Home / Romansa / Melahirkan Anak Kembar CEO Buta / Perasaan Aneh di Hatinya

Share

Perasaan Aneh di Hatinya

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2024-09-19 10:35:02

Janice tidak berhenti bersyukur saat akhirnya ia bisa melihat Calista tidur dengan nyenyak sore itu setelah mendapatkan transfusi darah dari Edgard.

Rasanya hati seorang Ibu begitu lega sekarang. Janice pun sama sekali tidak menyesal sudah membuat kesepakatan gila itu dengan Edgard selama itu demi keselamatan anaknya.

"Janice, bosmu itu begitu baik, tapi mengapa sikapmu begitu kurang ajar padanya! Ibu tidak habis pikir denganmu!"

"Tapi Ibu masih merasa pernah melihatnya di mana ya selain di supermarket waktu itu. Ibu tidak bisa mengingatnya, tapi syukurlah ternyata darahnya cocok dengan Calista."

Nara tidak berhenti berbicara sendiri walaupun Janice sama sekali tidak menanggapinya.

Janice hanya tetap duduk di samping Calista dan membelainya.

Biarkan saja Nara berpikiran apa pun sekarang, tapi Janice tidak akan mengatakan apa pun karena memang waktunya sama sekali tidak tepat.

Janice pun tidak mau memikirkan hal lainnya selain kesembuhan Collin dan Calista.

"Mama, Collin lapar.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
puji amriani
cepet tau dong kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Pikiran Absurd dan Penyangkalan

    Janice begitu tegang saat melihat Edgard terus memperhatikan Collin dan Calista.Janice pun segera memutus kontak mata itu dan mendadak sibuk mondar-mandir untuk mengalihkan perhatian Edgard. Dan cara itu ampuh karena Edgard mendadak sudah tidak memperhatikan si kembar lagi, tapi malah memperhatikan Janice yang langsung melayani anaknya itu. "Ini ... kita lihat apa saja yang dibawa," gumam Janice. Jefry yang mendengarnya pun langsung maju dan kembali menjelaskan barang bawaannya, layaknya seorang sales yang sedang mempromosikan barang dagangannya. "Ini ada jus buah katanya bagus untuk menaikkan trombosit. Biasanya kalau demam berdarah memang disarankan minum jus ini, jus jambu biji. Kalian pasti akan suka!" Jefry mengangkat kotak jus dan memperlihatkan pada anak-anak yang langsung antusias itu. "Lalu ini ada keju! Karena anak-anak menyukai keju jadi makan makanan yang disukai saat sakit itu bisa meningkatkan imun tubuh juga."Jefry kembali menunjukkan kejunya pada anak-anak yang

    Last Updated : 2024-09-20
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Lakukan Tugasmu Sebagai Pelayanku!

    Tiga hari berlalu dan si kembar pun akhirnya diijinkan untuk keluar dari rumah sakit. Janice dan Nara pun begitu lega dan mereka tidak berhenti bersyukur melihat Collin dan Calista yang kembali aktif dan ribut seperti biasa. Jefry mengurus semua pembayaran rumah sakit dan Janice benar-benar tidak mengeluarkan satu sen pun untuk biaya rumah sakit itu. Jefry membantu mengantarkan Janice dan yang lain pulang ke rumah dan selama tiga hari itu, Janice tidak pernah melihat Edgard lagi datang ke rumah sakit. Bukannya rindu, tapi Janice hanya penasaran mengapa pria brengsek itu tidak menampakkan batang hidungnya lagi. Janice pun akhirnya menekan harga dirinya dan bertanya pada Jefry. "Hei, mengapa bosmu tidak pernah menjenguk anak-anak lagi?" Jefry langsung terkekeh. "Apa kau mau bosku menjenguk anak-anakmu?" "Jangan halu! Aku hanya penasaran karena dia terus bilang kalau aku tidak bisa lepas darinya, tapi sekarang mendadak dia yang menghilang!""Haha, tenanglah, Janice! Dia tidak meng

    Last Updated : 2024-09-20
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kemesraan yang Tidak Disengaja

