Beranda / CEO / Melahirkan anak untuk CEO / (S3) 124. Kau... Bayiku?

Share

(S3) 124. Kau... Bayiku?

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Gadis itu tertidur dengan wajah sembab dan pipi yang merah akibat tamparan keras yang diterimanya. Esau yang baru kembali dari bar hotel, mengamati wajah istri yang masih terikat di atas ranjang. Hatinya sakit, sungguh merasa sakit melihat keadaan Freya saat itu. Amarahnya sedikit mereda.

Dia naik ke atas ranjang, melepaskan ikatan tassel pada tangan Freya, dan menutup tubuh polos Freya dengan selimut.

“Maafkan aku, Frey," bisiknya sedih. 

Membayangkan betapa dia sudah menyiksa gadis ini, Esau menjadi tak mampu tidur di sebelahnya. Dia kembali keluar dan duduk di taman hotel. Dia keluarkan ponsel dari dalam saku dan seperti biasa dia hubungi Timothy.

“Timothy?”

“Ada apa Tuan Muda?”

“Cari tahu mengenai apa hubungan Ezra Raves dan Felisha, dengan kedua orangtuaku, di masa lalu. Jangan sampai ada yang tahu aku memintamu untuk melakukan ini. Jika kau bisa mendapatkan in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wawa Sarifudin
Up thor:(((
goodnovel comment avatar
elena
semoga freaya bisa bahagia juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 125. Dia... Mamaku?

    “Anakku... anakku....”Felisha masih terus membingkai wajah Freya menyebut-nyebut gadis itu sebagai anaknya , membuat Freya mengerut kening. Bingung, itu yang ditunjukkan ekspresi wajah Freya sekarang, dan dia menjadi sedikit gugup menatap Esau dan Feli secara bergantian.“E-Esau... ini... ke-kenapa dengan bibimu?” kata Freya, tapi belum Esau menjawab perkataan gadis itu, Feli lantas menariknya ke dalam pelukan, mendekap Freya seakan gadis itu adalah seroang anak kecil.“Kau anakku, kau anakku. Aku sangat mencintaimu, jadi jangan tinggalkan aku, paham?” kata Feli, napasnya menderu dan ada nada khawatir di dalam suaranya.“Esau, napasku sesak, tolong lepaskan bibimu.” Lagi, Freya memanggil suaminya.Esau mendengarnya, tetapi tak ana niat lelaki itu untuk melepaskan Freya dari dekapan Feli. Dia masih ingin melihat interaksi dua orang ini, tak ingin terkecoh sekali lagi. Dengan fokus dia perhatian

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 126. Menerima Mama yang Gila

    Tentu Esau terkejut mendengar pertanyaan yang baru diucapkan Freya. Tangan yang akan membuka pintu mobil pun harus berhenti oleh pikiran yang tiba-tiba menjadi curga. Esau menatap Freya dan kembali bertanya untuk memastikan telinganya tidak salah mendengar.“Frey, kau baru saja memanggil bibiku sebagai mamamu?” katanya.Freya masih bergeming, matanya menatap kosong.“Frey, hei, ada apa denganmu?” Esau menyentuh pundak Freya. “Kau baik-baik saja, Frey?”“Tidak, aku tidak baik.” Freya menggeleng lemah, hatinya masih terlalu lemah untuk memahami apa yang membuat dirinya menjadi aneh seperti ini. “Aku seperti bisa merasakan betapa pedihnya perasaan bibimu.”“Maksdumu... kau merasa seperti dia adalah mamamu, begitu?”“Entah lah, Esau.” Freya membuka pintu mobil, masuk ke dalam sana dan duduk dengan pandangan yang masih tak bergairah.Ada apa dengan gadis in

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 127. Ini Demi Bibi.

