Share

Melahirkan Anak untuk Bos Arogan
Melahirkan Anak untuk Bos Arogan
Penulis: Nova Irene Saputra

Penyerahan Diri

Penulis: Nova Irene Saputra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

🏵️🏵️🏵️

"Menikahlah dengan saya, saya akan menyelamatkan ayahmu." 

Wisnu Pratama memberikan solusi yang sangat menyakitkan kepada Sarah Adelia. Saat ini, Sarah sedang menangis di rumah sakit setelah mendengar penjelasan dokter yang menangani ayahnya.

Sarah tidak pernah menyangka akan mendengar tawaran yang Wisnu berikan kepada dirinya. Dia juga tidak mampu membayangkan jika harus menjalani hidup bersama lelaki yang usianya terpaut dua belas tahun darinya. Di samping itu, Wisnu juga termasuk pria yang sangat kasar dan tidak peduli terhadap orang lain.

Sarah merasa heran, kenapa tiba-tiba mantan bosnya itu memberikan penawaran kepadanya. Dia tidak percaya bahwa seorang Wisnu Pratama melakukan hal seperti itu. Banyak pekerja Wisnu di kantor yang mengatakan bahwa laki-laki tersebut tidak pernah tertarik untuk menikah.

“Maaf, Pak, jika Bapak bersedia untuk membantu, saya hanya ingin meminta Bapak agar bersedia meminjamkan uang kepada saya. Saya janji akan membayarnya.” Sarah berharap mendapatkan belas kasihan Wisnu.

“Bayar? Mau bayar pakai apa? Jangan mimpi!” Laki-laki itu justru menunjukkan keangkuhannya di depan Sarah.

“Saya akan cicil, Pak. Saya akan cari kerja agar dapat membayarnya ke Bapak.”

“Untuk apa kamu kerja? Kamu menikah saja dengan saya, semuanya akan beres. Kamu bisa menikmati kekayaan saya. Kamu akan keluar dari kemiskinan.” Sarah sangat sedih mendengar penuturan pria itu. Wisnu benar-benar tidak memikirkan perasaan orang lain hingga tega melontarkan kalimat tersebut kepada Sarah.

Wisnu masih tetap sama seperti yang Sarah kenal beberapa bulan yang lalu. Saat itu, Sarah mendapat kesempatan magang di perusahaan milik Wisnu. Laki-laki tersebut tidak pernah menghargai orang lain. Dirinya selalu menunjukkan keangkuhan dan sikap kepemimpinan yang kasar.

Sarah tidak pernah menyangka kalau Wisnu mengetahui apa yang terjadi terhadap ayahnya saat ini. Dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Di satu sisi, Sarah harus membiayai operasi sang ayah, sedangkan di sisi lain—dia tidak menginginkan pernikahan dengan laki-laki kasar itu. Sarah bingung dihadapkan dalam situasi seperti ini.

“Apa lagi yang kamu pikirkan? Kamu sebagai anak sulung, sudah seharusnya bertindak untuk keselamatan ayahmu. Saya memberikan solusi, kamu tinggal terima aja. Semuanya akan beres.” Wisnu kembali membuat Sarah dilema.

Sarah tidak memiliki pilihan lain. Ayahnya harus segera dioperasi. Kecelakaan nahas yang telah menimpa sang ayah telah membuat dirinya harus melakukan pengorbanan yang akan mengubah kehidupannya.

Pak Dimas—seorang ayah yang sangat Sarah cintai, telah mengalami kecelakaan yang tidak dapat dihindari. Laki-laki paruh baya itu terjatuh dari lantai dua rumah tetangga saat akan menuruni anak tangga.

Saat itu, Pak Dimas diminta untuk memperbaiki genteng rumah tetangga yang bocor. Berhubung karena dirinya belum mendapatkan pekerjaan lain dari mandornya, maka dia pun menyanggupi permintaan tetangganya tersebut.

Di samping itu, upah yang dijanjikan juga sangat lumayan untuk membantu memenuhi kebutuhan kehidupan keluarganya. Pak Dimas sebagai kepala keluarga merasa sedih karena belum mampu memberikan yang terbaik kepada istri dan anak-anaknya.

