Share

Bab 252

Setelah mendengar ucapan si preman, Hannah dan kedua teman baiknya langsung memucat. Mereka tentu tahu apa akibatnya jika mereka menyinggung preman-preman ini. Sepertinya orang kaya juga tidak berani menyinggung mereka.

“Sudahlah, jangan meronta lagi. Kamu harus belajar untuk menikmati!” Si preman mulai menasihati.

“Kalau nggak bisa kabur, terima nasib dan belajar untuk menikmati saja!” tambah si preman lainnya.

“Betul, betul!” Preman yang satunya lagi tertawa keras. “Sudahlah, mari kita mulai.”

Begitu ucapan dilontarkan, si preman langsung mengelus wajah Hannah.

“Plak ….”

Hannah sungguh marah. Saking marahnya, dia spontan menampar wajah si preman.

Si preman dipukul hingga terbengong. Sepertinya dia sendiri juga tidak menyangka wanita cantik yang kelihatan lemah lembut itu malah berani memukulnya.

“Kamu pukul aku? Dasar cewek murahan! Dikasih hati minta jantung! Mentang-mentang kami bersikap lembut sama kamu, kamu kira kamu itu hebat? Sialan!” Preman yang ditampar sangatlah murka. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status