“Dia suamiku, Brandon,” jawab Hannah dengan tenang.Begitu ucapan dilontarkan, semua orang termasuk David pun tertawa terbahak-bahak. Sepertinya tidak ada yang tidak mengenal Brandon. Namanya sudah cukup terkenal ….“Ckckck, ini cowok yang kamu hidupi? Dia memang malu-maluin saja! Hei, jangan-jangan kamu impoten?” tanya David.“Kak David, dia menjijikkan sekali. Aku jadi ingin hajar dia!”“Sini, biar aku saja! Aku takut tenagamu terlalu kuat, nanti malah akan makan korban jiwa. Biar aku saja, aku akan bersikap lebih lembut!”“Ngapain lembut-lembut?! Memangnya dia itu cewek? Biar aku saja!”Ketika melihat anak buah yang sedang ricuh, David melambaikan tangannya mengisyaratkan mereka untuk berhenti bercekcok, “Sudahlah, kalian lagi ngapain? Apa kalian nggak lihat dia masih kecil, dia itu penakut. Gimana kalau dia terkejut sampai ngompol di celana? Jangan bikin jijik, ya!”“Hahaha ….”Terdengar lagi suara tawa dari sekitar.Hannah sungguh geram. Dia memelototi David, lalu berkata, “Aku da
Tiga ratus miliar?!Hannah terlihat sangat syok. Harta kekayaan Keluarga Limantara memang sekitar triliunan, tapi jika mereka bisa mengeluarkan uang tunai sebanyak itu, apa mereka masih perlu investasi dari Perusahaan Investasi Sinjaya? Lagi pula Perusahaan Investasi Sinjaya juga baru mencairkan modal investasi tahap pertama sebesar 100 miliar saja, sekarang David malah ingin minta 300 miliar? Sepertinya David tidak bermaksud untuk melakukan negosiasi.“Kalau Keluarga Limantara punya uang sebanyak itu, kami juga nggak perlu diinvestasi perusahaan lain. Tuan David, hari ini kami datang untuk negosiasi dengan kamu. Kalau ada masalah, kamu bisa terus terang saja. Sepertinya nggak ada dendam di antara keluargaku dengan kamu, kenapa kamu malah persulit kami?” ucap Hannah yang sedang berusaha menahan amarahnya.“Kenapa? Bukannya kalian harusnya bangga bisa dipersulit aku? Lagi pula, sejak kapan aku harus beri kalian alasan? Memangnya Keluarga Limantara itu siapa? Malah minta diberi penjelas
Terlihat senyum sinis di wajah Brandon. Dia langsung mengambil botol bir dari atas meja, dan menghantamnya ke atas kepala si preman.Si preman menatap Brandon dengan syok. Beberapa detik kemudian, kepalanya kliyengan, dan dia pun jatuh ke atas lantai.“Kamu ….”“Sialan! Ternyata si pecundang itu sadis juga!”“Mana mungkin? Bukannya dia itu lelaki lemah?”“Kenapa kalian malah takut? Paling-paling dia belajar dari sinetron? Dia cuma lagi beruntung saja ….”Saat ini, anak buah David memaki, dan tidak ada satu pun yang berani maju.Awalnya mereka mengira si pecundang itu tidak berguna sama sekali. Tak disangka, dia malah berani untuk turun tangan? Lelaki di hadapan mereka sungguh berbeda dengan yang dibayangkan.Bahkan, Hannah juga terbengong. Sebelumnya Brandon memang pernah memukul Nelson, tapi Nelson hanyalah orang yang pernah gym selama beberapa tahun ini, beda halnya dengan para preman ini. Mereka semua sudah lama berkecimpung di dunia gangster, semuanya mahir dalam berkelahi.Gambara
“Diberi temanku,” jelas Brandon dengan asal-asalan. “Masalah ini nggak penting. Hal yang paling penting adalah kita bisa tahu siapa dalang di balik masalah ini, dan bisa keluar dari sini dengan aman.”Hannah menggigit bibir bawahnya, dan tidak berbicara lagi.Video yang diperlihatkan Brandon kepada David tadi memang membingungkan Hannah. Hanya saja, sekarang Hannah hanya ingin segera meninggalkan tempat berbahaya ini.David yang duduk di seberang terlihat muram. Dia pun berkata, “Aku bisa beri tahu kalian, tapi aku harus memastikan kebenaran dari omonganmu, baru kalian boleh pergi.”Brandon menggeleng. “Tidak! Aku akan tetap tinggal di sini, tapi biarkan istriku pergi. Setelah dia sampai di rumah dengan selamat, aku baru akan beri tahu kamu.”David semakin geram lagi. Dia menatap Brandon tanpa berkata-kata.Brandon berkata dengan sinis, “Aku bulang aku akan tinggal di sini, apa kamu nggak percaya sama aku? Kamu juga bisa pastikan kebenaran berita itu dulu, baru beri tahu aku siapa oran
