Share

Bab 220

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Kakek, aku benar-benar nggak tahu apa yang sudah dia lakukan di rumah David. Hanya saja, masalah dia nggak pulang semalaman itu … harusnya benar. Hmm ….” Martin berlagak serba salah, dan tertegun sejenak baru melanjutkan, “Kakek, nggak peduli masalah ini benar atau nggak, aku cuma ingin bilang dia bisa pergi cari David juga demi masalah proyek. Jangan salahkan dia ….”

“Prang ….”

Herman membanting gelas ke lantai, lalu berkata dengan geram, “Ini bukan masalah proyek! Ini masalah reputasi keluarga! Aku tidak peduli apa alasannya. Kalau dia benar-benar melakukan hal yang memalukan nama Keluarga Limantara, aku tidak akan maafkan dia!”

“Kakek, Kakek jangan bicara seperti ini. Meski Hannah melakukannya, semua itu juga demi proyek Keluarga Limantara!”

“Iya, Kek. Kita seharusnya pengertian sama dia! Jadi wanita itu nggak gampang! Apalagi suaminya itu pecundang. Siapa lagi yang bisa diharapkan Hannah selain dirinya sendiri?”

“Cih! Suaminya itu memang nggak berguna banget! Gara-gara si pembawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Dewa   ​​Bab 221

    “Gabriel, apa maksudmu?!” Suasana hati Hannah sedang tidak bagus. Ditambah lagi, dia adalah manajer proyek kawasan pusat bisnis, kedudukannya di Keluarga Limantara jelas berbeda dari sebelumnya. Saat ini, dia menatap Gabriel dengan geram.Gabriel malah tersenyum menyeringai melirik sekujur tubuh Hannah, baru berkata, “Apa maksudku? Hannah, kamu tahu sendiri! Sebelumnya aku cukup kasihan sama kamu karena punya suami nggak berguna. Terkadang aku juga bakal belain kamu, tapi aku nggak nyangka kamu itu cewek murahan?!”“Dengar-dengar selama tiga tahun ini, kamu nggak pernah berhubungan badan sama suamimu. Awalnya aku nggak percaya, sekarang … aku percaya! Karena kamu punya selingkuhan di luar sana!”Selingkuhan?Kedua mata Hannah spontan berkobaran api. Dia sungguh geram lantaran Gabriel sudah mencemari nama baiknya!“Gabriel, tadi pagi kamu belum gosok gigi? Kenapa mulutmu bau sekali? Apa kamu nggak tahu memfitnah itu melanggar hukum?” tanya Hannah dengan emosi tinggi.Gabriel berdiri, la

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 222

    “Hannah, sebenarnya apa yang terjadi? Jelaskan!” Herman tidak sanggup menahan emosinya lagi. Dia menggebrak meja, lalu menjerit meminta penjelasan dari Hannah.Tatapan Hannah tertuju pada Gabriel, lalu beralih ke sisi Martin. Jelas sekali ada yang menjelek-jelekkan nama Hannah tadi, dan kemungkinan besar pelakunya adalah Martin. Alhasil, Kakek Herman memperlakukan Hannah dengan sangat galak dan dingin.Awalnya Hannah masih tidak mencurigai Martin, dan malah mencurigai Brandon. Namun saat ini, dia semakin kebingungan entah siapa yang sebenarnya sudah menjebaknya? Sepertinya Martin lebih patut untuk dicurigai?Hannah menarik napas dalam-dalam berusaha untuk menenangkan dirinya, lalu berkata, “Kakek, aku sudah selesaikan masalah di lapangan.” “Iya, kami tahu. Sekarang yang ingin kami tahu itu gimana kamu selesaikan masalahnya?” tanya Gabriel dengan tidak sabaran.“Semalam kamu semalaman tinggal di pedesaan, ‘kan? Hannah, ngapain kamu ke sana malam-malam? Kamu tidur sama selingkuhanmu, ‘k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 223

    “Kak Robert, memang benar Keluarga Limantara sangat hormat terhadapmu. Kami tidak pernah menyinggungmu, ‘kan?” Raut wajah Herman agak berubah. Meskipun Herman tidak tahu apa maksud kedatangan Robert, dia pun merasa gugup.Jika masalah tidak ditangani dengan baik, sepertinya akan ada pertumpahan darah di ruangan.“Hormat? Kalau kamu hormat sama aku, kenapa kalian malah menjebakku?” Robert tersenyum sinis, lalu mencabut karung goni di atas kepala sanderanya.Ketika Martin melihat tampang lelaki itu dengan saksama, wajahnya langsung memucat. Bukannya dia itu David? Dia adalah bos besar di dunia gangster? Kenapa dia bisa ditahan oleh Robert?Robert menendang David, lalu berkata dengan dingin, “Ternyata kalian ingin jadikan adikku sebagai kambing hitam untuk mencari masalah dengan Perusahaan Investasi Sinjaya? Kalau Keluarga Limantara sudah bosan hidup, itu urusan kalian! Aku masih ingin hidup!”Seluruh bulu kuduk Herman berdiri. “Kak Robert, apa yang terjadi?”“Katakan sendiri!” Robert men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 224

