Share

Hari Pertunangan

Author: Al_lucard
last update Last Updated: 2021-09-15 05:11:31

                                                               Hari Pertunangan

Seorang pemuda berperawakan tinggi tegap turun dari lamborgininya. Sepatu pantofel mewahnya berjalan di atas karpet merah, semua orang kini menyambutnya dengan hormat. Ia memasuki sebuah gedung di mana pesta pertunangannya malam ini akan berlangsung.

Efram menyapa beberapa tamu yang merupakan rekan kerja ayahnya di aula. Atas kejadian di halaman rumahanya siang tadi, Efram telah meminta ibunya untuk berangkat bersama Jessie—calon tunangannya itu dari rumahnya. Efram tak menceritakan ini kepada siapa pun, bahkan ia memerintahkan sopirnya untuk menutup mulutnya tentang kejadian di halaman rumahnya siang tadi.

Efram pamit dan meminta maaf kepada para tamunya ketika Erland—sang adik memanggilnya untuk berbincang dengannya.

“Kenapa? Apa ada masalah?” tanya Efram pada Erland.

“Kenapa kau datang sendiri? Di mana ibu?” Erland bertanya karena seharusnya ibu mereka datang bersama kakaknya saat ia telah selesai menyiapkan seluruh persiapan pesta malam ini.

Efram menatap ke sekeliling. Memastikan bahwa hanya ia dan adiknya yang hanya mendengar percakapan mereka. “Dengar. Aku merasa pesta pertunanganku tidak bisa berjalan dengan lancar begitu saja. Jadi, aku perlu merubah beberapa rencana kita.”

Erland mengerutkan kening. “Maksudmu?”

Sekali lagi, Efram memastikan keadaan sekeliling. Pemuda itu memijat pelipisnya pelan. “Kau pasti tidak akan percaya mendengar ini. Siang ini, saat aku baru saja turun dari mobil usai mengantar Jessie, Paman Zen tiba-tiba menghampiriku dengan ekspresi terluka pada wajahnya. Dia bersikap seolah-olah ingin membuatku membatalkan pertunanganku dengan Jessie.”

Mulut Erland terbuka karena tak percaya dengan apa yang didengarnya.

“Dia mengatakan, bahwa putri kesayangannya itu, Lyra, dia mencintaiku.”

“Apa? Lyra, sahabatmu sendiri? Bagaimana itu bisa?” tanya Erland. Masih tak percaya.

Efram mengembuskan napas dengan kasar. “Aku tidak tahu. Memikirkan itu membuat kepalaku menjadi sakit.”

“Lalu, apa hubungannya dengan ibu? Di mana dia?”

“Itu dia. Aku merubah rencana kita yang semula ibu datang ke sini bersamaku, tetapi siang tadi aku memintanya untuk berangkat dari rumah Jessie bersama dengannya—”

“Kenapa kau memintanya berangkat dengan Jessie?” potong Erland tiba-tiba membuat Efram memandangnya dengan heran. Ada perubahan pada nada bicaranya. Terdengar sedikit lebih lantang.

“Memangnya kenapa?” tanya Efram saat Erland terlihat seperti sedang menyadari sesuatu.

“Aku merasa bahwa Paman Zen bisa melakukan apa saja untuk kebahagiaan Lyra, sehingga aku berpikir, bisa saja dia beralih pada Jessie dan menghasutnya untuk membatalkan pertunangan kami. Jadi, untuk mennghalau semuanya, aku meminta ibu untuk berangkat bersama Jessie.”

Selain khawatir terhadap ancaman gagalnya pertunangan mereka, Erland meminta ibunya berangkat dengan Jessie karena gadis itu tidak bersama dengan orang tuanya. Orang tua Jessie yang berada di luar negeri, hari ini akan tiba di bandara dan langsung menuju gedung pertunangan mereka.

Kedua orang tua Jessie sudah menitipkan Jessie pada pelayan-pelayan di rumahnya, gadis itu tidak akan tampil mengecewakan. Karena pelayan-pelayan Jessie merupakan pelayan terbaik yang juga sudah seperti keluarga yang mengasuh Jessie sejak dia kecil.

