Share

Nama Yang Indah

Author: Winter Bride
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Lucius Van Gilbert dan Lilyan Van Gilbert. Setelah Irina membongkar kembali ingatan dari pemilik tubuh ini, akhirnya ia menemukan nama dari bocah-bocah itu. Nama yang keren! Namun Irina sempat berpikir jika ia ingin mengganti nama belakang mereka dengan nama dari Verona saja, mungkin nanti setelah ia dan Alexander berpisah ia bisa menyematkan namanya kepada anak-anaknya itu.

Setelah ia mengoleskan salep dan memakaikan mereka perban, Irina kemudian menyuapi mereka makanan yang tadi dibawa oleh Emma. Di sela-sela mereka menyantap makanan sesekali Irina mengajak mereka bercanda, hitung-hitungan agar ia bisa semakin dekat dengan anak-anak nya. Ia bertekad jika ia harus menghilangkan rasa takut Lucius dan Lily terhadap nya.

"Bagaimana apa makanan nya enak?" tanya Irina dan di balas anggukan oleh kedua bocah itu sembari masih mengunyah makanan yang berada di dalam mulut mereka.

Sebenarnya Irina tidak punya pengalaman sama sekali soal mengurus anak, sudah ia katakan bukan bahwa ia tidak suka dekat dengan anak-anak. Dulu kerjaan nya hanya gemar menakuti anak-anak agar mereka menjauhi nya, namun bakat untuk mengurus mereka Irina tidak ahli sama sekali.

Namun entah mengapa saat Irina berada di tubuh ini naluri nya sebagai seorang ibu seperti terdorong sendiri untuk melakukan hal-hal seperti ini, bahkan ia rasanya seperti sudah ahli dalam hal mengurus anak.

Sekarang ia akan mengurus Lucius dan Lily dengan sebaik mungkin, memberi mereka tempat tidur yang nyaman, makanan yang bergizi dan tentu hal pendidikan akan ia ajarkan kepada anak-anaknya. Jangan lupakan jika Verona adalah sosok yang pintar, berbekal ingatannya dan hal yang Irina pernah pelajari di dunianya akan cukup untuk ia ajarkan kepada Lucius dan Lily.

Dulu Verona selalu melarang para pelayan memberikan anak-anak nya makanan sebelum ia sendiri yang menyuruh nya, bahkan Verona tidak segan-segan membuat kedua anaknya tidur di dalam gudang hanya untuk menarik perhatian Alexander agar Alexander pergi menghampirinya. Benar-benar wanita sialan kau Verona!  Gara-gara buaya darat itu kau sampai rela menyakiti anak-anak mu. Ku harap kau tidak akan lama disiksa di neraka Vero.

Saat Irina masih mengumpati Verona di dalam hatinya tiba-tiba putri nya Lily menyadarkan nya dengan suaranya.

"Ibu, apakah aku boleh tidur bersama ibu malam ini?. Aku benar-benar ingin bersama ibu" ucapnya memohon namun raut wajah takut nya tidak bisa disembunyikan, mungkin putrinya yang cantik itu masih takut kepadanya. Hal yang wajar, tidak mungkin trauma mereka akan hilang secepat itu terhadap nya.

"Tentu saja boleh" jawab Irina sembari mengelus puncak kepala Lily

"Kalau begitu aku juga mau ibu!" tambah Lucius

Irina pun kembali mengangguk untuk menjawab putranya itu.

.....................................

"Aku tidak melihat Lucius dan Lily sedari pagi, kemana mereka?" Tanya Alexander yang kebetulan ia bertemu dengan Emma yang tengah berjalan menuju dapur dengan membawa bekas nampan makanan dari Verona dan anak-anak.

"Mereka sedang bersama Duchess, Duke"

"Apakah Verona sudah sadar?

"Sudah Duke."

"Lalu kenapa kau membiarkan anak-anak sendirian bersamanya?!" ucap Alexander dengan nada tinggi nya

"Maaf Duke, namun anak-anak yang menginginkan jika mereka ingin menemani Duchess yang tengah beristirahat. Anda tidak usah khawatir! Mereka baik-baik saja,"

"Mereka tidak akan baik-baik saja jika kau membiarkan mereka bersama Verona." timpal Alexander yang sudah mengeraskan rahangnya

Alexander tidak menyangka bisa-bisa nya Emma membiarkan anak-anak itu tinggal bersama dengan Verona, padahal ia tahu jika mereka bersama Verona mereka hanya akan di marahi dan dipukuli.

