Share

Bab 110

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Bamm!”

Tendangan Karen mengenai wajah Caleb. Caleb pun langsung terbang berputar beberapa kali di udara, baru jatuh menghantam pot bunga.

Melihat gambaran ini, semua orang di tempat termasuk para satpam langsung terbengong.

Beberapa saat kemudian, semuanya baru merespons.

“Cewek cantik ini hebat banget?!”

“Keren banget? Jangan-jangan dia punya sabuk hitam taekwondo, ya?”

Setelah terbengong beberapa saat, satpam-satpam itu baru berjalan maju. Apa daya? Bos mereka sudah dipukul, mereka tidak mungkin hanya menyaksikan pertunjukan saja, ‘kan?

“Berhenti! Semuanya berhenti!” Caleb berkata dengan suara gemetar. Setelah mendengar suara familier Karen, akhirnya dia mengenal siapa cewek cantik itu! Dia adalah sekretaris presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya! Tokoh terkemuka yang ingin ditemui banyak orang!

Memukul Karen? Apa mereka sedang bercanda? Apa mereka semua sudah bosan hidup?

Satu detik kemudian, Caleb berjalan dengan terpincang-pincang. Kemudian, dia lekas berjalan ke sisi Mike unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Dewa   Bab 111

    “Pak Caleb … bukan, bukan, Kak Caleb ….” Mike merasa kesal. “Apa kamu lupa dengan janjimu tadi siang? Bukannya kamu bilang kamu akan lindungi aku? Kamu bilang sendiri!”Caleb terkejut hingga tubuhnya merinding. Dia memaki, “Aku? Lindungi kamu? Hajar dia! Hajar dia sampai dia nggak bisa berdiri lagi! Kalau nggak, kalian semua nggak usah kerja lagi!”Satpam-satpam yang awalnya hendak menahan Karen langsung terbengong. Sepertinya masalah agak ribet. Mereka tidak mengerti!Saat ini, Caleb langsung menatap Karen dengan hormat. Ketika menyadari tatapan dinginnya, Caleb semakin merinding dan berkata, “Apa kamu buta? Kamu nggak tahu siapa cewek yang satu ini? Dia itu atasanku! Kamu malah berani mencari gara-gara sama dia!”“Apa?!”Para penonton yang menyaksikan spontan tercengang.Bahkan, Mike juga lupa untuk menjerit lagi. Dia terbengong melongo di tempat.Caleb biasanya tergolong tokoh hebat di luar sana. Sekarang wanita di hadapannya ini malah adalah atasannya? Bukannya wanita itu lebih heb

  • Menantu Dewa   Bab 112

    “Kakak ipar, Kak Hannah,” balas Mike dengan geram.“Patuh!” Brandon setengah berlutut sambil menepuk-nepuk wajah Mike. “Sekarang kamu sudah mengerti, ‘kan? Sekarang kamu berlutut di hadapan seorang pecundang. Itu berarti kamu bahkan lebih rendahan daripada seorang pecundang!”Selesai berbicara, Brandon pun malas meladeni Mike lagi. Dia membalikkan badannya untuk berjalan pergi. Tujuan Brandon ke mal adalah untuk membeli ponsel baru. Jadi, dia juga tidak ingin membuang-buang waktunya?Karen memelototi Caleb sekilas. Dia tidak berbicara lagi, lalu lekas mengikuti langkah Brandon.“Bawa bocah ini pergi! Patahkan kakinya, lalu buang dia di depan rumah sakit!” Caleb berdiri dengan terhuyung-huyung, lalu menjerit.“Jangan! Jangan!” Mike memelas pengampunan.Mengenai Jocey, saat ini juga tidak kelihatan batang hidungnya lagi.…Beberapa saat kemudian, di depan pintu rumah sakit, seorang lelaki yang kakinya pincang dilempar keluar dari sebuah mobil. Ekspresi Mike terlihat sangat galak. Dia men