Erland mengusap wajahnya kasar mendengar kalimat terakhir Efram. Hal itu mengundang pertanyaan karena perubahan pada wajah adiknya itu menunjukkan kekhawatiran.

“Ada apa denganmu? Mengapa kau terlihat khawatir?”

“Seharusnya Kakak tidak menyuruh ibu untuk berangkat bersama Jessie!”

Efram memang Erland dengan heran ketika laki-laki itu tampak gusar di tempatnya.

“Memangnya kenapa?” tanya Efram, tak mengerti dengan maksud adiknya.

Erland terdiam sesaat, mungkin sedang merangkai kalimat agar kakaknya mengerti maksudnya.

“Jika kau mengetahui Paman Zen bisa melakukan apa pun untuk merusak pertunanganmu, karena dia tidak bisa membujukmu atau pun Jessie agar kalian membatalkan pertunangan, apa tidak mungkin jika dia bisa saja membuat sebuah rencana untuk mencelakai tunanganmu?”

Kalimat Erland berhasil membuat Efram tersentak sesaat. Ia sama sekali tak memikirkan hal yang sama dengan adiknya. Mana mungkin keluarga yang telah mereka tolong, keluarga yang sudah dianggap sebagai saudara oleh kedua orang tuanya akan merusak hari pertunangan mereka? Terlebih lagi, Zen sudah seperti pamannya sendiri, dan Lyra yang merupakan sahabatnya sejak SMA sudah seperti adik perempuannya sendiri.

Efram tak habis pikir dengan adiknya yang terlalu panik tanpa alasan. “Apa yang kau pikirkan? Paman Zen tidak akan mungkin melukai orang lain.” Efram mencoba menenangkan adiknya.

Erland tak percaya kakaknya tidak yakin padanya.

“Kenapa tidak? Jika dugaanku benar, itu sama saja dengan membahayakan nyawa ibu juga!”

Efram terdiam lama. Ia tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Ia juga bahkan tak pernah berpikir bahwa Zen akan melakukan apa pun seperti yang dipikirkan oleh adiknya.

“Kau merasa panik tanpa alasan. Ibu pasti menjemput Jessie bersama Joe dan para pengawal untuk mengawal mereka dalam perjalanan. Jangan khawatir, ibu dan Jessie-ku pasti akan aman.”

Efram menepuk pundak adiknya. Berniat membuatnya tenang dan tidak perlu khawatir karena sopir kepercayaan mereka-lah yang mengawal ibu mereka. Namun, bukannya tenang, pemuda yang usianya terpaut 2 tahun lebih muda darinya itu masih tampak gelisah.

Efram hanya menggelengkan kepalanya. Ia berniat untuk menyapa tamu-tamu lain, ketika Erland menepuk pundaknya beberapa kali dengan tempo yang cepat. Saat melihat wajahnya, mata Erlnad sudah membulat ke arah lain, yang membuat kerutan di kening Efram telihat kemudian.

 “Lihat itu! Joe ada di sini. Lalu siapa yang mengawal ibu?!” tunjuk Erland ke belakang punggung Efram, membuat pemuda itu membalikkan badannya—terkejut saat mendapati Joe datang bersama dengan gadis yang membuatnya kesal sejak siang tadi. Dia adalah Lyra.

Dengan langkah-langkah panjang serta perasaan yang tidak keruan, Efram menuju ke arah kedua orang itu. Di susul oleh Erland yang kini mengacak-acak rambutnya kesal.

“Aku sudah memperingatkanmu tetapi kau masih juga datang? Apa rasa malumu sudah tidak ada?” sarkas Efram, tepat ketika atensi Lyra berada di depan matanya.

Lyra tak menyangka akan disambut dengan kalimat Efram yang mampu melukai perasaannya begitu dalam. Rasa sakit di dalam hatinya berhasil menjalar pada kedua matanya yang kini terasa panas. Sebisa mungkin Lyra akan menahannya. Ia tidak akan mudah menangis di depan laki-laki yang telah menghinanya.

Lyra sadar, semuanya telah berubah sejak ayahnya mengatakan kebenaran tentang perasaannya terhadap Efram. Laki-laki yang dulu menatapnya dengan teduh itu kini berubah begitu dingin padanya. Kini, Lyra hanya melihat sosok Efram yang yang begitu angkuh di hadapannya. Sahabat yang dulu begitu dekat, kini terasa asing baginya.

