Share

Bab 113: Pemakaman

Beberapa jam sebelum pemakaman ibunya, Kenzo kembali ke rumahnya. Dia memperhatikan tiap sudut ruangan itu sambil menanggung rasa sedih yang begitu mendalam. Dia berjalan menuju dapur, lalu memperhatikan tiap perabotan memasak yang ada di sana, membayangkan ibunya pulang dan memasakkan makanan untuknya. Dia lalu berjalan hingga akhirnya tiba di depan TV sambil membayangkan ibunya yang telah sembuh akan duduk di sana dan menonton bersamanya. Dia juga pergi ke sebuah kamar yang telah lama kosong sejak ibunya diputuskan untuk dirawat di rumah sakit, membayangkan ibunya tidur di sana sambil tersenyum dan akan kembali bangun. 

Kenzo menarik napas dengan dalam lalu mengembuskannya dengan sedikit bergetar. Tak ada setetes air mata pun yang berhasil mengalir di pipinya. Yang ada hanyalah sedikit lapisan bening bagai kaca di permukaan matanya seolah hanya itulah air mata yang dia punya, tak ada lagi yang lain. Andaikan Kenzo bisa menangis, maka dia akan melakukannya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status