Beranda / Romansa / Mas Ganteng / Bab 57. Soal sesuatu yang kamu sembunyikan selama ini

Share

Bab 57. Soal sesuatu yang kamu sembunyikan selama ini

Penulis: Eka Bakti
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-20 13:51:33

Wajah baru menghuni koran pemberitaan selama satu minggu terakhir. Laki-laki bertopeng dengan inisial nama MG telah resmi menjadi buronan kasus pembunuhan. Bahkan sosoknya, kini masuk dalam daftar pencarian yang banyak dicari di media internet. Seleberan-selebaran juga tak mau ketinggalan. Hampir seluruh tempat umum di ibu kota ditempeli poster wajah buronan tersebut. Membuat hampir semua orang membicarakan sosok misteriusnya, semenjak kematian Jenderal Qomar menggemparkan ibu kota.

Di sebuah mini market, Rumi singgah di sana menikmati mi instan cup dengan ditemani sebotol minuman bersoda berwarna merah. Jam tangan merk Hublot

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mas Ganteng   Bab 58. Aku sudah mengetahui identitas asli kamu sekarang, Rum

    Di sebuah jalanan yang menjadi arena balap motor liar, Zuldan menghentikan mobilnya di sana. Ada sekitar 19 pemuda-pemudi yang terlihat sedang beraksi untuk balapan liar di sana. Lalu dia sengaja menyentrongkan lampu depan mobil ke arah mereka.“Masih belum kapok juga mereka,” geram Zuldan.Rumi yang duduk di kursi penumpang hanya diam mengamati saja.Para pembalap liar yang merasa terganggu atas sentrongan lampu dari mobil langsung menghujani hujatan.“Anjing!”“Siapa lo?“Cari mati lo di sini?”Beberapa yang lain mengacungkan jari tengah lalu berteriak meminta pemi

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Mas Ganteng   Bab 59. Apa yang kamu lakukan di kantor Ayah waktu itu?

    Mendengar nama Mas Ganteng keluar dari mulut Zuldan, Rumi terkejut untuk yang kedua kalinya. Kakak laki-lakinya itu rupanya sudah mengetahui tentang identitas aslinya. Membuatnya kini mendapati tatapan Zuldan seperti seorang musuh kepadanya.Iya, pada akhirnya Zuldan akan menjadi musuh Rumi jika rahasia itu terungkap.“Bajingan kamu, Rum!” Kedua mata Zuldan melotot dan memerah karena tangis. “Perjudian macam apa yang kamu lakukan hingga membuat orang-orang bungkam, huh?!” teriaknya dengan perasaan porak-poranda. “ALASAN APA HINGGA KAMU MEMBUNUH JENDERAL QOMAR, HUH?” tanyanya lantang dangan wajah berurai air mata.Sudah bisa dibayangkan perasaan Zuldan saat ini. Kematian Jenderal Qomar telah meluapkan ambisinya untuk bisa menangkap pembunuhnya. Perjudian

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Mas Ganteng   Bab 60. Bisa-bisanya gue jatuh cinta sama perempuan

    Saat ini, Rumi sedang beradu pandang dengan matahari yang sedang terik-teriknya di atap bangunan. Dia telah kehilangan rasa kantuknya sepeninggal pertemuan mengejutkannya dengan Zuldan. Isi kepalanya tak menentu arah berpikirnya sekarang. Sudah setengah jam lamanya dia memandang gedung-gedung menjulang tinggi di hadapannya yang tak biasa. Sebab dia lebih menyukai pemandangan gedung tinggi di bawah langit hitam.Gadung-gedung menjulang tinggi itu bagai maskotnya ibu kota. Memberi pemandangan indah sekaligus kehidupan terpandang bagi orang-orang yang menempatinya. Namun, mereka semua adalah budak yang dibodohi oleh kekuasaan. Lalu kekuasaan memberinya keegoisan dan mengalahkan jiwa-jiwa seharusnya dalam diri mereka menjadi jiwa penuh kerakusan.Iya, seperti itulah kenyataan Ibu Kota.Kenyat

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Mas Ganteng   Bab 61. Bisakah kamu nggak sampai terluka?