    "Itu ... tugas pelayan apa?""Buatkan aku kopi lalu pijati aku!"Janice pun langsung membelalak mendengarnya. "Apa? Buatkan kopi? Kau pikir aku office girl? Bukankah di kantor ini ada orang yang biasa membuatkanmu kopi, mengapa aku yang harus melakukannya?""Tapi aku tidak mau orang lain, aku mau dibuatkan kopi olehmu, Janice. Jadi cepatlah buatkan kopi untukku, bawa ke sini lalu pijati aku! Aku lelah sekali setelah pulang dari luar kota tadi malam." Janice makin menganga mendengarnya. "Pijat? Kau pergi saja ke tempat pijat refleksi kalau kau memang pegal-pegal! Sekalian saja ke tempat refleksi plus-plus agar ada yang bisa menangani ular sanca di bawah sana yang suka memaksa melecehkan wanita baik-baik!" desis Janice geram. Edgard yang mendengarnya langsung memicingkan matanya. "Ular sanca? Memaksa melecehkan wanita baik-baik? Siapa wanita baik-baiknya? Kau? Kau sudah bukan perawan, Janice! Lagipula kau dan ular sancaku juga adalah teman lama jadi dia tidak melecehkan siapa pun di

    Last Updated : 2024-09-20
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Perasaan Aneh yang Muncul Lagi

    Edgard sudah duduk manis di mobilnya saat melihat Janice yang masih berdiri di depan gedung perusahaan karena menunggu Pak ojek. Setelah dipijat oleh Janice tadi, Edgard mengusir Janice keluar dan Janice pun bernapas lega. Janice kembali melanjutkan pekerjaannya sampai jam pulang kantor tiba dan berniat pulang lebih cepat, tapi sialnya Pak ojek malah terlambat menjemputnya. Janice sendiri masih terus mengumpat kesal saat tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapannya dan ia melihat wajah Edgard begitu kaca mobil dibuka. "Masuk, Janice!" titah Edgard tegas. "Untuk apa aku masuk ke mobilmu? Aku tidak mau masuk!" tolak Janice. "Kubilang masuk, Janice! Kau ingat siapa kau kan? Masuk atau aku akan meminta orang menculikmu lagi seperti waktu itu!" Janice terdiam mendengarnya sambil mengerjapkan matanya. "Astaga, kau mengancamku ya! Dasar keterlaluan! Coba saja kalau kau berani macam-macam! Ini di tempat umum dan akan ada banyak orang yang melihatmu!""Memangnya aku peduli? Kau sendiri

    Last Updated : 2024-09-21
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Seperti Melihat Dirinya Waktu Kecil

    "Ini rumah Calista, Uncle!" Calista terus menggandeng Edgard, sedangkan Collin sudah melepaskan gandengannya dan berlari masuk menghampiri Janice dan Nara. "Ayo, Uncle!" ajak Calista lagi sampai Edgard merasa kikuk sekarang. Ia hanya bisa terus mengikuti Calista walaupun sebenarnya ia tidak mau masuk ke rumah kecil ini. "Eh, Pak Edgard, apa kabar? Astaga, aku malu sekali menerimamu berkunjung di sini karena rumah kami sempit dan kotor," kata Nara sungkan. "Ah, tidak apa, Oma!" Edgard tidak menyahutinya dan malah Jefry yang menyahut. "Bosku ini sudah biasa blusukan! Haha!" "Astaga, benarkah begitu? Ayo, silakan duduk di sini, Pak!" Nara buru-buru membersihkan kursi di meja makan dan mempersilakan Edgard duduk, sedangkan Calista sudah mengernyit bingung. "Apa itu blusukan, Uncle?" tanya Calista yang sekarang berdiri di samping Edgard dengan gaya begitu manis. Edgard pun sempat menahan napasnya sejenak karena ia sama sekali tidak mengharapkan interaksi apa pun dengan keluarga Ja

    Last Updated : 2024-09-21
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kehangatan Keluarga

    Edgard masih mematung tidak jelas saat akhirnya suara Jefry pun terdengar di sana. "Hmm, kurasa Oma benar, Bos. Sekali-sekali kita makan di sini saja ya! Aku juga bosan makan steak terus," celetuk Jefry tiba-tiba."Eh, memangnya Uncle makan steak setiap hari ya? Wow, Calista juga mau ...," pekik Calista antusias sambil menatap Jefry.Jefry hanya tersenyum mendengarnya, namun mendadak Edgard yang menyahutinya. "Kalau kau mau, kau juga bisa makan steak setiap hari," sahut Edgard tiba-tiba sambil menatap Calista layaknya seorang pria yang menatap cinta pertamanya. Semua orang pun terus menatap bingung melihat sikap Edgard yang lebih diam, lebih jinak, dan lebih lembut hari ini. Sedangkan Calista yang mendengar ucapan Edgard pun langsung menatap Edgard dengan mata yang berbinar-binar. "Apa Uncle mau mengajak Calista sama Collin makan steak?" Edgard sendiri langsung menelan saliva mendengarnya. Sial! Mengapa lagi-lagi Edgard terpaku mendengar ajakan Calista. Ada keinginan dalam diri