Pak Dimas tidak memiliki pekerjaan tetap. Dia bekerja sebagai kuli bangunan. Jika ada yang membutuhkan tenaganya, mandor yang memercayainya akan memberikan pekerjaan. Sementara Bu Ratna—ibunya Sarah, bekerja sebagai buruh cuci.

Akan tetapi, Sarah tidak pernah menyalahkan takdir karena terlahir dari orang tua yang serba kekurangan. Penghasilan pas-pasan yang dimiliki sang ayah dan ibunya harus digunakan untuk membiayai kehidupannya dan Radit—adik tunggalnya.

“Baiklah, saya terima tawaran Bapak.” Akhirnya, Sarah mengeluarkan kalimat itu dengan perasaan sedih di depan Wisnu.

“Itu pilihan yang tepat.” Pria itu menyunggingkan senyumnya kepada Sarah.

Sarah sempat berpikir, seandainya keluarga ayah dan ibunya bersedia membantu kesusahan yang dia alami sekarang, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Sarah pun tidak mampu berbuat apa-apa selain menerima tawaran Wisnu. 

🏵️🏵️🏵️

Dua minggu berlalu ....

Hari ini, Sarah resmi menjadi istri seorang pemilik perusahaan yang tidak pernah dia cintai, Wisnu Pratama. Sekarang dia berada di kamar yang sama dengan pria itu. Bagi Sarah, ini benar-benar sangat menyakitkan.

Walaupun resepsi pernikahan pasangan baru itu berlangsung sangat meriah, tetapi Sarah tidak menikmatinya sama sekali. Dia tidak pernah membayangkan harus hidup bersama laki-laki kasar dan tidak dia cintai.

Setelah operasi Pak Dimas berhasil dua minggu yang lalu, keluarga pria yang kini berstatus sebagai suami Sarah, akhirnya datang melamar dirinya. Sang ayah sangat terkejut kala itu, karena anak sulungnya yang baru lulus SMA dilamar seorang pengusaha kaya.

Sementara ibu Sarah menunjukkan wajah sedih di depan putrinya. Hanya beliau yang tahu tentang rencana pernikahan itu. Sarah menceritakan semuanya kepada Bu Ratna bagaimana dirinya mendapatkan uang untuk biaya operasi sang ayah.

“Kamu harus tetap menjadi istri yang baik dan menghargai suamimu, walaupun kamu tidak menginginkan pernikahan dengan Wisnu.” Nasihat itu Bu Ratna sampaikan tadi sebelum meninggalkan gedung resepsi pernikahan.

“Iya, Buk. Sarah janji akan berusaha menjadi istri yang menghargai suami.” Sarah memeluk sang ibu sangat erat karena akan tinggal terpisah dengannya.

Di usia yang baru memasuki delapan belas tahun, Sarah sudah menyandang status sebagai istri. Semua harapan yang dia dambakan selama ini telah sirna. Keinginan untuk mencintai lelaki lain hanya akan menjadi khayalan semata bagi dirinya.

“Ngapain duduk di situ?” Sarah dikagetkan suara Wisnu yang baru keluar dari kamar mandi. “Sekarang kamu harus tidur di ranjang yang sama dengan saya karena kamu sudah resmi menjadi istri saya!” Nada tinggi yang Wisnu keluarkan, akhirnya menyadarkan Sarah kalau laki-laki itu tetap kasar.

“Baik, Pak.” Sarah pun beranjak dari sofa lalu menghampiri Wisnu yang kini telah duduk di tempat tidur.

“Mulai sekarang, jangan panggil saya dengan sebutan itu. Saya nggak mau kalau sampai Papi dan Mami curiga. Saya terpaksa menikahimu karena desakan mereka. Kalau bukan karena perintah orang tua, saya nggak mungkin menjadikanmu sebagai istri.” Apa yang Sarah curigai ternyata benar. Dia berpikir, tidak mungkin seorang Wisnu tiba-tiba melamar dirinya kalau tidak memiliki maksud lain.

