Share

Bab 8

Author: Selina Cho
last update Last Updated: 2021-08-18 13:07:06

Aksa dan Karina berada disebuah kafe, dihadapannya seorang pria duduk dengan tenang memandang mereka. Kedua pria itu tanpa sepengetahuan Karina saling berpandangan, sesaat terjadi perang dingin diantara mereka. Sedangkan sedari tadi, Karina tatapannya tidak lepas dari Aksa yang tidak menghiraukannya. Namun tangannya terpaut erat. Seakan tidak ingin melepaskan tangan gadis itu.

Di dalam benaknya, Karina sedang berpikir. Sebenarnya apa yang diinginkan pria ini? menciumnya didepan semua orang, bahkan di hadapan suami sahnya di mata negara.

“Aku tidak ingin mengatakan hal ini, tapi aku ingin kamu bercerai dengannya.”

Perkataan yang dilontarkan Aksa, membuat Karina membulatkan kedua matanya terkejut. Pria yang berada di hadapan mereka hanya tersenyum simpul, ia merasa lucu dengan keadaan ini.

“Kenapa aku harus melakukannya? Apa hakmu menyuruhku menceraikan istriku?”

Aksa mengangkat tangannya yang menggenggam erat tangan Karina.

“Karena kami saling mencintai dan sudah menikah di hadapan tuhan,” ujarnya berbohong, membuat Karina terperangah. Pria ini benar-benar gila, sebenarnya apa yang direncanakan olehnya. Ia tidak pernah habis pikir, ada pria senekat ini.

“Aksa...” bentak Karina dengan nada tertahan, ia benar-benar tidak sanggup lagi menghadapi pria ini yang begitu seenaknya. Mengatakan kebohongan yang ia tidak mengerti kenapa pria itu mengatakannya. Menikah, kapan mereka menikah di hadapan tuhan. Ini sungguh menggelikan. Karina hendak melepaskan tangannya, namun pria itu bersikeras menggenggamnya dengan erat.

“Saling mencintai,” pria itu yang tidak lain adalah Ferro, hanya bisa tertawa menanggapinya. “Sejak kapan kalian saling mencintai, dan walaupun kamu sudah menikah dengannya di hadapan tuhan. Tapi yang diakui negara sebagai suaminya yang sah adalah aku. Tuan Aksa...” ujar Ferro dengan nada penuh kemenangan. Karina memegangi kepalanya yang terasa pusing, ia seperti sebuah barang antik yang sedang diperebutkan.

Aksa terdiam sejenak seakan merasa terpojok, namun ia tersenyum membuat Ferro memandangnya curiga.

“Kamu tidak mencintainya kan? Gadis ini, aku tahu kamu tidak memiliki perasaan apapun pada gadis yang kamu anggap istrimu,” kata Aksa dengan sangat yakin, membuat Ferro merapatkan bibirnya. “Kalau kamu mencintainya, kamu sudah mati-matian mencarinya.”

Karina menghembuskan napas kasar. Ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang, ia ingin mengakhiri pernikahan semunya dengan Ferro. Tapi, ia tidak ingin terjebak dengan pria yang kini berada di sampingnya. Di tatapnya lekat Aksa yang duduk di sampingnya.  Pria ini masih mencintai mantannya, kalau ia terjebak dengannya. Entah apa yang akan terjadi padanya. Jatuh cinta disatu pihak itu sangat menyakitkan. Sangat, sangat menyakitkan.

“Kamu benar. Aku sama sekali tidak memiliki perasaan padanya.” Ucapan dari Ferro itu tidak membuat Aksa terkejut mendengarnya. Karena ia tahu, arti dari perjodohan yang dipaksa. “Tapi, aku tidak akan memberikannya padamu. Dia adalah istriku yang sah, aku tidak akan melepaskannya begitu saja.”

Aksa mengembuskan nafas pelan sambil menyunggingkan senyumnya. “Kalau begitu kamu egois,” kata Aksa. “Harusnya kamu bertanya pada istrimu, apa dia menyukaimu? Apa dia ingin menikah denganmu dan menjadi istrimu?”

