Share

Kilas Balik

Author: Winter Bride
last update Last Updated: 2024-02-15 23:04:59

Irina duduk termenung menghadap jendela besar yang berada di hadapannya sembari melihat gelapnya malam.

Ia masih berusaha mencerna hal gila yang tengah ia hadapi, begitu ia sadar kembali banyak memori-memori ingatan pemilik tubuh ini yang masuk kedalam otaknya, walaupun ia yakin itu belum semuanya dari ingatan sang pemilik tubuh yang ia temui dalam alam bawah sadarnya tadi.

Pemilik tubuh ini bernama Verona Van Helsing, ia adalah putri dari seorang Marquess dan Marchioness kaya raya yang berada di Kerajaan Lexton.

Kedua orang tuanya adalah orang penting di kerajaan ini. Ayahnya, Franz menjabat sebagai seorang menteri, sedangkan ibunya Belinda menjalankan bisnis perhiasan. Franz dan Belinda hanya mempunyai satu orang anak yaitu Verona, yang membuat mereka selalu memanjakan nya. Apapun yang Verona inginkan akan selalu dipenuhi oleh ayah dan ibunya sehingga menjadikan Verona anak yang manja.

Verona tumbuh dengan kasih sayang yang melimpah dari orang tua nya, ia tidak pernah dituntut ataupun dipaksa oleh orang tuanya untuk mengikuti segala aturan bangsawan yang mengekang nya bahkan ia tidak di paksa seperti putri-putri dari bangsawan lainnya untuk mengikuti kelas tata krama yang begitu menyiksa baginya. Orang tuanya membebaskan apapun yang Verona lakukan selama itu tidak melanggar protokol kerajaan. Bagi Verona daripada ia mengikuti acara jamuan minum teh ia lebih memilih pergi berlatih berkuda dan memanah.

Namun Verona tidak lari dari tanggung jawab nya sebagai putri seorang bangsawan, ia tetap mengikuti pembelajaran yang ada karena bagaimanapun ia membutuhkan ilmu untuk menghadapi dunia yang penuh tipu muslihat ini, menurut Verona selain ia harus belajar bersenjata ia harus mengasah otaknya itu agar semuanya seimbang.

Mereka begitu dihormati oleh rakyat Lexton karena keluarga mereka terkenal akan kebaikan dan kebijakan nya. Segala pujian dan ucapan terimakasih tak seharipun terlewat dilontarkan kepada mereka.

Saat upacara kedewasaan Verona, Franz mengumumkan pertunangan antara Verona dengan seorang Duke yang merupakan putra tertua dari Raja kerajaan Lexton. Franz yang diam-diam mengetahui bahwa putrinya menyukai Duke tersebut pun mengajukan lamarannya kepada sang raja dan langsung mendapat kan persetujuan dari raja.

Bagi sang Duke tidak ada alasan untuk menolak pernikahan yang akan menguntungkan nya ini, pernikahan politik seperti ini memang kerap terjadi kepada bangsawan seperti mereka. Mau tidak mau, suka tidak suka, mereka akan melakukan nya demi keuntungan masing-masing. Dengan ia menikahi putri dari seorang Marquess, maka kekuatan dan kekuasaan yang akan ia dapatkan semakin besar.

Verona yang baru mengetahui berita itu pun tak kalah terkejutnya dari para tamu undangan yang hadir, ia tidak menyangka pria yang selalu ia puja dalam diamnya akan dipinangkan oleh sang ayah untuknya.

Verona memang sudah lama mengagumi sosok Alexander, seorang Duke yang terkenal gagah dan keberanian nya dalam medan pertempuran. Alexander seorang pria yang begitu dikagumi oleh seluruh rakyat Lexton terutama bagi kaum wanita, ia begitu digilai dan menjadi seorang calon menantu idaman nomor satu bagi para bangsawan di Lexton.

Verona terlalu malu untuk memperlihatkan ketertarikannya kepada sang Duke, terlebih Alexander terkenal dengan sikapnya yang dingin tak tersentuh, ada rumor yang beredar jika sang Duke hanya akan melunak kepada sahabatnya seorang perempuan yang bernama, Rosella.

