Beranda / Romansa / Menaklukkan Suami Jahat / 17. Ragu dan Takut (21+)

Share

17. Ragu dan Takut (21+)

Penulis: Asia July
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-24 15:36:43

Helenina memang mengatakan persetujuannya, tapi dia tidak tahu sama sekali apa yang tengah menunggunya di depan. Pengetahuannya sangat minim mengenai hal ini. Dan Helenina merasa gugup, tapi lebih daripada itu ... dia juga merasa takut.

Arthur menggendongnya menuju kamar, dan mendudukkannya di atas meja. Dia tidak terburu-buru membawa Helenina ke ranjang, sehingga Helenina memiliki waktu lebih untuk meyakinkan dirinya akan hal ini. Padahal beberapa hari lalu Helenina telah membulatkan tekadnya, karena semakin lama mereka menunda maka semakin buruk Helenina akan merasa. Jadi, seharusnya tidak ada alasan baginya untuk menolak lagi.

Ada satu hal, yang juga ingin Helenina buktikan; apakah Arthur menunda menyentuhnya karena pria itu belum menginginkan tubuhnya ataukah ada alasan lain yang tidak bisa Helenina duga?

“Kau yakin?” bisik Arthur.

Deru napas pria itu menerpa wajah Helenina dan suaranya yang terdengar lebih rendah mengalihkan perhatian Helenina dari pikirannya sendiri. Dia tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menaklukkan Suami Jahat   18. Rasa Sakit (21+)

    Helenina tidak tahu apa yang telah terjadi. Setelah sensasi dahsyat itu berakhir, dia menunduk dan menatap Arthur dengan mata sayunya yang dipenuhi oleh gairah. “Kau mendapatkan pelepasan pertamamu. Selamat, Nina!” kata Arthur, menyengir lebar di antara paha Helenina. Mata pria itu berbinar, seolah dia benar-benar merasa bangga. “Pelepasan ... pertama?” Helenina membeo dengan napas memburu tajam. Arthur mengangguk, lalu menggunakan ibu jarinya lagi untuk mengusap milik Helenina yang masih berdenyut hebat. Kelembutan wanita itu membuat Arthur terkejut, tapi dia tahu bahwa Helenina belum cukup siap baginya, belum cukup basah, dan belum cukup gila dia buat. “Benar. Kau menyukainya?” kata Arthur, sembari membayangkan hal-hal yang mungkin bisa dia lakukan untuk membuat Helenina semakin menyukai hal ini tanpa Arthur harus bertanya lagi. “...!” Sementara itu, Helenina lebih memilih mengubur dirinya sendiri saat ini juga daripada harus menahan malu yang begitu besar dengan menjawab perta

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • Menaklukkan Suami Jahat   19. Kenikmatan (21+)

    Arthur melepaskan kulumannya dari payudara Helenina untuk bangkit bertumpu pada kedua tangannya, menunduk ke bawah untuk melihat kejantanannya yang mendorong masuk ke kewanitaan istrinya. Wanita itu merintih. “Sa-sakit!” katanya. Arthur dengan susah payah menarik napas dan mengembuskannya kasar. Kenikmatan menyebar dengan cepat ke tubuhnya, mengirim getaran sampai ke tulang punggungnya. Dia terancam akan mendapatkan pelepasannya saat itu juga. Namun sebuah penghalang di dalam milik wanita itu—yang dia tahu apa—menghentikan pergerakannya. “Ssshhh! Tenanglah, Nina. Buka matamu dan tatap aku!” perintah Arthur dengan nada lembut dan penuh rayu. Helenina pun membuka matanya. Manik biru safir itu basah oleh genangan air mata. “Ini sakit, Arthur! Ku-kumohon ...!” lirih Helenina. Arthur memejamkan matanya sesaat, untuk menenangkan dirinya sendiri. “Sial! Ini begitu sempit,” gumamnya sangat pelan. “A-Arthur! Kumohon ... hentikan! Ini—” “Tidak!” sela Arthur, memberikan Helenina gelengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • Menaklukkan Suami Jahat   20. Setelahnya