"Duchess tidak akan melakukan hal itu lagi Duke, Duchess sudah berubah." jawab Emma dengan harap-harap Duke nya itu akan percaya dengan apa yang ia katakan

"Apa kau tengah melucu?" gelak Alexander.

"Tidak Duke! Saya serius. Saya bisa menjamin jika anak-anak akan aman bersama Duchess."

Alexander yang tidak ingin mendengar bualan dari Emma pun melangkah pergi meninggalkan nya menuju kamar istrinya itu. Ia khawatir bagaimana nanti jika anak-anak nya tengah dipukuli oleh Verona disana. Alexander masih tidak habis pikir kenapa Verona bisa menggila seperti saat ini.

Saat ia tengah menyusuri lorong yang menjadi jalan menuju kediaman istrinya itu, tiba-tiba sebuah tangan menghinggapi pinggang nya dari belakang. Alexander pun menghentikan langkahnya, tanpa menoleh pun ia tau siapa pelakunya. Alexander pun menghembuskan nafas nya, Ya Tuhan apa lagi sekarang?

"Alex kau mau kemana, hmm?"

Alexander pun melepaskan tangan yang memeluknya dari belakang itu dan membalikkan tubuhnya,"Aku akan ke kamar Verona."

"Ah begitu. Apa ia sudah sadar?" tanya Rosella.

Alexander mengangguk,"Sudah."

"Kalau begitu aku ikut kesana, sekalian aku ingin melihat kondisinya. Aku turut prihatin dengan apa yang menimpanya terakhir kali." ucap Rosella dengan wajah sendunya

"Kau bisa mengatakannya nanti ketika menemui Verona."

Rosella pun hanya menunduk mendengar jawaban dari Alexander. Melihat hal itu pun Alexander kembali melangkah kan kakinya menuju kamar Verona.

Setibanya Alexander dan Rosella di depan pintu kamar Verona yang tengah di jaga oleh dua prajurit disana, Alexander pun memerintahkan mereka untuk membuka pintunya namun salah satu prajurit itu mengatakan bahwa saat ini Verona tidak ingin menerima tamu termasuk Alexander sendiri.

"Mohon maaf Duke, Duchess mengatakan tidak ingin menemui siapapun saat ini. Duchess mengatakan jika ia perlu beristirahat jika ingin menemuinya, Duchess mengatakan untuk menyuruh kembali besok" jelas prajurit tersebut

"Bukakan saja pintu nya!" perintah Alexander

"Maaf Duke." ucap prajurit itu serentak dengan kepala tertunduk

Alexander pun berusaha menahan amarahnya, mungkin benar jika saat ini istrinya itu tidak ingin ditemui oleh siapapun. Namun ia kesini sebenarnya untuk melihat kondisi anak-anaknya juga.

"Kalau begitu suruh Lucius dan Lily keluar!" perintah Alexander sekali lagi

"Duchess juga mengatakan jika ada yang mencari anak-anak, mereka tengah bersama Duchess dan mereka akan baik-baik saja."

"Dan kau percaya begitu saja?" Tanya Alexander

Kedua prajurit itu pun terdiam begitu mendengar pertanyaan dari Alexander, melihat itu pun Alexander nyelonong dan langsung membuka pintu tersebut namun ternyata pintu itu terkunci dari dalam. Sial!

Saat Alexander akan mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar tersebut tiba-tiba Howard mendatangi nya.

"Salam Duke, maaf mengganggu aktivitas anda yang akan merusak sarana di kediaman ini, namun sebelum itu saya ingin menyampaikan bahwa Viscount Christof sudah menunggu anda di ruang tamu" ucap Howard dengan santainya

Mendengar pertanyaan dari Howard membuat Alexander semakin kesal. Kenapa waktu nya tidak tepat seperti ini? Ia lupa jika ia akan kedatangan Viscount muda itu untuk membicarakan tentang bisnis kerja sama mereka.

Alexander pun menatap pintu kamar yang akan ia dobrak tadi, ia khawatir dengan anak-anak nya yang berada di dalam sana bersama Verona.

"Kalian!" tunjuk Alexander,"Pastikan Lucius dan Lily keluar dalam keadaan baik-baik saja! Jika kalian mendengar suara gaduh kalian masuk saja ke dalam dan membawa mereka keluar!"

