Share

Bab 31 : Mabuk

Author: Cipi2 Capa2
last update Last Updated: 2025-01-05 09:12:07

Setelah melihat Charisa bersama Genta sebenarnya hati Jean merasa terbakar api cemburu. Dia melarikan diri ke bar hotelnya mencari pelampiasan emosinya di sana.

Pria yang sedang patah hati itu menatap kosong ke dalam gelas kristalnya, memutar perlahan alkohol di dalamnya. Suara riuh bar hotel Orbite seakan hanya menjadi latar yang tak berarti. Di seberang mejanya, banyak pengunjung bar yang tertawa dan berbagi cerita, tetapi tidak ada yang mampu mengusir bayang-bayang yang memenuhi pikirannya—bayangan Charisa dan Genta bersama.

Dia mendesah pelan, lalu meminum habis isi gelasnya dalam satu tegukan. Kehangatan alkohol menjalar cepat ke tubuhnya, tetapi tidak cukup untuk meredakan rasa sesak di dadanya.

Ryuga, salah satu asistennya, duduk di kursi sebelah, mengawasinya dengan cemas. Mereka takut kalau bosnya itu akan bertindak gegabah di tengah rasa mabuknya.

“Tuan Jean, sebaiknya Anda berhenti minum. Anda sudah melewati batas biasanya.”

Jean melirik Ryuga dengan senyum pahit.

“Ryuga,
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 32 : Pertemuan Terakhir

    Charisa duduk di depan cermin kamarnya. Memperhatikan pantulan dirinya dengan tatapan kosong. Wajahnya terlihat tenang tapi hanyalah topeng yang menyembunyikan badai kecil yang bergejolak di dalam hatinya.Dia sudah berhasil membuat Jean percaya kalau dia dan Genta menjalin hubungan sepasang kekasih. Dia mungkin tidak akan berani lagi mendekatinya atau sekedar mengajaknya untuk makan malam berdua. Tapi kebohongan tinggallah kebohongan. Sandiwaranya dengan Genta tentu menyisakan perasaan bermacam-macam dalam hatinya. Ada sebuah beban baru yang harus ia bawa. Dia harus memanfaatkan perasaan Genta untuk mencapai tujuannya.Charisa tahu Jean hanya ingin lebih dekat dengannya, tapi justru itu yang membuatnya takut. Semakin dekat Jean, semakin besar kemungkinan rahasia yang selama ini ia lindungi terbongkar. Kebohongan kecil ini adalah tamengnya, meski ia sadar tameng itu perlahan menggerogoti dirinya dari dalam.Walau bagaimanapun, dia tidak bisa memungkiri kalau Jean adalah ayahnya Darren

    Last Updated : 2025-01-05
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 33 : Makan Malam Dengan Jean

    Charisa melangkah masuk ke restoran, tempat yang pernah ia datangi bersama Jean. Aroma pasta dan rempah-rempah segar memenuhi udara, namun tidak cukup untuk mengalihkan pikirannya yang penuh dengan spekulasi. Ia memilih meja di sudut yang tenang, tempat yang sama di mana mereka pernah berbicara panjang tentang proyek Golden Soul.Sambil menunggu Jean tiba, Charisa melirik jam tangannya dan mencoba menenangkan debaran di dadanya. Berbagai skenario melintas di pikirannya."Apakah ini hanya tentang pekerjaan? Atau dia akan membahas hal yang lebih pribadi?" pikir Charisa. Tatapannya beralih ke pintu restoran, mengantisipasi kedatangan Jean, tapi yang ia temui hanyalah wajah-wajah asing para pelanggan lain.Charisa mendesah pelan, mengambil segelas air yang baru saja dihidangkan pelayan. Jika Jean berniat membicarakan hubungannya dengan Genta, Charisa yakin bahwa keputusannya untuk bersikap terbuka tentang itu akan cukup untuk membuat Jean menyerah. Bagaimanapun, ia sudah menempatkan Genta

    Last Updated : 2025-01-05
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 34 : Permintaan Jean

