Ketika sederet Keluarga Winston masuk ke tempat acara, semua orang pun bersorak sorai menyambutnya. Betapa tidak, Keluarga Winston merupakan Keluarga yang berdampingan dengan Keluarga Rock.
Derick berada di depan bergandengan dengan istrinya, lalu disusul oleh ketiga anaknya, mereka semua berjalan di atas karpet merah, disaksikan oleh sekitar seribu orang lainnya.Mereka berlima menghadap semua undangan sambil melambaikan tangan dan memberikan sapaan sementara jepretan kamera tak henti mengabadikan momen tersebut.“Terima kasih. Terima kasih,” ucap Derick sambil tersenyum lebar kepada para undangan.Walikota yang baru selesai memberikan sambutan awal pun berpapasan dengan Derick dan keluarganya. Beliau bersalaman dengan Derick dan bertanya, “Kenapa bisa telat, Tuan Winston?”Derick pun menjawab dengan ekspresi wajah kurang nyaman. “Kami terkena macet, jadi datangnya sedikit terlambat. Kami mohon maaf karena tidak sempat mendengarkan sambuDi Ballroom Hotel Seven Stars. Ketika lebih dari delapan puluh persen undangan telah tiba dan duduk di tempatnya masing-masing, MC memberikan kesempatan kepada Walikota Gloriston untuk memberikan kata sambutan di awal.Walikota mengucapkan salam pembuka dan menyapa para hadirin, lalu melanjutkan, “Saya mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak tuan rumah yang telah mengundang saya untuk hadir pada acara yang sangat spesial ini, ditambah saya pun diberi kesempatan untuk berbicara di atas panggung kehormatan.”Baru beberapa saat yang lalu Pak Walikota tiba di gedung acara, setelah tadi pagi melakukan upacara tahunan memperingati HUT Kota Gloriston ke-1713, bertepatan pula dengan Hari berdirinya Kerajaan Glory yang juga ke-1713.“Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa. Kota dan negeri kita tercinta berulang tahun pada hari ini. Gloriston merupakan kota tertua di negeri kita. Selain merupakan salah satu peradaban dunia yang penuh denga nilai sejarah dan
Mereka adalah Keluarga Wilmer! Jaxton Wilmer, istrinya, dan empat orang anak. Mereka adalah satu di antara dua keluarga terkaya di negeri ini. Saat ini, nama Tuan Jaxton Wilmer masih menempati posisi kedua teratas orang terkaya di negara Chemisland, terkhusus di Kota Gloriston.Kedatangan mereka telah mengalihkan perhatian para undangan. Aura yang terpancar dari Keluarga Wilmer sungguh biasa. Ketika tahu bakal ada keluarga lain yang bakal masuk ke deretan keluarga kelas satu, mereka tidak akan melewatkan acara yang paling fenomenal ini.Selama puluhan tahun, nama Wilmer selalu berada di nomor dua, dan tidak ada yang pernah berhasil menggeser dominasinya. Meskipun sempat dilanda krisis moneter, kekuatan Wilmer selalu bisa membendungnya. Dengan lebih dari empat puluh perusahaan yang mereka miliki, The Oxy akan selalu menjadi perusahaan induk teratas.Dua pengawal Wilmer berada di depan enam orang itu. Meskipun tempat ini sangat aman, mereka akan terus member
Namun, upaya dari Ethelyne tak mendapat sambutan baik oleh Marvin Rock. Saat ini, dia hanya diam tertegun di kursinya, meskipun pedang bermata dua itu sungguh luar biasa di matanya. Dia tahu cerita Pedang Dewa Perang itu, sebuah pedang yang sangat melegenda. Meski dia menerimanya dengan senang hati, bukan berarti hatinya bakal terbuka buat Ethelyne.Satu per satu sisa tamu pun masih berdatangan. Di antara kebanyakan mereka, ada dua orang yang menarik perhatian Marvin. Ketika melihat dua orang itu, Marvin beranjak dari kursinya dan mendekat ke arah mereka.“Dokter Joycelyn dan Dokter Stewart, selamat datang. Kursi kalian berdua telah kami persiapkan. Berada di tengah.” Marvin kemudian mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua sebab berkat upaya mereka, akhirnya istrinya mendapat perawatan prima dan sembuh.Dokter Joycelyn tersenyum bangga. “Tuan Marvin, saya punya sesuatu buat Tuan. Walaupun tidak terlalu mahal, tapi kami rasa Tuan bakal menyukainya.” D
Gennifer cemburu buta sama dua wanita itu. Belum selesai rasa cemburunya, tiba-tiba datang lagi tamu undangan lain yang juga membawa hadiah menarik.Emelda bersama satu atasannya di Nano.Inc mendekat ke kursi Marvin.“Tuan Marvin, sebuah buku karya dari salah satu Raja Glory, terimalah!” Emelda mencetak senyum di bibirnya.Tidak lama kemudian, Jesslyn Sinclair berjalan di atas karpet merah, langsung menuju kursi Marvin. Karena saking heran dan terkejutnya bahwa Marvin selama ini merupakan bosnya, Jessylyn sampai tak sadar kalau di situ ada Gennifer.“Marvin Rock, kau adalah pemilik Rockxill? Karena kau, aku bisa jadi sekretaris di Rockxill.” Kemudian Jesslyn memberikan sebuah buket bunga kepada Marvin.Dan pada akhirnya, Jesslyn baru menyadari bahwa Marvin punya peran penting di balik kemajuan karirnya selama ini. Saking senangnya, dia sampai benar-benar lupa diri.Menyaksikan tingkah Jesslyn yang tampak berlebihan, Gennifer lant
