“Hahaha! Kamu memang setia kawan!” David menepuk-nepuk pundak Martin. “Ini malah adalah kabar bagus bagiku! Aku memang berharap semua orang tahu aku berhasil mendapatkan wanita idamanku! Selain itu, aku juga ingin si pecundang itu tahu cewek yang nggak berhasil dia tiduri sudah jatuh ke tanganku!”“Kamu tenang saja! Asalkan reputasi Hannah hancur, dia pasti akan bersedia untuk bersamaku. Aku juga nggak kepikiran cara lain untuk dapatkan dia!” ucap David dengan tersenyum lebar.Martin juga ikut tersenyum. “Mulai besok, pasti ada banyak cowok yang cemburu sama kamu. Gimanapun kakakku itu primadona di Kota Manthana! Kelak kita akan jadi satu keluarga. Aku ucapkan selamat dulu atas pernikahan Kak David!”Mendengar kata “satu keluarga”, David semakin gembira lagi, dan senyuman di wajahnya semakin mesum lagi. Dia sudah tidak bisa bersabar lagi.Keesokan paginya, Martin datang ke ruang kerja Hannah.“Aku sudah janjian sama dia. Asal kamu tahu, aku mencarinya dengan mengandalkan banyak relasik
“Apa Ayah benar-benar mengira aku berbaik hati ingin bantu Hannah?” tanya Martin dengan tersenyum puas.“Maksudmu, semua ini jebakan?” tanya Renald kembali.Martin tidak lagi merahasiakan rencananya. Dia menjelaskan dengan tersenyum, “Semua ini juga berkat pesan Ayah waktu itu. Jujur saja, orang yang membuat keonaran itu adalah orangku!”Renald mengerutkan keningnya sambil menatap putranya. “Ayah ngerti kalau kamu suruh orang luar untuk hadapi Hannah. Tapi aku nggak ngerti kenapa kamu malah bantu dia untuk selesaiin masalah ini? Kenapa?”“Ayah, aku ingin menghancurkan cewek itu. Dengan begitu, aku baru punya kesempatan untuk menduduki posisi manajer proyek!”Martin merasa sangat gembira. Dia tidak bisa membocorkan masalah ini kepada orang luar, dan tidak bisa memamerkan kepintarannya. Saat ini, Martin merasa sangat puas akhirnya bisa menceritakan rencananya kepada sang ayah.Setelah selesai mengatasi Hannah, Martin bukan hanya bisa menjadi manajer proyek, dia juga bisa dengan lancarnya
Sore harinya, sesuai janji Brandon, dia mengendarai mobil Porsche untuk menjemput Hannah pulang kerja. Awalnya dia tidak ingin mengendarai mobil mewahnya, tapi tidak mungkin Brandon pergi bernegosiasi dengan mengendarai sepeda elektriknya, ‘kan?Setelah menjemput Hannah, Brandon pun pergi ke alamat yang dikirim Hannah tadi.Sebenarnya Hannah merasa agak takut. Saking takutnya, dia bahkan terlihat memucat. “Brandon, aku sudah pikir seharian, aku merasa ada yang menjanggal. Jangan-jangan ini perangkapnya si Martin? Apa kita akan dalam bahaya?”Brandon tersenyum, lalu berkata dengan santai, “Tenang saja! Selama ada aku, aku tidak akan izinkan ada orang yang melukaimu. Kecuali … mereka bisa membunuhku.”Selesai berbicara, tampak aura membunuh dari mata Brandon. Brandon tidak peduli bagaimana orang lain memperlakukannya, tapi jika ada yang ingin mencelakai Hannah, Brandon pun tidak akan tinggal diam.Wajah Hannah spontan merona. Sepertinya Hannah akan merasa tenang selama ada Brandon di sis
“Dia suamiku, Brandon,” jawab Hannah dengan tenang.Begitu ucapan dilontarkan, semua orang termasuk David pun tertawa terbahak-bahak. Sepertinya tidak ada yang tidak mengenal Brandon. Namanya sudah cukup terkenal ….“Ckckck, ini cowok yang kamu hidupi? Dia memang malu-maluin saja! Hei, jangan-jangan kamu impoten?” tanya David.“Kak David, dia menjijikkan sekali. Aku jadi ingin hajar dia!”“Sini, biar aku saja! Aku takut tenagamu terlalu kuat, nanti malah akan makan korban jiwa. Biar aku saja, aku akan bersikap lebih lembut!”“Ngapain lembut-lembut?! Memangnya dia itu cewek? Biar aku saja!”Ketika melihat anak buah yang sedang ricuh, David melambaikan tangannya mengisyaratkan mereka untuk berhenti bercekcok, “Sudahlah, kalian lagi ngapain? Apa kalian nggak lihat dia masih kecil, dia itu penakut. Gimana kalau dia terkejut sampai ngompol di celana? Jangan bikin jijik, ya!”“Hahaha ….”Terdengar lagi suara tawa dari sekitar.Hannah sungguh geram. Dia memelototi David, lalu berkata, “Aku da