Walaupun semuanya telah berubah, Lyra tidak pernah sekalipun menyalahkan ayahnya. Ia sudah berniat untuk melupakan cintanya kepada Efram. Meski itu akan berjalan begitu sulit nantinya.

“Jika bukan karena undangan ibumu, aku pasti tidak akan datang.” Lyra membalas perkataan Efram. Gadis itu mencoba kuat, demi rasa hormatnya kepada ibu Efram.

Efram tersenyum remeh sesaat, tatapannya lalu beralih pada Joe.

Related chapters

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Insiden di Malam Pertunangan

    “Joe! Mengapa kau di sini? Seharusnya kau bersama ibuku sekarang, bukannya malah bersama gadis ini!” tanya Efram pada Joe. Ia terang-terangan menunjuk Lyra saat gadis itu berani datang ke pesta pertunangannya padahal Efram sudah memintanya untuk tidak muncul lagi.Joe menundukkan kepalanya dengan hormat. “Maaf, Tuan Muda, tetapi nyonya besar sendiri lah yang memerintahkanku untuk mengantar Nona Lyra ke mari.”“Lalu di mana sekarang ibuku?” tanya Erland tak bisa santai. Kekhawatiran di wajahnya masih belum hilang. Sementara Efram berpikir bahwa adiknya itu terlalu cemas tanpa alasan.“Tenanglah,” ucap Efram pada Erland.“Jika kau ditugaskan untuk mengantar gadis ini, lalu bersama siapa ibuku sekarang?” tanya Efram pada Joe.“Nyonya besar meminta Tuan Zen untuk mengawalnya bersama Nona Jessie dengan mobil yang akan digunakan khusus untuk menjemput Nona Jessie—seperti yang T

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Satu Atap

    Cengkeraman di pergelangan tangannya membuat Lyra sedikit meringis karenanya. Hatinya telah hancur melihat ayahnya terluka parah akibat kecelakaan, kini dihancurkan lebih keras lagi dengan tuduhan yang dilayangkan Efram kepada ayahnya. Mulut Lyra terbuka memandang laki-laki yang merupakan sahabatnya dulu. Laki-laki yang kini penuh dengan amarah ketika melihatnya. “Ayahku juga terbaring di sana, bagaimana bisa kau menuduh ayahku ingin membunuh ibu dan calon tunanganmu?” ucap Lyra lemah. Suaranya menjadi serak akibat menangisi hari yang buruk ini. An yang tak mengerti perkataan Efram, menghampiri mereka berdua. “Efram, apa yang kau katakan? Apa maksudmu dengan mengatakan itu?” Efram menatap An sesaat lalu beralih menatap Lyra dengan amarah di wajahnya. “Joe mengirimiku pesan, Bibi. Bahwa ada yang menyabotase rem mobil yang ditumpangi oleh Ibu dan Jessie. Joe bilang, semuanya masih baik-baik saja saat ibuku berangkat dari rumah. Dia telah memeriksa semua mesin,

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Ikat Rambut Lyra

    “I—ini ... ikat rambutku yang terbawa oleh ayah,” ucap Lyra yang terkejut memandang ikat rambut di tangannya.“Tidak salah lagi.” Efram bersuara membuat Lyra menoleh padanya. Sorot mata tajam laki-laki itu mengarah padanya. “Ayahmu yang telah merencanakan kecelakaan ini! Dan dia telah membunuh ibuku!” suara Efram sudah meninggi tanpa dia sadari, semua kekacauan yang terjadi membuat Efram begitu terpukul dan sulit mengontrol emosinya.“Tidak! Ayahku tidak mungkin pembunuhnya!” Lyra membantah tuduhan Efram. Tak terima Efram mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang pembunuh.“Tetapi semua bukti mengarah pada ayahmu! Dia berusaha membunuh ibu dan tunanganku dengan merusak rem mobilnya!” teriak Efram di depan wajah Lyra.“Untuk saat ini, kami belum bisa memutuskan siapa pelakunya. Kami akan terus menyelidikinya lebih lanjut. Barang bukti akan kami ambil kembali.” Polisi memberi