Verona pun membenarkan rumor tersebut, karena ia pernah melihat dimana sang Duke tengah berjalan menelusuri pasar dengan tersenyum bersama sahabat perempuan nya itu. Padahal, Alexander bukan tipe orang yang mudah mengumbar senyum ataupun tertawa. Hal itu pun yang membuat Verona semakin tidak berani untuk mendekatkan dirinya kepada sang Duke.

Setelah dihari tibanya pernikahan antara Verona dan sang Duke Alexander Gilbert,Verona pun diboyong untuk tinggal di kediaman Alexander dan menjadi Duchess di Dukedom. Tak ada yang mengetahui bagaimana bahagia nya Verona bisa menjadi seorang istri dari pria yang ia cintai, walaupun Verona tau jika Alexander tidak memiliki perasaan yang sama dengan nya, akan tetapi Verona akan berusaha membuat Alexander mencintainya.

Pernikahan di tahun pertamanya, tidak ada hal istimewa yang terjadi bahkan di malam pertama mereka, Alexander bahkan tidak menyentuh nya, mereka tidur dikamar yang terpisah namun Verona hanya diam dan tak menanyakan hal itu kepada Alexander. Menurut nya, mungkin suaminya itu butuh waktu untuk beradaptasi dengan pernikahan nya.

Di tahun kedua pernikahan mereka, orang tuanya mulai menanyakan tentang kehadiran anak diantara mereka. Verona pun kebingungan dan hanya menjawab kepada ayahnya jika mereka belum siap menjadi orang tua dan ayahnya hanya menyarankan agar mereka tidak menunda terlalu lama.

Di tahun ketiga pernikahan, sebuah perkembangan terjadi di antara mereka. Alexander mulai banyak berbicara kepadanya dan mulai memberi sedikit demi sedikit perhatian, hingga Alexander bermalam di kamarnya dan menyentuh nya.

Verona bahagia, akhirnya ia merasa utuh sebagai seorang istri untuk Alexander, bahkan ia menangis saat Alexander mencium nya di tengah-tengah percintaan mereka, hatinya berbunga-bunga dan perutnya serasa dihinggapi oleh ribuan kupu-kupu saking bahagianya.

Namun, beberapa bulan kemudian ia melihat Alexander bersama dengan Rosella di sebuah toko pakaian. Ia pun ingin mengampiri mereka sebelum seorang pria menarik tangannya dari sana dan membawanya pergi.

Pria tersebut tak lain adalah adik dari Alexander yaitu pangeran Lucas, mereka cukup akrab karena mereka dulu sering bermain saat masih kecil, ayahnya sering membawa nya ke istana sehingga ia cukup sering bertemu dengan Lucas di istana dan bermain bersama.

Lucas membawa nya pergi berjalan-jalan sehingga Verona tidak bisa menghampiri Alexander dan Rosella.

Verona mendapatkan kabar burung jika Alexander bermain di belakang nya bersama Rosella, seketika Verona panik. Entah mengapa jika ada yang menyangkut tentang Alexander ia akan bereaksi berlebihan, seperti saat ini , belum tentu kebenaran Alexander menyelingkuhi nya, Verona sudah merasa gelisah dengan kabar yang ia dapat.

Verona pun memutar otak untuk mencegah hal itu terjadi, tidak! tidak ada yang boleh mengambil Alexander darinya! Alexander hanya miliknya!.

Maka munculah ide di kepala Verona. Ia berniat mengikat Alexander dengan seorang anak. Jika seorang anak akan hadir di tengah-tengah pernikahan mereka, Verona pikir Alexander akan berpikir dua kali untuk mengkhianatinya.

Maka malam itu Verona pun berdandan dengan secantik mungkin dengan baju tidur seksinya dan menghampiri ruang kerja Alexander. Kebetulan sekali Alexander saat itu telah selesai bekerja dan saat ia akan beranjak, ia melihat Verona masuk ke ruang kerjanya, ia pun kembali duduk dan melihat Verona menghampiri nya kemudian duduk di pangkuan nya.

Verona pun melancarkan aksinya dan menggoda Alexander dengan sentuhan-sentuhan nya di titik sensitif Alexander, tidak apa-apa bukan menggoda suami sendiri?