Saat ini, Robert berjalan ke sisi Brandon, lalu berbicara dengan sedikit membungkuk, “Tuan Brandon, apa yang perlu aku lakukan?”Gambaran ini malah membuat David tertawa. “Robert, apa kamu sudah gila? Kamu malah hormat sama seorang pecundang? Gimanapun kamu dan aku tergolong orang hebat dan sadis di dunia gangster Kota Manthana, kamu nggak malu?”Robert spontan mengangkat kepalanya untuk menatap David, lalu berbicara dengan sinis, “David, sampai sekarang kamu masih belum ngerti juga? Sepertinya kamu memang bodoh!”David kembali tersenyum. Kedatangan Robert bersama ratusan anak buahnya memang agak membingungkan. Hanya saja, apa mungkin Robert berani menyentuhnya? Jika Robert berani, apa perlu dia menunggu sampai sekarang?“Robert, kamu nggak perlu takutin aku. Apa kamu lupa masih ada orang di atasku?! Kalau terjadi apa-apa denganku hari ini, nasibmu pun akan berakhir tragis! Jadi, jangan ikut campur dalam urusanku!” ucap David dengan ketus.Robert hanya tersenyum dan tidak menjelaskan a
“Jangan-jangan dia itu pelawak? Kenapa lucu sekali?!”“Dia? Pembunuh? Sepertinya dia akan jatuh dalam sekali tendang! Malah sok hebat!”“ … ”Robert mengangkat kepalanya dengan perlahan, dan tatapannya terlihat sangat sinis. “Tuan Brandon, gimana kalau aku ….”Brandon menggelengkan kepalanya, lalu berbicara dengan nada datar, “Biar aku saja! Tadi dia ingin tidur sama istriku, mana mungkin aku tinggal diam?”Selesai berbicara, Brandon mengamati tempat tinggal David.David spontan melangkah mundur beberapa langkah, lalu memaki dengan emosi tinggi, “Pecundang! Apa maumu?”Beberapa orang bawahan langsung mengangkat tongkat besi, dan mengadang di depan David. Mereka semua seolah-olah ingin menantang Brandon.Melihat Brandon masih tidak menghentikan langkahnya, bawahan David menjerit dengan kesal, lalu mulai menyerang Brandon. Namun, Brandon malah bisa dengan gampangnya mengelak pukulan mereka semua. Bahkan, Brandon masih sempat-sempatnya mengambil asbak rokok, lalu menghantam lawannya.“Pra
Darah tampak mengalir dari hidung. David memegang hidungnya sambil menjerit kesakitan.Jika Martin melihat gambaran ini, dia pasti akan membayangkan kembali. Sebab, dia juga pernah dihantam Brandon dengan menggunakan asbak. Martin pasti tidak menyangka Brandon bahkan berani bersikap sekasar ini terhadap David si raja gangster.Saat ini, bahkan David juga mulai ragu apakah lelaki di hadapannya adalah lelaki yang konon selalu mencuci kaki istrinya?Sebab, konon kedudukan menantu pecundang itu bahkan lebih rendah daripada anjing peliharaan Keluarga Limantara. Bagaimana dia bisa begitu kuat sekarang?“Siapa yang mengutusmu?” Brandon membuang asbak dari tangannya, lalu langsung mencekik leher David. Suaranya terdengar sangat dingin.Raut wajah David memucat. Hanya saja, dia langsung berkata dengan serius, “Brandon, kami punya aturan kami. Kalau kamu hebat, bunuh aku saja. Kalau nggak, besok kamu akan mati bersama Keluarga Limantara!”“Kamu nggak tepati janji? Aku sudah beri tahu kamu siapa
David spontan merinding. Bukannya dia takut dengan Robert, tapi entah kenapa dia memiliki firasat kalau dirinya tidak seharusnya menyinggung Brandon. Si Brandon bahkan lebih mengerikan seratus kali lipat daripada Robert.Saat ini, David berkata dengan tubuh merinding, “Orang yang memerintahku adalah … Martin. Dia beri aku uang 4 miliar untuk ….”Martin!Ternyata dia pelakunya!Sebelumnya Brandon sudah menduga masalah ini pasti berhubungan dengan Martin. Hanya saja, tak disangka dia adalah dalang di balik permasalahan ini. Martin memang pintar dalam memikirkan ide licik.Brandon membuka ponselnya, lalu melemparnya ke hadapan David. “Katakan dengan jelas. Jangan sampai ada yang ketinggalan.”David refleks menunduk. Dia tidak berani menatap Brandon karena rencana menodai istrinya Brandon adalah idenya. Entah bagaimana nasibnya jika Brandon mengetahui masalah ini? Sepertinya David akan mati mengenaskan ….“Kalau kamu nggak mau bilang, kamu akan lanjut dipukul.”“Aku katakan! Aku katakan!”