“Jadi, saya harus memanggil Bapak dengan sebutan apa?” Sarah masih tetap berusaha bersikap lembut di depan laki-laki yang kini sudah resmi berstatus sebagai suaminya.

“Panggil “Mas” aja supaya terkesan seperti suami istri beneran. Jadi, Papi dan Mami nggak curiga.”

“Baik. Saya akan melakukan apa yang Mas inginkan.”

“Kamu harus ingat. Jangan pernah berharap lebih dari saya. Pernikahan kita hanya status, tanpa cinta. Saya tidak pernah mencintaimu karena cinta saya hanya untuk Sandra.” Wisnu menyebutkan nama wanita yang dia cintai.

“Jika Mas mencintai gadis lain, kenapa harus menikah dengan saya?” Sarah ingin tahu jawaban yang akan Wisnu berikan.

“Itu bukan urusanmu! Saya menikahimu karena sebuah janji dan kamu juga harus berjanji pada saya.” Wisnu justru memberikan jawaban yang tidak Sarah mengerti.

“Janji apa, Mas?” tanya Sarah penasaran.

“Berjanjilah untuk melahirkan anak saya.”

Sarah tidak pernah menyangka akan mendengar permintaan menyakitkan itu dari bibir Wisnu. Sebelumnya, dia tidak pernah tahu apa tujuan laki-laki itu menikahinya secara tiba-tiba, padahal Sarah sangat mengetahui bahwa seorang Wisnu tidak pernah memiliki niat untuk menjalani pernikahan.

Sarah tidak dapat mengelak, dia pun berjanji akan menuruti semua yang telah Wisnu jelaskan. Sarah tetap menghargai keputusan yang diucapkan laki-laki tersebut. Dia selalu mengingat nasihat sang ibu, menjadi istri yang menghargai suami. Malam ini, Sarah akhirnya menyerahkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya kepada suami yang tidak dia cintai.

Tanpa diminta, air mata Sarah telah jatuh hingga membasahi pipinya. Dia tidak rela menghadapi kenyataan ini, tetapi dirinya harus berusaha menerima apa yang terjadi.

“Kenapa kamu nangis?” Wisnu memegang pundak Sarah yang kini membelakangi dirinya.

=============

Bab terkait

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Pasrah

    🏵️🏵️🏵️Sarah tidak kuasa menolak keinginan laki-laki yang telah menikahinya. Namun, dia juga belum mampu untuk ikhlas atas penyerahan diri kepada sang suami. Sarah melakukan semua itu hanya karena sebuah janji yang telah dia sepakati bersama Wisnu.Sarah harus berkorban demi keselamatan ayahnya tercinta. Dia tidak peduli dengan syarat yang diberikan Wisnu kala itu. Walaupun dengan berat hati, wanita berparas cantik itu bersedia menjadi pendamping hidup laki-laki yang tidak pernah dia cintai.Kesepakatan itu terjadi begitu saja. Sarah dihadapkan pada situasi yang sangat berat. Dia tidak menemukan jalan keluar untuk mendapatkan biaya operasi ayahnya. Sarah berusaha meminta bantuan kepada kerabat, tetapi tidak mendapatkan hasil.Janji yang telah Sarah sepakati bersama Wisnu, akhirnya kini telah membawanya ke dalam kehidupan yang sebenarnya tidak dia harapkan. Sesuatu yang paling berharga dalam dirinya telah dia serahkan kepada laki-laki itu. “Kamu nggak perlu nangis. Saya mendapatkan