    Last Updated : 2024-09-21
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Makin Curiga

    "Uncle Edgard itu baik ya, Mama ...." Entah sudah berapa kali Calista memuji Edgard sampai Janice yang mendengarnya pun bosan. "Iya, Sayang. Uncle Edgard baik, tapi ini sudah malam, Calista tidur dulu ya. Lihatlah Collin sudah tidur duluan!" Janice mengedikkan kepalanya ke arah Collin yang sudah tertidur sambil menganga sementara Calista tidak kunjung tidur juga. Seperti biasa, Nara masih sibuk membersihkan meja makan dan dapur sebelum tidur dan kalau Calista tidak tidur juga berarti Janice tidak bisa membantu Nara bersih-bersih. Calista terkekeh mendengar ucapan Janice dan Calista pun langsung memeluk Janice sambil memejamkan matanya namun tidak lama kemudian, ia kembali berbicara. "Mama ... apa besok kita akan bertemu dengan Uncle Edgard lagi?" Janice mengernyit tidak suka mendengarnya, tapi karena wajah Calista sedang didekap di dadanya sekarang, anak itu tidak bisa melihat kernyitan Janice. "Besok? Sepertinya tidak. Dia itu bosnya Mama dan dia sangat sibuk.""Sibuk apa, Ma

    Last Updated : 2024-09-22
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Dua Wanita Kepo

    Edgard tidak menyukai pertanyaan Jefry, sangat tidak suka. Terutama karena kecurigaan Jefry itu sama dengan kecurigaannya, namun Edgard sendiri masih terus menyangkalnya sampai detik ini. Tentu saja ini adalah kecurigaan yang gila. Bagaimana bisa Edgard yang selama ini hidup sendiri dengan bebas mendadak mempunyai anak sebesar itu, bukan hanya satu tapi dua. Anak. Dan ia akan dipanggil Papa? Mendadak menjadi Papa dalam sekejap. Membayangkannya saja membuat Edgard hampir gila. "Tidak! Jangan gila, Jefry!" sahut Edgard yang masih berusaha berkelit. "Bos, bahkan umur mereka saja sesuai dengan kejadian waktu itu kan? Kalian melakukannya, Janice yang menyamar menjadi Emira kabur, lalu dia hamil dan melahirkan anak kembar. Semuanya begitu pas. Kurasa tidak ada yang perlu diragukan lagi, Bos. Sekarang kita hanya tinggal mencari tahu mengapa Janice menyamar menjadi pelayanmu dulu," seru Jefry dengan penuh keyakinan. Edgard pun memicingkan mata mendengarnya. Alasan Janice menyamar. Ya, i

    Last Updated : 2024-09-22

Latest chapter

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Melahirkan Anak Kembar CEO Buta (END)

    "Daphne Sayang, jangan lari!"Nara begitu gemas memanggil Daphne yang sedang asik merangkak kesana kemari bersama Denzel di sekeliling rumah. Semakin Nara mau menangkapnya, semakin Daphne merangkak kabur sambil terkikik dan berteriak. Collin dan Calista yang melihatnya sampai tertawa begitu senang melihat tingkah adik-adiknya. Nara sendiri pun akhirnya ikut tertawa dan tidak memanggil lagi. Hari ini genap satu tahun umur Daphne dan Denzel. Kedua anak kembar itu sudah begitu gemuk dan makin menggemaskan. Mereka juga sudah pintar merangkak kesana kemari, walaupun mereka belum mulai berjalan. Tingkah kedua anak itu begitu menggemaskan sampai gelak tawa pun tidak berhenti memenuhi rumah keluarga mereka setiap harinya. "Astaga, Sayang, mengapa kau bisa merangkak sampai ke sini!" pekik Janice yang baru saja keluar dari dapur. "Ah, Ibu sudah tidak kuat mengejarnya lagi, Janice! Daphne terlalu lincah!" protes Nara. Janice pun langsung terkekeh sambil mengangkat anaknya yang sudah ber

