“Brandon, aku nggak menyangka pecundang sepertimu hebat juga. Tapi apa kamu tahu tempat ini disokong sama siapa? Berhubung kamu sudah membuat keonaran di sini, sepertinya kamu nggak akan bisa tinggalkan tempat ini dengan keadaan bernyawa!” Steven tersenyum sambil berkata. Dia tidak menyadari di depan ruangan VIP, Brian sudah duduk lemas di atas lantai. Bahkan raut wajahnya juga terlihat sangat pucat.Brandon menitipkan Hannah kepada Jocey dan Angel. Kemudian, dia langsung menyorotkan tatapan sinisnya ke sisi Steven. Brandon mengambil asbak rokok dari atas meja, lalu menghantam wajah Steven.“Prang” Wajah Steven langsung membengkak, dan tampak gigi berjatuhan dari mulutnya.“Kamu … berani-beraninya kamu pukul aku? Dasar cowok nggak berguna! Kamu sudah bosan hidup?!” Steven menutup mulutnya dengan ketakutan. Dia sungguh tidak bisa memercayainya.“Berani-beraninya kamu pukul suamiku?! Dasar gila!” Saat ini Eveline bagai orang yang sudah kehilangan kewarasannya saja. Dia langsung menyerbu
Pada saat ini, wajah Eveline yang disuntik botox itu pun jadi mencong lantaran dipukul tadi. Wilson pun merasa jijik ketika melihat wajah Eveline.Awalnya Wilson berencana untuk bersenang-senang dengan Eveline nanti malam. Namun tak disangka, Eveline malah sudah menjadi seperti ini. Wilson pun sudah tidak berminat untuk bersenang-senang lagi.Saat ini, tatapannya beralih ke diri Steven yang sedang tergeletak lemas di atas lantai. “Apa yang terjadi?”“Celaka! Celaka! Dia itu Wilson dari Keluarga Sentana!”“Brandon bodoh sekali! Dia nggak bisa kabur lagi sekarang!”“Wilson itu mesum banget. Kali ini bukan hanya Brandon yang nggak bisa pergi, bisa jadi Hannah dan kedua cewek itu bakal dinodainya ….”Semua orang spontan merinding ketakutan. Wilson Sentana adalah seorang lelaki yang sangat sadis. Bahkan hanya dengan menyebut namanya saja sanggup menakutkan banyak orang. Apalagi dia yang sedang berdiri dengan ekspresi marah sekarang.“Haish, makanya jadi orang itu mesti tahu diri. Apa dia ng
“Bos Brian, sepertinya uang bulanan sudah aku bayarkan. Kenapa kamu ….” Wilson terkejut. Dia memang berani bersikap arogan di hadapan Brandon, tapi dia hanyalah pengecut di hadapan Brian.Tatapan Brian berubah menjadi sangat dingin. Saat ini, dia bahkan lebih ketakutan daripada Wilson. Tanpa omong kosong, Brian langsung menendang Wilson hingga dia bergulir di atas lantai.“Bos Brian, kamu ….” Steven juga kebingungan.“Kalian berdua sudah mencelakaiku!”Selesai memaki, Brian langsung berjalan ke sisi Steven, lalu menghajarnya. Steven yang dihajar pun terus meronta dan berteriak kesakitan.Eveline juga terkejut saat ini. Dia maju untuk mengadang di depan, lalu berkata, “Bos, apa Bos salah pukul orang? Bukan kami yang memukul bawahanmu ….”Brian menghentikan tendangannya, lalu beralih menjambak rambut Eveline. Tak hanya sampai di situ saja, Brian langsung menamparnya sambil memaki, “Kamu lagi, kamu lagi! Padahal mukamu hasil operasi plastik, kamu malah berani menggoda si pecundang dari Ke
Saat ini Brian hanyalah bawahan Robert. Sekarang dia sudah mempertahankan nyawanya dengan tidak mudahnya. Jadi, dia tentu tahu apa yang seharusnya dia lakukan dan apa yang tidak seharusnya dia lakukan.Berhubung Brandon tidak bersedia membongkar identitasnya, tentu saja Brian tidak berani membocorkannya. Hanya saja, Brian tahu bagaimana caranya memberi pelajaran terhadap anggota Keluarga Sentana. Pokoknya apa pun yang terjadi, Brian harus berusaha memuaskan Brandon. Jika tidak, sepertinya nasibnya Brian juga akan berada di ujung tanduk ….“Apa … apa yang terjadi? Brian nggak mau sokong Keluarga Sentana lagi?”“Nggak mungkin! Brian sudah melindungi Keluarga Sentana selama bertahun-tahun. Hubungan mereka juga cukup baik. Mana mungkin Brian melepaskan mereka begitu saja?”“Jangan-jangan Brandon itu orang hebat?”“Omong kosong! Dia hanyalah seorang pecundang! Mana mungkin dia punya kemampuan sehebat itu? Aku merasa seharusnya Brian nggak berani singgung Keluarga Limantara ….”“Sekarang Gr