Ferro terdiam, ia menatap ke arah Karina yang sedari  tadi hanya memandangi Aksa tanpa henti. Aksa menoleh ke arahnya. “Kamu ingin menjadi istrinya atau kamu ingin menjadi istriku?” tanya Aksa dengan sikap santai. Ditanya hal seperti itu membuat Karina terpaku. Ia benar-benar bingung dengan semuai ini. Apa yang di inginkan pria disampingnya? Apa ini semacam balas dendam karena telah mengganggu ketenangan pria ini.

Karina beranjak dari tempat duduknya, dengan perasaan kesal. “Apa yang sebenarnya kalian inginkan. Apakah kalian menganggapku benda mati? Hingga kalian bisa melakukan sesuka hati kalian...”

“Kalau aku bersikap sesuka hatiku padamu. Aku tidak akan meminta keputusanmu.” Ucap Aksa dengan santai menanggapi kekesalan gadis di sampingnya. Itu membuat Karina semakin marah.

“Aku mengerti, lakukan saja sesukamu...” Ia berjalan keluar dari kafe meninggalkan kedua pria itu.

Di luar kafe Karina berdecak sebal. “Benar-benar keterlaluan, sebenarnya apa yang diinginkan pria itu. Dia benar-benar gila.” Karina menghentakkan kakinya dengan perasaan marah. Ia mengingat kembali perkataan Aksa padanya. Saat pria itu tiba-tiba mengajaknya menikah, mengaku telah menikahinya pada suami sahnya di depan hukum dan negara. Juga meminta dirinya memilih ingin menjadi istrinya atau istri Ferro.

Dengan perasaan kesal ia berjalan meninggalkan kafe pergi ke tempat yang tenang. Otaknya butuh ketenangan. Sementar di dalam kafe, kedua pria yang membuat kepala Karina hampir meledak hanya duduk dengan santai sambil menyesap coffe pesanan mereka.

“Apa yang sebenarnya kamu inginkan?” tanya Ferro menatap gelagak aneh yang ditunjukkan pria itu. “Kamu tahu dengan menikahinya, keluarganya akan semakin membenci keluargamu?”

“Jadi, kamu sudah tahu mengenai pertikaian keluargaku dan juga keluarganya?”

“Tentu saja, Tn. Rama begitu marah saat mengetahui putrinya dibawa lari oleh anak dari musuhnya sendiri,” ucap Ferro, Aksa hanya tersenyum datar menanggapinya.

“Maka dari itu, dia menyebarkan berita pernikahan putrinya yang gagal untuk membuat Karina menyerah dan pulang ke rumahnya tanpa paksaan?”

Ferro meletakkan gelas diatas meja setelah menyesap sedikit coffe latte-nya. “Iya, tapi sepertinya rencana itu tidak berjalan dengan baik.”

Aksa menatap lekat cangkir coffe dihadapannya dan termenung sejenak. Setelah mendapatkan telphone dari kakaknya, ia baru tahu kalau gadis yang sedang bersamanya adalah gadis dari keluarga yang sangat membenci keluarganya.

“Jadi, apa yang kamu inginkan  dengan melakukan semua ini. Aku tahu, kamu tidak menyukainya?”

“Siapa yang mengatakan itu padamu, apa yang kamu tahu tentang perasaanku.? Aku akan memberitahukan padamu,” kata Aksa, ia mencondongkan tubuhnya ke arah Ferro dan berbisik. “Aku sangat menyukainya, makanya aku menikah dengannya.” Aksa beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke luar dari kafe meninggalkan begitu saja Ferro yang hanya diam tidak percaya mendengar semua ini. Bagaimana kalau ayah Karina tahu mengenai hal ini. Apa yang akan dilakukannya?

***

            Di sebuah apartemen mewah, seorang gadis tengah duduk termenung di tempat tidur. Ia memegangi kepalanya pusing. Seseorang masuk ke dalam kamarnya, membuat ia terperanjat seketika menatap orang yang memandangnya khawatir.

            “Ada apa denganmu? Setelah acara pertunangan itu, kamu terus melamun...” ucap seorang wanita yang umurnya lebih tua tiga tahun darinya.

            “Tidak. Hanya saja, perasaanku tidak enak...” sahutnya, ia mencoba menarik senyum dibibir tipisnya. Namun tak sanggup menyembunyikan semua kekhawatiran yang ia rasakan saat ini.

