Home / Romansa / Melahirkan Anak Kembar CEO Buta / Masalah yang Akhirnya Selesai

Share

Masalah yang Akhirnya Selesai

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2024-10-29 08:47:13

"Hentikan, Edgard! Hentikan!"'

Janice langsung memegangi tangan Edgard saat Edgard sudah mengangkat tinjunya untuk menghajar Fabian.

Fabian sendiri masih sengaja menatap Edgard dengan tampang nyolot dan ucapan yang memprovokasi, seolah sengaja minta dihajar.

"Sudah, Edgard! Jangan melakukan itu! Brengsek kau, Fabian! Apa salahku padamu sampai kau melakukan ini padaku! Di video itu sudah jelas bukan aku!" pekik Janice sambil menatap Fabian tidak percaya.

"Tidak usah menyangkalnya lagi, Janice! Semua buktinya juga sudah ada. Mengaku saja di depan calon suamimu yang sebentar lagi akan menjadi mantan ini!" sahut Fabian yang membuat darah Edgard mendidih.

Bukannya Edgard meragukan Janice atau terpengaruh oleh ucapan Fabian.

Tidak sama sekali karena di mata Edgard, Fabian adalah pria sinting.

Tapi Edgard sudah kesal setengah mati sampai ia ingin sekali menghajar Fabian sampai babak belur.

Namun, Janice terus menghentikannya. "Jangan, Edgard! Jangan!"

Edgard pun akhirnya mengembuskan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fatma
kampret emang si Febian ni ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Pria dengan Gangguan Jiwa

    "Akhirnya masalah ini selesai juga, Edgard. Jantungku tidak berhenti berdebar kencang sejak tadi." Janice terus memegangi dadanya saat ia dan Edgard akhirnya sudah masuk ke ruang kerja Edgard. Janice dan Edgard sempat diminta keterangan oleh polisi mengenai Fabian dan mereka pun memberi keterangan. Fabian pun akan dihukum sesuai dengan kesalahannya yang memanipulasi video dan menimbulkan keresahan. "Aku juga lega semuanya sudah berakhir, Janice," sahut Edgard sambil membelai kepala Janice dengan sayang lalu memeluknya. Mereka pun masih berpelukan saat pintu ruang kerja diketuk dan Jefry masuk ke sana. "Permisi, Bos! Ada seorang wanita yang ingin menemuimu," lapor Jefry.Edgard pun melepaskan pelukannya dan mempersilakan tamunya masuk yang ternyata adalah ibunya Fabian. Umur wanita itu belum terlalu tua, Janice memperkirakan umur wanita itu mungkin sama dengan Nara, namun raut wajahnya dan rambutnya yang sudah memutih membuat wanita itu terlihat tua."Selamat siang! Apa Anda pim

    Last Updated : 2024-10-30
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Family Man Sejati

    "Papa, tangkap!" Calista cekikikan sambil melempar bola pada Edgard di dalam kolam renang. Mereka berenang bersama di hari Minggu dan semua orang begitu bahagia setelah berhasil melewati ketegangan di kantor yang begitu menguras emosi. Janice yang juga lega pun ikut berenang dan bermain bersama di dalam kolam renang itu dengan tawa yang juga merekah. "Hap! Papa sudah menangkapnya, Sayang!" "Sekarang lempar ke Collin, Papa!" "Haha, baiklah, Collin, tangkap ya!" "Ahh, lempar, Papa!" teriak Collin sambil cekikikan. Edgard pun melempar bolanya dan Collin pun terus tertawa sambil mengejar bola itu. "Ah, Papa jauh sekali melemparnya! Jangan jauh-jauh!" seru Collin sambil melempar balik bola itu pada Edgard. "Haha, baiklah, maafkan Papa ya! Ayo sekali lagi! Tangkap, Collin!"Kali ini Edgard melemparnya pelan dan dengan cepat Collin bisa menangkapnya diiringi bunyi kecipak air saat tangannya tanpa sengaja memukul air. Bola itu berhasil ditangkap bersamaan dengan air yang menyembur

    Last Updated : 2024-10-30
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Berlibur Bersama