"Baik Duke."

Alexander pun pergi bersama dengan Howard ke ruang tamu untuk menemui Viscount Christof sedangkan Rosella yang sedari tadi diam berdiri pun memilih untuk pergi juga dari sana setelah melihat kepergian Alexander.

Sejujurnya Rosella ingin sekali melihat bagaimana kondisi Verona, namun ia masih bisa menunggu besok untuk melihat wanita yang selamat dari maut nya itu.

Related chapters

  • Membawa Lari Anak Duke   Beauty and The Beast

    Verona dan kedua anaknya itu tengah berbaring di atas ranjang, untung saja ranjang nya luas sehingga mereka bertiga pun muat untuk tidur bersama di ranjang itu. Posisinya berada di pinggir sedangkan Lily berada di tengah dengan Lucius yang berada di sampingnya. Kedua bocah itu pun belum tidur, mereka sebenarnya masih gugup dengan kedekatan mereka sendiri dengan sang ibu. "Kenapa kalian belum tidur, hmm?" tanya Verona sembari membelai rambut Lily "Heum... Ibu apakah aku boleh meminta ibu untuk membacakan sebuah dongeng sebelum kita tidur?" Lily pun mendongak ke arah sang ibu yang posisinya lebih tinggi darinya itu "Lily, biarkan ibu beristirahat. Ibu baru saja pulih dan ia harus istirahat yang banyak." ujar Lucius kepada adiknya itu. Lily pun hanya menunduk ketika kakak nya itu menegur nya.Verona yang melihat itu pun tidak bisa untuk tidak terkagum dengan Lucius lagi, betapa pengertian putra nya itu. Anak sekecil Lucius mampu untuk mengatakan hal dewasa seperti itu. "Tapi aku ing

  • Membawa Lari Anak Duke   Pagi Yang Buruk

    "Duchess apa hari ini anda akan keluar untuk sarapan bersama?" tanya Emma "Iya." "Maaf jika saya lancang Duchess, apakah sebaiknya anda beristirahat saja di kamar?. Saya akan membawakan anda makanan ke sini dan untuk anak-anak." Saran Emma karena ia masih khawatir jika majikannya itu akan kembali sakit. Verona yang tengah mengikatkan rambut Lily pun menoleh ke arah Emma, pelayan nya itu memang terlalu mengkhawatirkan nya, ia senang jika ada orang yang begitu perduli dengan nya namun Emma rasanya pelayan nya itu khawatir setiap detik kepadanya. "Aku sudah baik-baik saja Emm, dua hari berdiam diri di kamar membuat ku bosan. Aku ingin berjalan-jalan di sekitar kediaman dan kau tentu akan menemaniku." "Baiklah jika itu perintah anda Duchess." ucap Emma sembari menunduk Hari ini Verona sudah memutuskan akan keluar dari kamar dan memulai aktivitas nya. Hari ini akan dimulai dengan sarapan bersama tentunya dengan suami bajingannya itu dan jalangnya. Huh Pagi yang buruk! Verona pun men

  • Membawa Lari Anak Duke   Adik Ipar

    "Uncle Lucas aku merindukan mu" ucap Lily sembari melingkarkan tangannya ke leher Lucas yang tengah menggendong nya. "Aku pun sangat merindukan mu bunga Lily ku" jawab Lucas sembari mengecupi pipi Lily yang disambut kekehan olehnya Verona yang sedari tadi diam memandangi Lucas yang sekarang sudah berada di hadapannya itu pun mulai berpikir, pria ini lah yang menarik Verona saat Verona akan menghampiri Alexander dan Rosella yang berada di toko baju saat itu, pria ini lah yang di dalam ingatannya itu kerap bermain bersama Verona kecil kala itu. Mereka cukup dekat berarti Lucas adalah salah satu orang terdekatnya. Verona pun mulai meneliti wajah tampan Lucas yang sedikit terlihat mirip dengan Alexander, dari warna mata dan warna rambut mereka memiliki kesamaan namun hanya itu saja. Lucas memiliki postur tinggi namun Verona meyakini Lucas tidak lebih tinggi dari Alexander, ah kenapa pula dia membanding-bandingkan nya dengan pria itu. "Tak ada ucapan salam untuk putra mahkota ini Duche

