Share

Bab 20

Arhan mengambil langkah besar dengan hati yang kian membaik setelah berbicara dengan kakak iparnya. Laki-laki pemilik alis tebal itu tersenyum simpul kala membayangkan ekspresi sang istri menerima bingkisan cantik berisi makanan manis kesukaannya. Ia harap hadiah kecil itu mampu meredam amarah serta menjadi pembuka pembicaraan serius yang akan kembali mereka bahas.

Arhan berdiri sebentar di depan pintu yang tertutup, ia menarik napas panjang dan mengeluarkannya perlahan. Perasaan bahagia itu sulit ia kendalikan kala kepalanya penuh oleh bayangan tentang masalah yang sudah berlarut-larut akhirnya akan selesai.

Tangannya bergerak meraih sebuah kartu pada saku yang menjadi alat pembuka kunci dengan cara menempelkannya pada bagian atas gagang pintu yang diikuti bunyi sebagai pertanda bahwa kini ia bisa memasuki kamar hotel dan berbicara bersama sang istri.

Pemandangan pertama yang ia lihat berhasil mengulur garis senyum yang semula terasa sulit dilonggarkan, tergantikan oleh rasa kasihan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status