Pablo tidak pernah terpikir di tempatnya bakal ada acara pelelangan pada hari ini. Sebelumnya, dia cuma berencana untuk memajang pedang bermata dua ini dan melihat seberapa besar atensi para pengunjung, itu saja. Namun, begitu melihat saat ini sedang ada kesempatan emas untuk meraih keuntungan besar, maka dia mengubah rencana sebelumnya. Parahnya, dia berharap akan datang konglomerat lain yang berani memberikan harga yang lebih tinggi.
“Bagaimana Nyonya Wilmer, apakah Anda berani menaikkan harganya?” tanya Pablo seraya mengangkat tangan.Tidak perlu waktu lama, Ethelyne langsung berseru pasti, “Tiga ratus lima puluh ribu dollar!”Semua bergeming.Bagi Dokter Joycelyn, tiga ratus lima puluh ribu dollar merupakan harga yang sangat tinggi. Meskipun dia tergolong kaya, bisa-bisa dia dimarah oleh ayahnya kalau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk mengambil hati seorang Marvin Rock.Sementara bagi Ethelyne, yang mana uangnya tidak berseriSetelah keadaannya cukup baik, akhirnya Gennifer pun dipulangkan. Meski demikian, dia dikhawatirkan masih mengalami anxiety. Pihak keluarga hanya berharap agar kiranya dia lepas total dari tekanan mental. Begitu telah sampai di Villa Winston, dia langsung menuju kamarnya.“Lebih baik aku berada di sini, biar ibu yang menjagaku. Biar kau bisa mengurus pekerjaanmu kembali, suamiku,” ujar Gennifer yang baru saja berbaring. Badannya masih lemas dan wajahnya masih pucat.Saat ini, juga ada Derick, Russel, dan Elena.Elena mendekat ke Gennifer, “Ya, biar ibu saja yang menjagamu di sini, sayang.”Derick berkata, “Untuk saat ini sampai waktu yang belum bisa dipastikan, posisi general manager sementara waktu akan dikosongkan terlebih dahulu.”Russel pun menimpali, “Tenang saja, aku akan tetap mengawasi para manager yang sedang bertugas.” Selaku presiden direktur, Russel punya beban tugas berat. Kekosongan general manager beberapa hari belakan
Lester melanjutkan, “Tuan, kita hanya bisa mengeruk Glorisium, menjualnya keluar, dan mengubahnya menjadi MR-25 dalam skala kecil untuk bahan bakar pembangkit milik kita sendiri. Pabrik MR-25 masih butuh waktu setidaknya enam bulan lagi, barulah kita bisa produksi besar-besaran.”Werner mengawasi wajah Marvin. “Nak, dengar apa kata seniormu. Pabrik masih dalam proses pembangunan. Jika kau memaksakan diri untuk melangsungkan acara peresmian perusahaan baru kita secepatnya, apa yang mau kita buka kepada publik?”Werner memberikan kesempatan bicara kepada Zavier. Meskipun Rockxill merupakan perusahaan milik Keluarga Rock yang memiliki pendapatan terbesar, namun Zavier pun sangsi jika Rockxill menjadi perusahaan utama.“Tuan Marvin, Rockxill memang besar dan sejajar dengan Harvard Oil, namun bukan berarti kita bisa menjadikan Rockxill sebagai perusahaan andalan. Kita masih butuh waktu untuk mengembangkan perusahaan lainnya juga.”Werner, Lester, dan Z
Meskipun sempat mendapat larangan dan tekanan, Marvin tetap pada pendiriannya. Apa yang ada di kepalanya dan apa yang sebagian telah terlaksana jelas tidak bisa diurungkan. Masih ada waktu sekitar dua minggu untuk mempersiapkan semuanya agar menjadi rampung.Pabrik dan gedung kantor utama belum selesai dan masih butuh waktu berbulan-bulan lagi. Namun, bukan berarti Marvin lantas mau menunda pendirian perusahaan induk ini. Jika perusahaan ini telah berhasil didirikan, maka dia akan lebih muda dalam mengatur dan mengkoordinir setiap perusahaan di bawahnya.Waktu dan tempat pun telah ditentukan. Hari tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun Marvin dan hari jadi kota Gloriston. Sementara tempat akan berlangsung di Hotel Seven Stars milik Keluarga Rock sendiri. Untuk tamu undangan, Marvin telah menentukan semuanya.Dalam waktu dua minggu ke depan Marvin super sibuk. Selain itu, dia telah bekerja sama dengan berbagai macam pihak, kepolisian misalnya. Dia pun
Di Villa Winston.Russel yang tengah berada di depan cermin pun tercengang hebat dan matanya membeliak besar. “Aku heran sekali sama Marvin. Semalam, tiba-tiba dia datang ke sini dan memberikan kita undangan yang sangat mendadak. Keluarga Rock akan membangung perusahaan induk terbesar?”Suara Russel yang sangat besar sampai terdengar oleh yang lainnya. Satu keluarga dibuat heran oleh kelakuan Marvin. Selama ini, Marvin tidak pernah menceritakan apa pun kepada mereka soal Marvin punya perusahaan baru, atau bahkan rencana punya perusahaan baru, parahnya mendirikan perusahaan induk.Russel menjerit lagi. “Dan Marvin dengan sangat mengejutkan, mengundang kita di acara tersebut. Seharusnya, Marvin sudah bilang kepada kita semua dari jauh-jauh hari. Marvin!” Russel menyeringai. “Kau selalu memberi kejutan!” Lalu dia tersenyum di hadapan dirinya sendiri.Derick dan Elena sudah siap dengan setelan yang sungguh rapi dan menawan. Meski umur mereka sudah ena