Nafas Alexander pun mulai memburu dengan sentuhan-sentuhan yang diberikan Verona kepadanya, ia seorang laki-laki normal, bohong jika ia tidak terangsang jika sudah seperti ini. Ia pun langsung menerjang Verona dan mulai menciuminya hingga mereka pun bercinta sepanjang malam di ruang kerja Alexander.

Related chapters

  • Membawa Lari Anak Duke   Kilas Balik 2

    Kabar bahagia pun menyelimuti mansion dengan hamilnya Verona. Semua menyambut gembira akan kabar baik tersebut tak terkecuali orang tua Verona yang telah lama menantikan cucu, mereka bahkan menangis mendengar kabar jika putrinya itu mengandung anak kembar. Verona pun tak hentinya mengucap syukur kepada Tuhan karena mengabulkan keinginan nya, Alexander pun senang akan berita tersebut dan mulai protektif terhadap Verona. Hingga tiba di hari kelahiran bayi kembarnya, Verona berhasil melahirkan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Verona pun menangis bahagia begitu ia mendengar tangisan dari bayi-bayi nya itu. Mereka begitu tampan dan cantik seperti kedua orang tua nya, sekarang ia akan menjadi seorang ibu dan Alexander akan menjadi seorang ayah yang hebat untuk mereka. Verona pun mengambil salah satu bayi laki-laki nya dan menimangnya sembari memberikan nya asi kemudian bergantian dengan bayi perempuan nya. Di tengah kebahagiaan nya ia pun tidak melihat Alexander yan

    Last Updated : 2024-02-15
  • Membawa Lari Anak Duke   Kilas Balik 3

    "Maafkan aku, Verona. Maaf." lirih Alexander masih dengan Verona yang berada di pelukannya. "Kau jahat Alex! Aku baru saja melahirkan putra putri kita, aku baru saja kehilangan ayah ku dan sekarang? Kau menabur garam diatas luka ku Alex, kau sungguh pria yang kejam!" Verona pun melepaskan diri nya dari Alexander dan berlari meninggalkan Alexander menuju kamar nya. Menyisakan Alexander yang menatapnya dengan rasa bersalah nya. Setelah kejadian, itu hari demi hari bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, Alexander dan Verona seperti orang asing yang berada di dalam satu atap. Mereka jarang berbicara, bahkan hampir tidak berbicara. Itupun mereka berbicara karena pertengkaran yang terjadi antara mereka berdua. Banyak hal telah berubah terutama dari diri Verona. Tidak ada Verona yang lemah lembut, tidak ada Verona yang peduli dengan sekitarnya, tidak ada Verona yang selalu ceria dan tersenyum. Sekarang hanya menyisakan Verona yang pemarah, gemar memukul anak-anak nya, berteriak

    Last Updated : 2024-02-15
  • Membawa Lari Anak Duke   Menerima Nasib

    Irina menghela nafas panjang tatkala ingatan-ingatan itu memenuhi isi kepala nya. Entah kenapa hatinya merasakan sakit yang dialami oleh Verona dan ia pun meneteskan air matanya ketika dimana ia mengingat kematian Verona. Rasanya tidak adil jika Verona yang mengalami rasa sakit itu sendirian dan berakhir meregang nyawa di tangan selir dari suaminya itu. Ah!! Bajingan itu, ingin sekali Irina merobek wajah sok tampan pria dalam ingatannya itu. Benar-benar suami yang tidak bertanggungjawab! Awas saja jika mereka bertemu, Irina akan melabrak nya langsung. Namun Irina tidak bisa menutupi kekesalannya karena sikap Verona kepada anak-anaknya!. Menurutnya itu keterlaluan, melibatkan anak dalam permasalahan rumah tangga mereka, terlebih ia sampai main tangan kepada bocah-bocah itu. Mereka tidak bersalah, mereka tidak pernah menginginkan hal ini terjadi kepada orang tua mereka. Walaupun Irina tidak menyukai anak-anak, bukan berarti ia benci sampai ke tahap ingin menyiksa mereka. Ia adalah se

