dia sungguh tidak bisa memercayainya.“Berani-beraninya kamu pukul suamiku?! Dasar gila!” Saat ini Eveline bagai orang yang sudah kehilangan kewarasannya saja. Dia langsung menyerbu
Pada saat ini, wajah Eveline yang disuntik botox itu pun jadi mencong lantaran dipukul tadi. Wilson pun merasa jijik ketika melihat wajah Eveline.Awalnya Wilson berencana untuk bersenang-senang dengan Eveline nanti malam. Namun tak disangka, Eveline malah sudah menjadi seperti ini. Wilson pun sudah tidak berminat untuk bersenang-senang lagi.Saat ini, tatapannya beralih ke diri Steven yang sedang tergeletak lemas di atas lantai. “Apa yang terjadi?”“Celaka! Celaka! Dia itu Wilson dari Keluarga Sentana!”“Brandon bodoh sekali! Dia nggak bisa kabur lagi sekarang!”“Wilson itu mesum banget. Kali ini bukan hanya Brandon yang nggak bisa pergi, bisa jadi Hannah dan kedua cewek itu bakal dinodainya ….”Semua orang spontan merinding ketakutan. Wilson Sentana adalah seorang lelaki yang sangat sadis. Bahkan hanya dengan menyebut namanya saja sanggup menakutkan banyak orang. Apalagi dia yang sedang berdiri dengan ekspresi marah sekarang.“Haish, makanya jadi orang itu mesti tahu diri. Apa dia ng
“Bos Brian, sepertinya uang bulanan sudah aku bayarkan. Kenapa kamu ….” Wilson terkejut. Dia memang berani bersikap arogan di hadapan Brandon, tapi dia hanyalah pengecut di hadapan Brian.Tatapan Brian berubah menjadi sangat dingin. Saat ini, dia bahkan lebih ketakutan daripada Wilson. Tanpa omong kosong, Brian langsung menendang Wilson hingga dia bergulir di atas lantai.“Bos Brian, kamu ….” Steven juga kebingungan.“Kalian berdua sudah mencelakaiku!”Selesai memaki, Brian langsung berjalan ke sisi Steven, lalu menghajarnya. Steven yang dihajar pun terus meronta dan berteriak kesakitan.Eveline juga terkejut saat ini. Dia maju untuk mengadang di depan, lalu berkata, “Bos, apa Bos salah pukul orang? Bukan kami yang memukul bawahanmu ….”Brian menghentikan tendangannya, lalu beralih menjambak rambut Eveline. Tak hanya sampai di situ saja, Brian langsung menamparnya sambil memaki, “Kamu lagi, kamu lagi! Padahal mukamu hasil operasi plastik, kamu malah berani menggoda si pecundang dari Ke
Saat ini Brian hanyalah bawahan Robert. Sekarang dia sudah mempertahankan nyawanya dengan tidak mudahnya. Jadi, dia tentu tahu apa yang seharusnya dia lakukan dan apa yang tidak seharusnya dia lakukan.Berhubung Brandon tidak bersedia membongkar identitasnya, tentu saja Brian tidak berani membocorkannya. Hanya saja, Brian tahu bagaimana caranya memberi pelajaran terhadap anggota Keluarga Sentana. Pokoknya apa pun yang terjadi, Brian harus berusaha memuaskan Brandon. Jika tidak, sepertinya nasibnya Brian juga akan berada di ujung tanduk ….“Apa … apa yang terjadi? Brian nggak mau sokong Keluarga Sentana lagi?”“Nggak mungkin! Brian sudah melindungi Keluarga Sentana selama bertahun-tahun. Hubungan mereka juga cukup baik. Mana mungkin Brian melepaskan mereka begitu saja?”“Jangan-jangan Brandon itu orang hebat?”“Omong kosong! Dia hanyalah seorang pecundang! Mana mungkin dia punya kemampuan sehebat itu? Aku merasa seharusnya Brian nggak berani singgung Keluarga Limantara ….”“Sekarang Gr
Hannah juga merasa aneh ketika melihat sikap hormat Brian. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa Brian bisa bersikap begitu hormat terhadapnya? Jangan-jangan karena Brandon?Permasalahannya, Brian juga tidak memperlakukan Brandon dengan istimewa? Sepertinya Hannah sudah berpikir kebanyakan.Brian bisa bersikap seperti ini … seharusnya karena Keluarga Limantara?Saat Hannah masih sedang berpikir, Brandon pun sudah bersuara dengan dingin, “Tadi ada orang yang memukul istriku dan juga ingin menodai istri beserta teman-temannya. Bahkan, ada yang ingin aku keluar dari ruangan dengan merangkak ….”“Pftz ….”Brandon memang berbicara dengan nada datar, tapi Brian malah hampir berlutut. Hanya saja, Brian bisa merasakan peringatan dari tatapan Brandon, dia pun tidak berani untuk berlutut. Brian teringat dengan pesan Robert sebelumnya. Brandon adalah orang yang sangat amat rendah hati. Jika Brian berani membongkar identitasnya, dia pun akan kehilangan nyawanya.Setelah menarik napas dalam-dalam
“Dia?” Hannah melihat Enrica, lalu spontan bertanya dengan suara kecil.“Oh iya, sepertinya kalian belum saling kenal.” Brandon menepuk keningnya, lalu memperkenalkan, “Dia Dokter Enrica, dokter di UGD Rumah Sakit Manthana. Kami pernah bertemu sebelumnya.”“Dok, ini istriku, tolong segera obati dia.”Raut wajah kedua wanita terlihat agak aneh, tapi saat ini Brandon lebih peduli dengan cedera Hannah. Jadi, dia pun tidak berpikir kebanyakan.Ketika Enrica mendengar kata “istriku”, dia terbengong sejenak. Namun beberapa saat kemudian, Enrica kembali menyadarkan diri, lalu berkata dengan tersenyum, “Istrinya Tuan Brandon cantik sekali. Kamu tenang saja, aku jamin cederanya nggak bakal meninggalkan bekas.”“Emm, aku percaya sama kamu.” Akhirnya Brandon bisa menghela napas lega. Dia tentu tidak khawatir dengan teknik medis Enrica. Jika Enrica sudah berbicara dengan begitu yakin, Brandon pun merasa tenang.Tak lama kemudian, Hannah, Jocey, dan Angel dibawa ke ruang UGD untuk diobati.Tiba-tib