  • Menantu Dewa   Bab 113

    Karen yang berada di belakang Brandon terlihat sangat gugup. Bagaimanapun, dia juga adalah seorang wanita cantik. Saat ini, ketika dia terus mengikuti Brandon, semua mata pun tertuju padanya.“Bos, aku lalai dalam membimbing bawahan. Kelak aku pasti akan memberi pelajaran kepada orang-orang itu.” Karen menyadari Brandon sedang mengutak-atik ponsel, dia pun terpaksa membungkukkan badannya, lalu berkata.“Oh ya? Ini bukan pertama kalinya, ‘kan?” tanya Brandon dengan datar.Saat ini Karen sudah hampir menangis. “Pak Brandon, mohon maafkan aku kali ini. Bapak sudah membimbingku selama ini. Aku akan selalu setia padamu. Aku harap beri aku satu kesempatan lagi!“Sebenarnya aku juga tidak salahkan kamu. Selama beberapa tahun ini, kamu sudah berkontribusi besar untuk Perusahaan Investasi Sinjaya. Hanya saja, sepertinya kamu sudah terlalu memanjakan bawahanmu?”“Pak Brandon, aku menjamin tidak akan ada lain kali lagi,” balas Karen.“Selesaikan masalah ini. Kita sudah tidak ada waktu untuk menga

  • Menantu Dewa   Bab 114

    Seorang pegawai toko langsung berjalan menghampiri Brandon. Dia mengamati cara berpakaian Brandon, lalu berkata dengan ragu, “Tuan, ponsel ini adalah ponsel edisi terbatas, harganya 176 juta per unit, bukan 1,76 juta. Selain itu, kami juga harus mengambil stok dari toko lain. Apa kamu yakin kamu menginginkannya?”Wajar juga kata pegawai toko merasa ragu, karena kuota ponsel ini tidaklah banyak. Sepertinya ponsel ini hanya terkenal di lingkungan kalangan atas. Sepertinya gaji tahunan pegawai biasa juga tidak mencapai 176 juta. Mana mungkin orang biasa sanggup membelinya?Ketika melihat Brandon yang berpakaian biasa-biasa itu, pegawai toko pun ragu jika dia bisa membayarnya.Brandon sungguh tidak berdaya. Sepertinya dia perlu membeli pakaian yang agak bagus.Karen pun langsung tersenyum. Dia jarang melihat Brandon kehabisan kata-kata.Brandon tersenyum getir sambil menggelengkan kepalanya. Hanya saja, dia berkata, “Tidak masalah, kamu bantu aku ambil stok dulu. Dua, ya! Oh ya, apa kartu

  • Menantu Dewa   Bab 115

    Pedro spontan terbengong. Seperti ini saja? Apa maksudnya selera Perusahaan Amandara cukup bagus?Selanjutnya bukannya cewek cantik ini seharusnya mengambil kartu nama di tangannya? Kemudian, menerima ajakannya untuk membahas lebih lanjut. Dunia orang dewasa bukannya segampang itu?Namun, apa maksud cewek cantik ini? Apa dia sedang meremehkannya? Atau karena ada cowok kampungan di sisinya?Saat ini tatapan Pedro baru mulai tertuju ke diri Brandon. Beberapa saat kemudian, Pedro berkata dengan tersenyum, “Nona, jangan-jangan kamu tidak menerima ajakanku karena cowok di sampingmu? Kamu harus mempertimbangkannya dengan baik. Semua ini berhubungan dengan masa depanmu. Seumur hidupmu kamu mungkin hanya punya satu kesempatan ini saja. Kalau kamu melewatkannya, kamu pasti akan menyesalinya.”Karen sedang memperlihatkan fitur terbaru dalam ponsel layar lipat. Tiba-tiba Pedro malah mengoceh terus. Wajar kalau Karen merasa kesal.Seketika, Karen langsung mengangkat kepalanya untuk memelototi Pe

