Share

Menunjukkan Diri

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 07:48:56

"Janice, maafkan aku tentang kemarin! Aku merasa tidak enak pada calon suamimu."

Fabian merasa tidak enak hati sejak semalam dan pagi ini setelah ia mendapat kesempatan bertemu dengan Janice lagi, ia pun kembali mengajak Janice bicara.

"Eh, santai saja, Fabian. Tidak apa!" Janice mengibaskan tangannya santai.

"Hmm, tapi aku bisa melihat kalau ekspresinya tidak suka padaku."

"Tidak begitu, Fabian. Sudahlah, jangan dipikirkan lagi, semuanya baik-baik saja dan tidak ada masalah. Sungguh!"

"Hmm, benarkah?"

"Tentu saja," jawab Janice dengan santai sambil tersenyum.

Rasanya Janice juga ikut lega karena ia dan Edgard sudah saling meminta maaf semalam dan Janice begitu yakin kalau tidak akan ada masalah lagi dalam hubungan mereka.

Fabian sendiri yang mendengarnya pun mengangguk sambil tersenyum.

Tentu saja hatinya masih kecewa. Walaupun setelah sekian lama, tidak bisa dibilang Fabian masih menyukai Janice juga.

Perasaan yang lama itu tentu saja sudah lama memudar, namun menjadi sediki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Pria Bermuka Dua

    Fabian masih membelalak lebar melihat pimpinan perusahaan yang sedang duduk di hadapannya saat ini dan untuk sesaat Fabian benar-benar mematung di tempatnya. Sedangkan Edgard sendiri sudah tersenyum puas menatap ekspresi Fabian."Apa kabar, Fabian?" sapa Edgard santai. Namun, Fabian masih tetap diam seolah sama sekali belum pulih dari rasa kagetnya. Cukup lama Fabian hanya terdiam di sana sebelum akhirnya ia mengedipkan matanya dan membalas sapaan Edgard sambil berusaha untuk tetap tenang. "Hmm, kau ... kau ... calon suaminya Janice kan? Bagaimana bisa kau ...." Namun, belum sempat Fabian menyelesaikan ucapannya, Edgard pun sudah menyelanya. "Aku memang adalah calon suaminya Janice dan aku juga adalah pimpinan dan pemilik dari Emerald Group. Namaku Edgard William dan aku baru tahu kalau kau melamar kerja di sini tanpa tahu siapa nama pimpinan di perusahaan ini. Itu adalah hal dasar yang setidaknya harus kau ketahui dari perusahaan tempatmu bekerja, Fabian." Fabian menahan napas

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Mulai Menghasut

    "Mengapa kau melakukannya, Edgard?" Janice langsung bertanya pada Edgard malam itu setelah ia mendengar cerita dari Fabian tentang pertemuannya dengan Edgard.Edgard sendiri yang ditanyai oleh Janice, alih-alih marah malah tertawa pelan. "Huh, jadi dia sudah melaporkannya padamu?" "Edgard, aku tidak sedang bercanda. Ini bukan masalah melapor atau tidak." "Aku juga tidak sedang bercanda, Janice. Fabian itu bukan pria yang baik!" "Edgard, dia itu pria yang baik! Aku sudah lama mengenalnya sebagai pria yang baik dan sampai sekarang pun masih begitu!" Tapi Edgard tetap menanggapinya sambil tertawa pelan."Jangan menilai orang hanya dari luarnya saja, Janice! Hanya karena kau pernah menyukainya bukan berarti dia pria yang baik! Terkadang kita bisa tertipu oleh penampilan luar dan terlanjur menyukai padahal sebenarnya dia bukan pria yang baik!" Janice pun mengernyit mendengarnya. "Aku tidak mengerti sebenarnya apa yang mau kau katakan, Edgard? Kau ingat kan kau sudah berjanji padaku u

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Obsesi yang Tidak Terkendali