    “A-apa? Memangnya... aku mengatakan apa tadi?” tanya Alena, meski dia sendiri sadar baru saja menyebutkan nama Ezra.Raut wajah Alena yang tadinya marah, berubah gugup seketika. Dia sudah menyebutkan nama seseorang yang tak seharusnya didengar oleh Freya. Bukan ingin menganggap Freya sebagai orang asing, tapi bagaimana pun, Freya masih sangat baru bergabung dengan keluarga ini. Belum lagi pernikahan putra dan menantunya itu terkesan aneh dan tidak akur, Alena tidak ingin Freya beranggapan keluarga mereka berantakan.“Itu, sepertinya tadi ibu mertua menyebutkan nama... Ezra?” Freya memperjelas pertanyaannya, tetapi kemudian dia tersenyum untuk tidak mengundang curiga. ‘Kenapa juga bertanya seperti itu, Frey... bagaimana jika mereka menjadi semakin curiga?’Esau bisa membaca kekhawatiran di wajah Freya, jelas terlihat gadis itu seakan takut jika rahasianya akan terbongkar. Dia lantas mendekati sang istri dan

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 128. Aku Suka Eranganmu, Frey.

    Esau masuk ke dalam kamar, didapatinya Freya sedang duduk di sofa memandang ke arah luar jendela, Entah apa yang dipikirkan Freya saat itu, kedua matanya menerawang jauh ke depan, kosong seperti tak bersemangat.Dia mendekati Freya dari arah belakang, kemudian disentuhnya bahu Freya dengan lembut, membuat Freya sedikit terkejut dan menatapnya.“Ada apa? Apa yang sedang kau pikirkan, Frey?” tanya Esau.Sebetulnya, saat ini banyak hal yang hinggap dalam pikiran Freya, hanya saja dia tak tahu harus mulai darimana untuk mengatakannya pada Esau. Satu hal yang tak mungkin bisa diceritakannya pada Esau, mengenai papanya. Rasanya bokong Freya terasa sangat panas saat tadi mendengar Alena menyebut dengan jelas mengenai nama papanya, tapi dia tak bisa bertanya lebih lanjut mengenai hal tersebut. Apalagi Alena juga sudah menyebutkan kenapa mereka hendak mencari Ezra—papanya—karena masalah hutang piutang, bukan? Jadi sepertinya bukan masa

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 129. Jangan Membangkang!

    Perlahan tapi pasti, Esau mengangkat wajahnya untuk lebih dekat pada Freya. Dia tekan leher gadis itu agar tidak bisa mengelak darinya. Esau mulai mengendus kulit wajah Freya, mempermainkan bibirnya menuju telinga sang gadis yang masih diam tak berkutik. Freya sendiri merasakan debaran jantungnya semakin memacu di dalam sana, mungkin itu akan pecah jika Esau terus melakukannya. Apalagi napas hangat lelaki itu seakan meminta Freya untuk merespon Esau yang kini sudah sukses menggigit kecil cuping telinganya. Serrr.... Darah Freya seperti terjun bebas dari ketinggian. Ada apa ini? Kenapa menjadi sangat aneh? Ini bukan kali pertama mereka bermesraan di atas ranjang. Esau sangat sering menggodanya, juga tak dua tiga kali mereka sampai bercinta sangat panas, tetapi malam ini dia merasa ada yang aneh di dalam dirinya. Ya, pipi Freya memanas, dan lonjakan hatinya di dalam dada seperti seorang anak kecil yang mendapatkan hal yang dia inginkan. Apakah m

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 130. Rencana Freya.

    “Jadi kau yang akan pergi mencarinya?”Harry bertanya tanpa mengalihkan matanya dari berkas-berkas yang sedang dia periksa di meja kerjanya. Kaca mata yang menggantung di pangkal hidung pria itu membuatnya terlihat berbeda dari pria yang dulu Esau kenal. Dad semakin matang, rambut putih di bagian poninya semakin banyak, tapi dia masih terlihat gagah.“Ya, aku ingin meringankan sedikit pekerjaanmu, Dad.”Mengangkat wajahnya perlahan, Harry menatap ke inti mata Esau. Dia seorang pria, lebih dulu merasakan asam manisnya gula dan garam dunia, Harry tidak semudah itu untuk percaya seperti Alena.“Selain ingin meringankan bebanku, katakan apa lagi tujuanmu membantuku, Esau. Ada sesuatu yang ingin kau cari di Inggris?”Dia masih Harry Borisson yang dulu, meski perubahan sudah banyak di wajah dan rambutnya. Esau salah jika berpikir dad akan segampang itu dia kelabuhi. Instingnya sangat kuat, dan Esau bangga akan kelebiha

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 131. Pertemuan Dengan Ezra Raves.