    Charisa terdiam, merasakan kata-kata Jean menembus pertahanannya. Tatapan pria itu begitu tajam, tetapi ada luka di dalamnya, sesuatu yang membuatnya sulit untuk mengabaikan permintaan itu begitu saja.“Jean...” Charisa berusaha membuka suara, tetapi kata-katanya tersangkut di tenggorokan. Ia menundukkan pandangannya, menghindari tatapan yang terus menuntut jawaban.Jean mencondongkan tubuhnya lebih dekat, membuat jarak di antara mereka semakin sempit. "Kau tahu aku tidak akan berhenti bertanya, Charisa. Aku tidak mengerti kenapa kau begitu melarangku bertemu dengan Darren. Kalau ada alasan, aku berhak mengetahuinya."Charisa menghela napas panjang, merasakan perasaan bersalah yang perlahan menguasainya. Jika ia terus menolak, Jean pasti akan semakin curiga, dan rahasia yang selama ini ia simpan rapat-rapat bisa saja terbongkar. Namun, mengizinkan Jean bertemu Darren juga bukan keputusan yang mudah.“Aku hanya... aku hanya ingin melindungi Darren,” kata Charisa akhirnya, suaranya pela

    Last Updated : 2025-01-06
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 35 : Foto Masa Kecil

    Ada alasan kenapa Jean berani mengatakan pada Charisa kalau dia sangat menyukai Darren dan ingin bertemu dengan anak itu. Sebelum dia mengajak Charisa bertemu, dia sempat mengunjungi neneknya Emiko di kediamannya. Dia memang sudah lama tidak menemui neneknya itu karena sibuk.Di rumah neneknya itu tinggal bibi tiri dan putrinya. Ya mereka adalah Asami dan Yuri. Mereka berdua yang mengurus neneknya itu di rumah besarnya. Jean sebenarnya enggan ke sana karena tidak suka jika harus bertemu dengan Asami dan Yuri. Baginya mereka berdua itu adalah orang yang paling mengesalkan sejagad raya. Jean melangkah dengan hati-hati memasuki rumah besar neneknya, merasa sedikit canggung karena sudah lama tidak mengunjungi tempat itu. Ia selalu menghindari bertemu dengan Asami dan Yuri, yang tinggal bersama Emiko. Keduanya—bibi tiri dan putrinya—selalu membuatnya merasa tidak nyaman. Jean merasa bahwa mereka berdua adalah orang-orang yang paling mengesalkan di dunia ini. Namun, begitu tiba di paviliun

    Last Updated : 2025-01-06
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 36 : Menjemput Darren

    Charisa tidak bisa menjawab dengan tegas saat makan malam kemarin. Dia terlalu bingung memilih kalimat untuk menjawab semua pertanyaan Jean. Dia harus hati-hati. Kalau dia salah bicara, dia tidak yakin kalau dia bisa menghadapi sebuah resiko besar di depannya yang menanti.Hari ini tidak ada pekerjaan yang begitu sibuk, Charisa hendak menjemput Darren ke sekolahnya. Sudah lama ia tidak menghabiskan waktu lebih banyak dengan Darren. Pekerjaannya selalu menyita waktu dan pikirannya. Sudah saatnya dia memperhatikan Darren lebih di waktu yang berharga ini.Betapa terkejutnya ia ketika sampai di sekolah Darren. Dia melihat Darren sedang duduk di depan sekolahnya bersama Jean. Keduanya terlihat akrab. Perasaan Charisa langsung cemas takut kalau Jean benar-benar melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan. Apa mungkin Jean menyadari kalau Darren adalah anaknya.Charisa merasa jantungnya berdegup kencang saat melihat kedekatan antara Jean dan Darren. Semua pikiran buruk mulai muncul, membuatnya

    Last Updated : 2025-01-07
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 37 : Hasil Tes DNA

    Malam itu Jean duduk di ruang kerjanya ditemani dengan segelas coklat yang kini sudah dingin. Dia menatap intens kantong plastik kecil yang berisi beberapa helai rambut Darren yang ia ambil secara diam-diam saat dia mengusak rambut anak kecil itu.Ada seribu pertanyaan berkecamuk dalam pikirannya. Ada dorongan dalam hatinya ingin mencari tahu di balik sikap Charisa seperti itu padanya. Entah kenapa kalau hatinya merasa kalau anak itu adalah darah dagingnya. Setiap dia melihat Darren, Jean merasa sedang melihat dirinya waktu masih kecil. Tekadnya sudah bulat kalau dia harus mencari jawaban atas semua pertanyaannya.Kemudian dia membuka laptopnya mengetik beberapa kalimat di kolom pencarian internet. Dia mencari laboratorium DNA yang bisa terpercaya dan bisa menjaga kerahasiaan kliennya. Ternyata di Tokyo ada banyak laboratorium yang bisa menguji kecocokan DNA. Dan setelah beberapa lama mencari yang cocok, ada satu yang lokasinya tidak terlalu jauh dan lumayan terpercaya. Jean segera me