    Beberapa hari kembali berlalu dan Fabian mulai merasa makin terobsesi pada Janice.Bukankah yang namanya pria selalu suka tantangan? Dan semakin wanita itu menjauh, maka seorang pria akan tertantang untuk mengejarnya dengan lebih giat. Itu jugalah yang Fabian lakukan. Jujur saja sampai sekarang Fabian belum mengetahui perasaannya dengan jelas. Apakah ia benar-benar menyukai Janice lagi seperti dulu atau ini hanya seperti hal yang keren saat ternyata seorang wanita lebih memilihmu yang karyawan biasa dibanding seorang CEO dan pemilik perusahaan. Dan setiap kali membayangkannya, hasrat Fabian untuk memiliki Janice menjadi makin menggebu. Bukan hanya untuk memiliki Janice tapi juga untuk menunjukkan bahwa ia lebih hebat daripada Edgard. Lagipula Janice dulu kan juga sangat menyukainya dan membuat wanita itu putus dari Edgard lalu kembali terjerat cinta lama bersamanya bukan hal yang sulit bagi Fabian. Fabian pun akhirnya menggunakan banyak modus untuk mendekati Janice dan mengulang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kita Akan Menyelesaikannya Bersama

    Jantung Janice berdebar makin tidak karuan melihat video yang ada di hadapannya. Terlihat seorang pria sedang duduk di kursi kantor dengan seorang wanita yang duduk di pangkuan pria itu. Pria dan wanita itu nampak berciuman bibir dengan begitu panas dan sang wanita pun membiarkan pria itu menjelajah sampai ke leher dan dadanya yang masih tertutup baju lengkap itu. Kedua orang itupun terus bermesraan di sana dan membuat Janice makin menegang saat mengenali pria dan wanita itu sebagai dirinya dan Fabian. "Apa ini, Bu Olla? Apa ini, Wina? Dari mana kalian mendapatkan video ini?" seru Janice tidak percaya. "Video apa ini?" Olla dan Wina pun saling melirik, sebelum ia mencoba menenangkan Janice. "Janice, tenanglah dulu! Kami juga tidak tahu bagaimana video ini tersebar tapi saat kami datang di pagi hari, beberapa orang sudah begitu heboh dan memberikan kami link ini, katanya ini video CCTV kantor," jelas Wina. "Benar, Janice! Tenanglah dulu! Kami tidak masalah kau dan Fabian, hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Sengaja Memancing Emosi

    "Video itu benar! Janice itu kekasihku, bahkan dia memilih berselingkuh denganku padahal dia sudah mempunyai kekasih yang hebat." "Tentu saja itu membuktikan kalau aku lebih hebat daripada kekasihnya dan aku bangga pada diriku sendiri." Fabian yang akhirnya masuk ke kantor terlambat pun langsung diserbu begitu ia masuk ke ruang divisinya dan Fabian pun langsung memberikan klarifikasi mengenai video yang beredar itu. "Meskipun begitu, aku tidak tahu siapa yang menyebarkan video itu. Kalau kalian tahu, kalian harus memberitahuku karena aku harus melindungi kekasihku." "Ini pasti membuat Janice sangat malu dan tertekan..Aku tidak tega sekali. Tapi di sini bukan Janice yang salah. Aku tahu di perusahaan ada peraturan yang melarang sesama karyawan untuk berpacaran kan? Karena itu, kalau ada yang harus keluar dari perusahaan ini, biar aku saja!" "Aku sangat mencintai Janice dan aku tidak rela dia kehilangan pekerjaannya hanya karena aku." Fabian berseru dengan begitu lantang dan gentl

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Masalah yang Akhirnya Selesai

    "Hentikan, Edgard! Hentikan!"'Janice langsung memegangi tangan Edgard saat Edgard sudah mengangkat tinjunya untuk menghajar Fabian. Fabian sendiri masih sengaja menatap Edgard dengan tampang nyolot dan ucapan yang memprovokasi, seolah sengaja minta dihajar. "Sudah, Edgard! Jangan melakukan itu! Brengsek kau, Fabian! Apa salahku padamu sampai kau melakukan ini padaku! Di video itu sudah jelas bukan aku!" pekik Janice sambil menatap Fabian tidak percaya. "Tidak usah menyangkalnya lagi, Janice! Semua buktinya juga sudah ada. Mengaku saja di depan calon suamimu yang sebentar lagi akan menjadi mantan ini!" sahut Fabian yang membuat darah Edgard mendidih. Bukannya Edgard meragukan Janice atau terpengaruh oleh ucapan Fabian. Tidak sama sekali karena di mata Edgard, Fabian adalah pria sinting. Tapi Edgard sudah kesal setengah mati sampai ia ingin sekali menghajar Fabian sampai babak belur. Namun, Janice terus menghentikannya. "Jangan, Edgard! Jangan!" Edgard pun akhirnya mengembuskan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Pria dengan Gangguan Jiwa