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Tidak Sadarkan Diri

    🏵️🏵️🏵️Sarah anak yang sangat berbakti kepada orang tua. Di samping itu, dia juga selalu memberikan apa yang dibutuhkan sang ayah dan ibu. Berkat prestasi yang diraih saat duduk di bangku sekolah, Sarah memperoleh beasiswa yang akhirnya digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.Pak Dimas dan Bu Ratna selalu mengaku bangga memiliki anak seperti Sarah. Mereka bahkan sangat berterima kasih karena sang putri tercinta dengan ikhlas membantu beban keluarga. Sarah sosok yang penurut, pengalah, dan penyayang.Sarah sering mengabaikan keinginan bahkan kebahagiaannya demi orang tua yang sangat dia cintai. Itu yang Sarah lakukan hingga kini harus mengalami rasa sakit akibat kemauan sang suami yang tidak mampu dia tolak.Wisnu sama sekali tidak mengerti bagaimana perasaan Sarah yang masih termasuk belia, tetapi harus memenuhi kehendaknya. Apa yang dialami wanita pemilik mata sendu itu adalah bentuk kekasaran dari suaminya.“Kamu ngapain di dalam?” Wisnu mengetuk pintu kamar mand

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kesal

    🏵️🏵️🏵️Mentari pagi ini telah menunjukkan wajahnya. Sinar terang yang dipancarkan selalu mampu menerangi benda yang berada di bawahnya. Makhluk yang ada di bumi juga dapat merasakan kehangatannya. Sungguh agung Zat yang telah menciptakannya.Kehangatan sinar matahari itu seharusnya dapat Sarah rasakan. Namun, hampir setiap hari dirinya selalu merasa menggigil ketakutan karena hardikan sang suami. Walaupun pernikahan Sarah dan Wisnu sudah memasuki usia dua minggu, sikap yang Wisnu tunjukkan justru makin tidak menghargai istrinya.Seperti yang terjadi tadi pagi saat Sarah membangunkan Wisnu. Laki-laki itu dengan kasar mendorong tubuh sang istri hingga terduduk di lantai. Sarah sering bingung, kenapa Wisnu bersikap seolah-olah sangat membenci dirinya. Sikap kasar itu melebihi apa yang dirasakan ketika magang di kantor sang suami kala itu.“Kenapa Mas membenci saya? Apa salah saya?” Sarah pun memberanikan diri melontarkan pertanyaan itu kepada Wisnu.“Karena saya tidak mencintaimu!” Wi

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Masa Lalu

    🏵️🏵️🏵️Setelah selesai menikmati makan malam bersama, Wisnu memilih duduk di taman belakang rumah. Laki-laki itu termenung karena ingatannya tertuju kepada wanita yang sangat dia cintai hingga saat ini.Tiga tahun lamanya, Wisnu menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih bersama Sandra. Kedua insan itu telah sepakat akan melanjutkan ikatan ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan.Akan tetapi, kenyataan kadang tidak seindah harapan. Sandra dan keluarganya tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Satu hal yang Wisnu ketahui kala itu, bahwa perusahaan milik keluarga sang kekasih mengalami pailit.Wisnu tidak pernah mempermasalahkan keadaan keluarga Sandra yang tidak seperti dulu lagi. Laki-laki itu ikhlas menerima sang pujaan hati apa adanya. Dia tetap ingin menjadikan Sandra sebagai pendamping hidupnya.“Apa kamu akan tetap mencintaiku setelah mengetahui keadaan keluargaku yang sekarang, Mas?” tanya Sandra kala itu kepada Wisnu.“Kenapa kamu bertanya seperti itu, Sayang? Aku mencinta

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Pertemuan

    🏵️🏵️🏵️ Cinta itu kadang tidak dapat dimengerti. Ketika Sarah selalu bersabar menjadi pendamping hidup Wisnu, sang suami justru memberikan hatinya kepada wanita lain. Wisnu tidak pernah menganggap Sarah sebagai seseorang yang telah hadir dalam kehidupannya. Sekarang Wisnu justru memiliki niat untuk mengusir Sarah dari rumah setelah mengetahui kehadiran Sandra di Surabaya. Laki-laki itu tidak pernah menyadari bahwa wanita yang sudah dia nikahi ternyata menyimpan cinta untuknya. Sarah tidak mampu menepiskan perasaan yang tiba-tiba tumbuh untuk sang suami. Dia sangat sadar kalau Wisnu selalu menyakiti dirinya hampir setiap hari. Namun, rasa yang telah ada kini tidak dapat terelakkan. Sarah mencoba untuk kuat menerima kenyataan pahit yang terjadi kepadanya. Dia pun memejamkan mata dan berharap segera tiba ke alam mimpi agar dapat mengurangi rasa sakit yang kini datang menghampiri dirinya. “Saya yakin, kamu pasti dengar pembicaraan saya di telepon.” Sarah tiba-tiba terkejut mendengar