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Perintah Sang Penguasa

    Erland terduduk di samping ranjangnya—menatap gamang pada bingkai foto keluarga di tangannya. Sepasang suami istri dengan dua anak laki-laki mereka. Salah satu anak tersenyum lebar menghadap kamera, sementara anak laki-laki lebih kecil berada di gendongan ibunya. Jari-jemari Erland meraba gambar wajah wanita itu. Wanita yang baru saja meninggalkannya tanpa bisa ia duga akan secepat itu. Dadanya terasa sakit mengingat kejadian yang tidak seharusnya terjadi itu. Kejadian yang berhasil merenggut nyawa ibunya.Tubuh Erland merosot. Meringkuk di lantai dingin kamarnya. Kasih sayang ibunya adalah kasih sayang yang tak bisa digantikan dengan apa pun. Sebagai anak bungsu, Erland belum bisa hidup tanpa kasih sayang sang ibu. Ia masih membutuhkan kehadiran wanita itu untuk menjadi penyokong hidupnya.Erland masih membutuhkan kasih sayang sang ibu untuk melengkapi hari hari-harinya. Sayangnya, hal itu tidak akan pernah bisa ia dapatkan lagi.Baru saja 8 bulan lalu ay

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Kekangan Efram

    “Tolong, biarkan aku bertemu dengan ayahku, Efram. Aku harus menemaninya.” Lyra memohon pada Efram.Efram memijit pelipisnya yang tiba-tiba terasa pening.Kali ini amarahnya harus diuji karena gadis itu. “Kau tidak dengar apa yang kukatakan?” Tanya Efram masih berusaha sabar.“Aku tidak mengizinkanmu menemui ayahmu. Tidak hari ini.” Efram mengulangi perkataannya.Lyra merasa kecewa.“Tapi … kenapa?”“Kalau tidak, ya tidak.Tidak perlu banyak Tanya,” ucap Erland telak.Lyra benar-benar semakin merasa sedih mendengarnya.Ia tak bisa berjauhan dengan ayahnya sekali saja. Lyra berpikir bahwa ia harus menemani ayahnya dan selalu berada di sampingnya, tetapi karena kemarahan Efram, laki-laki itu sampai tak mengizinkannya untuk bertemu dengan ayahnya.“Efram sebentar sa—”“Ada apa Joe?”Lyra baru saja ingin mencoba bernegosiasi lagi pada Efram,

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Beraninya kau!

    Dua hari usai Erland jatuh pingsan di dalam kamarnya, adik Efram itu memtusukan untuk kembali ke asrama kampusnya. Sebenarnya Efram masih tak tega melihat keadaan adiknya yang menderita setelah kepergian ibu mereka. Namun, Erland meyakinkan Efram bahwa dirinya ingin menjalankan kegiatannya kembali agar bisa melupakan kesedihannya.Efram memeluk Erland setelah mengantarnya sampai depan rumah besar mereka.“Aku berjanji akan menemukan pelakunya,” ucap Efram pada Erland.“Tidak perlu. Lagipula, ibu tidak akan kembali.” Erland membalasnya lemah. Tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih kembali. Duka yang menyelimuti keluarga mereka belum berakhir.“Tidak. Kita tidak bisa membiarkan pelaku pembunuh ibu hidup dengan tenang,” ucap Efram tegas.Erland mengingat bagaimana kakaknya itu menyalahkan Lyra atas semua kejadian yang menimpa keluarga mereka. Sampai-sampai kakaknya itu mengambil rumah yang mereka sewakan kepada Lyra

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Kemarahan Efram

    “Kau sudah pulang? Kebetulan sekali makanannya sudah matang.”Itu adalah suara Bibi Wan—asisten rumah tangga keluarga Efram yang telah bekerja dengannya sejak dirinya masih anak-anak. Keberadaan mini bar dapur memang cukup jauh dari pintu utama, tetapi karena tak ada pembatas antara mini bar dengan ruang tamu, Bibi dapat melihat dengan jelas kedatangan Efram dari balik pintu.Mencium sedapnya aroma yang makanan menghantarkan Efram untuk melangkah ke meja makanan, wajah lelahnya seketika berubah cerah menatap sup kesukaannya tersaji di atas meja.“Dari mana Bibi tahu aku pulang lebih cepat hari ini?” tanya Efram pada wanita paruh baya itu. Sup yang masih mengepul ditiupnya perlahan.Sembari mencuci tangannya yang mulai mengeriput, Bibi menjawab. “Bibi tidak tahu kalau kau akan pulang cepat. Saudara jauh Bibi sedang berkunjung ke rumah, jadi Bibi menyelesaikan pekerjaan lebih awal agar bisa menemui saudara Bibi.”