    Last Updated : 2024-02-15
  • Membawa Lari Anak Duke   Bertemu Anak-anak

    Keduanya pun tersenyum dan membalas genggaman dari Irina, sudah lama mereka menginginkan hal ini tiba dimana ibu mereka akan berubah dan menyayangi mereka. Mereka ingin seperti anak-anak yang lain yang dilimpahkan kasih sayang oleh orang tuanya. Bagi mereka walaupun ibu mereka sering memukul dan memarahi mereka, mereka tetap menyayangi nya karena Emma mengatakan bahwa awalnya ibu mereka bukan wanita pemarah dan gemar memukul. Ibunya dulu sangat menyayangi mereka namun entah apa yang membuat ibunya berubah mereka tidak tahu. Emma yang melihat itu pun tak bisa lagi membendung air matanya, hal yang selama ini yang ingin ia lihat kembali setelah kejadian tersebut yang telah merenggut banyak sosok Verona. Irina membawa putra putrinya itu kedalam pelukannya, namun Irina mendengar ringisan dari mereka. Irina pun melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh keduanya kemudian menyingkap baju keduanya. Betapa terkejutnya Irina melihat beberapa bekas luka yang memang belum kering, sekali lagi

    Last Updated : 2024-02-27
  • Membawa Lari Anak Duke   Nama Yang Indah

    Lucius Van Gilbert dan Lilyan Van Gilbert. Setelah Irina membongkar kembali ingatan dari pemilik tubuh ini, akhirnya ia menemukan nama dari bocah-bocah itu. Nama yang keren! Namun Irina sempat berpikir jika ia ingin mengganti nama belakang mereka dengan nama dari Verona saja, mungkin nanti setelah ia dan Alexander berpisah ia bisa menyematkan namanya kepada anak-anaknya itu. Setelah ia mengoleskan salep dan memakaikan mereka perban, Irina kemudian menyuapi mereka makanan yang tadi dibawa oleh Emma. Di sela-sela mereka menyantap makanan sesekali Irina mengajak mereka bercanda, hitung-hitungan agar ia bisa semakin dekat dengan anak-anak nya. Ia bertekad jika ia harus menghilangkan rasa takut Lucius dan Lily terhadap nya. "Bagaimana apa makanan nya enak?" tanya Irina dan di balas anggukan oleh kedua bocah itu sembari masih mengunyah makanan yang berada di dalam mulut mereka. Sebenarnya Irina tidak punya pengalaman sama sekali soal mengurus anak, sudah ia katakan bukan bahwa ia tidak s

    Last Updated : 2024-02-27
  • Membawa Lari Anak Duke   Beauty and The Beast

    Verona dan kedua anaknya itu tengah berbaring di atas ranjang, untung saja ranjang nya luas sehingga mereka bertiga pun muat untuk tidur bersama di ranjang itu. Posisinya berada di pinggir sedangkan Lily berada di tengah dengan Lucius yang berada di sampingnya. Kedua bocah itu pun belum tidur, mereka sebenarnya masih gugup dengan kedekatan mereka sendiri dengan sang ibu. "Kenapa kalian belum tidur, hmm?" tanya Verona sembari membelai rambut Lily "Heum... Ibu apakah aku boleh meminta ibu untuk membacakan sebuah dongeng sebelum kita tidur?" Lily pun mendongak ke arah sang ibu yang posisinya lebih tinggi darinya itu "Lily, biarkan ibu beristirahat. Ibu baru saja pulih dan ia harus istirahat yang banyak." ujar Lucius kepada adiknya itu. Lily pun hanya menunduk ketika kakak nya itu menegur nya.Verona yang melihat itu pun tidak bisa untuk tidak terkagum dengan Lucius lagi, betapa pengertian putra nya itu. Anak sekecil Lucius mampu untuk mengatakan hal dewasa seperti itu. "Tapi aku ing

    Last Updated : 2024-02-27
  • Membawa Lari Anak Duke   Pagi Yang Buruk

    "Duchess apa hari ini anda akan keluar untuk sarapan bersama?" tanya Emma "Iya." "Maaf jika saya lancang Duchess, apakah sebaiknya anda beristirahat saja di kamar?. Saya akan membawakan anda makanan ke sini dan untuk anak-anak." Saran Emma karena ia masih khawatir jika majikannya itu akan kembali sakit. Verona yang tengah mengikatkan rambut Lily pun menoleh ke arah Emma, pelayan nya itu memang terlalu mengkhawatirkan nya, ia senang jika ada orang yang begitu perduli dengan nya namun Emma rasanya pelayan nya itu khawatir setiap detik kepadanya. "Aku sudah baik-baik saja Emm, dua hari berdiam diri di kamar membuat ku bosan. Aku ingin berjalan-jalan di sekitar kediaman dan kau tentu akan menemaniku." "Baiklah jika itu perintah anda Duchess." ucap Emma sembari menunduk Hari ini Verona sudah memutuskan akan keluar dari kamar dan memulai aktivitas nya. Hari ini akan dimulai dengan sarapan bersama tentunya dengan suami bajingannya itu dan jalangnya. Huh Pagi yang buruk! Verona pun men

