Share

324 tentang Ammar

"Gimana dengan pabrik?" Aku bertanya seraya menuangkan air panas ke dalam gelas.

Embusan napas kasar terdengar dari suamiku. Kulihat ke belakang, dia merebahkan tubuhnya di sofa dengan kedua tangan jadi bantalnya.

Satu cangkir kopi kubawa menghampiri suamiku, kemudian meletakkannya di atas meja.

Kedua kaki Aldi aku turunkan sebentar, lalu kuangkat kembali hingga kini berada di kedua pahaku. Tangan ini memijatnya pelan seraya menunggu jawaban dari pertanyaan yang aku berikan.

"Apa urusannya belum selesai, Bang?" tanyaku lagi.

"Sudah, Run. Pabrik mah aman, tapi ... ada masalah lain yang tiba-tiba mengganggu pikiranku."

Aku melihat lekat suamiku yang berucap dengan masih dalam posisi yang sama. Sedangkan hatiku, malah semakin bertanya-tanya.

"Masalah lain apa?" Kembali aku bertanya.

Aldi menurunkan kakinya dari kakiku. Dia beringsut duduk, lalu mengambil cangkir berisikan kopi. Aroma dari minuman hangat itu tercium kala bibir Aldi mulai menyesapnya.

"Ammar," ucapnya singkat.

Ald
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status