    Last Updated : 2025-01-07
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 38 : Rasa Gelisah

    Charisa merasa lega setelah beberapa hari terakhir ini Jean tidak lagi menghubunginya atau muncul dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengusik. Sejak proyek Golden Soul dengan Hotel Orbite selesai, hubungan kerja mereka pun resmi berakhir. Baginya, ini adalah bukti bahwa rencananya berhasil. Jean mundur, dan Charisa akhirnya bisa mengatur kembali hidupnya tanpa bayang-bayang pria itu.Untuk merayakan keberhasilan ini, Charisa memutuskan mengajak seluruh karyawan Golden Soul untuk makan malam bersama. Acara ini bukan hanya bentuk apresiasi atas kerja keras timnya, tetapi juga kesempatan baginya untuk melepaskan ketegangan yang selama ini ia rasakan. Sebuah restoran bergaya modern di pusat kota Tokyo menjadi pilihan, dengan suasana hangat dan hidangan yang menggugah selera.Saat malam tiba, Charisa mengenakan gaun simpel namun elegan, berwarna biru gelap yang memancarkan profesionalisme dan keanggunan. Ia tiba lebih awal untuk memastikan segalanya berjalan lancar. Satu per satu, karyawann

    Last Updated : 2025-01-08
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 39 : Rasa Rindu

    Jean sedang duduk di ruang kerjanya. Matanya terfokus pada slide komputer yang sedang menampilkan presentasi agenda acara hotelnya. Ayahnya memberi tugas padanya untuk membuat acara amal yang diselenggarakan hotel Orbite. Akan ada banyak tamu undangan penting yang akan hadir termasuk mantan Perdana Menteri Jepang.Terbit ide darinya untuk mengundang Charisa. Dia memang sudah sangat merindukan gadis itu. Tetapi dia tidak bisa bertemu dengannya begitu saja. Dia terlalu takut jika Charisa akan semakin menjauh dan membencinya karena terus mencari cara untuk mendekatinya.Meskipun dia berusaha untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan, namun bayang-bayang Charisa dengan Darren terus memenuhi kepalanya. Perasaan rindunya semakin hari tidak bisa ia kendalikan. Sehingga, Jean memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada, yakni acara besar yang akan diadakan di hotelnya. Ini adalah momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan mereka tanpa membuat Charisa merasa terintimidasi.Namun, dalam me

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 54 : Informasi Kazuto

    Jean mengemudikan mobilnya dengan cepat, meskipun pikirannya terpusat pada informasi yang baru saja diterimanya. Sebuah gambar dari Ryuga masih terbayang di matanya. Gambar Kazuto, wajahnya yang tak asing, dengan ekspresi yang sulit untuk dibaca. Ada sesuatu yang meresahkan dalam diri Jean, sesuatu yang mengingatkannya bahwa ancaman ini mungkin jauh lebih besar dari yang ia duga sebelumnya.Kazuto, dengan hubungan gelapnya dan catatan kriminal yang panjang, seharusnya sudah cukup untuk mengundang rasa curiga. Tapi yang paling mengejutkan baginya adalah catatan dari Ryuga yang menyebutkan bahwa Kazuto pernah terlibat dalam sebuah kasus kriminal dengan Yuri. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka? Jean tidak tahu, tapi yang jelas, ia merasa bahwa Charisa sedang terjerat dalam sesuatu yang berbahaya, dan ia tidak bisa hanya duduk diam.Jean berusaha menenangkan dirinya saat mobilnya menyusuri jalan menuju hotel. Namun, hatinya tidak bisa tenang. Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 53 : Mengawasi Charisa

    Jean yang takut terjadi sesuatu pada Darren, akhirnya dia melajukan mobilnya ke rumah Charisa. Sampai di sana dia tidak berani keluar, dia hanya duduk di mobilnya yang terparkir tak jauh dari rumah Charisa. Dia menarik napas lega ketika melihat Charisa duduk di balkon. Dia juga sudah memastikan Darren baik-baik saja dijemput oleh Masaru. Baru saja ia hendak pergi meninggalkan lingkungan rumah Charisa. Dia melihat sebuah mobil berhenti tak jauh darinya. Jean mulai khawatir jika ada seseorang yang mengintai Charisa dan Darren, jadi dia memutuskan untuk mengawasi dan memastikan siapa orang itu.Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang turun dari mobil. Genta, kekasih Charisa. Melihat pria itu di sini, berbicara dengan Charisa di tengah malam, membuat darahnya mendidih.Jean menggertakkan giginya. Perasaan cemburu merambat di hatinya, mencengkeram lebih keras dengan setiap gerakan yang dilihatnya. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa pria itu ada di sini? pikirnya. Ia membenci betapa deka