Sebelum acara inti dimulai, yakni sebuah pidato dari Marvin yang akan mengumumkan peresmian pendirian perusahaan induk terbesar, satu per satu undangan menghampiri Marvin guna memberikan selamat sekaligus memberikan hadiah. Fabrizio datang bersama istrinya, lalu disusul oleh segelintir teman dekat Marvin sewaktu kuliah.Di antara mereka, ada lebih dari dua puluh wanita pengagum Marvin.Ketika mereka tahu bahwa Marvin merupakan calon presdir yang bakal menggantikan ayahnya di Rock Electra, mereka biasa-biasa saja. Namun, begitu mereka tahu bahwa Marvin bakal menjadi CEO di sebuah perusahaan induk milik Keluarga Rock, di mana Rock Electra merupakan salah satu darinya, maka mereka sungguh tercengang.Maka pada hari ini, mereka mesti mengakui bahwa Marvin jauh lebih baik dan hebat dari apa yang mereka bayangkan.Marvin tidak mungkin lupa dengan Dhea. Saat ini, dia pergi bersama suaminya. Dhea menyapa Marvin seraya menyodorkan satu bungkus kado, “Tuan
Saat Marvin berada di atas panggung, semua mata pun tertuju padanya. Dengan tuxedo yang begitu rapi, Marvin makin berwibawa. Dia mengedarkan pandangan, menyapa para hadirin, lalu berkata dengan nada selayaknya pemimpin sejati. Dia akan berpidato di hadapan lebih dari seribu orang.“Hari ini merupakan hari yang bersejarah. Saya mengucapkan selamat ulang tahun buat Ibukota kita tercinta, Gloriston yang penuh dengan nilai budaya dan sejarah. Selamat ulang tahun buat Kerajaan Glory. Dan kita juga memperingati hari lahir dari Pangeran Terbuang.” Namun, Marvin tidak menyebutkan bahwa dirinya juga berulang tahun pada hari ini. “Terima kasih kepada para hadirin terhormat, telah datang di salah satu tempat yang merupakan milik Keluarga Rock ini. Ya, Hotel Seven Stars merupakan salah satu bisnis milik Keluarga Rock.”Banyak orang terkejut. Barusan, Marvin mengeluarkan klaim, atau apa?Kapan mereka membeli hotel top di Gloriston ini? Tidak ada publik yang tahu.Derick dan Russel saling pandang,
Di waktu yang bersamaan dan di tempat yang berbeda. Hartmut baru saja menghidupkan cerutunya, lalu kembali melihat jam tangannya. Sekelebat dia melirik ekspresi Tuan Warren dan Raymond yang masam dan gelisah. Melihat dua orang itu gelisah, dia juga menjadi gelisah.“Tuan, anak buahku sedang menjemput Roger Guzman ke sini. Aku sudah menyiapkan lima puluh anggota untuk menyerang Marvin Rock di acara itu,” lalu Hartmut menghembuskan asap cerutunya dengan gusar.Tak tenang sebab tahu bahwa saat ini peresmian The Rock Holding Company sedang berlangsung, Tuan Warren berjalan mondar-mandir dengan secangkir vodka di tangannya. “Kau terlambat, Hartmut! Sekarang, Marvin keburu meresmikan perusahaan induk milik Keluarga Rock dan telah diketahui oleh publik. Sekarang juga, banyak media yang telah memberitakannya,” ujar Tuan Warren lalu meneguk habis minumannya.Raymond memainkan ponselnya dan berkata, “Ternyata, Glory Daily milik Marvin Rock. Berita tentang peresmian The Rock Holding Company sang
Di Ballrom Hotel Seven Stars, Gloriston City. Saat ini Marvin masih berpidato di atas panggung. Sempat terjadi adu argumen antara dirinya dan segelintir orang dari keluarga kelas dua yang meragukan kalau Keluarga Rock akan menjadi keluarga kelas satu dalam waktu singkat.Pada intinya, sebagian kecil pihak tetap skeptis kalau pemuda dari Keluarga Rock bernama Marvin itu bakalan sejajar dengan Tuan Warren Harvard dan Tuan Jaxton Wilmer. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, pribahasa itu sangat layak diperuntukkan kepada Marvin.Ketika suasana di dalam Ballroom agak sedikit riuh, tiba-tiba dari luar hotel terdengar suara yang jauh lebih riuh. Lebih dari dua puluh orang tidak dikenal berusaha merangsek masuk ke dalam hotel namun lebih dari dua puluh anak buah Morgan sudah siap melakukan pengamanan.Awalnya di antara mereka hanya adu mulut saja.“Dari mana kalian?” tanya salah satu anggota Morgan.“Jika kalian hanya mau mengacau, lebih ba