    "Akhirnya masalah ini selesai juga, Edgard. Jantungku tidak berhenti berdebar kencang sejak tadi." Janice terus memegangi dadanya saat ia dan Edgard akhirnya sudah masuk ke ruang kerja Edgard. Janice dan Edgard sempat diminta keterangan oleh polisi mengenai Fabian dan mereka pun memberi keterangan. Fabian pun akan dihukum sesuai dengan kesalahannya yang memanipulasi video dan menimbulkan keresahan. "Aku juga lega semuanya sudah berakhir, Janice," sahut Edgard sambil membelai kepala Janice dengan sayang lalu memeluknya. Mereka pun masih berpelukan saat pintu ruang kerja diketuk dan Jefry masuk ke sana. "Permisi, Bos! Ada seorang wanita yang ingin menemuimu," lapor Jefry.Edgard pun melepaskan pelukannya dan mempersilakan tamunya masuk yang ternyata adalah ibunya Fabian. Umur wanita itu belum terlalu tua, Janice memperkirakan umur wanita itu mungkin sama dengan Nara, namun raut wajahnya dan rambutnya yang sudah memutih membuat wanita itu terlihat tua."Selamat siang! Apa Anda pim

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Family Man Sejati

    "Papa, tangkap!" Calista cekikikan sambil melempar bola pada Edgard di dalam kolam renang. Mereka berenang bersama di hari Minggu dan semua orang begitu bahagia setelah berhasil melewati ketegangan di kantor yang begitu menguras emosi. Janice yang juga lega pun ikut berenang dan bermain bersama di dalam kolam renang itu dengan tawa yang juga merekah. "Hap! Papa sudah menangkapnya, Sayang!" "Sekarang lempar ke Collin, Papa!" "Haha, baiklah, Collin, tangkap ya!" "Ahh, lempar, Papa!" teriak Collin sambil cekikikan. Edgard pun melempar bolanya dan Collin pun terus tertawa sambil mengejar bola itu. "Ah, Papa jauh sekali melemparnya! Jangan jauh-jauh!" seru Collin sambil melempar balik bola itu pada Edgard. "Haha, baiklah, maafkan Papa ya! Ayo sekali lagi! Tangkap, Collin!"Kali ini Edgard melemparnya pelan dan dengan cepat Collin bisa menangkapnya diiringi bunyi kecipak air saat tangannya tanpa sengaja memukul air. Bola itu berhasil ditangkap bersamaan dengan air yang menyembur

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30

Bab terbaru

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Melahirkan Anak Kembar CEO Buta (END)

    "Daphne Sayang, jangan lari!"Nara begitu gemas memanggil Daphne yang sedang asik merangkak kesana kemari bersama Denzel di sekeliling rumah. Semakin Nara mau menangkapnya, semakin Daphne merangkak kabur sambil terkikik dan berteriak. Collin dan Calista yang melihatnya sampai tertawa begitu senang melihat tingkah adik-adiknya. Nara sendiri pun akhirnya ikut tertawa dan tidak memanggil lagi. Hari ini genap satu tahun umur Daphne dan Denzel. Kedua anak kembar itu sudah begitu gemuk dan makin menggemaskan. Mereka juga sudah pintar merangkak kesana kemari, walaupun mereka belum mulai berjalan. Tingkah kedua anak itu begitu menggemaskan sampai gelak tawa pun tidak berhenti memenuhi rumah keluarga mereka setiap harinya. "Astaga, Sayang, mengapa kau bisa merangkak sampai ke sini!" pekik Janice yang baru saja keluar dari dapur. "Ah, Ibu sudah tidak kuat mengejarnya lagi, Janice! Daphne terlalu lincah!" protes Nara. Janice pun langsung terkekeh sambil mengangkat anaknya yang sudah ber

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Bahagia untuk Semua

    "Semuanya perkenalkan, ini Viola, calon istriku!" Keluarga Edgard mengadakan makan malam bersama hari itu. Sejak anak Edgard lahir, Edgard memang lebih sering melakukan open house mengundang keluarganya agar rumah selalu ramai. Semua orang akan saling membantu menjaga si kembar Denzel dan Daphne sampai Janice benar-benar terbebas dari yang namanya stres dan baby blues. Sungguh, kali ini Janice memiliki support system terbaik dan Janice sangat bahagia dengan banyak berkat berlimpah dalam hidupnya. Devan pun datang malam itu sambil membawa seorang wanita yang sangat cantik, seorang wanita yang awalnya adalah asisten Devan, tapi benih-benih cinta muncul di sana dan dengan bangga, Devan memperkenalkannya pada semua. Elizabeth yang mendengarnya pun langsung memekik kegirangan. "Wah, selamat, Devan! Selamat! Setelah Edgard, akhirnya sebentar lagi kau akan menyusul, lalu Devina juga menyusul. Semua cucu Grandma akan menikah dan memberikan Grandma banyak cicit! Ini kabar bahagia, sangat