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 52 : Kecurigaan Genta

    Genta duduk di dalam mobilnya sambil mengetuk setir mobilnya. Dia memandangi rumah Charisa dengan perasaan yang campur aduk. Udara malam terasa sejuk, tapi dadanya penuh dengan kegelisahan yang membakar perlahan.Ia mencoba meyakinkan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan apa yang selama ini menjadi beban pikirannya. Genta mengingat dengan jelas saat Charisa tiba-tiba menggenggam tangannya erat di restoran malam itu, memintanya berpura-pura seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Namun tatapan cemas di mata Charisa tidak bisa ia lupakan. Itu bukan sikap biasa. Bagaimana sikap dan nada bicara Charisa saat ia menghadapi pria itu. Seperti yang ia duga, pria itulah yang membuat Charisa rela bersandiwara dengannya agar membuat pria itu tidak mau mendekatinya. Hanya saja Genta penasaran seperti apa pria itu sehingga Charisa begitu putus asa sampai membuat sandiwara seperti itu.Genta menghela napas panjang, mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Mengapa dia begitu memikirka

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 51 : Kedatangan Genta

    Charisa merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah percakapan yang tegang dengan Jean. Ketidaknyamanan dan kecemasan yang sudah ia rasakan semakin menjadi-jadi. Tanpa berpikir panjang, ia memutuskan untuk pulang lebih awal hari itu. Ia merasa ada yang harus dia pastikan sendiri, terutama mengenai keadaan Darren dan apakah semuanya benar-benar aman seperti yang dikatakan Jean.Sesampainya di rumah, Charisa langsung memarkir mobilnya dengan cepat. Begitu keluar dari mobil, matanya langsung mencari-cari kehadiran Darren. Tidak lama kemudian, dia melihat Masaru dan Darren baru saja tiba. Masaru membawa tas sekolah Darren, sedangkan Darren berjalan di sampingnya dengan langkah ringan, tidak menunjukkan tanda-tanda ketegangan atau kecemasan.Charisa mendekat dengan cepat, wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat tegang. “Darren,” panggilnya dengan suara lembut tapi penuh perhatian.Darren menoleh dan tersenyum kecil. “Mama! Tumben sekali jam segini sudah pulang,” katanya dengan riang

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 50 : Pesan Misterius

    Jean menatap layar ponselnya dengan tangan yang gemetar. Foto itu terlalu jelas, terlalu nyata. Ia memeriksa detail gambar tersebut—Darren terlihat sedang tertawa, tidak menyadari bahwa seseorang mengawasinya dari kejauhan. Jean mencoba menenangkan pikirannya, tetapi kata-kata di pesan itu terus terngiang di kepalanya: “Kau tidak akan pernah tahu masa depan anak ini.”Sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, ponselnya kembali bergetar. Kali ini, sebuah panggilan masuk dari nomor yang sama. Jean menatap layar itu selama beberapa detik, ragu-ragu untuk menjawab. Namun, naluri untuk melindungi Darren membuatnya memutuskan untuk mengangkat telepon.“Siapa ini?” tanyanya tajam, suaranya dingin namun mengandung ketegangan.Suara di seberang terdengar datar, hampir seperti berbisik. “Hanya seseorang yang tahu bahwa setiap rahasia punya harga, Jean.”Jean mengepalkan tangan. “Apa yang kau inginkan?”“Aku ingin kau tahu apa artinya kehilangan kendali,” jawab suara itu, diiringi tawa kecil yang m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 49 : Ancaman Yuri