    “Bagaimana dengan Freya? Kau sudah melakukan seperti yang kukatakan?”“Sudah, Tuan Muda. Dan seperti yang kita duga, Nona Freya menghubungi nomor ayahnya.”“Apa yang dia katakan?”“Nona Freya meminta papanya untuk berangkat ke Indonesia.”Tepat sekali dugaan Esau. Freya sudah menyusun rencana untuk membuat dia tidak bisa menemukan Ezra Raves, tapi sayangnya, Esau sudah mengantisipasi semua itu sejak awal. Ya, Esau memang menugaskan seseorang mengangkat panggilan telepon dari Freya, dan menirukan suara Ezra Raves.“Kau tidak akan lebih pintar dariku, Frey... kau salah jika menduga aku akan mudah kau bohongi lagi. Sabar lah, aku akan meluruskan semua ini sampai kau menyesali semua kebohonganmu,” bisik Esau, seakan di sebelahnya ada Freya sekarang.Teringat tadi malam, Esau sangat memanjakan tubuh Freya dengan segala sentuhannya. Gadis itu sampai menjerit, merontah kenikmatan ole

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 132. Ikut Aku ke Indonesia.

    Untuk beberapa detik Ezra masih terpaku menatap Esau. Orang ini... pemuda yang baru saja membicarakan persembunyian padanya, sudah membuat Ezra Raves teringat pada Harry Borisson. Lelaki arogan, keras kepala, juga tentu saja orang yang sudah mengambil hal terindah di hidup Ezra. Dan sifat itu juga sama, pemuda di depannya sangat terang-terangan menyindir Ezra. Esau sendiri tak mau kalah, dia balas menatap Ezra Raves seperti yang dilakukan pria itu. Dua pasang mata mereka bagaikan ujung tombak yang saling menusuk musuhnya. Kemudia, Ezra mengangguk dan tetap menjaga karisma kewibawaannya. “Silakan, ikut aku ke ruanganku dan suruh orangmu tunggu di sini. Percakapan hanya akan terjadi antara kau dan aku,” kata Ezra dengan penuh penekanan. Secara halus. Esau mengikut Ezra masuk ke dalam lift. Keduanya tak saling bicara, Ezra lebih banyak diam sembari memperhatikan penampilan Esau dari kaca yang ada di dalam lift. Pemuda itu benar-benar tak membuang sedikit pun sos

Bab terbaru

  • Melahirkan anak untuk CEO   Esktra Bab 2. Akhir Bahagia Untuk Semuanya.

    Esau berlari menaiki tangga pintu masuk istana keluarganya, dengan penuh semangat dan senyum yang tergambar di bibirnya. Tangan kanan menjinjing sebuah boks besar yang dia bawakan hadiah untuk istrinya, belakangan ini dia memang menjadi sangat romantis sejak mendengar kabar kehamilan Freya. Setiap akan pulang dari mana pun, Esau menyempatkan membawa hadiah untuk Freya. Baik itu berupa bunga, makanan, atau benda apa saja yang dia temukan di jalan. Terkadang juga Esau mencari-cari sesuatu yang diinginkan ibu hamil melalui situs internet, lantas membawakannya untuk Freya. Dia adalah suami yang begitu mencintai istrinya. “Sayang...” Esau mendorong pintu kamar, memamerkan jinjingan yang dia bawa. “Lihat, aku membawa apa padamu?” Freya yang tengah berbaring membaca sebuah buku, menurunkan buku itu ke atas perutnya dan melihat Esau. Sejak hamil dan dikatakan fisiknya lemah, Freya dengan suka rela mengambil cuti kuliah dan lebih memilih menghabiskan waktu menikmati k

  • Melahirkan anak untuk CEO   Ekstra Bab 1. Cucu

    “Frey, kalian harus datang, ingat!”Leona berseru dari ujung sana, melambaikan tangannya pada Freya yang masih berdiri menunggu Esau membukakan pintu mobil. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban untuk seruan dari Leona.“Baik lah, akan aku usahakan.” Freya lalu masuk ke dalam mobil di samping suaminya yang menyetir.“Datang? Memangnya... ke mana dia mengajakmu?”“Ulang tahun. Leona merayakan ulang tahunnya, dan dia mengundang kita.”“Kenapa kita harus datang?” Esau menyahut acuh, menyalakan mesin mobil yang membawa mereka meninggalkan parkiran kampus. “Aku heran kenapa kau mau berteman dengannya, padahal dulu dia jahat padamu.”Jika dipikir-pikir, Leona memang banyak melakukan kejahatan pada Freya, tapi di balik itu Freya sendiri sudah membalasnya, kan? Lantas kenapa harus merasa dirinya harus membenci Leona lagi? Lagian Leona sendiri sudah meminta maaf secara terang-tera

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 168. Menghargai Keputusan.