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    One Month Celebration

    Spanduk bertuliskan "One Month Celebration of Denzel and Daphne" terbentang di pinggir kolam renang rumah Edgard dan Janice hari itu. Hiasan balon-balon yang didominasi warna biru dan merah itu pun memenuhi dinding dan sepanjang jalan di sekitar kolam renang itu. Selain itu banyak hiasan lain yang menambah meriah suasana pagi itu. Hari ini tepat satu bulan bayi kembar Janice lahir ke dunia. Bayi kembar laki-laki dan perempuan itu diberi nama Denzel William dan Daphne William. Bayi kembar yang membawa kebahagiaan bagi keluarga Edgard dan menyempurnakan keluarga mereka yang tidak lagi kecil karena keluarga inti mereka berjumlah enam orang sekarang. Edgard pun akhirnya merasakan bagaimana lelahnya menjadi orang tua baru yang mengurusi dua bayi sekaligus. Walaupun mereka memakai dua orang baby sitter baru untuk bayi kembar mereka, tapi Edgard tetap ingin tidur dengan bayi mereka. Edgard ingin menemani Janice mengurus bayi kembar mereka sekaligus menebus rasa bersalah karena dulu J

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Welcome Twins

    Janice terus merasa gelisah dalam tidurnya menjelang subuh hari itu. Saat melahirkan sudah tinggal menghitung hari dan Janice tidak berhenti berdebar sampai membuatnya insomnia beberapa hari ini. Janice pun masih terus gelisah sendiri sampai ia merasakan rasa aneh di bawah tubuhnya. "Apa yang lembab ini? Mengapa perutku juga terasa melilit?" gumam Janice sambil perlahan Janice bangkit berdiri dan melangkah ke kamar mandi. Janice memeriksa dan ternyata ada darah di sana, tanda bahwa ia sudah waktunya melahirkan. Jantung Janice langsung memacu kencang, apalagi rasa sakit di perutnya mulai makin kencang seperti meremat perutnya. "Edgard! Edgard!" panggil Janice sambil melangkah keluar dari kamar mandi. Edgard yang tadinya masih tertidur lelap di samping Janice pun seketika langsung membuka matanya waspada. Sejak Janice hamil, Edgard selalu waspada kapan pun istrinya itu membutuhkannya sehingga hanya perlu sedikit suara untuk membuat Edgard langsung membuka matanya. "Janice, ada

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Ayah dan Suami yang Sempurna

    When I was just a little girl ....I asked my mother, what will I be ....Will I be pretty? Will I be rich?Here's what she said to me ....Que sera, sera ....Whatever will be, will be ....The future's not ours to see ....Que sera, sera ....What will be, will be ....Suara Calista bernyanyi terdengar begitu merdu memenuhi ruangan serbaguna yang digunakan untuk acara pementasan sekolah hari itu. Semua orang pun langsung bertepuk tangan begitu acara selesai. Termasuk Edgard, Janice, Nara, dan Grandma Elizabeth yang ikut hadir sebagai penonton. Mereka bertepuk tangan sambil meneteskan air mata begitu bangga melihat Collin dan Calista bersama teman-teman mereka yang menampilkan pertunjukkan drama musical yang begitu indah.Para anak-anak itu berdialog dalam bahasa Inggris, mereka berinteraksi bersama, melangkah kesana kemari, menari, dan diakhiri dengan nyanyian yang begitu merdu dari Calista. Sungguh semua orang tua yang melihatnya begitu bangga pada anak-anak mereka. Nara dan El

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Babymoon

    Di umur kehamilan Janice yang memasuki lima bulan, Edgard mengajak Janice melakukan babymoon sekaligus berlibur bersama keluarga mereka. Edgard membawa serta Nara, Collin, Calista, dan pengasuh kecil mereka, berlibur ke Bali. "Karena aku tidak mau mengambil resiko, jadi kita akan pergi ke tempat yang dekat saja ya, Sayang. Aku sudah menyuruh Jefry menyiapkan semuanya dan kita tinggal menyusun barang pribadi kita saja," kata Edgard malam itu saat mereka sudah berdua di kamar. "Ya ampun, Edgard, aku sungguh tidak perlu babymoon seperti ini." Edgard tersenyum lalu menangkup kedua tangan istrinya itu. "Janice, Sayang, babymoon memang bukan merupakan keharusan, bahkan honeymoon juga bukan merupakan keharusan." "Semua pasangan akan tetap baik-baik saja tanpa honeymoon maupun babymoon." "Hanya saja bedanya, ada pasangan yang memang menginginkannya dan kalau mereka mampu, mereka akan melakukannya." "Begitu juga dengan aku, Sayang. Aku menginginkannya, menyenangkanmu dan anak-anak kita