    Last Updated : 2024-02-27
  • Membawa Lari Anak Duke   Adik Ipar

    "Uncle Lucas aku merindukan mu" ucap Lily sembari melingkarkan tangannya ke leher Lucas yang tengah menggendong nya. "Aku pun sangat merindukan mu bunga Lily ku" jawab Lucas sembari mengecupi pipi Lily yang disambut kekehan olehnya Verona yang sedari tadi diam memandangi Lucas yang sekarang sudah berada di hadapannya itu pun mulai berpikir, pria ini lah yang menarik Verona saat Verona akan menghampiri Alexander dan Rosella yang berada di toko baju saat itu, pria ini lah yang di dalam ingatannya itu kerap bermain bersama Verona kecil kala itu. Mereka cukup dekat berarti Lucas adalah salah satu orang terdekatnya. Verona pun mulai meneliti wajah tampan Lucas yang sedikit terlihat mirip dengan Alexander, dari warna mata dan warna rambut mereka memiliki kesamaan namun hanya itu saja. Lucas memiliki postur tinggi namun Verona meyakini Lucas tidak lebih tinggi dari Alexander, ah kenapa pula dia membanding-bandingkan nya dengan pria itu. "Tak ada ucapan salam untuk putra mahkota ini Duche

    Last Updated : 2024-02-29

Latest chapter

  • Membawa Lari Anak Duke   Eksekusi

    Felix dan Christof bersimpuh di hadapan sang raja dengan wajah babak belur. Seperti nya keduanya mendapatkan luka baru karena di beberapa sudut terlihat luka lain namun sudah mengeringRaja bersama para menterinya duduk tenang setelah sebelumnya dikejutkan dengan bukti korupsi dari Baron Quill, meski beberapa menteri kerajaan ada yang bersikap biasa-biasa saja karena sudah mengira suatu saat kejadian itu akan terjadi, mengingat hampir seluruh orang tahu jika Baron Quill berhasil menjabat sebagai anggota menteri karena bantuan dari AlexanderTak lama kemudian Alexander datang bersama Rosella, pria itu menyeret Rosella dengan mendorong kepala wanita itu. Rosella dalam keadaan menangis pasrah begitu Alexander menghempaskan tubuhnya agar ikut bersimpuh seperti kedua pria itu.Verona dengan wajah datarnya menatap para pelaku yang menjadi dalang di balik kesakitannya, tak terkecuali matanya menatap kearah Alexander juga"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya raja Edward, bingung ketika

  • Membawa Lari Anak Duke   Sidang

    Verona mematut dirinya di depan cermin. Dress merah pekat membalut tubuh indahnya, rambutnya cokelat nya ia biarkan tergerai menjuntai, lalu wajahnya dipoles sedikit riasan sebagai penyempurna penampilan nya pagi ini.Tak terasa sudah tiba hari dimana Verona akan menyelesaikan masalah yang membelenggunya. Verona berharap, setelah hari ini tidak ada lagi kekhwatiran yang akan menggangu hidupnya lagi, Verona saat ini hanya ingin hidup tenang bersama kedua anaknya.Verona memantapkan hati pada pilihan nya. Tidak ada lagi alasannya untuk mundur, Verona sudah terlalu takut untuk menoleh kebelakang lagi, takut pada keputusannya yang bisa berubah kapan saja. Sekali lagi Verona menatap pantulannya, berbicara pada dirinya sendiri kalau apa yang ia pilih adalah jalan terbaik bagi hidup nya.Verona berbalik begitu seseorang masuk kedalam kamarnya"Semuanya sudah siap, Duchess" kata Jarvis"Kalau begitu kita berangkat sekarang"Verona bersama rombongannya pergi menuju halaman rumahnya, sebelum it

