Flashback sewaktu Marvin Rock di penjara....
Dan cerita tentang kenapa dia bisa mendapat julukan Naga Glory....***Setelah hakim memutuskan bahwa Marvin dinyatakan bersalah atas dakwaan kasus terorisme dalam pengembangan senjata pemusnah massal, akhirnya dia terpidana dengan hukuman tiga tahun penjara, dikarenakan belum adanya aksi teror yang menyebabkan adanya korban jiwa.Tepat pada hari itu, Marvin Rock dengan tangan diborgol pada akhirnya harus mengalah pada hukum yang licik dan tidak adil. Dia masuk ke dalam salah satu sel menyeramkan di Penjara Gloriston, bersama para tahanan lain dengan kasus beragam, sesuai dengan permintaan dari jaksa penuntut umum. Memang cukup aneh.GAR!Gemerincing besi itu berbunyi besar setelah seorang sipir sengaja menghantamkan pintunya dengan cukup keras. Kemudian pintu itu pun terkunci rapat. Detik-detik kemudian, aura neraka dunia pun terendus di hidung Marvin. Selama tiga tahun ke dMeskipun mendapatkan tawaran menjadi Provos, Marvin dengan lapang dada menolaknya. Di sini, dia tidak mengincar posisi apa pun, termasuk kepala kamar, demi dihargai oleh banyak orang. Terpenting, dia bisa tenang dalam menjadi menjalani hari-harinya yang berat dan suram.Sang kepala kamar memberikan sepotong roti kering yang rasanya kurang enak kepada Marvin. “Ini sebenarnya jatah makan siangku hari ini. Tapi, sebagai penghormatan buat Provos baruku yang luar biasa, aku rela tidak makan siang.”Setelah melihat kemampuan bertarung Marvin, sang kepala kamar kepincut untuk menjadikannya sebagai tangan kanan, maka dengan itu kepala kamar akan berkurang tugasnya dalam mengurusi semua tahanan lain. Dengan kata lain, kepala kamar hanya memberikan perintah ini dan itu kepada Provos.Dan bagi Marvin, Provos adalah sama seperti babu walaupun posisi itu sering diincar oleh banyak tahanan supaya bisa leluasa sok berkuasa menginjak tahanan lain. Kepala kamar dan Provos menjadi dua orang terkuat di d
“Aku akan membesukmu setiap akhir pekan. Kalau kau butuh sesuatu, katakan saja, suamiku,” ucap Gennifer dengan raut wajah yang amat sedih. Dia akan melewati hari-hari yang berat dalam waktu yang cukup lama. Satu-satunya berita yang saat ini bisa membuat Marvin bahagia adalah Gennifer sedang hamil.“Rawat selalu calon anak kita, Gennifer istriku,” kata Marvin seraya mengulas senyum bahagia, memaksakan agar Gennifer mengikis semua kepedihan itu.Wanita mana yang tidak bersedih saat suaminya terpidana penjara padahal sebenarnya tidak bersalah?“Aku akan berusaha merawatnya, sayang. Nanti ketika kau sudah keluar, mudah-mudahan bayi ini sudah tumbuh sehat dan sempurna.” Gennifer memaksakan senyum meskipun matanya berkaca-kaca, menahan tangis.Baru berapa bulan menikah, mereka mesti mendapat ujian berat. Tidak pernah disangka bahwa Marvin bakal melewati hari-hari yang gelap di penjara selama tiga tahun ke depan. Sebab, selama ini mereka berdua selalu me
Marvin menaruh cangkir plastik kopinya lalu mengalihkan perhatiannya kepada pria itu. Jika dilihat dari wajah dan matanya, pria itu sepertinya bukanlah orang sembarangan.“Siapa namamu? Dan apa kasusmu?” sentak kepala kamar, suaranya yang besar telah membangunkan tahanan lain.“Jeffry. Aku ketahuan membawa satu ekstasi,” balas pria itu.“Satu biji saja? Bodoh sekali kau! Sudah tahu kalau bakal ditangkap, coba kau buang saja! Jangan malah disimpan!” cecar kepala kamar dengan sangat emosi.Baru saja kepala kamar mau melayangkan satu tamparan, tiba-tiba Marvin beranjak dan menghalanginya. “Jangan pukul dia!”Kepala kamar terperanjat. “Marvin, kenapa kau menghalangiku? Apa yang salah?”“Kau salah orang! Jika kau memukulinya, kau akan terancam.”Terpaksa kepala kamar menurunkan kembali tangan yang sedang berayun itu. Mendapat larangan dari Marvin, dia hanya bisa menurut. Pada akhirnya sikap lemah dari kepala kamar telah mengh
Naga Glory adalah sebuah tokoh fiksi yang dibuat oleh Pangeran Terbuang dalam sebuah cerpennya. Cerita Naga Glory merupakan salah satu dari sekian banyak karangan karya beliau. Karena hanya populer bagi kalangan tertentu saja, istilah Naga Glory tidak diketahui oleh banyak orang.Sewaktu masih SMP, Marvin sudah pernah membaca cerpen Naga Glory. Dia sangat terinspirasi oleh tokoh tersebut lantaran karakternya memang luar biasa hebat. Di dalam cerpen tersebut, dikisahkan bahwa Naga Glory pada suatu ketika menemuan sebuah harta karun berlimpah banyak.Karena penemuannya itu, Naga Glory menjadi sangat kaya. Meski demikian, kekayaan tidak membuatnya jadi lupa daratan. Sebaliknya, dengan kekayaan tersebut dia memanfaatkannya demi kebaikan, baik bagi keluarga maupun bagi bangsanya. Itulah yang menjadikan Naga Glory sangat dermawan.Sebenarnya Pangeran Terbuang tidak pernah memberikan ramalan atau semacamnya, jikalau di kemudian hari beliau atau mungkin anaknya ya
