Share

Bab 186

Meskipun mendapatkan tawaran menjadi Provos, Marvin dengan lapang dada menolaknya. Di sini, dia tidak mengincar posisi apa pun, termasuk kepala kamar, demi dihargai oleh banyak orang. Terpenting, dia bisa tenang dalam menjadi menjalani hari-harinya yang berat dan suram.

Sang kepala kamar memberikan sepotong roti kering yang rasanya kurang enak kepada Marvin. “Ini sebenarnya jatah makan siangku hari ini. Tapi, sebagai penghormatan buat Provos baruku yang luar biasa, aku rela tidak makan siang.”

Setelah melihat kemampuan bertarung Marvin, sang kepala kamar kepincut untuk menjadikannya sebagai tangan kanan, maka dengan itu kepala kamar akan berkurang tugasnya dalam mengurusi semua tahanan lain. Dengan kata lain, kepala kamar hanya memberikan perintah ini dan itu kepada Provos.

Dan bagi Marvin, Provos adalah sama seperti babu walaupun posisi itu sering diincar oleh banyak tahanan supaya bisa leluasa sok berkuasa menginjak tahanan lain. Kepala kamar dan Provos menjadi dua orang terkuat di d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status