    "Selamat berlibur ya, cicit-cicitku!" Elizabeth dan Mefi melambaikan tangannya pada keluarga Edgard karena Edgard akan mengajak keluarganya berlibur ke Singapore. Begitu sulit bagi Edgard untuk mencari waktu libur karena pekerjaan mendadak datang tanpa bisa diputus, tapi itu berarti berkah dan yang namanya berkah, tidak boleh ditolak. Janice pun menjadi ikut sibuk bahkan saat mereka sudah berada di rumah pun terkadang mereka masih membicarakan tentang pekerjaan. Edgard dan Janice hidup begitu harmonis bersama anak-anak mereka walau tanpa status pernikahan. Karena itu, Edgard harus segera meresmikan hubungan mereka. Dan itu juga tujuan Edgard mengajak keluarganya ke Singapore karena Edgard sudah menyiapkan kejutan lamaran untuk Janice, selain untuk mengajak anak-anaknya berlibur tentu saja. Mereka pun mempersiapkan semuanya dan ini adalah pertama kalinya bagi Collin dan Calista naik pesawat. Mereka pun begitu antusias sampai satu hari sebelum berangkat, mereka sama sekali tidak b

    Last Updated : 2024-10-30
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Lamaran yang Sesungguhnya

    Setelah makan malam, Edgard mengajak semuanya menikmati pertunjukan laser dan dancing fountain di Marina Bay Sands dan mereka pun sampai menganga melihat pemandangan yang begitu indah di sana. Collin dan Calista sendiri terus memekik senang dan begitu heboh mengagumi pertunjukan yang indah itu.Begitu banyak orang yang juga mengikuti pertunjukan malam itu, namun keluarga Edgard seolah mendapat kehormatan berada di posisi paling depan saat menonton pertunjukan itu.Cukup lama pertunjukan itu berlangsung sampai Collin dan Calista pun serak karena terlalu banyak berteriak dan terlalu antusias. Hingga akhirnya pertunjukan berakhir dan suasana kembali tenang. Namun, suasana tenang itu tidak berlangsung lama karena tidak lama kemudian, terdengar alunan lagu yang lebih romantis dengan suara dengung di langit. Seketika semua orang pun terpana melihat cahaya dari begitu banyak drone yang beterbangan cukup rendah di sana sebelum akhirnya drone itu membentuk tulisan "I LOVE U" di langit. So

    Last Updated : 2024-10-30
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Persiapan Pernikahan

    Kalau ditanya siapa wanita yang paling bahagia di muka bumi ini, mungkin Janice akan dengan lantang menyebut dirinya adalah wanita itu. Bagaimana tidak? Dilamar dengan cara yang begitu romantis dan gentle di hadapan orang banyak. Diajak liburan bersama ibu dan kedua anaknya, bahkan setelah lamaran itu, Edgard memperpanjang liburan mereka dan mengunjungi negara lain di Asia Tenggara. Liburan mereka pun menjadi lebih panjang, melelahkan, tapi super menyenangkan. Dan setelah liburan berakhir, Janice pun diajak untuk langsung mempersiapkan pernikahan karena Edgard tidak mau menunggu lama. Edgard pun langsung mengatur ulang pesta pernikahan dengan tema yang hampir sama seperti pesta mereka yang batal itu karena Janice menyukai pesta taman. Tapi kali ini Edgard membuat pesta besar yang akan mengundang begitu banyak orang karena Edgard ingin menunjukkan Janice pada dunia. "Sungguh, itu terlalu berlebihan, Edgard!" "Tidak ada yang berlebihan selama itu untukmu, Sayang. Aku mau pesta y

    Last Updated : 2024-10-31
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Wedding Day

    "Aku masih tidak percaya kau menikah dengan Pak Edgard, Janice!" Olla bahkan masih tetap tidak percaya dan terus mengomel setiap kali bertemu Janice sampai hari pernikahan tiba. "Kau benar, Bu Olla! Setiap melihat Janice bersama Pak Edgard rasanya masih seperti mimpi saja! Kau benar-benar menikah dengan bujangan yang paling diminati, Janice! Bagaimana caranya?" pekik Wina yang juga masih syok dengan kenyataan ini. Janice hanya mengulum senyumnya. Tentu saja ia tidak menceritakan detail tentang kejadian enam tahun lalu. "Bukankah sudah kukatakan berkali-kali? Cerita cinta kami seperti cerita dalam novel romance di mana aku dan Edgard tanpa sengaja melakukan one night stand sampai aku hamil dan melahirkan dua anak kembar. Enam tahun kemudian, aku tidak menyangka kalau ternyata dia menjadi CEO di tempatku bekerja dan cerita cinta kami pun berlanjut." Janice terus mengulum senyumnya sedangkan Olla dan Wina pun terlihat gemas dengan jawaban Janice yang selalu sama setiap kali mereka b

    Last Updated : 2024-10-31
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Ajang Mencari Jodoh