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Berusaha Kuat

    🏵️🏵️🏵️ “Aku nggak ada niat sedikit pun menghindarimu, Mas. Aku merasa tersiksa dengan perpisahan kita.” Sandra memegang tangan laki-laki yang sangat mencintainya tersebut. “Kalau kamu merasa tersiksa tanpa diriku, kenapa kamu meninggalkanku? Kamu tiba-tiba hilang dan aku merasa menjadi seseorang yang kehilangan arah.” Sekarang Wisnu yang menggenggam tangan Sandra. “Maafin aku, Mas. Aku telah membuatmu menunggu, tapi ….” Sandra tiba-tiba menggantung kalimat yang ingin dia ucapkan. “Tapi kenapa, Sayang?” Wisnu penasaran mendengar apa yang ingin Sandra sampaikan. “Nggak apa-apa, Mas. Lupain aja. Yang penting sekarang aku ada di sini untukmu.” Sandra mengembangkan senyuman di depan Wisnu. Melihat keromantisan yang Wisnu tunjukkan, Sandra tidak mampu menceritakan apa yang seharusnya dia utarakan kepada laki-laki itu, padahal sebelumnya, Sandra telah berjanji kepada diri sendiri untuk memberitahukan kebenaran yang terjadi terhadapnya kepada Wisnu. “Kita pesan menu favorit kita, ya,

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Tindakan Aneh

    🏵️🏵️🏵️ Seperti biasa, sore ini Sarah melakukan aktivitas bersama Bi Inah, menyiram tanaman. Walaupun Sarah masih sangat sedih mengingat kemesraan yang terjadi antara suaminya dengan wanita lain, tetapi dia berusaha menutupi hal itu di depan semua penghuni rumah Wisnu. Sarah tetap menunjukkan senyumannya di depan Bi Inah. Dia tidak ingin orang lain mengetahui luka yang dia rasakan saat ini. Sarah tetap berusaha tegar walau hatinya menangis karena mengetahui sang suami mampu bersikap mesra terhadap wanita lain. “Sore, Bik, Sarah.” Reno tiba-tiba muncul di dekat Sarah dan Bi Inah. Hampir setiap hari laki-laki itu menunjukkan batang hidungnya di rumah Wisnu. “Eh, ada Den Reno. Non Jessy ada di rumah, kok.” Bi Inah sebenarnya tahu kalau Reno sering mengunjungi rumah Wisnu hanya untuk bertemu dengan Sarah. “Terima kasih, Bik, tapi aku mau ketemu Sarah. Ada yang ingin aku bicarakan padanya.” Reno memberikan balasan yang membuat Sarah risi. “Bibik kirain mau ketemu Non Jessy. Ya, udah

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Berpamitan

    🏵️🏵️🏵️ Sebulan telah berlalu setelah kejadian kesalahpahaman yang terjadi antara Wisnu dan Reno. Sejak saat itu, adik sepupu Wisnu tersebut tidak pernah menunjukkan batang hidungnya. Dia tiba-tiba tidak ada kabar. Jessy bahkan sangat heran kenapa saudaranya itu tidak dapat dihubungi sama sekali. Dia mencoba bertanya kepada Wisnu, tetapi laki-laki itu justru memberikan jawaban yang aneh menurut Jessy. “Kamu nggak perlu bertanya tentang orang itu ke Kakak.” Begitu balasan yang Wisnu ucapakan kepada Jessy tentang Reno. “Kakak kenapa, sih? Gitu banget jawabannya. Kakak ada masalah apa dengan Reno?” Jessy tidak mengerti dengan sikap kakaknya. “Nggak ada, tapi lagi kesel aja sama, tuh, anak.” Wisnu segera menjauh dari Jessy karena tidak ingin mendengar pertanyaan berikutnya dari adiknya tersebut. Wisnu juga tidak mengerti kenapa tiba-tiba merasa sangat kesal terhadap Reno. Dia sadar kalau dirinya tidak mungkin cemburu melihat kedekatan Reno dengan Sarah karena baginya sang istri ha