Ketika sederet Keluarga Winston masuk ke tempat acara, semua orang pun bersorak sorai menyambutnya. Betapa tidak, Keluarga Winston merupakan Keluarga yang berdampingan dengan Keluarga Rock.Derick berada di depan bergandengan dengan istrinya, lalu disusul oleh ketiga anaknya, mereka semua berjalan di atas karpet merah, disaksikan oleh sekitar seribu orang lainnya.Mereka berlima menghadap semua undangan sambil melambaikan tangan dan memberikan sapaan sementara jepretan kamera tak henti mengabadikan momen tersebut.“Terima kasih. Terima kasih,” ucap Derick sambil tersenyum lebar kepada para undangan.Walikota yang baru selesai memberikan sambutan awal pun berpapasan dengan Derick dan keluarganya. Beliau bersalaman dengan Derick dan bertanya, “Kenapa bisa telat, Tuan Winston?”Derick pun menjawab dengan ekspresi wajah kurang nyaman. “Kami terkena macet, jadi datangnya sedikit terlambat. Kami mohon maaf karena tidak sempat mendengarkan sambu
Di Ballroom Hotel Seven Stars. Ketika lebih dari delapan puluh persen undangan telah tiba dan duduk di tempatnya masing-masing, MC memberikan kesempatan kepada Walikota Gloriston untuk memberikan kata sambutan di awal.Walikota mengucapkan salam pembuka dan menyapa para hadirin, lalu melanjutkan, “Saya mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak tuan rumah yang telah mengundang saya untuk hadir pada acara yang sangat spesial ini, ditambah saya pun diberi kesempatan untuk berbicara di atas panggung kehormatan.”Baru beberapa saat yang lalu Pak Walikota tiba di gedung acara, setelah tadi pagi melakukan upacara tahunan memperingati HUT Kota Gloriston ke-1713, bertepatan pula dengan Hari berdirinya Kerajaan Glory yang juga ke-1713.“Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa. Kota dan negeri kita tercinta berulang tahun pada hari ini. Gloriston merupakan kota tertua di negeri kita. Selain merupakan salah satu peradaban dunia yang penuh denga nilai sejarah dan
Mereka adalah Keluarga Wilmer! Jaxton Wilmer, istrinya, dan empat orang anak. Mereka adalah satu di antara dua keluarga terkaya di negeri ini. Saat ini, nama Tuan Jaxton Wilmer masih menempati posisi kedua teratas orang terkaya di negara Chemisland, terkhusus di Kota Gloriston.Kedatangan mereka telah mengalihkan perhatian para undangan. Aura yang terpancar dari Keluarga Wilmer sungguh biasa. Ketika tahu bakal ada keluarga lain yang bakal masuk ke deretan keluarga kelas satu, mereka tidak akan melewatkan acara yang paling fenomenal ini.Selama puluhan tahun, nama Wilmer selalu berada di nomor dua, dan tidak ada yang pernah berhasil menggeser dominasinya. Meskipun sempat dilanda krisis moneter, kekuatan Wilmer selalu bisa membendungnya. Dengan lebih dari empat puluh perusahaan yang mereka miliki, The Oxy akan selalu menjadi perusahaan induk teratas.Dua pengawal Wilmer berada di depan enam orang itu. Meskipun tempat ini sangat aman, mereka akan terus member
Namun, upaya dari Ethelyne tak mendapat sambutan baik oleh Marvin Rock. Saat ini, dia hanya diam tertegun di kursinya, meskipun pedang bermata dua itu sungguh luar biasa di matanya. Dia tahu cerita Pedang Dewa Perang itu, sebuah pedang yang sangat melegenda. Meski dia menerimanya dengan senang hati, bukan berarti hatinya bakal terbuka buat Ethelyne.Satu per satu sisa tamu pun masih berdatangan. Di antara kebanyakan mereka, ada dua orang yang menarik perhatian Marvin. Ketika melihat dua orang itu, Marvin beranjak dari kursinya dan mendekat ke arah mereka.“Dokter Joycelyn dan Dokter Stewart, selamat datang. Kursi kalian berdua telah kami persiapkan. Berada di tengah.” Marvin kemudian mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua sebab berkat upaya mereka, akhirnya istrinya mendapat perawatan prima dan sembuh.Dokter Joycelyn tersenyum bangga. “Tuan Marvin, saya punya sesuatu buat Tuan. Walaupun tidak terlalu mahal, tapi kami rasa Tuan bakal menyukainya.” D