    Seluruh tubuh Helenina terasa sakit. Astaga, dia tidak pernah merasa seburuk ini bangun di pagi hari. Bukan hanya rasa pening di kepala, tapi setiap inci tubuhnya terasa tidak nyaman. Kesadaran tentang semua penyebab rasa sakit ini belum berhasil Helenina cerna. Pelupuk matanya masih digantungi oleh rasa kantuk, sehingga dia berniat untuk melanjutkan tidurnya yang pastinya akan jauh dari rasa nyenyak. Ketika Helenina bergerak sedikit untuk mengganti posisi berbaring sehingga merasa lebih nyaman, serangan rasa sakit menyengat terasa di bagian antara pahanya, tepatnya di selangkangannya. Helenina langsung mengernyit dan memejamkan mata semakin erat. “Apa seburuk itu?” Sebuah suara yang berat dan maskulin terdengar menggumam pelan di sampingnya, cukup dekat sampai menembus kabut kantuk di mata Helenina. Helenina berusaha untuk membuka kelopak matanya, dan sejenak dia merasa panik akan seberapa berat hal tersebut untuk dilakukan. Ketika cahaya akhirnya menembus masuk ke retina, dia m

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • Menaklukkan Suami Jahat   21. Apa Yang Dia Pikirkan

    Setelah malam penuh gairah bersama Arthur dan pagi memalukan yang terjadi setelahnya bagi Helenina, semuanya tampak tidak lagi sama.Para gadis pelayannya menatapnya khawatir seolah mereka yakin bahwa sang nyonya tengah terserang demam. Tapi Helenina baik-baik saja. Kulitnya hanya terlalu pucat, terlebih dalam cuaca dingin ini, sehingga pembuluh darahnya tampak lebih gelap di kulitnya.Namun, tentu saja itu tidak sepenuhnya benar. Helenina hanya tidak bisa menyingkirkan Arthur dari benaknya, tidak bisa menghentikan bayangan saat pria itu menyentuhnya. Helenina bahkan tidak bisa menatap terlalu lama ke arah cermin atau berbaring dengan nyaman di atas ranjangnya tanpa mengingat hal-hal yang Arthur lakukan padanya. Pipi Helenina bersemu merah, dan tampaknya rona tersebut mengancam akan jadi permanen, tidak peduli apakah suhunya terlalu dingin atau terlalu panas.Helenina mungkin tumbang selama dua hari karena malam itu, tapi setelahnya ... Helenina merasa begitu hidup, seolah dia terlahi

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • Menaklukkan Suami Jahat   22. Apa Kau Hamil?

    Malamnya, Arthur benar-benar tidak pulang. Helenina tidak bisa tidur sehingga dia pun memutuskan untuk menunggu suaminya itu. Namun bahkan sampai tengah malam tiba, saat jam antik di dinding kamarnya sudah menunjuk ke angka satu dini hari, pintu kamar itu tidak kunjung terbuka dan orang yang Helenina tunggu tidak kunjung datang.Keesokan harinya Helenina bangun dan menemukan sisi ranjang di sampingnya kosong, masih rapi, dan terasa dingin. Yang artinya, Arthur tidak pulang semalam. Helenina merasa pusing di kepala, sementara udara pagi ini lebih mencekam dari kemarin. Salju turun dengan lebat di luar. Mungkin itu alasan kenapa Arthur tidak pulang, karena pastinya berbahaya untuk berkendara dalam keadaan bersalju seperti ini. Itulah yang Helenina pikirkan. Setidaknya dugaan tersebut membuatnya merasa lebih baik, alih-alih beranggapan bahwa semalam Arthur memilih untuk menginap di rumah salah satu simpanannya.Bisa saja, bukan? Mengingat seberapa banyak simpanan yang ayah Helenina milik

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Menaklukkan Suami Jahat   23. Peringatan

    “Arthur!” Helenina berseru tertahan memanggil nama suaminya itu. Sarapan sudah selesai, tamu mereka sedang menunggu di perpustakaan dihidangi kudapan manis dan teh hangat yang menggiurkan. Helenina merasa bahwa dia membutuhkan teh hangat pagi ini sekalipun dia baru saja selesai meminum susu panas yang dibuatkan oleh Duncan. Namun, di sinilah Helenina sekarang, ditarik dengan kasar oleh suaminya sendiri menuju entah ke mana. Arthur berjalan dengan langkah lebar, sementara Helenina berlari di belakangnya.“A-Arthur!” panggil Helenina lagi, kali ini terkesan lebih gugup saat dia menyadari ke mana Arthur akan membawanya; ke kamar mereka. Pintu dibuka, Helenina ditarik masuk kemudian tubuhnya didorong ke tembok sementara Arthur tiba-tiba saja menghimpitnya dan di sana ... tanpa peringatan pria itu mencium bibirnya.Helenina terkesiap dan tubuhnya sontak membeku. Keterkejutannya itu diredam oleh bibir yang tegas dan lembut, melumat dengan cara yang membuat darah Helenina berdesir kencang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Menaklukkan Suami Jahat   23. Sulit Diceritakan

