Share

Bab 193

Seketika, Enrica juga bingung harus menyalahkan atau berterima kasih terhadap Brandon. Saat ini, tatapannya ketika memandang Brandon juga terlihat kalut. Seumur hidupnya, ini adalah pertama kalinya Enrica kebingungan bagaimana menghadapi seorang lelaki. Hanya saja, Enrica yang seperti ini terlihat semakin memesona dan menawan.

“Kamu berani pukul aku? Apa kamu tidak tahu ini area kekuasaanku?” Saat ini amarah Jivan langsung meluap. Dia pun sudah kehilangan akal sehatnya. “Aku nggak peduli kamu itu siapa. Aku berharap kamu bisa segera pergi dari sini. Kalau tidak, aku akan bikin kamu mati mengenaskan!”

Brandon tersenyum, lalu berjalan pergi untuk mencekik leher Jivan, lalu mengangkatnya dengan perlahan.

“Kamu … kamu mau ngapain? Lepaskan aku! Lepaskan!” Mungkin karena Jivan dicekik, akal sehatnya pun sudah kembali. Saat ini, dia spontan menjerit.

Enrica yang berada di samping berkata, “Jangan … jangan gegabah ….”

Brandon memalingkan kepalanya untuk melirik Enrica sekilas, lalu berkata de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status