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Bahagia untuk Semua

    "Semuanya perkenalkan, ini Viola, calon istriku!" Keluarga Edgard mengadakan makan malam bersama hari itu. Sejak anak Edgard lahir, Edgard memang lebih sering melakukan open house mengundang keluarganya agar rumah selalu ramai. Semua orang akan saling membantu menjaga si kembar Denzel dan Daphne sampai Janice benar-benar terbebas dari yang namanya stres dan baby blues. Sungguh, kali ini Janice memiliki support system terbaik dan Janice sangat bahagia dengan banyak berkat berlimpah dalam hidupnya. Devan pun datang malam itu sambil membawa seorang wanita yang sangat cantik, seorang wanita yang awalnya adalah asisten Devan, tapi benih-benih cinta muncul di sana dan dengan bangga, Devan memperkenalkannya pada semua. Elizabeth yang mendengarnya pun langsung memekik kegirangan. "Wah, selamat, Devan! Selamat! Setelah Edgard, akhirnya sebentar lagi kau akan menyusul, lalu Devina juga menyusul. Semua cucu Grandma akan menikah dan memberikan Grandma banyak cicit! Ini kabar bahagia, sangat

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    One Month Celebration

    Spanduk bertuliskan "One Month Celebration of Denzel and Daphne" terbentang di pinggir kolam renang rumah Edgard dan Janice hari itu. Hiasan balon-balon yang didominasi warna biru dan merah itu pun memenuhi dinding dan sepanjang jalan di sekitar kolam renang itu. Selain itu banyak hiasan lain yang menambah meriah suasana pagi itu. Hari ini tepat satu bulan bayi kembar Janice lahir ke dunia. Bayi kembar laki-laki dan perempuan itu diberi nama Denzel William dan Daphne William. Bayi kembar yang membawa kebahagiaan bagi keluarga Edgard dan menyempurnakan keluarga mereka yang tidak lagi kecil karena keluarga inti mereka berjumlah enam orang sekarang. Edgard pun akhirnya merasakan bagaimana lelahnya menjadi orang tua baru yang mengurusi dua bayi sekaligus. Walaupun mereka memakai dua orang baby sitter baru untuk bayi kembar mereka, tapi Edgard tetap ingin tidur dengan bayi mereka. Edgard ingin menemani Janice mengurus bayi kembar mereka sekaligus menebus rasa bersalah karena dulu J

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Welcome Twins

    Janice terus merasa gelisah dalam tidurnya menjelang subuh hari itu. Saat melahirkan sudah tinggal menghitung hari dan Janice tidak berhenti berdebar sampai membuatnya insomnia beberapa hari ini. Janice pun masih terus gelisah sendiri sampai ia merasakan rasa aneh di bawah tubuhnya. "Apa yang lembab ini? Mengapa perutku juga terasa melilit?" gumam Janice sambil perlahan Janice bangkit berdiri dan melangkah ke kamar mandi. Janice memeriksa dan ternyata ada darah di sana, tanda bahwa ia sudah waktunya melahirkan. Jantung Janice langsung memacu kencang, apalagi rasa sakit di perutnya mulai makin kencang seperti meremat perutnya. "Edgard! Edgard!" panggil Janice sambil melangkah keluar dari kamar mandi. Edgard yang tadinya masih tertidur lelap di samping Janice pun seketika langsung membuka matanya waspada. Sejak Janice hamil, Edgard selalu waspada kapan pun istrinya itu membutuhkannya sehingga hanya perlu sedikit suara untuk membuat Edgard langsung membuka matanya. "Janice, ada

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Ayah dan Suami yang Sempurna

    When I was just a little girl ....I asked my mother, what will I be ....Will I be pretty? Will I be rich?Here's what she said to me ....Que sera, sera ....Whatever will be, will be ....The future's not ours to see ....Que sera, sera ....What will be, will be ....Suara Calista bernyanyi terdengar begitu merdu memenuhi ruangan serbaguna yang digunakan untuk acara pementasan sekolah hari itu. Semua orang pun langsung bertepuk tangan begitu acara selesai. Termasuk Edgard, Janice, Nara, dan Grandma Elizabeth yang ikut hadir sebagai penonton. Mereka bertepuk tangan sambil meneteskan air mata begitu bangga melihat Collin dan Calista bersama teman-teman mereka yang menampilkan pertunjukkan drama musical yang begitu indah.Para anak-anak itu berdialog dalam bahasa Inggris, mereka berinteraksi bersama, melangkah kesana kemari, menari, dan diakhiri dengan nyanyian yang begitu merdu dari Calista. Sungguh semua orang tua yang melihatnya begitu bangga pada anak-anak mereka. Nara dan El