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Semakin Cantik Wajahnya, Semakin Jahat Orangnya

    Lyra mengaduh karena pergelangan tangannya terasa sakit kala Efram menariknya keluar dari mobil dan menyeretnya ke dalam rumahnya. Efram menghempaskan Lyra hingga gadis itu hampir terhuyung. Bibi yang berada di dapur terkejut ketika mereka datang dan tiba-tiba Efram memperlakukan Lyra seperti itu.Lyra terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya pada sikap Efram yang kasar kepadanya. “Tidak bisakah kau sedikit lembut kepadaku?” tanya Lyra. Ia tak ingin menangis di depan Efram kali ini. Ia tak ingin terlihat sebagai gadis yang lemah di hadapan laki-laki yang tidak bisa mencintainya itu.Efram membuang muka sesaat, lalu menatap Lyra dengan manik tajamnya. “Siapa yang mengizinkanmu untuk menjenguk ayahmu?”“Maaf, aku tidak bertanya dulu padamu. Karena jika aku bertanya kau pasti tidak akan mengizinkanku.”Efram tahu Lyra sedang menyindirnya. Laki-laki itu tersenyum sinis. Langkah kakinya mendekat pada Lyra, menatap

    Last Updated : 2021-09-15

Latest chapter

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Peraturan Yang Harus Kau Patuhi

    Lyra meraih catatan itu. Matanya menyapu beberapa daftar dengan judul “Hal-hal yang dilakukan dan tidak dilakukan ketika mereka menjadi suami istri”.Lyra menolehkan pandangannya pada Efram, kedua alisnya menyatu—mencari jawaban dari raut wajah Efram, yang ia temukan justru perasaannya yang mulai tak enak. Hal apalagi yang tengah Efram rencanakan padanya saat ini?“Apalagi ini, Efram? Apa tidak cukup membuat keputusan besar dengan menikah denganku?” tanya Lyra cukup lelah karena Efram terus-terusan menyakitinya atas kesalahan yang tidak pernah ia lakukan.Efram membuang muka sesaat dan menatap malas pada Lyra. “Apa kau berubah menjadi gadis yang malas sekarang? Kau bisa membacanya sendiri, ‘kan?”Lyra mengatupkan bibirnya, dengan setengah hati dibacanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh Efram itu. Namun, baru menyapu baris pertama, tatapan mata Lyra sudah melebar karenanya. Melihat Lyra yang tak kunjung m

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Gaun Pengantin

    “Aku tidak peduli, mau kau tidak ingin menikah denganku, itu bukan urusanku,” tegas Efram.Tangan Lyra ditarik oleh Efram, gadis itu sedikit tersentak ketika pandangan Efram tepat di depan matanya. “Cepat mandi dan anti bajumu, hari ini kau harus ikut denganku.”Lyra hendak menolak ketika Efram lebih dulu menebak isi pikiran gadis itu. “Jangan berpikir untuk menolak, karena jika kau menolak, maka pikirkan dulu keselamatan ayahmu.”Kalimat Efram membuat Lyra membungkam mulutnya, mau tak mau ia harus menuruti perintah laki-laki yang mulai gila itu karena memintanya untuk menikah dengannya.****Efram mengajak Lyra ke butik langganan ibunya semasa ia masih hidup. Hari ini mereka akan melakukan pengukuran baju pernikahan yang kata Efram tinggal menunggu dua minggu lagi. Efram sudah menemukan setelan jas yang akan ia pakai di hari pernikahannya nanti dengan Lyra. Sesungguhnya, Lyra merasa heran mengapa Efram bersedia