  • Membawa Lari Anak Duke   Perhitungan

    Tak terasa malam pun sudah tiba, Verona tengah menemani Lucius dan Lily di kamarnya, menunggu kedua bocah itu terlelap dengan menepuk pelan kedua bokong mereka.Mimpi indah pun sudah menghampiri keduanya, hingga Verona pun pergi meninggalkan kamar mereka. Saat ia akan berbelok menuju kamarnya tiba-tiba dia di kagetkan dengan kedatangan Alexander di hadapannya."Astaga!!!" ucap Verona sembari memegang dadanya.Ah pria ini!Setelah terdiam beberapa detik dengan pandangan yang saling terkunci,Verona pun memilih melangkah kembali menuju kamarnya dan mengabaikan Alexander yang berada di hadapannya. Ia terlalu muak melihat wajah penyebab duka dari seorang Verona itu.Namun suara dari Alexander pun menghentikan langkahnya."Apa benar kau akan memasukkan Lucius dan Lily ke akademi Serigala Putih?" tanya AlexanderVerona yang mendengar pertanyaan itu pun mengernyit bingung, darimana pria itu tau jika ia akan mendaftarkan anak-anak ke akademi Serigala Putih? Ah! Ia lupa telinga dan mata dari se

  • Membawa Lari Anak Duke   Janda

    "ibu mau pergi kemana?" Ucap Lily ketika melihat ibunya itu yang tengah bersiap pergi bersama Emma."Ibu akan ke pusat kota untuk berbelanja"Mendengar jawaban dari sang ibu membuat Lily dan Lucas saling pandang beberapa detik, kemudian Lily pun kembali menatap Verona ."Ibu apa kami boleh ikut? Kami tidak pernah pergi ke pusat kota. Aku mendengar disana sangat seru, kita bisa melihat banyak hal dan aku ingin sekali melihatnya" pinta LilyVerona tengah berpikir,benar juga kedua anaknya itu kerjaannya hanya terkurung di Dukedom, mereka jarang sekali keluar layaknya terisolasi. Jika pun mereka keluar bermain itu pun masih disekitar kediaman ini.Mereka terlalu takut untuk keluar,selain karena keberingasan Verona mereka pun kerap mendapat ejekan dari anak-anak seusianya sehingga Lucius dan Lily memilih untuk tidak keluar.Ah malang sekali anak-anak nya!"Tentu saja! Kalian boleh ikut." Ucapnya membuat Lucius dan Lily kegirangan"Kalau begitu mari berangkat!" Tukasnya kemudian meraih tang

  • Membawa Lari Anak Duke   Leonard

    Setibanya mereka di kediaman Gilbert, Verona dan yang lainnya bergegas masuk ke dalam begitu pula dengan Alexander yang mengekor di belakang. Verona berjalan sembari memegang tangan Lucius dan Lily, saat mereka akan berjalan menuju kamar masing-masing di depan sana terlihat wanita yang tengah berdiri dengan raut wajah khawatir nya."Alexander!" ucap Rosella sembari berjalan ke arah Alexander yang berdiri di belakang Verona"Kau kemana saja hingga tiba di kediaman sore hari?. Aku sungguh khawatir Alex, yang ku tahu kau tidak ada panggilan kemanapun hari ini" ucapnya dengan meraih pipi AlexanderBaru juga keluar sampe sore tapi wanita itu justru bertingkah seolah-olah suaminya itu keluar bertahun-tahun.Verona pun berdecih kemudian kembali mengambil langkah bersama kedua anaknya untuk pergi ke kamar mereka, terlalu muak jika ia harus melihat drama suami istri haram itu .Alexander pun menatap kepergian Verona dan anak-anak nya, atensinya pun kembali teralih kepada wanita yang berada di