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Babymoon

    Di umur kehamilan Janice yang memasuki lima bulan, Edgard mengajak Janice melakukan babymoon sekaligus berlibur bersama keluarga mereka. Edgard membawa serta Nara, Collin, Calista, dan pengasuh kecil mereka, berlibur ke Bali. "Karena aku tidak mau mengambil resiko, jadi kita akan pergi ke tempat yang dekat saja ya, Sayang. Aku sudah menyuruh Jefry menyiapkan semuanya dan kita tinggal menyusun barang pribadi kita saja," kata Edgard malam itu saat mereka sudah berdua di kamar. "Ya ampun, Edgard, aku sungguh tidak perlu babymoon seperti ini." Edgard tersenyum lalu menangkup kedua tangan istrinya itu. "Janice, Sayang, babymoon memang bukan merupakan keharusan, bahkan honeymoon juga bukan merupakan keharusan." "Semua pasangan akan tetap baik-baik saja tanpa honeymoon maupun babymoon." "Hanya saja bedanya, ada pasangan yang memang menginginkannya dan kalau mereka mampu, mereka akan melakukannya." "Begitu juga dengan aku, Sayang. Aku menginginkannya, menyenangkanmu dan anak-anak kita

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kehamilan yang Menyenangkan

    "Kembar lagi? Grandma akan punya cicit kembar lagi?" Elizabeth memekik senang saat Edgard memberitahunya tentang kehamilan Janice. "Benar, Grandma akan punya cicit lagi dan bukan hanya satu bayi tapi dua sekaligus," tegas Edgard. "Oh, Mefi, kau dengar itu? Oh, Grandma senang sekali! Grandma senang sekali! Janice ... oh, cucu Grandma ...." Elizabeth merentangkan kedua tangannya dan Janice pun langsung masuk ke dalam pelukan wanita tua itu. "Oh, cucu Grandma! Dengar ya, mulai hari ini Grandma akan selalu menyiapkan makanan sehat untukmu, Janice. Kau harus punya tenaga untuk menjaga dan melahirkan bayi kembar yang lucu itu. Haha ...." Janice hanya tertawa senang di pelukan Elizabeth dan Janice mengangguk bersemangat. Memang Janice belum sepenuhnya segar karena kehamilan kembar membuatnya begitu mudah lelah dan mengalami morning sickness parah, tapi ia begitu antusias melihat kebahagiaan semua orang. Elizabeth dan Nara pun langsung asik sendiri membayangkan anggota keluarga baru

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kejutan yang Tidak Disangka

    Beberapa waktu berlalu dan Janice serta Edgard sudah kembali disibukkan dengan banyaknya kegiatan serta pekerjaan mereka. Pekerjaan Edgard makin sibuk dan makin berkembang, sedangkan Janice membantu suaminya dengan sepenuh hati sambil mengurus kedua anaknya. Namun, padatnya kegiatan mereka akhirnya membuat Janice tumbang juga. "Kau yakin tidak perlu ke dokter, Sayang? Aku tidak tega melihatmu seperti ini, apalagi aku harus ke luar kota besok," seru Edgard cemas. "Aku hanya kelelahan. Aku hanya butuh istirahat, Edgard! Sudahlah, tidak usah cemas!" Janice terus menenangkan Edgard sampai Edgard pun akhirnya pasrah. Namun, saat Edgard ke luar kota, Janice mulai mengalami mual-mual dan gejala yang mencurigakan bagi Nara. "Cobalah melakukan tespek, Janice! Ibu rasa kau sedang hamil." "Ah, tidak, Ibu. Aku hanya kelelahan, tidak apa." Janice berdebar mendengar kemungkinan ia hamil, tapi rasa trauma kehilangan janinnya masih membuatnya takut kecewa kalau ternyata ia tidak hamil. Jani

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Perfect Honeymoon

    "Cheers!" Edgard dan Janice bersulang malam itu setelah menikmati makan malam romantis di restoran resort. Mereka pun tidak berhenti saling menatap dan melemparkan senyum. Setelah sepanjang sore berjalan bergandengan tangan menyusuri resort, mereka pun begitu kelaparan sampai Janice makan begitu banyak. "Bagaimana rasa winenya, Sayang?" "Hmm, ada rasa manis tapi ada pahitnya juga." "Kau menyukainya?" "Hmm, tidak. Tapi aku mau meminumnya sedikit lagi. Apa ini tidak membuat mabuk?" "Tidak, Sayang. Kecuali kau minum satu botol. Haha!" Edgard hanya tertawa mendengarnya. "Lagipula kalau kau mabuk, kau aman bersamaku, Sayang."Janice pun tertawa lebar mendengarnya dan terus meneguk winenya sambil memejamkan matanya. "Hmm, apa acara kita setelah ini, Edgard?" Edgard menaikkan alis mendengarnya. "Acara kita? Apa yang bisa kita lakukan di malam hari, Sayang? Haha, tentu saja berdua di kamar, bahkan mungkin kita tidak akan keluar sampai besok siang." "Astaga, Edgard! Kau membuatku me

DMCA.com Protection Status