  • Membawa Lari Anak Duke   Hukuman

    Mata itu terbuka seiring ringisan keluar dari bibir keringnya. Kepalanya sakit, tak kalah dengan fisik dan batinnya. Rosella secara perlahan bangkit untuk mendudukkan dirinya, berusaha sekuat tenaga bersandar pada tembok dingin di belakang nya.Rasa perih dirasakan nya saat punggung yang penuh dengan luka cambukan itu menyentuh tembok kasar di belakang. Rosella kembali meringis, tubuhnya benar-benar remuk redam oleh Felix. Rosella mengumpati pria itu di dalam hatinya, Rosella akan memberi Felix pelajaran jika ia berhasil keluar dari tempat ini. Ia akan memberikan rasa sakit yang berkali lipat kepada Felix karena telah berani menyiksa seorang Duchess seperti dirinya, oh tak lupa ia harus membuat perhitungan kepada anak kurang ajarnya itu karena membeberkan rahasianya kepada Felix.Karena sibuk dengan isi kepalanya sendiri, Rosella tidak menyadari kehadiran orang lain di ruangan ini. Tubuhnya terhenyak begitu suara dingin yang amat Rosella kenali mengalun"Sudah sadar...?" Alexander ma

  • Membawa Lari Anak Duke   Penyesalan

    Verona sedang sarapan bersama dengan kedua anaknya, tak lupa beberapa pelayan dan pengawal pribadinya ikut duduk di meja makan bersama nya. Semenjak kepindahan Verona, Verona memberi perintah jika mereka harus makan bersama kalau bisa menyempatkan waktu. Verona merasa tak keberatan harus berada di meja yang sama dengan bawahannya, mereka sudah Verona anggap sebagai teman dan keluarga nya saat ini, tanpa mereka Verona juga tidak memiliki siapa-siapa lagi selain Lucius dan Lily.Tentang Lucius dan Lily. Saat malam dimana Verona menumpahkan kesedihannya kepada Lucius, keesokan harinya kedua anaknya sudah berlaku manis kembali kepadanya, begitupula dengan Verona yang sudah tidak lagi menghindari si kembar.Kesalahpahaman diantara mereka sudah diluruskan, ternyata yang membuat si kembar menangis kala itu adalah karena mereka takut dan berpikir ketika melihat Verona menangis, ibunya itu akan kembali terluka kemudian berubah seperti dahulu seperti saat ibunya bertengkar dengan ayahnya. Bukan

  • Membawa Lari Anak Duke   Surat

    Verona dengan langkah pelan berjalan menuju kamarnya. Kamarnya terletak bersebelahan dengan si kembar, mencoba membuka pintu sepelan mungkin agar tidur mereka berdua tak terganggu dengan suara tersebut, namun suara panggilan menyapa rungunyaTangan Verona masih berada pada gagang pintu kamarnya, badannya enggan menoleh ke asal suara"Ibu..." Panggil Lucius sekali lagiVerona menarik nafas sebelum berbalik menghadap putranya, Verona dengan sekuat tenaga menghalau air matanya. Verona tak sanggup setiap melihat wajah Lucius dan Lily, rasa bersalah menggerogotinya ketika mengingat bagaimana si kembar menangis kala itu"Apa Lucius butuh sesuatu?" Tanya Verona pelan, matanya melirik ke sebelahnya dimana Verona dapat melihat Lily yang tengah terlelap dari celah pintu yang terbukaLucius memandang lamat wajah ibunya yang selama ini jarang ia lihat. Lucius merasa bahwa ibunya tengah menghindarinya dan Lily, Lucius bertanya-tanya apakah dirinya melakukan kesalahan sehingga ibunya tidak mau lagi

  • Membawa Lari Anak Duke   Felix dan Rosella

    Rosella tengah berjalan pulang menuju kediamannya. Ia baru saja selesai berbelanja di pusat perbelanjaan, Berta dan beberapa pelayan di belakangnya setia mengikutinya dengan barang belanjaan di kedua tangan merekaSaat ingin menaiki kereta kudanya tiba-tiba sang kusir mengatakan jika roda kereta menghilang, dan terpaksa Rosella harus menunggu sang kusir pergi untuk membeli roda kereta, Rosella sangat kesal, kenapa juga harus ada kejadian yang merusak harinya lagi.Ditengah kegiatan menunggu kusirnya kembali, Rosella di datangi oleh seseorang kemudian memberikannya sebuah surat. Rosella menerima dan langsung membacanya, ia menghela nafas bosan sejenak kemudian merobek surat tersebutFelix, pria itu tak henti-hentinya mengiriminya surat. Meminta nya datang untuk menemuinya karena alasan merindukannya, Rosella tentu tidak punya waktu untuk meladeni pria itu, masih banyak pekerjaan yang harus ia lakukan daripada harus mengunjungi pria yang sudah tidak berguna lagi baginya. Saat ini Rosell