            “Apa kamu sedang memikirkan pria yang kamu campakan itu?” pertanyaan dari wanita yang kini duduk di sebelahnya membuat gadis itu terperanjat. Ia tampak gugup, walaupun berusaha untuk disembunyikan. Wanita yang tidak lain adalah kakak sepupunya itu akan tahu cepat atau lambat, karena ia tidak bisa menyembunyikan apapun padanya.

            “Kalau itu yang membuatmu dari kemarin melamun, kenapa kamu tidak menemuinya?”

            “Kak, bagaimana bisa aku menemuinya?”

            “Kenapa tidak?”

            Gadis yang tidak lain adalah Amanda menundukkan kepala sambil menarik napas dalam-dalam. “Dia pasti sangat membenciku.”

            “Lalu, kamu mengkhawatirkan hal itu?”

            “Aku tidak sanggup kalau harus bertemu dengannya nanti.”

            Wanita itu menepuk pundak Amanda mencoba memberikan kekuatan untuk gadis itu terus berjalan ke depan tanpa menoleh ke belakang. Pada masa lalunya dengan pria yang telah ia campakkan.

            “Aku tahu perasaanmu, tapi kamu jangan terlalu memikirkannya. Yang harus kamu pikirkan sekarang adalah hari pernikahanmu yang tinggal satu bulan lagi. kamu harus menyiapkan semuanya,” kata kakak-nya menasehati. Amanda hanya mengangguk lemah, kembali ia teringat perkataan Renita di pesta pertunanganya. Kalau Aksa baik-baik saja, bahkan dia juga akan segera menikah. Berita ini membuatnya lega, sekaligus sedih. Entah kenapa ia sedih mendengar berita itu.

            “Kakak akan menyiapkan makan siang, kamu beristirahatlah. Nanti malam ada pemotretan bukan. Kamu harus menjaga kesehatan agar tetap fit sebelum menjelang hari pernikahanmu.”

            Wanita itu keluar dari kamar Amanda setelah mendapatkan anggukan darinya, Amanda kembali menghembuskan nafas kasar. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan ia katakan saat dirinya bertemu kembali dengan Aksa.

            Di tengah keheningan, suara dering ponselnya membuat lamunannya buyar. Ia meraih ponsel yang tergeletak di sampingnya.

            “Hallo...”

            Suara seseorang di sebrang sana membuat Amanda membulatkan kedua matanya, seketika tangannya terkepal kuat menahan perasaannya. Suara yang sudah lama tidak ia dengar.

.

.

.

Bersambung

Related chapters

  • Marry You   Bab 9

    Aksa berbicara dengan santai di telphone sambil berjalan pulang kerumah Handi. Sesekali sesungging senyum tersuguh di bibir tebalnya, ini ada pertama kalinya ia kembali mendengar suara lembut dari wanita yang selalu dirindukannya. Pembicaraan itu cukup singkat, ia pun mengakhiri telphonenya dan seketika raut wajahnya berubah. Tersimpan kekesalan dan juga kemarahan akan merasa dibohongi. Saat baru menyusupkan ponsel dalam jas-nya. Di kejauhan ia melihat Karina sedang terduduk sambil menutup kedua matanya. Entah apa yang dilakukan gadis itu, Aksa berjalan menghampirinya dan kini ia berada tepat di hadapan Karina yang matanya masih terpejam. Ia tersenyum simpul melihat kerutan didahi gadis itu. “Menyebalkan, Aksa... aku akan membunuhmu.” Teriaknya, membuat beberapa orang yang sedang berjalan-jalan dan juga Aksa yang memandangnya terkesiap. Karina meraba bibirnya pelan, matanya masih terpejam. “C