Hannah juga merasa aneh ketika melihat sikap hormat Brian. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa Brian bisa bersikap begitu hormat terhadapnya? Jangan-jangan karena Brandon?Permasalahannya, Brian juga tidak memperlakukan Brandon dengan istimewa? Sepertinya Hannah sudah berpikir kebanyakan.Brian bisa bersikap seperti ini … seharusnya karena Keluarga Limantara?Saat Hannah masih sedang berpikir, Brandon pun sudah bersuara dengan dingin, “Tadi ada orang yang memukul istriku dan juga ingin menodai istri beserta teman-temannya. Bahkan, ada yang ingin aku keluar dari ruangan dengan merangkak ….”“Pftz ….”Brandon memang berbicara dengan nada datar, tapi Brian malah hampir berlutut. Hanya saja, Brian bisa merasakan peringatan dari tatapan Brandon, dia pun tidak berani untuk berlutut. Brian teringat dengan pesan Robert sebelumnya. Brandon adalah orang yang sangat amat rendah hati. Jika Brian berani membongkar identitasnya, dia pun akan kehilangan nyawanya.Setelah menarik napas dalam-dalam
“Dia?” Hannah melihat Enrica, lalu spontan bertanya dengan suara kecil.“Oh iya, sepertinya kalian belum saling kenal.” Brandon menepuk keningnya, lalu memperkenalkan, “Dia Dokter Enrica, dokter di UGD Rumah Sakit Manthana. Kami pernah bertemu sebelumnya.”“Dok, ini istriku, tolong segera obati dia.”Raut wajah kedua wanita terlihat agak aneh, tapi saat ini Brandon lebih peduli dengan cedera Hannah. Jadi, dia pun tidak berpikir kebanyakan.Ketika Enrica mendengar kata “istriku”, dia terbengong sejenak. Namun beberapa saat kemudian, Enrica kembali menyadarkan diri, lalu berkata dengan tersenyum, “Istrinya Tuan Brandon cantik sekali. Kamu tenang saja, aku jamin cederanya nggak bakal meninggalkan bekas.”“Emm, aku percaya sama kamu.” Akhirnya Brandon bisa menghela napas lega. Dia tentu tidak khawatir dengan teknik medis Enrica. Jika Enrica sudah berbicara dengan begitu yakin, Brandon pun merasa tenang.Tak lama kemudian, Hannah, Jocey, dan Angel dibawa ke ruang UGD untuk diobati.Tiba-tib
Angel yang berada di samping terlihat memucat. Ketika dia melihat gambaran di depan mata, dan menyadari ekspresi Hannah, dia pun berusaha untuk meredakan kecanggungan. “Jocey, kamu jangan bicara lagi. Masalah seharusnya nggak seperti yang kamu katakan. Tadi Enrica sudah membantu kita mengobati luka kita dengan sangat serius. Dia itu seharusnya adalah gadis baik-baik.”“Angel, kenapa kamu malah bela orang lain?” Jocey tersenyum sinus. “Gara-gara diolesi sedikit obat, kamu malah lupa kalau kita hampir dilecehkan gara-gara si pecundang itu? Brandon, jangan kira setelah kamu antar kami ke rumah sakit, kami bisa lupakan masalah ini?”“Kalau kamu bisa seperti laki-laki normal dan lebih berkompeten, apa mungkin kami akan dipukuli sama si wanita jalang itu? Aku saranin kamu untuk segera cerai sama Hannah!”Saat ini suasana di ruangan berubah menjadi sangat canggung. Raut wajah Brandon juga menjadi sangat muram.Brandon sungguh tidak menyangka akan terjadi masalah seperti ini. Kenapa Jocey mal
Begitu ucapan dilontarkan, semua orang di ruangan UGD langsung terdiam membisu.Hannah juga sedikit terbengong. Dulu ketika Brandon direndahkan oleh Jocey dan Angel, dia juga tidak pernah berteriak sekeras ini. Namun sekarang, kenapa Brandon bersikap seperti ini? Apa karena dia merasa bersalah?Kepikiran hal ini, Hannah pun menggigit bibir bawahnya, dan hatinya terasa kalut. Dia sendiri juga tidak mengerti apakah dirinya sedang cemburu atau sedang bersedih.Akal sehat Hannah memberitahunya, selama tiga tahun menikah, dia sama sekali tidak pernah berhubungan ranjang dengan Brandon. Jadi, wajar kalau Brandon punya simpanan di luar sana.Namun, saat masalah benar-benar terjadi, entah kenapa perasaan Hannah terasa sangat kacau.“Jocey, jangan bicara lagi!” Hannah menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, “Aku antar kalian pulang.”Selesai berbicara, Hannah mengulurkan tangan untuk meminta kunci mobil Brandon, lalu membawa Jocey dan Angel meninggalkan rumah sakit.Hannah sendiri juga tidak m