    Helenina menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Raut kekecewaan tampak jelas di wajahnya, dan tatapannya menunjukkan kesedihan. Dia tadinya hendak bersiap-siap untuk pergi ke Dokter seperti yang Arthur perintahkan padanya, namun sebuah rasa yang tidak nyaman kemudian terjadi; Helenina mendapatkan periode bulanannya. Darah yang keluar terlalu banyak membuat Helenina sulit untuk membantah.Dia benar-benar tidak sedang hamil.“Mungkin sekarang memang bukan waktunya,” kata Helenina, mencoba untuk menghibur diri karena ternyata dugaan Asher itu tidak benar, Helenina tidak sedang mengandung.Dia dapat menerimanya dengan mudah, walau diwarnai perasaan kecewa dan sedih. Dan hal tersebut lebih dapat dinamai sebagai kepasrahan.Namun sekarang masalahnya adalah, bagaimana Helenina akan memberi tahu Arthur? Suaminya itu tadi juga tampak sangat yakin dan berharap mengenai informasi kehamilan ini.Helenina jadi takut untuk memberitahunya.Arthur tidak mungkin bisa menerima berita ini dengan baik

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Menaklukkan Suami Jahat   25. Mengganggu Waktunya

    Saat pandangan mereka bertemu, keterkejutan tampak di mata pria itu, tapi hanya sebentar karena setelahnya tatapan datarnya yang khas kembali. Dia melirik ke arah jam di dinding dan berkata, “Masih ada waktu dua puluh menit lagi dari waktu yang kujanjikan. Apa ada alasan lain kenapa kau menemuiku secepat ini?” Sebelum Helenina bisa menjawab, tatapan Arthur berlabuh ke nampan di tangan Helenina.“Aku datang untuk membawakanmu teh,” kata Helenina kemudian. Dia sengaja menghindari tatapan Arthur karena itu hanya akan membuatnya semakin gugup.Suara buku yang ditutup terdengar keras di ruangan yang mendadak jadi sunyi itu. Helenina berjengit sedikit. Saat ini, dia baru sadar bahwa dia tengah mengganggu waktu kerja suaminya, dan dia takut membuat pria itu marah.“Kau tidak harus melakukannya, letakkan saja teh itu di meja dan pergilah bersiap-siap!” Arthur melangkah ke arah meja kerjanya, meletakkan buku tebal yang tadi dia baca, kemudian menatap ke arah laptopnya seolah Helenina sudah ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26

Bab terbaru

  • Menaklukkan Suami Jahat   81. Familiar Aroma

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 81 – Familiar AromaYang semalam terasa seperti mimpi.Mimpi yang bahkan saat terbangun pun tidak berani Helenina andai-andaikan. Setiap detik dari momennya, mungkin akan selalu melekat dalam benak Helenina. Dia tidak akan pernah melupakan apa yang terjadi. Dia tidak akan lupa bagaimana dansa mereka yang kacau dan dipenuhi kecerobohan, ditambah hujan dan petir di luar, yang kemudian diakhiri oleh pengakuan cinta. Dan saat semua itu digabung, Helenina merasa bahwa itu sempurna.Hari ini, Helenina bangun lebih pagi. Namun dia tidak menemukan Arthur di sampingnya. Tidak peduli sepagi apa pun Helenina bangun, Arthur selalu saja bangun lebih dulu. Menepis rasa kecewanya, Helenina segera bersiap dan turun ke lantai bawah untuk sarapan.Seperti dugaannya, Arthur ada di ruang makan, tengah menyesap kopi sembari menatap ke arah layar tabletnya. Dia mendongak ketika Helenina masuk.“Kau seharusnya menunggu di kamar. Aku baru saja hendak mengantar makananmu ke

  • Menaklukkan Suami Jahat   80. His Love

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 80 – His LoveDulu, cinta terdengar seperti sebuah kutukan di telinga Arthur.Cintalah yang membawanya ke jalanan. Karena cinta, ibunya menjadi pelacur. Karena cinta, Arthur dipukuli sampai hampir mati oleh ayahnya sendiri. Karena cinta, Arthur dijual kepada pria-pria bangsat yang menyukai anak lelaki. Karena cinta, Arthur menjadi sebatang kara.Namun setelah semua itu, dia tetap mengatakannya juga, kepada satu wanita ini—yang terselip melewati kewaspadaannya dan meruntuhkan dinding-dinding kokoh yang dia bangun di dalam dirinya.“Aku mencintaimu, Helenina.”Binar yang langsung tampak di mata sejernih langit milik wanita itu langsung membuat rasa penyesalan menyergap Arthur seperti rantai.Pantaskah dia mengatakannya?“Oh, Arthur.”Air mata Helenina menetes, tapi Arthur tahu itu bukanlah tangisan sedih. Arthur tersenyum tipis, ekspresinya menjadi tertutup. Dan sebelum Helenina menyadarinya, Arthur segera menariknya ke pelukan. Helenina menangis ters