    Jean tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Yuri. Ia merasa seperti dirinya sedang berada di ujung jurang, di mana setiap langkah bisa mengarah pada kehancuran. Tetapi, ia mencoba untuk tetap menjaga kewarasannya."Yuri, jika kau berniat mengancamku..." Jean mencoba berbicara dengan suara tegas, meski ia tahu kata-kata itu tidak akan cukup untuk meredakan ketegangan yang berkembang.Yuri tertawa ringan, tapi tawa itu penuh dengan sarkasme. "Mengancam? Oh, tentu saja tidak. Aku hanya ingin tahu seberapa besar keberanianmu, Jean. Jika kau pikir semuanya akan tetap seperti biasa, kau salah besar."Senyum di wajah Yuri semakin lebar, membuat Jean merasa semakin terperangkap. Yuri tidak hanya datang untuk mengancam—ia datang untuk menunjukkan bahwa ia tahu lebih banyak dan bisa mengungkapkan semuanya kapan saja, jika Jean tidak mematuhi aturan permainan yang baru ini.Jean mencoba untuk tetap tenang, tetapi hatinya semakin berat. Apa yang sebenarnya Yuri tahu? Apa yang akan ia lakukan de

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 48 : Rencana Jean

    Akhirnya Jean pulang dengan tubuh lesu. Sampai di dalam rumahnya, dia berdiri di ruang tamu yang sepi, membiarkan keheneningan meresap ke dalam dirinya.“Sudah kuduga, Charisa tetap tidak akan berubah sikap. Dia terus menyangkal … tapi aku juga tidak bisa menyerah begitu saja,” gumam Jean menyayangkan sikap Charisa tadi.Ia berjalan ke dapur, membuka lemari untuk mengambil segelas air, tetapi tidak meminumnya. Tatapannya kosong, pikirannya terus berputar pada momen-momen sebelumnya. Sorot mata Charisa yang penuh ketakutan, nada suaranya yang lirih namun tegas, semua itu terus terngiang-ngiang di benaknya.‘Dia takut tapi bukan hanya padaku, tapi pada apa yang akan terjadi jika keluargaku tahu. Dia tidak salah. Aku tahu seperti apa keluargaku—egois, manipulatif , dan selalu memikirkan kepentingan mereka sendiri.’‘Charisa punya alasan untuk melindungi Darren dari itu semua. Tapi aku... aku tidak bisa terus diam. Aku tidak bisa hanya menjadi bayangan dalam hidup anakku.’Jean berjalan m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   47 : Kebenaran Yang Terungkap

    Charisa menatap Jean dengan sorot mata penuh perlawanan. Dia tidak mengira kalau lagi-lagi Jean mengatakan Darren adalah anaknya. Sekejap hati Charisa sedikit menciut karena bisa jadi apa yang ia coba sembunyikan sebentar lagi akan terbongkar.“Kau terlalu percaya pada imajinasimu sendiri. Darren bukan putramu. Jadi berhenti membicarakan apa yang kau inginkan ke hidupku dan hidup Darren.”Jean tertawa kecil, sarkastik, tetapi matanya menunjukkan rasa sakit yang mendalam. “Begitu, ya? Kau masih mau menyangkal, bahkan ketika semuanya jelas.”Charisa menggelengkan kepala dengan frustasi. “Jean, hidupku sudah cukup rumit tanpa tambahan drama seperti ini. Jika kau tidak bisa menerima kenyataan, aku sarankan kau menjauh. Aku tidak akan membiarkan Darren terseret dalam kekacauan yang kau buat.”Jean berdiri diam, terperangkap di antara keinginannya untuk melawan dan kebenaran yang Charisa tegaskan. Perkataannya seolah membenturkan dinding tak terlihat yang tak bisa ia lewati.Charisa menghel

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 46 : Darren Putraku

    Setelah acara selesai, Jean diam-diam mengikuti mobil Masaru. Ingin memastikan kalau Charisa dan Darren sampai ke rumah dengan selamat. Dengan jarak yang aman Jean mengendarai mobilnya mengikuti arah mobil Masaru.Sampai di depan rumahnya, Charisa keluar dari mobil bersamaan dengan Masaru. Tetapi pemandangan berikutnya membuat Jean tidak sedikit terganggu. Masaru menggendong Darren yang tertidur di mobil. Charisa meminta Masaru untuk menggendongnya ke dalam rumah. Jean menggenggam setir mobilnya dengan kuat karena menahan gejolak amarah dalam dadanya. Dia tidak suka jika Masaru menggendong anaknya sampai ke dalam rumah. Sebagai seorang ayah tentu ini bukan perkara sepele. Charisa membuka pintu rumah dan mengangguk kecil pada Masaru, senyumnya lembut. “Hati-hati, Masaru. Jangan sampai Darren terbangun,” katanya pelan. Masaru mengangguk sambil menyesuaikan posisi Darren di pelukannya, langkahnya mantap menuju pintu. Charisa terlihat sangat mengandalkan Masaru untuk menggendong Darren

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status