  • Membawa Lari Anak Duke   Menginap

    "Ayo pulang!" ucap Alexander begitu ia telah kembali dari perkumpulan nyaVerona mengangguk kemudian bangkit dari duduknyaPesta perayaan telah selesai, tersisa beberapa bangsawan yang masih berada di istana"Menantuku Verona,"Verona menoleh,"Ada apa Ratu?""Menginap lah disini untuk semalam, aku ingin berbincang banyak dengan mu malam ini." Pinta Ratu IsabellVerona menatap sejenak kearah Alexander "Baiklah yang Mulia""Duke, anda boleh pulang. Saya akan bermalam di istana malam ini""Kau tidak akan bermalam disini, kau akan pulang dengan ku""Duke...""Alexander, jika kau khawatir untuk meninggalkan Verona sendiri di istana kau juga bisa menginap. Ayah mu pasti merindukan mu juga, kau tidak pernah meluangkan waktu mu barang sejenak untuk berbicara dengan nya selain di luar pekerjaan."Alexander hanya diam, tak menanggapi namun kakinya melangkah untuk masuk kembali ke dalam istana.**************************"Ah pegal sekali" keluh Verona begitu ia telah keluar dari kamar Ratu Isabe

  • Membawa Lari Anak Duke   Ulang Tahun Si Kembar

    "Duchess biar saya saja yang membuat kuenya, anda bisa beristirahat kembali" ucap Emma begitu ia melihat Verona tengah berkutat dengan tepung tepungan itu di pagi buta.Semalam mereka sibuk mempersiapkan dekorasi untuk ulang tahun Lucius dan Lily di paviliun dekat dengan kamar Verona. Meski hanya pesta kecil-kecilan dengan dekorasi yang sederhana mereka mampu mengubahnya menjadi sebaik mungkin.Duchess nya itu bahkan kekeh diminta untuk beristirahat terlebih dahulu, Verona bahkan begadang semalaman suntuk. Sekarang Verona sudah kembali di sibukan pagi-pagi buta di dapur."Tidak apa-apa Emm, aku ingin membuat kue utamanya sendiri. Kau bisa membuat beberapa kue kecil yang lain sebagai pendamping nya" Ujar Verona"Baiklah, sesuai keinginan Duchess "Emma kemudian mulai mempersiapkan bahan-bahan nya, semalam Verona sudah memberitahunya menu apa saja yang akan di hidangkan nanti di acara ulang tahun Lucius dan Lily.Akan ada beberapa dari kue asin dan manis, buah-buahan yang dibalut oleh l

Latest chapter

  • Membawa Lari Anak Duke   Hukuman

    Mata itu terbuka seiring ringisan keluar dari bibir keringnya. Kepalanya sakit, tak kalah dengan fisik dan batinnya. Rosella secara perlahan bangkit untuk mendudukkan dirinya, berusaha sekuat tenaga bersandar pada tembok dingin di belakang nya.Rasa perih dirasakan nya saat punggung yang penuh dengan luka cambukan itu menyentuh tembok kasar di belakang. Rosella kembali meringis, tubuhnya benar-benar remuk redam oleh Felix. Rosella mengumpati pria itu di dalam hatinya, Rosella akan memberi Felix pelajaran jika ia berhasil keluar dari tempat ini. Ia akan memberikan rasa sakit yang berkali lipat kepada Felix karena telah berani menyiksa seorang Duchess seperti dirinya, oh tak lupa ia harus membuat perhitungan kepada anak kurang ajarnya itu karena membeberkan rahasianya kepada Felix.Karena sibuk dengan isi kepalanya sendiri, Rosella tidak menyadari kehadiran orang lain di ruangan ini. Tubuhnya terhenyak begitu suara dingin yang amat Rosella kenali mengalun"Sudah sadar...?" Alexander ma

  • Membawa Lari Anak Duke   Penyesalan

    Verona sedang sarapan bersama dengan kedua anaknya, tak lupa beberapa pelayan dan pengawal pribadinya ikut duduk di meja makan bersama nya. Semenjak kepindahan Verona, Verona memberi perintah jika mereka harus makan bersama kalau bisa menyempatkan waktu. Verona merasa tak keberatan harus berada di meja yang sama dengan bawahannya, mereka sudah Verona anggap sebagai teman dan keluarga nya saat ini, tanpa mereka Verona juga tidak memiliki siapa-siapa lagi selain Lucius dan Lily.Tentang Lucius dan Lily. Saat malam dimana Verona menumpahkan kesedihannya kepada Lucius, keesokan harinya kedua anaknya sudah berlaku manis kembali kepadanya, begitupula dengan Verona yang sudah tidak lagi menghindari si kembar.Kesalahpahaman diantara mereka sudah diluruskan, ternyata yang membuat si kembar menangis kala itu adalah karena mereka takut dan berpikir ketika melihat Verona menangis, ibunya itu akan kembali terluka kemudian berubah seperti dahulu seperti saat ibunya bertengkar dengan ayahnya. Bukan