  • Menaklukkan Suami Jahat   79. The Paintings

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 79 – The PaintingsHelenina tercenung, tubuhnya membeku dalam dekapan yang hangat. Ciuman Arthur yang tiba-tiba terasa panas dan kemudian melelehkannya. Helenina memejamkan mata, mengalungkan tangannya ke leher Arthur, merintih pelan sebelum membalas ciuman tersebut. Arthur mendekapnya semakin erat, telapak tangannya yang lebar terbuka di punggung Helenina, menariknya mendekat, sementara tangannya yang lain ada di leher Helenina—membelainya dan sekaligus memberikan tekanan yang membuat Helenina gemetar.Ciuman Arthur terasa memabukkan, seperti wine yang Helenina minum pada pesta-pesta besar. Sekujur tubuhnya dialiri sengatan gairah yang menyenangkan, rasanya menggelitik dan penuh damba.Arthur menciumnya, Helenina mencium Arthur.Hujan di luar semakin lebat, petir menyambar setelah kilat yang menyilaukan mata. Saat Arthur menjauh, napas Helenina tercekat dan berubah memburu dengan cepat. Dia membuka matanya yang terpejam dengan perlahan, menatap sep

  • Menaklukkan Suami Jahat   78. Something Change

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 78 – Something Change“Kau sudah menemukan siapa orangnya?”Francis menggeleng. “Emma tengah menginterogasi semua pelayan dan pekerja di rumah, menggeledah kamar-kamar mereka, tapi sejauh ini hanya tiga orang yang dicurigai.”“Siapa?” tanya Arthur.“Para gadis pelayan Nyonya,” Francis menjawab tanpa ragu.Arthur mengernyitkan dahi, mengingat setiap momen Helenina dan para gadis pelayannya bersama. Mereka memiliki banyak kesempatan, mereka orang-orang terdekat yang berinteraksi dengan Helenina setiap hari dan tahu segala hal yang Helenina lakukan. Sangat mungkin kalau salah satu dari para gadis itu adalah mata-mata yang Asher kirim ke rumahnya.“Aku yang akan melakukan interogasi kepada mereka,” kata Arthur kemudian.“Tidakkah lebih baik kalau Tuan bertanya langsung kepada Nyonya? Dia mungkin tahu sesuatu.”Arthur menolak usulan tersebut sesaat setelah Francis melontarkannya. “Ini pekerjaan mudah, Francis, kau tidak harus melibatkan istriku ke dalamn

  • Menaklukkan Suami Jahat   77. Beyond Belief

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 77 – Beyond BeliefDi mobil yang melaju kencang di jalan raya, Francis memberi tahu Arthur bahwa dia sudah mendapatkan kabar dari Emma mengenai kondisi Helenina di rumah.Helenina ditemukan tidak sadarkan diri di lantai kamar mandinya. Francis sengaja tidak memberi tahu secara detail bahwa sang nyonya juga mengalami pendarahan, dia tidak ingin membuat Arthur kehilangan kendalinya lebih buruk dari ini.Mereka tengah menuju rumah sakit tempat Helenina dibawa. Letaknya cukup jauh, mengikis setiap kesabaran yang Arthur punya. Mobil yang dikendarainya melesat semakin kencang dan bergerak lincah di jalan raya yang cukup ramai oleh kendaraan lain. Francis bahkan sampai harus berpegangan di kursinya untuk menahan guncangan.Sesampainya di rumah sakit, Arthur tidak membuang banyak waktu, dia langsung pergi ke ruangan tempat Helenina berada dengan langkah tergesa. Francis tidak sempat menyusul karena dia harus memarkir mobil yang Arthur tinggalkan begitu saja