Bab terbaru

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Makna Cinta

    🏵️🏵️🏵️ “Walaupun dulu Mas selalu kasar sama saya, tapi saya tetap bangga menjadi istri Mas.” “Saya merasa menjadi wanita paling beruntung karena dinikahi pria tampan seperti Mas. Saya nggak pernah menyesal hidup bersama Mas, walaupun pernikahan kita berawal dari sebuah janji.” “Janji itu telah menyadarkan saya kalau Mas suami idaman saya. Mas tetap yang terbaik.” “Bangun, Mas. Apa Mas nggak ingin merasakan keberadaan calon anak kedua kita?” Sarah mendekatkan tangan Wisnu ke perutnya. “Rasakanlah keberadaan anak kita, Mas. Dia sama seperti Wira, sangat membutuhkan papanya.” Wisnu belum memberikan respons sedikit pun. Sarah akhirnya membenamkan wajahnya ke dada sang suami tercinta. Dia belum mampu membendung air matanya agar tidak jatuh. Wanita itu sangat takut karena setelah beberapa menit berlalu, Wisnu masih terdiam sama seperti saat dirinya baru tiba di ruangan itu. “Kamu kenapa, Sayang?” Sarah terkejut mendengar suara Wisnu. Dia pun segera mengangkat wajah dari dada laki-

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Panik

    🏵️🏵️🏵️ “Salah satunya Kevin, yang sekarang jadi adik ipar kita. Terus, Reno. Karyawan-karyawan di kantor. Satu lagi ... kata Tasya teman satu sekolah kalian.” Wisnu menyebutkan orang-orang yang mengagumi istrinya sambil meruncingkan bibir. “Itu nggak benar, Mas.” “Itu kenyataan, Sayang. Tapi nggak masalah. Toh, yang berhasil milikin kamu hanya aku. Kamu menyerahkan diri seutuhnya hanya padaku.” Wisnu pun turut berbaring di samping Sarah lalu memeluk wanita itu. Wisnu kini menyadari bahwa hidup bersama Sarah merupakan anugerah terindah untuknya. Walaupun laki-laki itu awalnya menolak perasaannya untuk Sarah dan yakin hanya mencintai Sandra, tetapi pada kenyataan saat ini, dia justru bersatu dengan wanita yang dulu sangat dia benci tersebut. 🏵️🏵️🏵️ Keesokan hari .... Setelah Wisnu dan ayahnya berangkat ke kantor, Sarah kembali mengalami mual seperti kemarin. Namun kali ini, rasa itu muncul lebih sering dari sebelumnya. Sarah pun menyerahkan Wira kepada sang ibu mertua lalu

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sebatas Kenangan

    🏵️🏵️🏵️ “Ada perlu apa ke sini?” tanya Wisnu dengan nada tegas. Sarah bingung melihat sikap sang suami. Dia juga tidak mengenal pria yang kini ada di depannya. Laki-laki yang merupakan tamu di rumah Wisnu itu pun segera berdiri, kemudian menyerahkan sepucuk surat kepada masa lalu istrinya tersebut. Wisnu awalnya tidak memberikan respons, tetapi karena mendapat isyarat dari Sarah, dia akhirnya menerima surat itu. “Itu mewakili permintaan maaf Sandra. Semoga kalian bersedia memaafkan almarhumah istri saya.” Wisnu kembali terkejut mendengar pengakuan laki-laki yang berdiri di depannya. Wisnu pun akhirnya mulai membaca surat yang telah dia terima. Sebelumnya, dia meminta asisten rumah tangga membawa Wira memasuki rumah. Isi surat itu menjelaskan bahwa Sandra meminta maaf atas apa yang pernah dia lakukan. Sandra mengaku tidak pernah memiliki niat sedikit pun untuk mengusik kehidupan rumah tangga Wisnu. Tujuan wanita itu hanya satu, dia berharap agar Wisnu menyadari perasaannya terhad