    Last Updated : 2021-08-19
  • Marry You   Bab 10

    "Ayah..." gumam Karina terkejut melihat ayahnya berada di rumah Handi dan memandangnya dengan tatapan marah. Matanya semakin berkilat penuh benci melihat kemesraan anaknya dengan anak dari orang yang ia benci."Apakah karena ini kamu kabur dari pernikahanmu, karena pria ini," geram Tn. Rama memandang putrinya. ia benar-benar murka. Kenapa putrinya harus memilih bersama dengan pria yang merupakan anak dari orang yang sangat ia benci."Ayah..." Karina memandang takut sang ayah. Pria paruh baya itu berjalan mendekat kearah keduanya, tanpa disangka-sangka ia memukul keras wajah Aksa yang tidak sempat menghindar membuat tubuhnya terjatuh ke belakang. Karina terhenyak melihatnya. Orang-orang yang berada di rumah itu juga memandangnya terkejut. Aksa dengan santai bangun sambil mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya."Aksa, kamu tidak apa-apa?" tanya Karina, ia hendak menyentuh wajah Aksa dengan khawatir. Namun tangannya segera diraih Tn. Rama dan mencengkramnya

    Last Updated : 2021-08-20
  • Marry You   Bab 11

    Di rumah Handi. Ketiga sahabat Aksa memandanginya dengan tatapan tidak percaya dan meminta sahabatnya itu menjelaskan apa yang sebenarnya dipikirkan Aksa saat ini. “Jangan menatapku seperti itu,” tegur Aksa tidak suka. “Kalau begitu jelaskan pada kami, apa kamu sudah gila ...? bagaimana bisa kamu ingin menikah dengannya?” tanya Handi. Aksa menghela napas kasar, ia memandang ketiganya. “Kamu tahu gadis itu kan, dia juga sudah memiliki suami sah. Walaupun dia mengaku belum menikah, hanya karena ayahnya mendaftarkan pernikahaannya dengan pria itu. Tapi tetap saja, statusnya adalah seorang istri. Kamu bisa dituntut karena hal ini, pikirkan baik-baik sebelum kamu meng

    Last Updated : 2021-08-21
  • Marry You   Bab 12

    Karina berdiri di depan cermin, menatap dirinya yang kini kembali mengenakan gaun pengantin. Sesaat ia termenung. Perasaan ini kembali memasuki relung hatinya yang terdalam, perasaan ragu yang begitu membumbung tinggi. Haruskah ia menikah, menikah dengan pria yang baru beberapa minggu ia mengenalnya. Semudah itu kah ia menjatuhkan pilihan. Ia menghembuskan napas kasar, sedari tadi ia tidak bisa bernafas normal disela detak jantung yang terus menerus bertalu tidak henti seakan membuat dirinya akan menyesali keputusannya ini. Seseorang masuk ke dalam ruangan yang hanya di isi olehnya, orang itu tersenyum dan berjalan menghampiri Karina yang masih berada di depan cermin. Orang itu berdiri di sampingnya, mereka tampak begitu serasi. Orang yang tidak lain adalah Aksa, tubuh pria itu berbalut jas putih. Ia tampak sangat tampan. “Aku tida

    Last Updated : 2021-08-22
  • Marry You   Bab 13

    Di apartement Amanda. Gadis itu tengah duduk kursi meja rias. Ia termenung menatap dirinya yang telah siap mengenakan dress sederhana berwarna hijau muda dengan riasan wajah minimalis. Sejenak ia menarik nafas dan menghembuskannya pelan untuk menetralkan detak jantungnya yang bertalu cepat. ini pertama kalinya ia bertemu dengan pria yang dulu dicintainya dan ia tinggalkan begitu saja hanya karena alasan sepele. Sebersit keraguan dihatinya. Haruskah ia datang ketempat itu, tempat dulu dirinya pernah berikrar janji. Suatu hari nanti, ia akan menikah dengan Aksa. Sesaat matanya memejam dalam. Ia membukanya kembali dan mencoba meyakinkan perasaannya. Dengan pelan ia merapihkan dress dan rambutnya. Apapun yang terjadi? Sudah saatnya ia bertemu dengan Aksa lagi setelah hari itu. Amanda beranjak dari kursi, mengambil tasnya, ia mulai melangkah keluar dari kamar dan meninggalkan apartemen tempat tinggalnya saat ini. s