    "Kau sudah lelah, Sayang?" bisik Edgard di telinga istrinya. Setelah melakukan upacara pernikahan sakral pagi tadi dan menjamu begitu banyak tamu undangan, malam harinya mereka kembali berpesta dengan tamu undangan yang lain. Semua kenalan Elizabeth dan Edgard dari negara lain pun bergabung dalam pesta di ballroom megah yang rasanya tidak ada habisnya itu. Wajah tua Elizabeth tidak berhenti tertawa senang, begitupun dengan Edgard yang menggandeng Janice ke mana-mana sambil mengenalkannya pada semua orang. Janice yang mendengar pertanyaan Edgard pun menggeleng. "Lelah tubuh mungkin tidak terlalu, Edgard. Hanya saja, aku sudah lelah memakai sepatu hak tinggi ini." Janice meringis merasakan pegal di kakinya karena haknya cukup tinggi untuk membuatnya terlihat sempurna dengan gaunnya. Janice sudah mengganti gaun pengantinnya dengan gaun putih lain yang lebih sederhana, namun tidak kalah cantiknya malam ini. "Mengapa kau memakainya kalau itu menyakitkan, Sayang?" "Tidak apa. Aku b

    Last Updated : 2024-10-31
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Cobaan Malam Pertama

    "Ah, lega sekali, Edgard!" Janice langsung duduk di ranjang empuk di dalam kamar hotel itu setelah akhirnya mereka menyelesaikan pestanya malam itu. Mereka mengadakan pesta di ballroom hotel dan kebanyakan tamu dari luar negeri juga menginap di hotel yang sama, begitu juga dengan keluarga Edgard dan Janice. "Akhirnya acaranya selesai juga, Sayang," sahut Edgard sambil membuka jas dan dasinya. "Hmm, dan akhirnya aku bisa bertelanjang kaki," seru Janice sambil menggerakkan kakinya yang sudah bebas dari sepatu apapun. Janice pun duduk di ranjang itu sambil memejamkan matanya karena ia sudah terlalu lelah dan ngantuk. Namun, Edgard yang melihatnya malah tersenyum dan melangkah mendekati istrinya sambil membuka kancing kemejanya sendiri. Dengan perlahan dan lembut, Edgard menunduk di depan Janice dan mendadak mendaratkan bibirnya ke bibir Janice sampai Janice pun membelalak kaget. "Edgard!" pekik Janice kaget. "Kita sudah resmi menikah, Janice. Jadi surat ijin menyentuh atau apa p

    Last Updated : 2024-10-31

Latest chapter

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Melahirkan Anak Kembar CEO Buta (END)

    "Daphne Sayang, jangan lari!"Nara begitu gemas memanggil Daphne yang sedang asik merangkak kesana kemari bersama Denzel di sekeliling rumah. Semakin Nara mau menangkapnya, semakin Daphne merangkak kabur sambil terkikik dan berteriak. Collin dan Calista yang melihatnya sampai tertawa begitu senang melihat tingkah adik-adiknya. Nara sendiri pun akhirnya ikut tertawa dan tidak memanggil lagi. Hari ini genap satu tahun umur Daphne dan Denzel. Kedua anak kembar itu sudah begitu gemuk dan makin menggemaskan. Mereka juga sudah pintar merangkak kesana kemari, walaupun mereka belum mulai berjalan. Tingkah kedua anak itu begitu menggemaskan sampai gelak tawa pun tidak berhenti memenuhi rumah keluarga mereka setiap harinya. "Astaga, Sayang, mengapa kau bisa merangkak sampai ke sini!" pekik Janice yang baru saja keluar dari dapur. "Ah, Ibu sudah tidak kuat mengejarnya lagi, Janice! Daphne terlalu lincah!" protes Nara. Janice pun langsung terkekeh sambil mengangkat anaknya yang sudah ber

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Bahagia untuk Semua

    "Semuanya perkenalkan, ini Viola, calon istriku!" Keluarga Edgard mengadakan makan malam bersama hari itu. Sejak anak Edgard lahir, Edgard memang lebih sering melakukan open house mengundang keluarganya agar rumah selalu ramai. Semua orang akan saling membantu menjaga si kembar Denzel dan Daphne sampai Janice benar-benar terbebas dari yang namanya stres dan baby blues. Sungguh, kali ini Janice memiliki support system terbaik dan Janice sangat bahagia dengan banyak berkat berlimpah dalam hidupnya. Devan pun datang malam itu sambil membawa seorang wanita yang sangat cantik, seorang wanita yang awalnya adalah asisten Devan, tapi benih-benih cinta muncul di sana dan dengan bangga, Devan memperkenalkannya pada semua. Elizabeth yang mendengarnya pun langsung memekik kegirangan. "Wah, selamat, Devan! Selamat! Setelah Edgard, akhirnya sebentar lagi kau akan menyusul, lalu Devina juga menyusul. Semua cucu Grandma akan menikah dan memberikan Grandma banyak cicit! Ini kabar bahagia, sangat