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kehamilan yang Menyenangkan

    "Kembar lagi? Grandma akan punya cicit kembar lagi?" Elizabeth memekik senang saat Edgard memberitahunya tentang kehamilan Janice. "Benar, Grandma akan punya cicit lagi dan bukan hanya satu bayi tapi dua sekaligus," tegas Edgard. "Oh, Mefi, kau dengar itu? Oh, Grandma senang sekali! Grandma senang sekali! Janice ... oh, cucu Grandma ...." Elizabeth merentangkan kedua tangannya dan Janice pun langsung masuk ke dalam pelukan wanita tua itu. "Oh, cucu Grandma! Dengar ya, mulai hari ini Grandma akan selalu menyiapkan makanan sehat untukmu, Janice. Kau harus punya tenaga untuk menjaga dan melahirkan bayi kembar yang lucu itu. Haha ...." Janice hanya tertawa senang di pelukan Elizabeth dan Janice mengangguk bersemangat. Memang Janice belum sepenuhnya segar karena kehamilan kembar membuatnya begitu mudah lelah dan mengalami morning sickness parah, tapi ia begitu antusias melihat kebahagiaan semua orang. Elizabeth dan Nara pun langsung asik sendiri membayangkan anggota keluarga baru

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kejutan yang Tidak Disangka

    Beberapa waktu berlalu dan Janice serta Edgard sudah kembali disibukkan dengan banyaknya kegiatan serta pekerjaan mereka. Pekerjaan Edgard makin sibuk dan makin berkembang, sedangkan Janice membantu suaminya dengan sepenuh hati sambil mengurus kedua anaknya. Namun, padatnya kegiatan mereka akhirnya membuat Janice tumbang juga. "Kau yakin tidak perlu ke dokter, Sayang? Aku tidak tega melihatmu seperti ini, apalagi aku harus ke luar kota besok," seru Edgard cemas. "Aku hanya kelelahan. Aku hanya butuh istirahat, Edgard! Sudahlah, tidak usah cemas!" Janice terus menenangkan Edgard sampai Edgard pun akhirnya pasrah. Namun, saat Edgard ke luar kota, Janice mulai mengalami mual-mual dan gejala yang mencurigakan bagi Nara. "Cobalah melakukan tespek, Janice! Ibu rasa kau sedang hamil." "Ah, tidak, Ibu. Aku hanya kelelahan, tidak apa." Janice berdebar mendengar kemungkinan ia hamil, tapi rasa trauma kehilangan janinnya masih membuatnya takut kecewa kalau ternyata ia tidak hamil. Jani

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Perfect Honeymoon

    "Cheers!" Edgard dan Janice bersulang malam itu setelah menikmati makan malam romantis di restoran resort. Mereka pun tidak berhenti saling menatap dan melemparkan senyum. Setelah sepanjang sore berjalan bergandengan tangan menyusuri resort, mereka pun begitu kelaparan sampai Janice makan begitu banyak. "Bagaimana rasa winenya, Sayang?" "Hmm, ada rasa manis tapi ada pahitnya juga." "Kau menyukainya?" "Hmm, tidak. Tapi aku mau meminumnya sedikit lagi. Apa ini tidak membuat mabuk?" "Tidak, Sayang. Kecuali kau minum satu botol. Haha!" Edgard hanya tertawa mendengarnya. "Lagipula kalau kau mabuk, kau aman bersamaku, Sayang."Janice pun tertawa lebar mendengarnya dan terus meneguk winenya sambil memejamkan matanya. "Hmm, apa acara kita setelah ini, Edgard?" Edgard menaikkan alis mendengarnya. "Acara kita? Apa yang bisa kita lakukan di malam hari, Sayang? Haha, tentu saja berdua di kamar, bahkan mungkin kita tidak akan keluar sampai besok siang." "Astaga, Edgard! Kau membuatku me

DMCA.com Protection Status