    Semua orang menjadi diam melihat kedatangan pria itu. Esau masih terkejut, bahkan dia tidak sadar kapan Ezra Raves berjalan menuju kado besar yang sudah Harry siapkan. Dia menatap Harry dengan tatapan yang sedikit aneh.“Apakah kado dariku sangat besar?” katanya, seakan menyindir Harry. Ezra cukup tahu Harry adalah seseorang yang selalu mempersiapkan segala sesuatu, dan sudah pasti Harry lah yang membuat kado itu seakan-akan dari dirinya. “Kalian tampak senang melihat kado dariku, tapi tampaknya tidak senang dengan kedatanganku.” Ezra berpindah ke depan Harry, mengulurkan tangannya dan berkata, “Halo, Besan, akhirnya kita bertemu setelah sekian lama.”Harry muak melihat sikap Ezra yang seakan ingin menunjukkan sifat arogannya. Tapi demi menjaga nama baik menantu perempuannya, Harry mengulurkan tangan untuk menyambut Ezra. “Ya, selamat datang kembali. Aku pikir pesawat itu sudah meledak sehingga kau mungkin tidak akan pernah dat

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 167. Pernikahan Menegangkan

    “Selamat, akhirnya kau benar-benar menjadi lelaki jantan.” Parsa menepuk pundak sahabatnya, membuat Esau mengerut kening tidak senang.“Sial! Apa selama ini aku kurang jantan di matamu?” umpat Esau pelan, tidak senang dia dengan ledekan yang ditujukan Parsa padanya.“Mana aku tahu, Freya lah yang tahu bagaimana kau di ranjang.” Parsa melirik Freya dan meneruskan pertanyaan Esau padanya. “Bagaimana, Frey, apakah Esau jago di ranjang?” ucapnya sembari tertawa.Kesal, Esau meninju pelan pundak Parsa untuk menyuruh sahabatnya itu diam. “Diam lah, Brengsek, atau aku memanggil bagian keamanan untuk mengusirmu,” balasnya sambil bergurau.Hal itu membuat Julian ikut tertawa mendengar dua sahabatnya yang saling mengejek, dan ikut serta di dalam perbincangan mereka. “Mungkin kau memang tidak jago, Esau, sebab itu Freya ingin meninggalkanmu.”“Hei, tutup mulutmu atau aku

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 166. Kau Ibu Jahat yang Kurindukan

    “Apa yang kau lakukan, Esau?” Freya menarik Esau untuk menjauh, tetapi Esau tidak menggubrisnya. Dia tidak akan menyerah begitu saja sebelum Felisha menunjukkan apa yang dia sembunyikan.“Frey, aku lah yang lebih dulu mengenal bibi, jadi aku tahu dia tidak sepenuhnya gila. Sebelum kau masuk ke dalam hidupku, perawat mengatakan bibi hanya butuh pengobatan ringan. Dia hanya terlalu malu bertemu denganmu, sampai-sampai berkata tidak ingin melihatmu lagi. Benar seperti itu kan, Bi?” tanya Esau tegas.Tentu hal itu membuat Felisha tak tahan lagi. Dia lelah menahan diri hingga akhirnya meneteskan air mata dari kedua sudut matanya.“Aku orang jahat, kenapa aku berhak memiliki anak? Aku sudah membuat semua orang menderita, aku tidak pantas menjadi ibunya,” bisik Feli lemah.Pertemuan dengan Ezra sudah membuat Feli seperti tersadar bahwa dirinya adalah orang jahat yang tak pantas mendapatkan perhatian dari siapa pun. Semua tuduh

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 165. Kau Tidak Gila!