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    One Month Celebration

    Spanduk bertuliskan "One Month Celebration of Denzel and Daphne" terbentang di pinggir kolam renang rumah Edgard dan Janice hari itu. Hiasan balon-balon yang didominasi warna biru dan merah itu pun memenuhi dinding dan sepanjang jalan di sekitar kolam renang itu. Selain itu banyak hiasan lain yang menambah meriah suasana pagi itu. Hari ini tepat satu bulan bayi kembar Janice lahir ke dunia. Bayi kembar laki-laki dan perempuan itu diberi nama Denzel William dan Daphne William. Bayi kembar yang membawa kebahagiaan bagi keluarga Edgard dan menyempurnakan keluarga mereka yang tidak lagi kecil karena keluarga inti mereka berjumlah enam orang sekarang. Edgard pun akhirnya merasakan bagaimana lelahnya menjadi orang tua baru yang mengurusi dua bayi sekaligus. Walaupun mereka memakai dua orang baby sitter baru untuk bayi kembar mereka, tapi Edgard tetap ingin tidur dengan bayi mereka. Edgard ingin menemani Janice mengurus bayi kembar mereka sekaligus menebus rasa bersalah karena dulu J

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Welcome Twins

    Janice terus merasa gelisah dalam tidurnya menjelang subuh hari itu. Saat melahirkan sudah tinggal menghitung hari dan Janice tidak berhenti berdebar sampai membuatnya insomnia beberapa hari ini. Janice pun masih terus gelisah sendiri sampai ia merasakan rasa aneh di bawah tubuhnya. "Apa yang lembab ini? Mengapa perutku juga terasa melilit?" gumam Janice sambil perlahan Janice bangkit berdiri dan melangkah ke kamar mandi. Janice memeriksa dan ternyata ada darah di sana, tanda bahwa ia sudah waktunya melahirkan. Jantung Janice langsung memacu kencang, apalagi rasa sakit di perutnya mulai makin kencang seperti meremat perutnya. "Edgard! Edgard!" panggil Janice sambil melangkah keluar dari kamar mandi. Edgard yang tadinya masih tertidur lelap di samping Janice pun seketika langsung membuka matanya waspada. Sejak Janice hamil, Edgard selalu waspada kapan pun istrinya itu membutuhkannya sehingga hanya perlu sedikit suara untuk membuat Edgard langsung membuka matanya. "Janice, ada

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Ayah dan Suami yang Sempurna

    When I was just a little girl ....I asked my mother, what will I be ....Will I be pretty? Will I be rich?Here's what she said to me ....Que sera, sera ....Whatever will be, will be ....The future's not ours to see ....Que sera, sera ....What will be, will be ....Suara Calista bernyanyi terdengar begitu merdu memenuhi ruangan serbaguna yang digunakan untuk acara pementasan sekolah hari itu. Semua orang pun langsung bertepuk tangan begitu acara selesai. Termasuk Edgard, Janice, Nara, dan Grandma Elizabeth yang ikut hadir sebagai penonton. Mereka bertepuk tangan sambil meneteskan air mata begitu bangga melihat Collin dan Calista bersama teman-teman mereka yang menampilkan pertunjukkan drama musical yang begitu indah.Para anak-anak itu berdialog dalam bahasa Inggris, mereka berinteraksi bersama, melangkah kesana kemari, menari, dan diakhiri dengan nyanyian yang begitu merdu dari Calista. Sungguh semua orang tua yang melihatnya begitu bangga pada anak-anak mereka. Nara dan El