    Last Updated : 2021-08-23
  • Marry You   Bab 14

    Amanda terduduk di tempat tidur sambil termenung, mengingat kembali pertemuan pertamanya setelah 3 tahun dengan Aksa. Walaupun ia sudah tidak memiliki perasaan apa-apa lagi padanya. Namun entah kenapa, ia merasakan perasaan gelisah ini. Apakah mungkin perasaannya kini kembali berubah. Tangannya terpaut erat, kata-kata Aksa masih terngiang-ngiang di dalam kepalanya. Malam semakin larut, ia masih belum bergeming dari sana seakan semua pikirannya tersita untuk satu orang. Ingatannya menerawang pada kejadian tadi siang yang membuatnya terus memikirkan pria yang telah ia campakan.Amanda baru saja turun dari dalam mobil, ia menatap taman bunga didepannya. Sebuah taman bunga yang indah, tempat Aksa memberitahunya untuk bertemu. Ia menundukkan kepala sejenak, sepertinya ia begitu ragu untuk bertemu dengannya lagi. Untuk sesaat ia hanya terpaku di tempat, setelah lama merenung akhirnya ia melangkahkan kaki masuk ke dalam taman.Baru beberapa langkah, Amanda

    Last Updated : 2021-08-24
  • Marry You   Bab 15

    Tn. Rama hanya mengetukkan jari pada penyangga kursi kayu yang sedang dudukinya. Semua orang berada di sana hanya bungkam, ibu Karina meremas tanganya gelisah. Putrinya sudah mengambil keputusan yang telah memecah belah keluarga ini dan semakin membuat ayahnya membenci keluarga Anggara.Sena dan Nando saling berpandangan sejenak sebelum kembali menundukkan kepala. Melihat ekspresi wajah Tn. Rama yang diliputi kekesalan. Bahkan seseorang yang ikut duduk bersama mereka. Ferro yang secara resmi telah didaftarkan sebagai suami Karina yang sah di kantor kepengurusan pernikahan. Bahkan semua orang tahu. Kalau Karina adalah istrinya karena ia sendiri yang mengumumkan itu pada khalayak publik. Ia hanya terdiam.Tn. Rama memenggang pelipisnya dengan kuat karena merasakan denyutan tak tertahan dikepalanya."Apa yang harus saya lakukan saat ini?" Pertanyaan Ferro membuat Tn. Rama memandangnya. "Apakah saya harus membatalkan pendaftaran pernikahan itu, sekarang Karina

    Last Updated : 2021-08-25
  • Marry You   Bab 16

    Karina melihat kedua orang di depannya saling berpandangan, larut dengan lamunannya masing-masing. Apa ini situasi yang tidak menguntungkan untuknya. Bagaimana bisa Aksa merencanakan semua ini? Bersikeras tinggal di apartemen yang telah dibelinya dan ternyata bertetanggaan dengan mantan kekasihnya dulu. Apa Aksa berencana untuk memanas manasi mantan kekasihnya itu? Mengatakan kalau ia sudah bisa melupakan Amanda. Karina menjadi kesal, ia tidak bisa menebak apa yang ada dipikiran Aksa sekarang. Dia tahu sekarang, kenapa Aksa begitu ingin segera pindah."Ehhhmmmm..." Karina berdeham keras membuat keduanya terperanjat dan melihat ke arah Karina yang memasang muka sebal. "Sampai kapan kamu akan memandanginya," sengit Karina dengan tatapan galak pada Aksa. Ia mengalihkan pandangan dan melihat Amanda. Karina menarik Senyum."Maafkan suamiku, dia benar-benar tidak sopan melihatmu. Wajar saja, di depannya ada seorang model terkenal yang sangat cantik. Siapa yang tidak terpeson

    Last Updated : 2021-08-26

Latest chapter

  • Marry You   Bab 26 (21+)

    Ciuman mereka masih berlanjut, Aksa tidak melepaskan ciumannya dan membawa Karina ke kamar mereka. Aksa juga mengangkat tubuh Karina dan mendudukkannya di buffet yang tidak terlalu tinggi agar dia bisa dengan leluasa mencium Karina. Tangan Karina memeluk leher Aksa, jari-jari tangannya meremas rambut Aksa. Menahan gejolak gairah yang di dapatkan dari ciuman panas nan basah dengan bercampurnya air liur mereka. Tangan Aksa yang tadinya mengelus punggung Karina, berpindah mengelus paha Karina yang terekpos merasakan sentuhan yang membuat tubuhnya menggelinjang sampai membuat perutnya geli. Karina refleks menjauhkan kepalanya membuat ciuman mereka terlepas. Keduanya saling mengambil napas dengan terengah. Mata keduanya bertemu. Aksa masih mengelus paha Karina, sentuhannya semakin masuk kedalam kimono yang di kenakan Karina. Handuk Kimono itu terbuka memperlihatkan belahan dada Karina walaupun tidak sepenuhnya terbuka. Karina merasakan tubuhnya berkeringat dan kepanasan. Aksa yang melihat