    Rumi kehilangan sosok Gerta di tengah-tengah gerimis yang mengguyur. Membuatnya celingukan mencari-cari, sebelum kemudian menangkap seorang perempuan berlari di tengah-tengah gerimis. “Jangan bilang dia nerobos gerimis cuma demi nyamperin gue?”Ketika sosok Gerta terlihat jelas, Rumi hanya bisa geleng-geleng dna tersneyum. “Dasar.”“Rumi,” panggil Gerta.“Kamu kenapa keluar? Nanti kalau kamu dicari Opung gimana?” Rumi membuka pintu telepon bilik merah.“Pengen ketemu kamu,” jawab Gerta terang-terangan.“Sini, sini.” Rumi meraih lengan Gerta dan menariknya masuk ke dalam bilik merah dna menutup pintunya. “Kita berteduh di

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Mas Ganteng   Bab 62. Momen romantis di balik bilik telepon merah

    Hush now my angel I will always be with youIn your pretty smile in a glow of tears out across the frosty nightI’II be there with you“Kamu kedinginan, ya? Bibir kamu biru begitu.” Rumi menyelisik wajah pucat Gerta.Gerta menggeleng. “Nggak, kok. Aku nggak papa.”“Beneran?” Rumi menggenggam jemari Gerta yang terasa dingin.Gerta tersenyum malu-malu. “Cuma … sedikit ngerasa dingin.Rumi tersenyum melihat sikap malu-malu perempuan dalam dekapannya itu.Dalam beberapa detik kemudian t

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • Mas Ganteng   Bab 63. Ayo kita bekerja sama

    “Bajingan sialan. Jadi sejak kapan kamu hidup menjadi penjudi rahasia, huh?” Zuldan memulai obrolan serius seraya menyandarkan tubuhnya di body depan berhadapan dengan Rumi“6 tahun,” jawab Rumi singkat.“Kenapa kamu melakukan itu, Rum?”Rumi menyeringai. “Ya … karena penjudi kayak aku memang dibutuhkan di ibu kota ini.”“Apa kamu nggak tahu sama siapa kamu terlibat?” Zuldan mulai menaikkan suara.Ya, masih terselib amarah, mengingat Jenderal Qomar ternyata terlibat perjudian rahasia dengan adik tirinya itu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • Mas Ganteng   Bab 64. Apa perasaan gue sama Gerta pada akhirnya akan berakhir ya?

    “Tapi pastikan satu hal, kalau orang -orang yang terlibat perjudian itu juga tertangkap,” pinta Rumi.Zuldan mengangguk. “Oke. Tapi kamu juga harus ingat satu hal, kalau aku juga nggak akan melupakan kamu sebagai penjahat, Rum.”Ya, sudah bersarang di kepala Zuldan untuk melakukan penangkapan kepada Rumi suatu hari nanti. Bagaimanapun juga adik laki-lakinya itu juga termasuk penjahat.“Tentu saja. Dengan senang hati aku menyerahkan diri,” timpal Rumi tanpa takut.Zuldan melepskan uluran tangan. “Oke. Tapi tunggu … ada satu hal lagi yang harus aku lakukan buat kamu.”“Apa?” Rumi mengernyit.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • Mas Ganteng   Bab 65. Kita memiliki hubungan darah dari ayah yang sama

    Kerja sama pun terjadi. Zuldan selalu menyisikan waktunya di sela-sela kesibukannya di kantor BIN untuk melakukan penyelidikan diam-diam bersama Rumi. Karena Rumi memegang peranan penting sebagai informan atas orang-orang yang terlibat perjudian itu.Meski begitu Rumi tetap memilih menutup mulut rapat-rapat tentang Soebahir dan Siswo Barac yang juga ikut terlibat di dalamnya dari Zuldan. Sebab itu bisa menjadi bom waktu bagi Zuldan jika mengetahuinya. Untuk itu Soebahir dan Siswo Barac adalah misi terakhirnya jika sudah berhasil mengungkap penjahat-penjahat lainnya.“Sudah sampai mana penyelidikan tentang laki-laki bertopeng itu?” tanya Rumi memulai pembicaraan di dalam mobil. Mata dan jari-jarinya tengah disibukkan dengan layar laptop.“Masih nihil,” jawab Zuldan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22

