“Nama menantu pecundang itu memang sangat legendaris. Aku nggak habis pikir seorang cowok bisa hidup dengan begitu terhina. Dengar-dengar kedudukannya bahkan lebih rendah daripada anjing peliharaan kalian. Setiap hari kerjaannya hanya beresin rumah dan dimaki. Dia bahkan minta uang jajan sama istrinya. Cowok seperti itu memang sudah merusak nama baik cowok saja!”Martin tersenyum sinis, lalu berkata, “Bukan begitu saja! Kak David, kamu nggak tahu betapa rendahannya dia. Dia bukan cuma masak dan beres-beres rumah saja, dia juga pernah cuci sepatu sahabat istrinya. Dia bahkan nggak diperbolehkan untuk makan di meja makan, dan hanya makan makanan sisa!”Ketika mengucapkan kata-kata itu, Martin semakin jijik dengan Brandon.“Apa? Serendah itu? Aku sungguh penasaran dengan tampang cowok itu. Ingin sekali aku menamparnya sampai mati! Malu-maluin saja! Dia memang nggak pantas untuk hidup!” David sebagai anggota gangster tidak mungkin akan hidup dengan dibiayai oleh wanita.“Haish!” Martin men
“Sebenarnya bukan masalah serius, hanya ada kabar bagus untukmu. Aku harap kamu bisa mengabulkan sedikit permintaanku,” ucap Lucas dengan tersenyum. Dia memang kelihatan seperti lelaki tua yang ramah, tapi sebenarnya dia sangatlah licik. Brandon mengerutkan keningnya tidak mengerti apa maksud ucapan Lucas. Setelah berpikir beberapa saat, Brandon baru berkata, “Aku pasti akan melakukan semua yang diperintahkan Pak Lucas. Hanya saja, aku bilang dulu di awal. Aku tidak suka melakukan hal yang melanggar prinsip.”Lucas pun tertawa terbahak-bahak. “Aku suka pemuda berprinsip sepertimu, tidak seperti anak muda lainnya yang hanya menuruti perintah saja. Mereka bahkan tidak mempunyai pendirian, bagaimana bisa maju? Kalau begitu, aku tidak bertele-tele lagi. Bagaimana pandanganmu terhadap Keluarga Marlon?”“Keluarga Marlon menggeluti bisnis barang antik dan memiliki relasi yang sangat luas. Kalian memang rendah hati, tapi semua orang tahu kalian memiliki banyak aset dan relasi. Sepertinya hany
“Aku tidak tertarik dengan Keluarga Limantara, tapi istriku bermarga Limantara.” Raut wajah Brandon terlihat datar. “Kami saling mencintai. Inilah alasannya! Kalau Pak Lucas tidak ada urusan lain lagi, aku pamit dulu.”Selesai berbicara, Brandon tersenyum pada Dessy, lalu meninggalkan tempat.Lucas juga tidak menghalanginya. Dia menatap kepergian Brandon dengan ekspresi bingung.Seorang lelaki … seorang lelaki yang begitu muda malah tidak tergoda dengan uang, kekuasaan, dan juga wanita cantik? Kenapa dia bisa begitu teguh pada pendiriannya?Asalkan Brandon bersedia, uang dan kekuasaan pun akan jatuh ke tangannya. Dari mana asal rasa percaya dirinya? Sepertinya dia sudah terlalu arogan?Saat ini Lucas sungguh tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Brandon. Saat masih muda dulu, Lucas memang adalah seorang lelaki yang arogan, tapi dia tidak memiliki keberanian seperti ini.Bukankah lelaki di depannya ini hanyalah seorang menantu pecundang? Dari mana asal keberaniannya?Dia memang jago
“Benar apa kata Martin! Kawasan pusat bisnis adalah proyek besar keluarga kita. Masalah ini bersangkutan dengan masa depan Keluarga Limantara! Jangan sampai terjadi apa-apa dengan proyek ini!”“Bisa jadi orang-orang yang membuat kericuhan melihat Hannah itu cewek, makanya mereka baru menindasnya. Siapa tahu setelah penanggung jawab proyek ini diganti jadi cowok, proyek akan berjalan lancar.”“Hannah, jangan-jangan kamu takut? Kalau kamu takut, kami bersedia untuk bantu kamu.”Saat ini, semua anggota Keluarga Limantara “berbaik hati” menawarkan bantuan. Hanya saja, mereka semua malah berpikir bagaimana mengambil alih posisi penanggung jawab proyek ini. Bahkan, tidak ada satu pun yang memikirkan solusi penyelesaiannya.Menurut mereka, semua ini bisa terjadi karena Hannah. Meski Hannah menyerahkan posisi orang lain, dia juga harus menyelesaikan masalah ini sendiri.Raut wajah Herman terlihat sangat serius. Awalnya dia tidak terlalu optimis terhadap Hannah. Namun, dia juga takut Keluarga L