Tiga ratus miliar?!Hannah terlihat sangat syok. Harta kekayaan Keluarga Limantara memang sekitar triliunan, tapi jika mereka bisa mengeluarkan uang tunai sebanyak itu, apa mereka masih perlu investasi dari Perusahaan Investasi Sinjaya? Lagi pula Perusahaan Investasi Sinjaya juga baru mencairkan modal investasi tahap pertama sebesar 100 miliar saja, sekarang David malah ingin minta 300 miliar? Sepertinya David tidak bermaksud untuk melakukan negosiasi.“Kalau Keluarga Limantara punya uang sebanyak itu, kami juga nggak perlu diinvestasi perusahaan lain. Tuan David, hari ini kami datang untuk negosiasi dengan kamu. Kalau ada masalah, kamu bisa terus terang saja. Sepertinya nggak ada dendam di antara keluargaku dengan kamu, kenapa kamu malah persulit kami?” ucap Hannah yang sedang berusaha menahan amarahnya.“Kenapa? Bukannya kalian harusnya bangga bisa dipersulit aku? Lagi pula, sejak kapan aku harus beri kalian alasan? Memangnya Keluarga Limantara itu siapa? Malah minta diberi penjelas
Terlihat senyum sinis di wajah Brandon. Dia langsung mengambil botol bir dari atas meja, dan menghantamnya ke atas kepala si preman.Si preman menatap Brandon dengan syok. Beberapa detik kemudian, kepalanya kliyengan, dan dia pun jatuh ke atas lantai.“Kamu ….”“Sialan! Ternyata si pecundang itu sadis juga!”“Mana mungkin? Bukannya dia itu lelaki lemah?”“Kenapa kalian malah takut? Paling-paling dia belajar dari sinetron? Dia cuma lagi beruntung saja ….”Saat ini, anak buah David memaki, dan tidak ada satu pun yang berani maju.Awalnya mereka mengira si pecundang itu tidak berguna sama sekali. Tak disangka, dia malah berani untuk turun tangan? Lelaki di hadapan mereka sungguh berbeda dengan yang dibayangkan.Bahkan, Hannah juga terbengong. Sebelumnya Brandon memang pernah memukul Nelson, tapi Nelson hanyalah orang yang pernah gym selama beberapa tahun ini, beda halnya dengan para preman ini. Mereka semua sudah lama berkecimpung di dunia gangster, semuanya mahir dalam berkelahi.Gambara
“Diberi temanku,” jelas Brandon dengan asal-asalan. “Masalah ini nggak penting. Hal yang paling penting adalah kita bisa tahu siapa dalang di balik masalah ini, dan bisa keluar dari sini dengan aman.”Hannah menggigit bibir bawahnya, dan tidak berbicara lagi.Video yang diperlihatkan Brandon kepada David tadi memang membingungkan Hannah. Hanya saja, sekarang Hannah hanya ingin segera meninggalkan tempat berbahaya ini.David yang duduk di seberang terlihat muram. Dia pun berkata, “Aku bisa beri tahu kalian, tapi aku harus memastikan kebenaran dari omonganmu, baru kalian boleh pergi.”Brandon menggeleng. “Tidak! Aku akan tetap tinggal di sini, tapi biarkan istriku pergi. Setelah dia sampai di rumah dengan selamat, aku baru akan beri tahu kamu.”David semakin geram lagi. Dia menatap Brandon tanpa berkata-kata.Brandon berkata dengan sinis, “Aku bulang aku akan tinggal di sini, apa kamu nggak percaya sama aku? Kamu juga bisa pastikan kebenaran berita itu dulu, baru beri tahu aku siapa oran
Saat ini, Robert berjalan ke sisi Brandon, lalu berbicara dengan sedikit membungkuk, “Tuan Brandon, apa yang perlu aku lakukan?”Gambaran ini malah membuat David tertawa. “Robert, apa kamu sudah gila? Kamu malah hormat sama seorang pecundang? Gimanapun kamu dan aku tergolong orang hebat dan sadis di dunia gangster Kota Manthana, kamu nggak malu?”Robert spontan mengangkat kepalanya untuk menatap David, lalu berbicara dengan sinis, “David, sampai sekarang kamu masih belum ngerti juga? Sepertinya kamu memang bodoh!”David kembali tersenyum. Kedatangan Robert bersama ratusan anak buahnya memang agak membingungkan. Hanya saja, apa mungkin Robert berani menyentuhnya? Jika Robert berani, apa perlu dia menunggu sampai sekarang?“Robert, kamu nggak perlu takutin aku. Apa kamu lupa masih ada orang di atasku?! Kalau terjadi apa-apa denganku hari ini, nasibmu pun akan berakhir tragis! Jadi, jangan ikut campur dalam urusanku!” ucap David dengan ketus.Robert hanya tersenyum dan tidak menjelaskan a