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Terpaksa Menikah Dengannya

    Lyra melengos. Bosan dengan tuduhan Efram yang terus menuduh ayahnya, karena berapa kali pun ia meyakinkan Efram bahwa ayahnya bukan pembunuh, laki-laki itu tak pernah mau percaya dengannya.Merasa lelah dengan tuduhan Efram, Lyra menyibak selimutnya dan bangkit dari tempat tidur. Karena ia pun berpikir bahwa Efram tidak akan tega melakukan itu pada ayahnya."Terserah. Aku tetap tidak akan menandatangani dokumen itu."Efram siap memencet beberapa nomor di ponselnya ketika Lyra berjalan mencapai pintu, kala sambungan terhubung ... "Halo?"Gerakan Lyra terhenti tepat saat tangannya mencapai gagang pintu. Ia menunggu, heran mengapa membuat panggilan secara tiba-tiba."Iya, ini aku. Tolong cek semua data dari pasien yang bernama Zen dari kecelakaan mobil malam itu."Lyra yang tak jadi keluar kamar menunggu perkataan Efram selanjutnya dengan was-was."Aku ingin hari ini juga, semua data itu dihapus. Dan aku akan mencabut seluruh fasilitas

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Aku Tak Peduli Pada Orang Yang Membunuh Ibuku

    Selama perjalanan, air mata Lyra menetes tanpa ia minta. Perasaan kecewanya terhadap Efram tak bisa dibendung lagi olehnya. Lyra tak bisa terus-terusan hidup seperti ini bersama Efram. Semakin sering mereka bertemu, semakin sering pula Lyra akan merasakan sakit karena sikap semena-mena Efram kepadanya.Sampai di rumah sakit, Lyra langsung menuju kamar di mana ayahnya dirawat. Gadis itu mengusap air matanya, tak ingin terlihat menangis di depan ayahnya. Lyra memasang senyumnya usai menutup pintu—berjalan memutari brankar ayahnya dan berhenti menatap wajah yang begitu dirindukannya itu.Diraihnya tangan ayahnya, merasakan detak nadinya yang masih ada, Lyra bernapas dengan lega. Gadis itu lalu menaruh tasnya dan mengambil kain yang telah dibasahi dengan air untuk membasuh tangan dan wajah ayahnya.Lyra memaksakan senyumnya kala membersihkan tangan ayahnya dengan pandangan kosong. “Ayah, hari ini Lyra diajak Efram ke sebuah restaurant mewah di pusat kota

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Sahabat Yang Menjadi Asing

    “Tidak bisakah kau tidak menyalahkan ayahku sekali saja?” Lyra yang tak tahan dengan tuduhan Efram yang selalu menyalahkan ayahnya, akhirnya berterus terang kepada laki-laki itu.“Tidak bisa, karena ayahmu memang pelakunya. Lagipula, bukankah ini yang kau cita-citakan sejak dulu? Menikah dengan orang yang kau cintai? Bukankah itu juga yang diingankan oleh ayahmu agar aku menikahimu?” balas Efram dengan angkuhnya.Jika ini bukan restaurant dan dipenuhi banyak orang, Lyra pasti sudah menampar laki-laki itu. Mulut Efram benar-benar mudah mengatakan hal yang menyakitkan pada Lyra sekarang.“Bukan berarti karena aku mencintaimu, lalu kau akan melakukan ini padaku, Efram. Aku tidak pernah berpikir ingin menikah denganmu, karena di hatimu hanya ada orang lain.”Efram mendengus mendengar pernyataan Lyra. Ia sama sekali tak mempercayai perkataan gadis itu. Baginya semua perkataan gadis yang ia anggap naif itu sudah tak bisa dipe

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Perjanjian Kontrak Menikah?