    “Maaf sudah memisahkanmu dengan papamu.” Esau mengelus wajah Freya, satu jarinya bermain-main di wajah cantik gadis yang bersandar ke pundaknya.Bagaimana pun, Ezra Raves adalah pria pertama yang mencintai gadis itu sejak dia lahir. Mungkin banyak kesalahan yang Ezra lakukan, tapi tetap saja cinta seorang ayah tidak bisa dihilangkan dari hati.“Kau masih sedih?” Kini Esau tatap wajah cantik istrinya dengan memegangi dagu lancip Freya.Menggeleng lemah, tentu saja Freya berbohong. Dia tidak bisa berkata dirinya baik-baik saja setelah yang barusan terjadi.“Sedih sebentar tidak akan membunuhku, kan?” bisik Freya, lagi air matanya mengalir. “Papa tidak boleh hanya menyalahkan mama, mereka sama-sama salah. Aku harus tega pada papa untuk membuatnya menyadari kesalahan.”“Benar, kau tidak melakukan kesalahan. Jika papamu bisa berpikir dengan baik, seharusnya dia menyesal.”Helaan na

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 164. Tak Ingin Cintaku Gagal.

    “Apa yang kalian bicarakan? Sayang, papa mencintaimu. Kau tidak harus mendengarkan kesaksian dari orang-orang yang tidak menyukai papa,” kata Ezra, berharap kali ini putrinya masih mendengarnya. Ezra Raves tidak rela jika Freya menuduhnya tidak menginginkan dirinya.“Tapi bukti yang kutemukan bukan sekedar ucapan orang-orang. Papa juga ingin melihatnya?” Freya menantang papanya, lantas membuka lipatan kertas yang dia pegang.Bagaimana pula ada orang yang berkata demikian? Apakah mereka bisa mendengar isi kepala Ezra? Siapa yang dengan berani membuat kesaksian bahwa Ezra tidak menginginkan bayinya? Sejak mendengar Felisha hamil, Ezra sudah berencana untuk mengurus bayi itu meski tanpa ibunya!“Catatan rumah sakit atas nama Felisha Raves dan suaminya Ezra Raves,” kata Freya, membaca sebagian dari kertas yang ada di tangannya. Dadanya sesak. Pedih Freya rasakan ketika dia melanjutkan untuk berkata, “Catatan ini adalah kunju

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 163. Bukti Kekejaman.

    Freya masih bergeming menatap tangan Esau yang terulur padanya. Lalu perlahan mengangkat mata untuk melihat wajah suami yang... katanya sudah bercerai oleh perbuatan oleh sang papa. Wajah sendunya sulit untuk ditebak, apakah Freya akan menerima uluran tangan itu?Kemudian dia perlahan mengalihkan wajah menatap tangan papanya, lalu mata mereka pun bertemu beberapa detik kemudian.“Mari, Sayang, kita akan berangkat hari ini,” ucap Ezra Raves sekali lagi.“Papa menjagaku?” Suara serak yang menyiratkan kerinduan akan cinta.“Pasti, karena kau lah separu dari nyawaku yang tersisa.” Ezra mengangguk perlahan.Ezra memang banyak melakukan kebohonga, tapi semua dia lakukan untuk alasan yang tepat. Dia hanya tidak ingin membuat Freya seperti ibunya.“Freya, ibumu memiliki temprament yang sangat buruk. Dia suka menyakiti orang lain tanpa peduli siapa orangnya. Aku menjauhkanmu dari dia karena aku mencintaimu, a

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 162. Pilihlah Aku, Suamimu.

    “Esau, tunggu!” Freya hampir saja terjatuh ketika mengikuti langkah suaminya turun dari mobil. “Bukankah kau bilang akan mempertahankanku? Kenapa kau ingin mengembalikanku pada papa?” katanya lagi. Freya tidak ingin pergi, dia berhenti menatap rumah besar di mana papanya menunggu.“Freya, ikut lah, papamu sudah tak sabar menunggu.”Kemarahan Esau sudah sampai di puncak kepalanya, sehingga tak ada waktu baginya membahas hal ini. Esau hanya ingin segera bertemu dengan Ezra Raves dan menyelesaikan masalah mereka. Dia tidak tahan mendengar kata-kata Ezra yang bahkan sudah mengurus perceraiannya dan Freya. Bukankah pria itu sudah sangat keterlaluan?“Tapi aku tidak mau! Aku mencintaimu, aku ingin denganmu!” Freya yang baru mendapat kasih sayang dari seluruh anggota keluarga Borisson, tiba-tiba merasa sangat sedih. Esau, lelaki yang pagi tadi berkata mencintai dirinya bahkan rela mati untuknya, kenapa sekarang justru sep

DMCA.com Protection Status