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kebenaran

    🏵️🏵️🏵️ “Sebelum mereka jadian, Reno mengatakan langsung padaku kalau dia mencintaimu. Saat itu, aku sangat marah padanya.” Wisnu kembali memberikan penjelasan kepada Sarah. “Saya berharap semoga hubungan kalian kembali akur seperti dulu lagi.” Sarah berharap agar keharmonisan antara Wisnu dan Reno kembali terjalin. “Iya, Sayang. Itu pasti.” “Terus, cowok yang ngantar saya ke kampus waktu magang namanya Rey. Dia udah sering ngungkapin perasaannya, tapi selalu saya tolak.” “Terima kasih karena kamu menolaknya. Berkat penolakan itu, akhirnya gadis ingusan yang telah bersemayam dalam hatiku, kini mendampingi hidupku. Aku sangat mencintaimu, Bidadariku.” Wisnu pun mencium puncak kepala Sarah. “Kenapa Mas kembali menyebut saya anak ingusan?” Sarah sedikit kesal terhadap Wisnu. “Eh, ternyata sekarang bukan anak ingusan lagi, tapi udah punya anak. Anaknya sekarang berusia empat bulan. Tampan banget.” Wisnu menyunggingkan senyumnya. Wisnu sangat bahagia karena dirinya telah berhasil

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kejujuran

    🏵️🏵️🏵️ “Nanti aku pasti ceritakan.” Wisnu mencium tangan istrinya. “Aku mandi dulu, ya, Sayang.” Wisnu pun beranjak menuju kamar mandi. Rasa penasaran akhirnya menghampiri Sarah. Wanita itu merasa kalau Wisnu kini menyembunyikan sesuatu. Namun, Sarah berusaha untuk yakin kalau sesuatu yang belum dia ketahui saat ini, bukan hal serius yang akan mengusik kehidupan rumah tangganya bersama Wisnu. Sarah juga yakin kalau Wisnu yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dia percaya kalau sang suami benar-benar telah berubah dan kini sangat mencintai istri dan anaknya. Sarah berusaha berpikiran positif. 🏵️🏵️🏵️ Hari ini, keluarga Wisnu tampak sangat bahagia. Pak Wildan dan Bu Siska sangat bersyukur karena putri bungsu mereka telah menemukan sang pujaan hati. Dia tidak lain adalah Jessy. Wajah wanita itu terlihat berseri-seri bersanding dengan Kevin di pelaminan. Wisnu dan Sarah menghampiri pasangan yang baru resmi menjadi pasangan suami istri tersebut. Wisnu tidak pernah menyangka bahwa

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kemesraan

    🏵️🏵️🏵️ “Saya nggak apa-apa, Mas?” Sarah tetap tidak ingin memberikan jawaban yang sebenarnya. Wisnu pun melepas pelukan lalu menangkupkan tangannya di kedua pipi Sarah. “Kalau memang nggak apa-apa, kenapa kamu nangis?” “Ini tangis bahagia, Mas.” Sarah menunduk karena tidak kuasa memandang wajah sang suami. “Aku perhatiin sejak kamu sadar, kamu tidak berani menatapku. Kamu lebih sering menunduk dan kadang memalingkan muka. Ada apa?” “Nggak apa-apa, Mas. Maaf, saya mau mandi dulu.” Sarah pun mengalihkan pembicaraan. “Dari tadi jawaban kamu itu aja. Kamu bersikap seolah-olah ingin menutupi sesuatu dari suamimu.” “Nggak, Mas. Maaf, saya mau mandi.” Sarah menggeser posisi lalu turun dari tempat tidur. Sebelum wanita itu melangkah, Wisnu pun meraih tangannya. “Tunggu, Sayang. Kita mandinya bareng.” Sarah terkejut mendengar keinginan Wisnu. “Nggak, Mas.” Sarah segera menarik tangannya dari genggaman Wisnu lalu masuk kamar mandi. Dia tidak pernah menyangka akan mendengar permintaa