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Babymoon

    Di umur kehamilan Janice yang memasuki lima bulan, Edgard mengajak Janice melakukan babymoon sekaligus berlibur bersama keluarga mereka. Edgard membawa serta Nara, Collin, Calista, dan pengasuh kecil mereka, berlibur ke Bali. "Karena aku tidak mau mengambil resiko, jadi kita akan pergi ke tempat yang dekat saja ya, Sayang. Aku sudah menyuruh Jefry menyiapkan semuanya dan kita tinggal menyusun barang pribadi kita saja," kata Edgard malam itu saat mereka sudah berdua di kamar. "Ya ampun, Edgard, aku sungguh tidak perlu babymoon seperti ini." Edgard tersenyum lalu menangkup kedua tangan istrinya itu. "Janice, Sayang, babymoon memang bukan merupakan keharusan, bahkan honeymoon juga bukan merupakan keharusan." "Semua pasangan akan tetap baik-baik saja tanpa honeymoon maupun babymoon." "Hanya saja bedanya, ada pasangan yang memang menginginkannya dan kalau mereka mampu, mereka akan melakukannya." "Begitu juga dengan aku, Sayang. Aku menginginkannya, menyenangkanmu dan anak-anak kita

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kehamilan yang Menyenangkan

    "Kembar lagi? Grandma akan punya cicit kembar lagi?" Elizabeth memekik senang saat Edgard memberitahunya tentang kehamilan Janice. "Benar, Grandma akan punya cicit lagi dan bukan hanya satu bayi tapi dua sekaligus," tegas Edgard. "Oh, Mefi, kau dengar itu? Oh, Grandma senang sekali! Grandma senang sekali! Janice ... oh, cucu Grandma ...." Elizabeth merentangkan kedua tangannya dan Janice pun langsung masuk ke dalam pelukan wanita tua itu. "Oh, cucu Grandma! Dengar ya, mulai hari ini Grandma akan selalu menyiapkan makanan sehat untukmu, Janice. Kau harus punya tenaga untuk menjaga dan melahirkan bayi kembar yang lucu itu. Haha ...." Janice hanya tertawa senang di pelukan Elizabeth dan Janice mengangguk bersemangat. Memang Janice belum sepenuhnya segar karena kehamilan kembar membuatnya begitu mudah lelah dan mengalami morning sickness parah, tapi ia begitu antusias melihat kebahagiaan semua orang. Elizabeth dan Nara pun langsung asik sendiri membayangkan anggota keluarga baru

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kejutan yang Tidak Disangka

    Beberapa waktu berlalu dan Janice serta Edgard sudah kembali disibukkan dengan banyaknya kegiatan serta pekerjaan mereka. Pekerjaan Edgard makin sibuk dan makin berkembang, sedangkan Janice membantu suaminya dengan sepenuh hati sambil mengurus kedua anaknya. Namun, padatnya kegiatan mereka akhirnya membuat Janice tumbang juga. "Kau yakin tidak perlu ke dokter, Sayang? Aku tidak tega melihatmu seperti ini, apalagi aku harus ke luar kota besok," seru Edgard cemas. "Aku hanya kelelahan. Aku hanya butuh istirahat, Edgard! Sudahlah, tidak usah cemas!" Janice terus menenangkan Edgard sampai Edgard pun akhirnya pasrah. Namun, saat Edgard ke luar kota, Janice mulai mengalami mual-mual dan gejala yang mencurigakan bagi Nara. "Cobalah melakukan tespek, Janice! Ibu rasa kau sedang hamil." "Ah, tidak, Ibu. Aku hanya kelelahan, tidak apa." Janice berdebar mendengar kemungkinan ia hamil, tapi rasa trauma kehilangan janinnya masih membuatnya takut kecewa kalau ternyata ia tidak hamil. Jani

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Perfect Honeymoon

    "Cheers!" Edgard dan Janice bersulang malam itu setelah menikmati makan malam romantis di restoran resort. Mereka pun tidak berhenti saling menatap dan melemparkan senyum. Setelah sepanjang sore berjalan bergandengan tangan menyusuri resort, mereka pun begitu kelaparan sampai Janice makan begitu banyak. "Bagaimana rasa winenya, Sayang?" "Hmm, ada rasa manis tapi ada pahitnya juga." "Kau menyukainya?" "Hmm, tidak. Tapi aku mau meminumnya sedikit lagi. Apa ini tidak membuat mabuk?" "Tidak, Sayang. Kecuali kau minum satu botol. Haha!" Edgard hanya tertawa mendengarnya. "Lagipula kalau kau mabuk, kau aman bersamaku, Sayang."Janice pun tertawa lebar mendengarnya dan terus meneguk winenya sambil memejamkan matanya. "Hmm, apa acara kita setelah ini, Edgard?" Edgard menaikkan alis mendengarnya. "Acara kita? Apa yang bisa kita lakukan di malam hari, Sayang? Haha, tentu saja berdua di kamar, bahkan mungkin kita tidak akan keluar sampai besok siang." "Astaga, Edgard! Kau membuatku me

DMCA.com Protection Status