Brandon pulang awal malam ini.Melihat Brandon bahkan tidak merasa bersalah lantaran dirinya pulang larut malam semalam, amarah Hannah langsung membara. Dia memelototi Brandon, lalu masuk ke kamarnya.“Ibu, ada apa ini?” Brandon kebingungan, sepertinya dia tidak membuat kesalahan terhadap Hannah.“Kamu masih tahu perhatian sama istrimu? Dua malam ini kamu ke mana saja? Kamu nggak cuci baju, nggak bersihin kamar mandi, dan bahkan nggak masak. Kamu ingin aku mati kelaparan?” Saat ini, Tansri sedang menonton di ruang tamu. Ketika mendengar pertanyaan Brandon, dia pun langsung memelototinya.Sejak Brandon menggunakan uang 200 ribu untuk mendapatkan investasi dari Perusahaan Investasi Sinjaya. Sikap Tansri terhadap Brandon sudah mulai membaik, tapi tidak tergolong baik-baik sekali ….“Aku ada kerjaan,” jelas Brandon.“Kerjaan kepalamu! Jangan kira aku nggak tahu kamu hanya sopir dari mobil bekas itu? Apa kamu pantas untuk bersama anakku? Kalau bukan karena Hannah mohon sama aku, aku pasti
“Hah? Apa bagus seperti ini?” Brandon terlihat tenang, tapi kenyataannya dia merasa sangat gugup. Jangan-jangan setelah tiga tahun, akhirnya Brandon memiliki kesempatan untuk menjalankan malam pertamanya? Brandon sungguh kegirangan.“Kamu … kamu pergi mandi dulu. Kamar mandi di lantai bawah lagi rusak, masih belum diperbaiki.” Hannah segera mencari alasan.Brandon juga tidak omong kosong, dan langsung berlari untuk membasuh tubuhnya. Kemudian ketika melihat Hannah giliran memasuki kamar mandi, Brandon pun mulai melakukan push-up untuk pemanasan.Tak sampai setengah jam, Hannah sudah keluar dari kamar mandi. Dia mengenakan piyama dengan corak beruang yang imut. Bahkan tampak juga bulir-bulir air di atas kulit mulusnya.Brandon segera berdiri, dan tatapannya terus tertuju pada diri Hannah. “Imut sekali!”“Apa katamu?” Hannah mengeringkan rambutnya sambil bertanya.“Emm, aku bilang baju tidurmu imut sekali.” Brandon lalu menambahkan, “Istriku, malam ini aku tidur di dalam atau di luar?”“
“Hahaha! Kamu memang setia kawan!” David menepuk-nepuk pundak Martin. “Ini malah adalah kabar bagus bagiku! Aku memang berharap semua orang tahu aku berhasil mendapatkan wanita idamanku! Selain itu, aku juga ingin si pecundang itu tahu cewek yang nggak berhasil dia tiduri sudah jatuh ke tanganku!”“Kamu tenang saja! Asalkan reputasi Hannah hancur, dia pasti akan bersedia untuk bersamaku. Aku juga nggak kepikiran cara lain untuk dapatkan dia!” ucap David dengan tersenyum lebar.Martin juga ikut tersenyum. “Mulai besok, pasti ada banyak cowok yang cemburu sama kamu. Gimanapun kakakku itu primadona di Kota Manthana! Kelak kita akan jadi satu keluarga. Aku ucapkan selamat dulu atas pernikahan Kak David!”Mendengar kata “satu keluarga”, David semakin gembira lagi, dan senyuman di wajahnya semakin mesum lagi. Dia sudah tidak bisa bersabar lagi.Keesokan paginya, Martin datang ke ruang kerja Hannah.“Aku sudah janjian sama dia. Asal kamu tahu, aku mencarinya dengan mengandalkan banyak relasik
“Apa Ayah benar-benar mengira aku berbaik hati ingin bantu Hannah?” tanya Martin dengan tersenyum puas.“Maksudmu, semua ini jebakan?” tanya Renald kembali.Martin tidak lagi merahasiakan rencananya. Dia menjelaskan dengan tersenyum, “Semua ini juga berkat pesan Ayah waktu itu. Jujur saja, orang yang membuat keonaran itu adalah orangku!”Renald mengerutkan keningnya sambil menatap putranya. “Ayah ngerti kalau kamu suruh orang luar untuk hadapi Hannah. Tapi aku nggak ngerti kenapa kamu malah bantu dia untuk selesaiin masalah ini? Kenapa?”“Ayah, aku ingin menghancurkan cewek itu. Dengan begitu, aku baru punya kesempatan untuk menduduki posisi manajer proyek!”Martin merasa sangat gembira. Dia tidak bisa membocorkan masalah ini kepada orang luar, dan tidak bisa memamerkan kepintarannya. Saat ini, Martin merasa sangat puas akhirnya bisa menceritakan rencananya kepada sang ayah.Setelah selesai mengatasi Hannah, Martin bukan hanya bisa menjadi manajer proyek, dia juga bisa dengan lancarnya