  • Menaklukkan Suami Jahat   76. Poison

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 76 – Poison“Jadi, selama ini dia ada di sana.”“Ya, saya menduga sepupu Anda ikut andil dalam hal ini.”Arthur terkekeh, duduk di sofa berwarna merah mencolok di dalam sebuah ruangan dengan pencahayaan yang temaram. “Tentu saja Asher terlibat. Dan rumah tempat John Delmon saat ini berada adalah rumah warisan milik Madeline Pansley.”Sebuah cerutu yang Arthur apit di kedua jari tangan kanannya dia tekan ke asbak sehingga ujungnya yang menyala pun mati dan menjadi abu, meninggalkan noda menghitam di permukaan asbak yang putih. Arthur bukanlah seorang pecandu rokok, namun terkadang dia merasa membutuhkan nikotin itu dalam dirinya. Dia lalu bersandar di sofa seraya menghela napas panjang. Tatapannya yang dingin sesaat tampak kosong.“Sudah saatnya aku menemui sepupuku kalau begitu. Dia selalu menjadi duri, tapi kali ini lebih tajam.”Francis Bronwen, yang berdiri di hadapannya dengan gestur tegak pun tidak mengatakan apa pun.Arthur bangkit, seraya ber

  • Menaklukkan Suami Jahat   75. Pumpkin or Tea

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 75 – Pumpkin or TeaSaat siang menjelang sore tiba, Arthur kembali ke rumah, menemukan istrinya masih tertidur nyenyak di atas ranjang setelah kegiatan panas yang mereka lakukan beberapa jam lalu. Helenina pastinya sangat kelelahan, dan Arthur memiliki dorongan yang begitu kuat untuk bergabung dengannya di sana dan merasakan tubuhnya yang lembut di dalam pelukan. Tapi Arthur tahu lebih baik bahwa dia tidak hanya akan berhenti di sana, dan dia juga memiliki urusan mendadak yang harus dia selesaikan sesegera mungkin.Namun Arthur sengaja pulang lebih dulu, hanya untuk sekadar melihat wajah istrinya.Dia duduk di pinggir ranjang, mengusap rambut Helenina yang tersebar di atas bantal dan seprai berwarna putih, bagai jilatan api yang tampak begitu cantik. Tangan Arthur kemudian teralih pada wajah yang terlihat pulas dan damai itu.Dahi Arthur mengernyit saat kembali memikirkan ucapan Helenina di mobil tadi. Bibirnya lalu menyunggingkan senyum.“Kamu meng

  • Menaklukkan Suami Jahat   74. Crimson

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 74 – CrimsonSesaat setelah mobil berhenti di depan teras mansion Rutherford yang sudah tua tapi masih tampak megah dan kokoh itu, Arthur keluar dari mobil dan menarik Helenina bersamanya. Dia mengabaikan Emma dan juga beberapa pelayan yang tidak sengaja berpapasan dan menunduk pada mereka.“A-Arthur, pelan-pelan!” lirih Helenina dengan wajah memerah padam. Tapi Arthur seolah tidak mendengarkan. Saat sampai di dekat tangga, tubuh Helenina tiba-tiba saja diangkat dan sudah berada di dalam gendongan pria itu.Helenina memekik, menoleh dengan panik ke arah seorang pelayan—Aria—yang baru saja berpapasan dengannya. Namun gadis pelayan Helenina itu tengah menunduk dan begitu pun juga dengan yang lain.Tapi bukan berarti mereka tidak tahu!“Arthur! Aku bisa jalan sendiri,” pinta Helenina lagi dengan suara panik sekaligus menahan malu.Arthur menaiki dua gundakan anak tangga sekaligus. Tidak memberikan respon apa pun pada rontaan yang Helenina berikan. Dan

  • Menaklukkan Suami Jahat   73. What If

    TAMING THE DEVILISH HUSBAND chapter 73 – What If“Arthur, terima kasih sudah membicarakan hal ini dengan Henry,” kata Helenina. Dia dan Arthur sekarang tengah berada di dalam mobil yang melaju menuju rumah. Helenina duduk di samping Arthur. Lengan pria itu melingkari pinggangnya sementara tatapan Arthur tertuju ke arah ponsel.“Hm,” jawab Arthur singkat.Helenina mendongak menatap wajah serius suaminya itu. Apa pun yang sedang Arthur lihat di ponselnya, pasti tidak jauh-jauh dari hal-hal yang menyangkut pekerjaannya. Alis Arthur tampak sedikit mengerut, tulang pipinya lebih menonjol karena rahangnya yang tegang. Helenina menduga bahwa Arthur pasti habis bercukur, kulit wajahnya tampak mulus. Dan hal tersebut membuat Helenina ingin menyapukan tangannya ke sana dan mengecupnya.Tapi tentu saja Helenina tidak melakukannya karena perasaan malu lebih dulu membuatnya mengalihkan pandang. Dia menatap ke luar, melihat berbagai objek seperti bangunan tinggi, toko-toko, kendaraan lain, lampu ja

DMCA.com Protection Status