  • Menantu Dewa   Bab 116

    “Wah, ternyata dia itu anak orang kaya yang rendah hati?”“Gesek kartu? Hebat sekali!”“Jangan-jangan keluarganya itu juragan emas?”Melihat Brandon langsung menyetujuinya, semua orang yang menyaksikan langsung terbengong.“Kartu hitam?” Pedro tentu tahu makna di balik kartu itu.Begitu ucapan itu dilontarkan, semua orang di toko ponsel langsung terdiam membisu!Mereka semua tidak pernah melihat kartu hitam, tapi tidak berarti mereka tidak pernah mendengar kartu hitam itu!Dengar-dengar hanya orang yang memiliki tabungan di atas ratusan miliar baru bisa mengajukan pembuatan kartu hitam! Uang tunai! Tidak termasuk dengan aset! Bahkan Pedro yang tergolong kaya juga tidak memiliki uang tunai puluhan miliaran.Konon katanya, hanya ada lima orang yang memiliki kartu hitam di Kota Manthana!Bahkan, pegawai toko juga tertegun. Jangan-jangan hari ini mereka akan kejatuhan durian runtuh? “Jangan-jangan … kartu itu ditempel stiker hitam?” Tiba-tiba terdengar suara seseorang.Begitu ucapan itu d

  • Menantu Dewa   Bab 117

    “Cewek cantik, sepertinya kamu suka banget sama ponsel ini. Gimana kalau aku beliin buat kamu?” Pedro berjalan maju, tidak memberi Karen kesempatan untuk menolak. Dia menyerahkan kartu bank, lalu berkata, “Gesek kartuku saja!”“Hei, cowok miskin, apa kamu tahu apa yang dinamakan kartu perak? Aku sarankan, lain kali kalau mau berakting, tolong akting yang mirip. Kalau kamu ambil kartu perak, sepertinya masih ada yang percaya sama kamu! Kamu malah ambil kartu hitam! Cih!” Pedro memandang Brandon dengan ekspresi meremehkan.“Wahh! Kartu ini kartu perak! Dengar-dengar hanya orang yang saldonya di atas miliaran baru bisa mengajukan kartu perak!”“Tuan Pedro memang kaya dan rendah hati!”Amarah Brandon hampir membeludak. Padahal ada ratusan miliar di dalam kartunya, dia malah direndahkan oleh orang yang hanya memiliki saldo beberapa miliar? Brandon sungguh tidak berdaya.Permasalahannya, Brandon juga tidak bisa menjelaskannya.Karen juga tidak meladeni Pedro. Dia langsung mengeluarkan kartun

  • Menantu Dewa   Bab 118

    “Pak Brandon, sebenarnya apa yang terjadi?” Setelah masuk ke dalam mobil Ferrari, Karen langsung bertanya dengan kebingungan.“Coba aku telepon.” Brandon menelepon ke pihak bank untuk mencari tahu. Seketika ekspresinya terlihat datar. “Kata pihak bank, limit transaksi bulanan kartu ini 10 miliar. Sebelumnya aku sudah menarik uang 10 miliar. Jadi, transaksi bulan ini sudah mencapai limit. Kalau aku ingin mengatur limitnya, aku perlu ke bank untuk menandatangani surat pengajuan kenaikan limit.”“Pftz ….”Karen spontan tertawa. Tak disangka, ternyata gara-gara ini.Brandon juga tidak berdaya. Kenapa dia terus mengalami hal-hal aneh?! Sepertinya Brandon harus ke bank untuk mengatasi masalah limit kartu. Jika tidak, dia tidak bisa melakukan transaksi lagi dalam bulan ini.“Jadi, ponsel ini … anggap saja hadiah untuk Kak Brandon.” Karen tersenyum. Uang memang bukanlah masalah baginya.“Oke, kalau begitu, lain kali aku akan beri kamu hadiah lain.” Brandon juga tidak menolak. “Kamu antar aku k

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status