  • Membawa Lari Anak Duke   Teror

    Verona masuk kedalam Guild Informasi begitu salah satu petugas mempersilahkannya. Verona duduk sembari menunggu seseorang yang akan menjadi narasumber nyaDitemani oleh Hagrid, Verona duduk setia menunggu dengan wajah datarnya. Tak lama kemudian seorang pria datang menghampiri nya dan duduk berhadapan dengannya.Verona langsung menyodorkan suratnya lalu segera diterima oleh pria berjanggut tebal itu"Hmmm, ini bayarannya akan sangat mahal" ujar pria itu setelah membaca surat Verona"Aku tak peduli berapa pun harga yang harus ku bayar, yang penting aku bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan ku yang sudah tertera di kertas itu" Veron dengan tegas menjawabPria itu berdeham sejenak, kemudian mengeluarkan sebuah dokumen pada lacinya,"Ini adalah surat yang berisi informasi dimana anak itu lahir dan orang yang membantu selir itu melahirkan. Kau bisa datang ke alamat itu dan meminta kesaksiannya, dan yang perlu kau tahu, anak laki-laki itu bukan anak dari Duke Alexander, melainkan anak sah

  • Membawa Lari Anak Duke   Dimana kepercayaan itu?

    Verona mengambil nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Dua prajurit masih setia menunggunya untuk dibawa kehadapan Alexander, entah kali ini apa kesalahannya, apalagi yang dituduhkan kepadanya? Baru juga sembuh sudah dihadapkan lagi dengan masalah yang lain.Dan disinilah Verona berada, tepat dihadapan Alexander, sang Duke yang terkenal karena keberaniannya dan kecerdasan nya tetapi bodoh dalam menilai sesuatu jika itu sudah berhubungan dengan orang yang ia cintai.Verona bisa melihat wajah memerah Alexander dan tak lupa dengan wanita lembek itu yang menangis disisinya. Di ruangan itu ia tak didampingi oleh siapapun, sedangkan Alexander bersama Rosella dan juga Howard"Apa kau mengakui kesalahan mu?" Alexander mulai bertanya"Tidak.""Semua bukti mengarah padamu, jadi mengaku lah!" Kali ini Rosella yang berbicara"Diam!" Perintah Alexander pada Rosella, ia tidak ingin mendengar suara siapapun saat ini selain wanita yang berada dihadapannya, setelah itu, ia menyuruh Rosella kelu

  • Membawa Lari Anak Duke   Lucius

    Howard, begitu pria itu diperintahkan Alexander untuk membebaskan Verona, Howard tidak mengulur waktu lagi untuk menjemput Verona ke ruang bawah tanah. Howard tidak ingin kalau sampai tiba-tiba Alexander berubah pikiran, sebelum itu ia telah membawa Emma dan Hagrid untuk membantu Verona.Pintu besi itu terbuka, terlihat seorang wanita meringkuk seperti janin dengan gaun merah yang masih ia kenakan. Hati Howard mendadak pilu melihatnya, ia segera melangkah kemudian berjongkok meraih pundak Verona"Duchess..." Panggil Howard pelan"Enghhh...." Verona bergumam dalam tidurnyaHoward jadi tak tega membangunkan Verona. Mungkin wanita itu begitu lemah karena tak ada asupan makanan selama ia dikurung selain beberapa kali diberi air untuk melepas dahaganya, namun itu sama sekali tidak membantu menyelamatkan perut melilit Verona.Howard ingin mengangkat tubuh ringkih itu, namun tangan seseorang hinggap di lengannya,"Mau kau bawa kemana aku?" Tanya Verona pelan"Kembali ke kamar anda, Duchess"K

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status