Bab terbaru

  • Mas Ganteng   Bab 101. Kembalikan adik perempuan saya

    Sesampainya di rumah, Rumi langsung disambut ceria Gerta dan Ira yang sudah menantikan makanan yang dibawanya.“Akhirnya datang juga.” Ira langsung mengambil bingkisan itu di tangan Rumi. “Mis udah buatkan kamu kopi. Masuk, masuk,” ucapnya hangat menyambut kepulangan Rumi.Gerta langsung memeluk Rumi. “Lama banget sih kamu pulangnya?”Rumi tersenyum. “Antri beli waffle pesanan kamu.”“Makasih ya.” Gerta tersenyum manja.“Sama-sama.”“Yok, kita makan bareng-bareng sambil nonton TV. Ada acara bagus banget.” Gerta langsung merangkul lengan Rumi dan menggiringnya ke sofa.

  • Mas Ganteng   Bab 100. Gandara Barac

    Rumi tampak gelisah di sepanjang jalan pulang usai membeli dua wadah gelato pesanan Gerta dan Ira. Dia masih tak berhenti memikirkan, siapa dari orang-orang ibu kota yang berani mengusiknya lagi. Terlebih sampai memasang wajahnya ke khalayak umum dengan embel-embel seorang buronan.Berkali-kali Rumi mengembuskan napas sesal memandangi portal berita di ponselnya yang memang terang-terangan menampilkan wajah aslinya. Jika dulu dia bisa bersembunyi di balik sosok Mas Ganteng, kini sudah tidak bisa lagi.Jika benar orang-orang berengsek di ibu kota itu masih tersisa, bearti kejahatan itu juga masih belum selesai. Mau tidak mau pasti akan menyerat Rumi dan rekan-rekannya pada masalah baru.Sebuah panggilan dari Gerta masuk ke layar ponsel, membuat Rumi langsung mengangkatnya. “Iya,&rdquo

  • Mas Ganteng   Bab 99. Kejahatan yang masih belum selesai

    Setelah dipastikan Gerta hamil, dengan senang hati Rumi menawarkan diri mengurus urusan dapur dengan dibantu Ira. Menyiapkan makanan untuk istri yang sedang hamil memberikan rasa senang dan kepuasan dalam diri Rumi. Terlebih dia bisa memastikan makanan-makanan yang dikonsumsi istri dan anaknya adalah makanan yang sehat.“Itu tumis dulu bawang putihnya. Jangan dimasukkan dulu potongan sayurnya.” Ira hanya bersedekap di sebelah Rumi, tampak seperti seorang pemandu.Rumi mengikuti arahan Ira dengan gerakan pelan menumis bawang putih. “Udah belum ini?”“Belum. Belum juga semenit numisnya. Tunggu sampai bawang putihnya layu kecoklatan.”Gerta yang turun tangga dengan langkah pelan agar tak menimbulkan suara kemud

  • Mas Ganteng   Bab 98. Bulan ini udah datang bulan belum?

    Sepekan menikmati musim dingin di Kanada, kini Gerta telah kembali ke Wina yang masih berlangsung musim panas. Perempuan yang sejak pagi sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan itu tampak pucat, tak seperti biasanya. Sejak bangun tadi dia merasakan pening dan sempat muntah.“Gerta, kamu kenapa?” Ira datang menatap wajah pucat Gerta.Gerta menggeleng. “Nggak papa, Mis. Mungkin kecapekan aja setalah dari Kanada. Karena di sana lagi musim dingin.”“Rumi! Rumi!” panggil Ira.“Mis, aku nggak papa. Jangan bangunin dia, dia juga pasti kecapekan,” larang Gerta memelas.Ira mengembuskan napas berat. “Ya udah, kalau begitu biarkan Mis yang masak. Ka

