Share

30. Menemui Sang Pelempar Fitnah

Bagaimana ini?

Momen yang begitu dinantikan Adisti akhirnya terjadi: Biyan menanyakan kejelasan hubungan mereka. Di sisi lain, bukan di situasi seperti ini dia ingin menjelaskan. Apalagi saat sang suami menjelaskan ada ‘seseorang’ yang menuduhnya melakukan plagiarisme.

‘Seseorang’ yang Adisti yakini adalah Utari.

“Biyan, boleh aku tahu konteks lengkap dari pertanyaanmu?” Antusiasme yang tadi meletup-letup kini berganti kecemasan. “Apa ada hubungannya dengan orang yang, uh, memfitnahku?”

Pria di hadapannya mengangguk, lalu mengusap-usap bagian belakang kepalanya. “Jujur, aku bingung menjelaskannya padamu. Situasi ini membingungkan. Mungkin gara-gara ada—ah, aku belum yakin menceritakannya. We’re strangers.”

Bahkan setelah bertualang jauh ke tempat beekeeping, Biyan tetap mengganggap hubungan mereka sebatas orang asing. Apa lagi yang mesti Adisti perjuangkan untuk menyadarkan pria yang sangat dicintainya?

“Biyan, aku enggak benar-benar tahu masalah yang kamu hadapi. Barangkali cukup pen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status