  • Membawa Lari Anak Duke   Surat

    Verona dengan langkah pelan berjalan menuju kamarnya. Kamarnya terletak bersebelahan dengan si kembar, mencoba membuka pintu sepelan mungkin agar tidur mereka berdua tak terganggu dengan suara tersebut, namun suara panggilan menyapa rungunyaTangan Verona masih berada pada gagang pintu kamarnya, badannya enggan menoleh ke asal suara"Ibu..." Panggil Lucius sekali lagiVerona menarik nafas sebelum berbalik menghadap putranya, Verona dengan sekuat tenaga menghalau air matanya. Verona tak sanggup setiap melihat wajah Lucius dan Lily, rasa bersalah menggerogotinya ketika mengingat bagaimana si kembar menangis kala itu"Apa Lucius butuh sesuatu?" Tanya Verona pelan, matanya melirik ke sebelahnya dimana Verona dapat melihat Lily yang tengah terlelap dari celah pintu yang terbukaLucius memandang lamat wajah ibunya yang selama ini jarang ia lihat. Lucius merasa bahwa ibunya tengah menghindarinya dan Lily, Lucius bertanya-tanya apakah dirinya melakukan kesalahan sehingga ibunya tidak mau lagi

  • Membawa Lari Anak Duke   Felix dan Rosella

    Rosella tengah berjalan pulang menuju kediamannya. Ia baru saja selesai berbelanja di pusat perbelanjaan, Berta dan beberapa pelayan di belakangnya setia mengikutinya dengan barang belanjaan di kedua tangan merekaSaat ingin menaiki kereta kudanya tiba-tiba sang kusir mengatakan jika roda kereta menghilang, dan terpaksa Rosella harus menunggu sang kusir pergi untuk membeli roda kereta, Rosella sangat kesal, kenapa juga harus ada kejadian yang merusak harinya lagi.Ditengah kegiatan menunggu kusirnya kembali, Rosella di datangi oleh seseorang kemudian memberikannya sebuah surat. Rosella menerima dan langsung membacanya, ia menghela nafas bosan sejenak kemudian merobek surat tersebutFelix, pria itu tak henti-hentinya mengiriminya surat. Meminta nya datang untuk menemuinya karena alasan merindukannya, Rosella tentu tidak punya waktu untuk meladeni pria itu, masih banyak pekerjaan yang harus ia lakukan daripada harus mengunjungi pria yang sudah tidak berguna lagi baginya. Saat ini Rosell

  • Membawa Lari Anak Duke   Teror

    Verona masuk kedalam Guild Informasi begitu salah satu petugas mempersilahkannya. Verona duduk sembari menunggu seseorang yang akan menjadi narasumber nyaDitemani oleh Hagrid, Verona duduk setia menunggu dengan wajah datarnya. Tak lama kemudian seorang pria datang menghampiri nya dan duduk berhadapan dengannya.Verona langsung menyodorkan suratnya lalu segera diterima oleh pria berjanggut tebal itu"Hmmm, ini bayarannya akan sangat mahal" ujar pria itu setelah membaca surat Verona"Aku tak peduli berapa pun harga yang harus ku bayar, yang penting aku bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan ku yang sudah tertera di kertas itu" Veron dengan tegas menjawabPria itu berdeham sejenak, kemudian mengeluarkan sebuah dokumen pada lacinya,"Ini adalah surat yang berisi informasi dimana anak itu lahir dan orang yang membantu selir itu melahirkan. Kau bisa datang ke alamat itu dan meminta kesaksiannya, dan yang perlu kau tahu, anak laki-laki itu bukan anak dari Duke Alexander, melainkan anak sah

  • Membawa Lari Anak Duke   Dimana kepercayaan itu?