  • Marry You   Bab 25

    Malam itu, di rumah keluarga Karina. Tn. Rama tersenyum saat mendengar berita bahkan Karina mengunjungi Ferro di kantornya siang tadi. Bahkan berita itu juga sudah masuk berita televisi. Salah seorang pelayannya memberitahukan kedatangan seseorang yang telah di tunggunya. Siapa lagi kalau bukan menantu kesayangannya. Walaupun Karina tidak pernah serumah dengan pria yang tidak lain adalah Ferro. “Aku harus menyambut menantu kesayanganku,” gumamnya setelah diberitahukan kedatangan Ferro atas panggilannya untuk mampir ke rumah. Ny. Arta yang duduk disana hanya diam, melihat wajah suaminya yang begitu semuringah bahagia. Dia merasa kasihan dengan putrinya dan juga suaminya yang terlalu mementingkan egonya. Ferro memasuki ruang keluarga. Dia tersenyum dan menyalami keduanya. Mereka duduk bertiga, sampai Nando datang dan mereka menjadi berempat di ruangan itu. Nando juga sudah mendengar berita itu, kalau Karina tiba-tiba datang ke kantor Ferro.

  • Marry You   Bab 24

    Karina diam di dalam mobil Ferro. Ferro beberapa kali melirik ke arah Karina saat sedang menyetir, bahkan saat mereka berada di lampu merah. Karina tetap diam, melihat kediaman Karina. Ferro menyadari mungkin karena kejadian tadi. Mood Karina menjadi tidak baik. Saat akan membuka suara, Karina lebih dulu berucap, “aku turun disini.” “Oh kamu sudah sampai rumahmu ya?” tanya Ferro. Karina tidak menjawab, Ferro menepikan mobilnya. Mobil telah berhenti dan Karina keluar begitu saja tanpa mengatakan apa-apa. Dari dalam mobil Ferro hanya bisa melihat punggung Karina yang perlahan menghilang di belokan jalan. Karina berjalan sendiri menuju taman yang ada di dekat sana. Dia duduk di salah satu kursi yang ada disan

  • Marry You   Bab 23

    Aksa yang berada di kantor sedang bekerja dengan laptopnya merasakan sesuatu yang tidak mengenakan, perasaannya gelisah. Saat melihat wajah Karina sebelum berangkat kerja setelah mereka di kunjungi sahabatnya itu. Wajah Karina berubah dingin kembali, dia bahkan tidak berbicara lagi dengannya. Membuat Aksa semakin khawatir, dia berusaha menghubungi Karina. Namun panggilannya tidak pernah di angkat, dia tahu Karina pasti kecewa padanya. Terlebih saat memergoki dirinya keluar dari apartemen Amanda. Istrinya itu tidak ingin mendengarkan penjelasan darinya. Seseorang mengetuk pintu dari luar ruangannya, setelah di ijinkan masuk. Orang yang tidak lain Dewi. Sekertaris sekaligus asistennya itu datang membawa beberapa berkas untuk di periksa Aksa. Aksa menerima berkas itu, m

  • Marry You   Bab 22

    Ferro berada di kantornya, dia tidak fokus untuk bekerja. Masalah pernikahannya yang batal, karena mempelai wanita kabur ditambah setelahnya, orang tua wanita itu memintanya mendaftarkan pernikahan di catatan sipil lalu mempublikasikannya. Sampai teman-temannya bertanya ada apa sebenarnya. Padahal waktu itu pernikahan di batalkan. Kalau tidak karena paksaan keluarganya, dia tidak akan mau melakukan semua ini. Ferro menutup berkasnya dan meregangkan tangan. Ferro mengingat Karina, wanita itu menikah dengan pria lain dan tidak di restui keluarganya. Pembicaraannya dengan Aksa suami dari Karina. Ferro tersadar. Kalau dirinya tidak memiliki keberanian seperti mereka, dia tetap menjadi anak yang penurut kepada orang tuanya. Seseorang masuk ke dalam ruangannya membawa beberapa berkas lagi, membuat Ferro menghela napas. Pekerjaannya sang

