Share

Bab 215

Darah tampak mengalir dari hidung. David memegang hidungnya sambil menjerit kesakitan.

Jika Martin melihat gambaran ini, dia pasti akan membayangkan kembali. Sebab, dia juga pernah dihantam Brandon dengan menggunakan asbak. Martin pasti tidak menyangka Brandon bahkan berani bersikap sekasar ini terhadap David si raja gangster.

Saat ini, bahkan David juga mulai ragu apakah lelaki di hadapannya adalah lelaki yang konon selalu mencuci kaki istrinya?

Sebab, konon kedudukan menantu pecundang itu bahkan lebih rendah daripada anjing peliharaan Keluarga Limantara. Bagaimana dia bisa begitu kuat sekarang?

“Siapa yang mengutusmu?” Brandon membuang asbak dari tangannya, lalu langsung mencekik leher David. Suaranya terdengar sangat dingin.

Raut wajah David memucat. Hanya saja, dia langsung berkata dengan serius, “Brandon, kami punya aturan kami. Kalau kamu hebat, bunuh aku saja. Kalau nggak, besok kamu akan mati bersama Keluarga Limantara!”

“Kamu nggak tepati janji? Aku sudah beri tahu kamu siapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status