  • Mas Ganteng   Bab 97. Couple dansa

    Sebuah kedai kopi tampak indah oleh bunga-bunga rustic di sepanjang pintu masuk yang membantang karpet merah. Di dalam ruangan dipenuhi orang-orang berpakaian formal yang sudah siap menyambut acara. Tampak beberapa barista di balik meja panjang menunjukkan kemampuannya berseni di dalam cangkir kopi. Membuat banyak pasang mata menatap penuh kagum.Ya, pembukaan kedai kopi milik Dego digelar bersamaan dengan pesta pernikahannya. Beberapa rekan seprofesi yang datang ada yang sekalian menjaring kerja sama. Tidak ketinggalan juga Boni dan Kris yang lagi-lagi tampak gagah dengan setelan jas mahal.“Ini adalah kali kedua gue bisa memakai jas mahal ini di acara pernikahan.” Kris membenarkan letak dasinya.

  • Mas Ganteng   Bab 96. Buat simulasi kalian juga sebelum punya anak

    Satu bulan kemudian Rumi menepati janjinya untuk berkunjung ke Kanada mengunjungi keponakannya. Kedatangannya bersama Gerta disambut begitu hangat oleh Vania, terlebih Kian yang sudah lama menantikan kedatangan omnya.“Om Rumi!” seru Kian yang langsung berlari memeluk Rumi.“Halo, Kian. Apa kabar kamu?” Rumi balas memeluk keponakannya itu.“Baik, dong. Om Rumi janji akan nginap di sini ‘kan?” tanya Kian yang langsung menagih lagi janjinya.Rumi mengangguk. “Iya.”“Berapa lama?” Kedua mata Kian berbinar senang.Rumi tampak berpikir. “Mmm … seminggu?”

  • Mas Ganteng   Bab 95. Aku nggak mau kecupan

    Semburat cahaya orange yang menyeruak masuk di balik gorden putih yang tersibak separuh membuat Rumi membuka mata. Kedua tangannya masih merengkuh tubuh polos di balik selimut putih yang masih terjaga begitu nyaman. Wangi rambut panjang tergerai dan tubuh polos beraroma mawar itu begitu memabukkannya. Membuatnya tak pernah berhenti mencumbu.Rumi bergerak mengecupi pundak polos itu seraya menyibak rambut panjang tergerai itu. Setelahnya mengecupi sepanjang leher dan daun telinga mungil itu hingga membuat pemilik tubuh polos itu menggeliat.Gerta membalikkan tubuh dan mendapati Rumi mengecupi wajahnya menggoda. “Kamu udah bangun?”“Udah dari tadi. Mangkannya aku bangunin kamu.” Rumi menenggelamkan kepalanya di ceruk leher untuk mencumbu.

  • Mas Ganteng   Bab 94. Aku pengen pulang melanjutkan kegiatan kita

    Esok paginya kegiatan-kegiatan romantis menjadi pemanis kegiatan pengantin baru mereka. Gerta tampak manis mengenakan mini dress putih berpadu slippers. Sementara Rumi tampak kece dengan kaus hitam berpadu cargo pants cokelat dan sneakers. Mereka tampak satu meja menikmati hidangan Viennese breakfast yang berisi roti gulung, croissant, mentega, selai homemade

  • Mas Ganteng   Bab 93. Kamu bisa melakukan semau kamu

    Gerta mengangguk pelan.“Aku akan melakukannya pelan-palan, karena aku tahu ini adalah pertama kalinya buat kita berdua,” lirih Rumi.Gerta kembali mengangguk.“Kalau sakit, kamu bilang.”Gerta menelan ludah. “Kamu bisa lakukan semau kamu.”Rumi tersenyum. “I love you.”“I love you too.”Rumi kemudian memosisikan kepemilikannya pada lembah kenikmatan itu. Kedua tangannya memenjara kedua tangan Gerta di atas kepala. Setelahnya bergerak pelan menerobos masuk.“Ehm.” Gerta mengerang terpejam.

DMCA.com Protection Status