  • Marry You   Bab 21

    Aksa telah masuk ke dalam apartemen Amanda. Amanda membuatkan coffe untuk Aksa, Coffe Latte dengan Cream kesukaannya. Aksa melihat coffe itu dan terdiam, suasana kembali hening. Amanda meremas jari-jarinya. Karena dia tidak pernah menyangka berita batalnya pernikahaan Amanda dan Randi sudah tersebar luas. "Kenapa kamu diam? Aku bertanya padamu, apa berita yang aku dengar itu benar. Kamu membatalkan pernikahanmu?" Aksa bertanya sambil menatap lekat ke arah Amanda yang masih meremas jarinya, Amanda berusaha untuk tidak menatap mata Aksa dan memalingkan wajahnya dari Aksa “Dari mana kamu mendengar berita itu?” Amanda balik bertanya. “Apa berita yang aku dengar itu benar?”

  • Marry You   Bab 20

    Tn. Rama memandang ke arah anak buahnya, dengan tatapannya dia ingin menanyakan kebenaran dari info yang di bawa anak buahnya itu. “Jadi, dulu putranya Anggara pernah batal menikah. Siapa wanita yang menjadi mantannya putra Anggara?” Anak buahnya memberikan amplop coklat. Tn. Rama segera membuat isi amplop coklat itu dan melihat beberapa foto yang berhasil di dapatkan. Tn. Rama dengan seksama melihat wanita yang berada di dalam foto itu. “Dia, bukankah wanita ini adalah model yang banyak diberitakan karena akan segera menikah dengan aktor terkenal?” tanya Tn. Rama, kepalanya mendongak kearah anak buahnya yang berdiri didepan meja kerjanya. “Iya tuan, walaupun merek

  • Marry You   Bab 19

    Karina terbangun dari tidurnya yang panjang, terdengar suara alarm dari ponselnya berdering keras memekakkan telinganya. Karina perlahan membuka matanya, dia meraba-raba meja nakas dekat tempat tidur di mana ponselnya di letakkan. Setelah mendapatkan ponselnya, Karina mematikan alarm. Dia melihat jam di ponsel menunjukkan pukul 7 pagi. Cahaya matahari sudah masuk kedalam kamar dari celah gorden. Karina menggerakkan badannya, namun tertahan sesuatu. Dia melihat tangan melingkar memeluk perutnya. Karina menoleh kesamping, di sana Aksa masih tertidur dengan pulas sambil memeluknya. Karina membalikkan badan yang tadinya berbaring membelakangi Aksa kini menghadap kearahnya. Karina menatap wajah Aksa yang tertidur, setelah mengatakan rahasia yang tidak ingin dia bicarakan lagi membuatnya menangis semalam kemarin. Aksa dengan setia mendengarkan membuatnya merasa lebih baik. Karina tersenyum. K

  • Marry You   Bab 18

    Sena berada di dalam kamarnya, dia baru saja mendengarkan voice mail dari Karina. Sena menghela nafas. Dia masih tidak mau menerima telphone dari sahabatnya itu, karena dia masih kesal dengan Karina. Sena keluar dari kamarnya. Dia melihat bibinya sedang menyiapkan makan malam, Sena berjalan menuju sofa di ruang tengah. Sena memang tinggal dengan bibinya, kedua orang tuanya sudah meninggal saat Sena masih kecil. Melihat wajah Sena yang selalu murung, bibinya berjalan menghampiri setelah selesai menyiapkan makan malam. “Masih marahan dengan Karina?” tanya bibinya yang bernama Winda. Sena melihat ke arah bibinya itu. Sena kembali menghela nafas. “Iya bi, aku masih kesal padanya. Aku yang dibawa-bawa dalam masalahnya itu, hubunganku dengan Nando juga kena imbasnya,” kata Sena dengan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status