    “Mengapa di sini tertulis aku harus menandatangani kontrak untuk menjadi istrimu?” Lyra mengulang pertanyaannya karena tak mengerti sekaligus terkejut dengan tulisan yang baru saja ia baca.Lyra menoleh pada Efram yang duduk di sebelahnya. Menatap mata laki-laki itu untuk mencari jawaban di matanya. Namun, Efram hanya memberikan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Lyra.Lyra beralih pada pria yang memberikan berkas itu kepadanya. “Maaf, boleh saya tahu maksud dari berkas ini?”“Tentu saja,” jawab pria itu.Efram yang bersandar, kini menegakkan punggunya, hal itu membuat Lyra menatap sekilas karena pergerakannya. Namun, karena rasa penasarannya, Lyra menanti jawaban dari pria di depannya.“Begini, Nona Lyra. Alangkah lebih baik jika saya memperkenalkan diri saya dulu kepada Anda. Nama saya Bov, dan saya adalah pengacara Tuan Alexander semenjak beliau masih hidup. Dan pertemuan kita di sini adalah tidak la

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Menjadi Istri?

    Lyra seketika mengunci mulutnya. Selama perjalanan ke tempat yang belum pernah ia ketahui sebelumnya, Lyra tak berani menanyakan hal itu lagi pada Efram.Mobil yang dikendarai oleh Joe tiba di sebuah restoran terbesar di pusat kota.Mobil yang dikendarai oleh Joe itu berhenti di sebuah restoran terbesar di pusat kota. Lyra mengernyit ketika menyadari di mana Efram berakhir membawanya ke tempat yang dia rahasiakan. Lyra tak percaya dengan ini. Mengapa laki-laki itu nembawanya ke restoran seperti mewah ini? Agak aneh rasanya saat laki-laki itu sedang berduka dan kini malah mengajak gadis yang notabennya adalah orang yang kini Efram benci untuk pergi ke restoran."Turun," titah Efram.Lyra yang tengah heran menatap keluar dari balik jendela, kemudian menoleh pada Efram. Pertanyaan-pertanyaan di kepalanya semakin besar dan tidak bisa ia sembunyikan begitu saja."Efram, mengapa kita ke sini?"Efram menatap mala

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Kita Akan Ke mana?

    Isakannya tak dapat ia bendung lagi saat Lyra tiba di kamarnya dan mengunci pintu. Gadis itu membanting tubuhnya ke ranjang dan menangis dengan keras, meluapkan semua perasaan sakit yang berhasil menghimpit dadanya. Hatinya benar-benar sakit. Efram telah memukul harga dirinya dengan telak sebagai seorang perempuan dan sahabat dari laki-laki itu. Lyra menangis sepanjang malam hingga jatuh tertidur. Pagi harinya, Lyra terbangun karena mendengar ketukan di pintu kamarnya. Melirik jam di nakas, rupanya ia bangun cukup siang. Lyra hampir melupakan tugas-tugasnya yang pernah diberitahukan Efram bahwa laki-laki itu memindahkan semua tugas bersih-bersih Bibi Wan kepadanya. Sementara tugas Bibi Wan sekarang hanya tinggal memasak dan mengurus keperluan di dapur saja. Lyra menyibak selimut, beranjak dari tempat tidurnya dan menatap cermin—terkejut melihat kedua matanya yang sembab karena habis menangis semalaman. Ia menoleh sesaat kea rah pintu kala ketukan kembali terdengar. R

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Alkohol (Warning!)

    (Warning! Ada sedikit adegan yang tidak cocok untuk di bawah umur!)Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari ketika kedua mata Lyra masih tetap terjaga. Ia tak kunjung bisa memejamkan matanya usai pertengkarannya dengan Efram sore tadi—yang berhasil mengusik pikirannya hingga kini. Selain pertengkarannya dengan Efram, hal yang membuat Lyra tak bisa tidur karena memikirkan di mana keberadaan Efram hingga larut malam seperti ini laki-laki itu tak kunjung pulang.Efram sudah pergi sejak jam masih menunjukkan pukul tujuh malam. Usai pertengkaran mereka reda beberapa saat lalu, Lyra melihat mobil Efram pergi meninggalkan pelataran rumah, padahal Lyra tahu hari ini adalah hari libur Joe untuk pulang ke rumahnya. Itu artinya, Efram pergi seorang diri. Lyra terus bertanya-tanya ke mana Efram pergi seorang diri hingga larut malam begini?Lyra berusaha memejamkan matanya. Namun, sebuah suara mobil terdengar memasuki halaman rumah Efram. Lyra beranjak d

DMCA.com Protection Status