Sementara di salah satu sisi penjara, tempat pertemuan antar kepala kamar. Jeffry sangat terpojok lantaran dia tidak begitu mengerti apa yang mesti dikatakan pada forum bulanan ini.Salah satu petinggi persatuan kepala kamar membentak, “Kepala kamar A45, seharusnya kau memberikan setoran bulanan sebagaimana aturan yang telah ditetapkan,” tegas Borix dengan suara yang lantang.Jeffry yang belum genap satu hari menjadi kepala kamar pun bingung mau jawab apa. Dia diawasi oleh ratusan kepala kamar lainnya dengan pandangan tajam dan menakutkan.“Uang dan makanan. Lihatlah semua kepala kamar membawa sesuatu untuk kami, para petinggi kepala kamar Penjara Gloriston. Jika Tuan Roger Guzman tahu akan hal ini, kau akan mati dihajarnya.”Sekarang, Roger berada di kamar kecil, yakni kamar sendirian. Karena sering bikin ulah, kepalanya kepala kamar tersebut tidak diizinkan keluar sebab dikhawatirkan dia bakal bikin ulah lagi. Sudah ratusan kali Roger berkelahi di penjara dan selalu menang. Selain it
Usai dari acara bulanan itu, Marvin bersama yang lainnya berjalan menuju kamarnya. Marvin dikelilingi oleh Jeffry, John, cungkring, Vin, dan mantan kepala kamar.“Hidup Tuan Naga Glory!” jerit John sembari mengangkat tangan di udara.Mantan kepala kamar dan Vin berada paling depan. Dua orang ini jadi yang paling utama memberikan jalan bagi Marvin.“Minggir kalian! Bos kami mau lewat!” lantang mantan kepala kamar.Vin menyingkirkan orang-orang. “Awas! Calon Raja kepala kamar mau lewat!”Semua mata dari ribuan napi pun tertuju pada sosok Marvin Rock yang sungguh kharismatik dan luar biasa!Jeffry kembali terkenang dengan sosok Pangeran Terbuang yang sungguh melegenda. “Pria ini seperti Pangeran Terbuang dan Naga Glory,” gumamnya pada dirinya sendiri.Tepuk tangan dan pujian pun menggema di dalam gedung besar ini, menyambut calon Raja baru, dengan julukan Naga Glory!Hari-hari yang panjang pun dilalui oleh Marvin d
Meskipun awalnya Marvin sempat menolak, pertarungan pun tidak bisa dihindari. Roger Guzman memilih salah satu lokasi kamar sedang untuk pertarungan mereka. Bagi Roger, pertarungan ini untuk menaikkan citranya di dalam penjara ini, sebab selama tiga bulan belakangan pamornya meredup lantaran satu anak muda yang diberi julukan Tuan Naga Glory!“Roger, aku tidak pernah mengharapkan perkelahian dengan siapa pun di sini. Tiga bulan terakhir aku selalu mendapat tekanan dan tantangan dari banyak tahanan, jadi dengan terpaksa aku menuruti kemauan mereka. Dan sekarang, kau yang menantangku.” Marvin berdiri tegap menghadap Roger.“Naga Glory, aku tidak mengenal siapa dirimu sebenarnya, tetapi keberadaanmu justru mengancamku.” Roger tidak terima jika ada seseorang yang berencana mau menggeser posisinya, siapa pun itu.“Aku tidak pernah terpikir untuk menjadi seperti dirimu. Jika kau berpikir demikian, kau keliru, Roger. Aku tidak pernah berpikir mau menjadi seorang kepala kamar, apalagi Rajanya k
Kembali ke cerita di mana The Titanz menyerang Hotel Seven Stars .....***Semua anggota gangster yang terlibat di dalamnya akhirnya berhasil diamankan oleh pihak berwajib dan akan mendapatkan hukuman yang setimpal dan adil. Sementara anggota Mafia Morgan yang terluka dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan.Big Boss Morgan mesti dilarikan ke ruangan khusus karena menderita luka yang cukup serius setelah melewati pertarungan tidak berimbang dengan Hartmut, musuh bebuyutannya. Meski demikian, Hartmut tetap belum bisa membalaskan dendam lama itu.Dan Hartmut sendiri, mendapat serangan mematikan dari Marvin di posisi terlentang, sebagaimana Marvin mendapat serangan seperti itu dari Roger Guzman. Hanya saja, Marvin tidak kalah walaupun dua kali mendapat serangan seperti itu dari Roger Guzman, sedangkan Hartmut wajahnya penuh darah setelah Marvin menyiksanya.Dengan ribuan penyesalan di hatinya, Roger kembali harus masuk penj