    Verona mengambil nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Dua prajurit masih setia menunggunya untuk dibawa kehadapan Alexander, entah kali ini apa kesalahannya, apalagi yang dituduhkan kepadanya? Baru juga sembuh sudah dihadapkan lagi dengan masalah yang lain.Dan disinilah Verona berada, tepat dihadapan Alexander, sang Duke yang terkenal karena keberaniannya dan kecerdasan nya tetapi bodoh dalam menilai sesuatu jika itu sudah berhubungan dengan orang yang ia cintai.Verona bisa melihat wajah memerah Alexander dan tak lupa dengan wanita lembek itu yang menangis disisinya. Di ruangan itu ia tak didampingi oleh siapapun, sedangkan Alexander bersama Rosella dan juga Howard"Apa kau mengakui kesalahan mu?" Alexander mulai bertanya"Tidak.""Semua bukti mengarah padamu, jadi mengaku lah!" Kali ini Rosella yang berbicara"Diam!" Perintah Alexander pada Rosella, ia tidak ingin mendengar suara siapapun saat ini selain wanita yang berada dihadapannya, setelah itu, ia menyuruh Rosella kelu

  • Membawa Lari Anak Duke   Lucius

    Howard, begitu pria itu diperintahkan Alexander untuk membebaskan Verona, Howard tidak mengulur waktu lagi untuk menjemput Verona ke ruang bawah tanah. Howard tidak ingin kalau sampai tiba-tiba Alexander berubah pikiran, sebelum itu ia telah membawa Emma dan Hagrid untuk membantu Verona.Pintu besi itu terbuka, terlihat seorang wanita meringkuk seperti janin dengan gaun merah yang masih ia kenakan. Hati Howard mendadak pilu melihatnya, ia segera melangkah kemudian berjongkok meraih pundak Verona"Duchess..." Panggil Howard pelan"Enghhh...." Verona bergumam dalam tidurnyaHoward jadi tak tega membangunkan Verona. Mungkin wanita itu begitu lemah karena tak ada asupan makanan selama ia dikurung selain beberapa kali diberi air untuk melepas dahaganya, namun itu sama sekali tidak membantu menyelamatkan perut melilit Verona.Howard ingin mengangkat tubuh ringkih itu, namun tangan seseorang hinggap di lengannya,"Mau kau bawa kemana aku?" Tanya Verona pelan"Kembali ke kamar anda, Duchess"K

  • Membawa Lari Anak Duke   Antara perang dan cinta

    Sudah dua hari berlalu sejak kejadian yang menggemparkan mansion terjadi. Kini Alexander sedang berada di kerajaan, ia diundang rapat untuk mendiskusikan terkait penyerangan yang terjadi di salah satu wilayah kerajaan.Kerajaan Lexton memilik rival yang sampai saat ini kedua kerajaan tersebut masih bersitegang terkait perluasan wilayah. Kerajaan Tryell yang terletak di sebelah timur kerajaan Lexton kembali melakukan gerakan untuk mendapatkan kekuasaan terhadap kerajaan Lexton."Walau pasukan Tryell masih menyerang pada wilayah-wilayah kecil saat ini, tak memungkinkan jika mereka akan segera melakukan pergerakan ke wilayah yang lain yang mulia" ucap sang perdana menteriRaja Edward duduk di singgasana nya sembari menopang dagu, mata dan telinganya terfokus pada ucapan-ucapan para menteri kerajaan"Kita harus segera bergerak menghentikan penyerangan ini. Untuk sementara, berita ini jangan sampai keluar ke masyarakat yang berada di pusat Lexton, atau mereka akan resah dan terjadi keribut

  • Membawa Lari Anak Duke   Terluka kembali

    Alexander bersama pasukannya menyusuri gelapnya malam untuk mencari keberadaan sang Duchess. Alexander masih bertanya pada dirinya sendiri, kenapa wanita itu begitu ceroboh pergi dari kediaman tanpa memberitahu kepada siapapun kemana ia pergi. Alexander berdecak kesal, tidak habis pikir dengan istrinyaTiba-tiba beberapa prajurit berkuda yang berada di depannya berhenti, keningnya mengerut begitu melihat sosok yang ia kenal"Apa yang kau lakukan malam hari disini, Viscount Christof?" Tanya AlexanderChristof bersama dengan ajudannya memberi hormat sejenak kemudian menjawab,"Saya baru kembali dari Brilla untuk urusan pekerjaan, Duke. Duke Alexander sendiri sedang apa ditengah malam seperti ini?""Aku mencari Duchess Verona""Duchess Verona?"Alexander mengangguk,"Ia belum kembali ke kediaman sejak pergi pagi tadi""Tadi pagi saya berpapasan dengannya" bohong ChristofAlexander lekas turun dari kereta kudanya dan menghampiri Christof"Dimana?...""Saya sempat bertemu dengan Duchess di B

DMCA.com Protection Status