    “Martin, kamu keterlaluan sekali. Kita semua adalah keluarga. Kenapa kamu melakukan hal rendahan seperti itu?”“Hannah sudah susah payah untuk mempertahankan proyek besar kita. Kenapa kamu malah ingin celakai dia?”“Sia-sia aku percaya sama kamu! Ternyata kamu dalangnya!”“Aku sungguh kecewa sama kamu!”Gabriel yang awalnya berbicara ketus dengan Hannah pun terlihat muram. Dia yang memulai permasalahan ini. Jika Kakek Herman menyalahkannya, sepertinya dia juga tidak bisa lari dari tanggung jawab.“Kakek, aku nggak tahu apa-apa. Semua ini nggak ada hubungannya sama aku!” Gabriel segera membela diri.“Ayah, Martin hanya ceroboh sesaat. Ayah jangan marah! Untung saja nggak terjadi apa-apa. Nanti aku akan beri pelajaran sama dia!” Saat ini, raut wajah Renald tampak sangat muram. Tidak ada yang berani untuk membela Martin, hanya saja Renald juga tidak berdaya. Martin adalah putra kandungnya. Jika nantinya mereka diusir dari Keluarga Limantara gara-gara masalah ini, sepertinya kehidupannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 225

    Martin hampir tertawa.Setelah melakukan kesalahan yang boleh dikatakan cukup fatal, dia hanya tidak digaji selama setengah tahun dan disuruh pulang untuk merenungkan kesalahannya. Itu berarti setelah terjadi masalah ini, kedudukannya di Keluarga Limantara masih tidak berubah.‘Hannah, kamu hanya wanita jalang, kamu kira kamu bisa lawan aku? Heh!’ maki Martin dalam hati. Kemudian, Martin berlagak menyesali perbuatannya, lalu berkata, “Kakek, aku sudah menyesali kesalahanku. Aku akan merenungkan kesalahanku. Kelak aku akan melakukan kontribusi lagi untuk Keluarga Limantara!”“Setelah mendengar ucapanmu, Kakek pun merasa tenang,” ucap Herman dengan datar.“Bagaimanapun juga masalah ini adalah masalah Keluarga Limantara, tidak ada untungnya kalau kabar ini sampai tersebar keluar. Jadi, aku ingin kalian merahasiakan masalah ini. Kalau ada yang berani berbicara sepatah kata pun, aku pasti tidak akan mengampuni orang itu!” Herman melirik orang-orang di ruangan, lalu berbicara dengan serius.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 226

    Setelah mendengar ucapan Tansri, Brandon mengerutkan keningnya dan berkata, “Kakek sungguh keterlaluan. Martin sudah melakukan kesalahan fatal, setidaknya jabatannya harus diturunkan atau diberi hukuman lain? Sekarang dia hanya disuruh merenungkan kesalahan di rumah. Konyol sekali!”“Lagi pula, perbuatan Kakek bukan hanya membuktikan kalau dia berpihak pada Martin, perbuatannya juga membuktikan kalau dia nggak peduli dengan Hannah. Dia bahkan nggak peduli sama perasaan Hannah ….”“Sekarang kamu jadi psikolog? Sudah pintar analisis? Tapi apa ada gunanya? Nggak ada, ‘kan?” tanya Tansri dengan emosi. “Ke mana kamu hari ini? Kenapa kamu nggak temani Hannah tadi? Kalau ada kamu, setidaknya ada yang bela Hannah! Dasar nggak berguna!”Brandon tidak membalas. Dia sudah terbiasa dengan sikap kasar Tansri. Dia hanya tidak habis pikir Herman malah begitu pilih kasih.Mungkin Kakek Herman tahu Hannah hanya akan diam dan tidak akan melawan? Dia sungguh licik dan tidak berperikemanusiaan ….“Sudahla

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 227

    Keesokan paginya, Brandon yang sedang tidur di ruang baca dibangunkan oleh Hannah. “Brandon, Kakek panggil kita semua ke Kediaman Limantara. Kamu juga mesti ke sana!”“Baik!” Brandon mengangguk. Dia tentu tahu apa yang terjadi. Semalam setelah Brandon berpesan, Karen pasti akan langsung melaksanakannya. Bisa jadi semalam Kakek Herman sudah menerima surat tuntutan dari pengacara Perusahaan Investasi Sinjaya?Pada jam sembilan pagi, semua orang sudah berkumpul di Kediaman Limantara. Herman yang duduk di kursi utama terlihat sangat muram saat ini.Semalam Herman sudah menerima surat dari pengacara Perusahaan Investasi Sinjaya. Maksudnya sangat sederhana. Mereka marah lantaran Grup Limantara berani mencari orang untuk membuat kerusuhan dalam proyek yang diinvestasi Perusahaan Investasi Sinjaya. Mereka mengira Grup Limantara sedang menipu uang perusahaan mereka.Sekarang mereka hanya dihadapkan dengan dua pilihan saja. Pilihan pertama adalah memberi penjelasan kepada Perusahaan Investasi Si

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 228

    “Iya, Hannah, sebelumnya nggak ada yang berhasil untuk mendapatkan kontrak, cuma kamu saja yang berhasil. Sepertinya kamu bisa menyelesaikan masalah kali ini.”“Kamu itu penanggung jawab proyek penting Grup Limantara! Seharusnya kamu nggak akan nolak, ‘kan?”“Hannah, aku juga merasa usulan ini bagus sekali. Gimana kalau kamu pergi ke Perusahaan Investasi Sinjaya?”Tiba-tiba semua orang menyorot Hannah. Sekarang mereka semua berharap Hannah bisa menangani masalah Grup Limantara, jangan sampai Grup Limantara berjalan ke jurang kebangkrutan. Tidak ada dari mereka yang bersedia untuk hidup sengsara.Saat ini, Hannah sungguh tidak berdaya. Dia sungguh tidak menyangka masalah semalam masih belum berakhir, melainkan berkembang menjadi lebih parah lagi.Bukankah mereka semua merasa Martin adalah harapan mereka semua? Sekarang? Mereka malah menyuruh Hannah untuk menyelesaikan masalah lagi? Hannah sungguh emosi. Saking emosinya, dia pun hampir menggila.“Hannah, jangan-jangan kamu nggak bersedia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status