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Pemberian Nama

    🏵️🏵️🏵️ “Terima kasih, Mas,” ucap Sarah kepada Wisnu. Wanita itu berusaha memalingkan wajah karena canggung. “Terima kasih untuk apa, Sayang?” Sarah terbuai mendengar kelembutan yang keluar dari mulut sang suami. Sarah akhirnya memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang tersimpan dalam hatinya kepada Wisnu. “Terima kasih atas perhatian Mas.” “Sudah sepantasnya aku melakukan ini sejak dulu. Aku beruntung memiliki istri seperti dirimu yang sangat sabar menghadapi sikapku. Maaf karena aku baru menyadarinya setelah kehamilan kamu berjalan beberapa bulan. Kamu hebat, Sayang. Kamu sukses membuka hatiku untuk mencintaimu.” Wisnu mengusap pipi Sarah. Sarah tidak sanggup memandang wajah Wisnu. Wanita itu kembali menunduk karena merasa malu setelah kembali mendengar kalimat cinta dari mulut sang suami. Sarah masih belum percaya sepenuhnya dengan apa yang dia saksikan saat ini. Laki-laki yang dulu sangat kasar dan pernah Sarah benci ketika masih menjalankan pratik kerja lapangan, kini

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Canggung

    🏵️🏵️🏵️ Ketakutan makin menghantui pikiran Sarah. Dia bahkan berharap tidak ingin bertemu Wisnu lagi, asalkan dirinya tetap bersama dengan sang buah hati. Bagi Sarah, anak yang kini berada di dekatnya adalah pengobat hati. Sarah tidak berharap agar Wisnu menerima dirinya sebagai istri yang diinginkan karena dalam pikiran wanita itu, sang suami hanya mencintai Sandra. Sarah merasa tidak mampu merebut hati suami tercinta dari Sandra. Hanya satu hal yang Sarah harapkan saat ini, tidak dipisahkan dengan anak yang telah dia lahirkan. Sarah tidak peduli jika dirinya harus diusir dari rumah Wisnu, yang penting tetap berada di dekat sang buah hati. “Saya mohon, Mas. Jangan pisahkan saya dengan anak saya. Mas bisa mendapatkan keturunan dari wanita yang Mas cintai.” Sarah makin takut setelah Wisnu duduk di sampingnya. Dia membelakangi laki-laki itu. “Kenapa kamu mikirnya seperti itu? Siapa yang berniat misahin kamu dan anak kita?” Wisnu memegang pundak istrinya. “Mas pernah mengucapkan k

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sadar

    🏵️🏵️🏵️ Sarah dengan polosnya tetap tidak mengerti maksud dari ucapan Wisnu. Dia justru yakin bahwa sang suami yang telah dia cintai hanya memikirkan Sandra. Pikiran seperti itulah yang telah menyebabkan dirinya tertekan hingga mengalami koma setelah melahirkan buah hati tercinta. Sarah tidak tahu bahwa saat hari dia ingin melarikan diri dari rumah Wisnu, sang suami sudah yakin akan segera mengakui perasaan cinta untuknya. Namun, kadang kenyataan tidak seindah harapan. Sebelum Wisnu mengungkapkan cinta kepada Sarah, wanita itu justru mengalami musibah hingga tidak sadarkan diri. Wisnu merasa menyesal karena tidak mengakui apa yang dia rasakan dari awal terhadap Sarah. Sekarang, laki-laki itu tetap berharap agar dirinya dan sang istri beserta sang buah hati kembali bersatu menjadi keluarga utuh yang sangat bahagia. Lamunan Wisnu buyar seketika setelah mendengar nada panggilan masuk dari ponselnya. Dia pun meraih benda pipih itu dari saku kemejanya. Ternyata telepon daru dokter yan

DMCA.com Protection Status