Share

Kekangan Efram

Author: Al_lucard
last update Last Updated: 2021-09-15 05:36:40

“Tolong, biarkan aku bertemu dengan ayahku, Efram. Aku harus menemaninya.” Lyra memohon pada Efram.

Efram memijit pelipisnya yang tiba-tiba terasa pening.Kali ini amarahnya harus diuji karena gadis itu. “Kau tidak dengar apa yang kukatakan?” Tanya Efram masih berusaha sabar.“Aku tidak mengizinkanmu menemui ayahmu. Tidak hari ini.” Efram mengulangi perkataannya.

Lyra merasa kecewa.“Tapi … kenapa?”

“Kalau tidak, ya tidak.Tidak perlu banyak Tanya,” ucap Erland telak.

Lyra benar-benar semakin merasa sedih mendengarnya.Ia tak bisa berjauhan dengan ayahnya sekali saja. Lyra  berpikir bahwa ia harus menemani ayahnya dan selalu berada di sampingnya, tetapi karena kemarahan Efram, laki-laki itu sampai tak mengizinkannya untuk bertemu dengan ayahnya.

“Efram sebentar sa—”

“Ada apa Joe?”

Lyra baru saja ingin mencoba bernegosiasi lagi pada Efram, tetapi ucapannya harus terpotong karena Joe datang—sementara Efram sudah tak lagi menghiraukannya dan malah bertanya kepada Joe.

“Maaf, Tuan,” kata Joe usai lihat Lyra yang berdiri di ambang pintu, khawatir mengganggu perbincangan yang sedang terjadi antara Efram dan Lyra.

“Tidak apa-apa. Katakan ada apa,” titah Efram pada Joe yang kini berdiri di ambang pintu sama seperti Lyra. Sementara Lyra langsung tertunduk karena diabaikan oleh Efram.

“Baru saja, saya mengangkat panggilan dari kampus Erland. Bahwasanya, Erland harus kembali ke kampus karena sudah melebihi batas izin yang ditentukan, yakni hanya dua hari untuk menghadiri pernikahan Anda.Pintu kamar Erland terkunci, saya tidak kuasa memberikan telepon itu padanya,” jelas Joe.

“Lalu, bagaimana? Kau sudah bilang kalau Erland sedang berkabung karena ibunya meninggal?” tanya Efram.

Jo mengangguk. “Sudah, Tuan. Mereka sudah memberi disepensasi untuk beberapa hari, tetapi Erland harus tetap kembali ke kampus, karena tidak semua dosen akan memaklumi ketidakhadirannya.”

“Baiklah, nanti biar kubujuk dia.” Efram memijat pelipisnya.“Suruh Bibi mengantar makanan untuknya.”

Jo hanya diam. Hal itu mengundang Efram untuk menoleh ke arahnya dengan dahi yang mengernyit.

“Ada apa, Jo? Mengapa kau diam?” Tanya Efram.

Jo menundukkan kepalanya. “Maaf, Tuan. Tapi setiap Bibi mengantar makanan, Erland tidak pernah mau membuka pintu kamarnya sama sekali.”

Bukan hanya Efram, Lyra juga terkejut mendengar itu. Tak bisa membayangkan bagaimana terpukulnya Erland karena kehilangan ibunya. Perlahan Efram menegakkan punggungnya.

Efram bangkit dari duduknya.Berjalan keluar dari ruang kerja ibunya. Joe seketika menyingkir dari ambang pintu.Melihat Efram akan meninggalkan ruangan, Lyra bergegas menahan tangannya. “Efram, kau mau ke mana?Aku diizinkan bertemu dengan ayahku, ‘kan?”

Efram sontak berhenti.Laki-laki itu menoleh pada tangannya yang dipegang oleh Lyra.Lalu beralih menatap Lyra dengan memberikan tatapan tajam kepada gadis itu.Menyadari kelancangannya, Lyra segera melepaskan tangannya.

“M—maaf,” sesal Lyra dengan kepala tertunduk.

Efram tak menghiraukannya, ia lalu pergi dari hadapan Lyra diikuti oleh Jo.

Sampai di depan pintu kamar Erland, Efram langsung mengetuk pintunya. “Erland, buka pintunya.”Namun, tak ada jawaban dari dalam. Efram mengetuk sekali lagi, dann hasilnya sama, tak ada tanda-tanda Efram akan membukanya.

“Apa kita dobrak saja, Tuan?Saya khawatir terjadi sesuatu pada Erland.”Joo menyarankan.

Efram tampak berpikir, ia lalu menyuruh Jo untuk menyingkir. Saat itu, Lyra datang, gadis itu juga ingin melihat keadaan Erland.Ia terkejut saat Efram menjauhkan tubuhnya dari pintu lantas kemudian mendobraknya hingga pintu kamar Erland berhasil terbuka.

Semua orang di sana terkejut melihat Erland meringkuk di lantai—tepat di sisi ranjangnya—tengah memeluk sebuah bingkai foto. Efram yang panik segera berlari ke dalam.

“Erland, Erland.” Efram mengangkat kepala adiknya.Mata laki-laki yang berusia dua tahun lebih muda darinya itu terpejam.Wajah Erland tampak pucat.

Efram menepuk-nepuk pipi adiknya.Namun, Erland tak bergerak sedikitpun.Efram beralih menoleh ke arah Jo yang berdiri di belakangnya.“Mengapa tidak memberitahuku kalau adikku tidak mau makan?!” murka Efram pada Joo.

Jo hanya menundukkan kepalanya, merasa bersalah melihat keadaan Erland. “Maaf, Tuan.”

“Cepat bantu aku memindahkannya ke ranjang!” titah Efram tak terbantahkan.

Melihat keadaan Erland yang tidak berdaya, Lyra bergegas keluar dan kembali dengan handuk kecil serta air hangat di tangannya.Efram yang selesai meletakkan kepala Erland dengan hati-hati, hendak menelepon dokter saat melihat Lyra sudah berdiri di dekat ranjang dengan handuk dan air hangat.

Efram sudah akan membuka suara ketika Lyra lebih dulu mengatakan maksudnya. “Biar aku melakukan ini pada Erland, Efram, kasihan dia sangat lemah.”

Efram menatap tajam mata Lyra. “Kupikir aku akan mengizinkanmu menyentuh adikku? Bagaimana kalau kau berniat jahat kepadanya.”

Lyra sontak menggeleng. “Tolong, singkirkan kebencianmu dulu.Aku mengkhawatirkan keadaan Erland seperti adikku sendiri, tolong biarkan aku merawatnya.”

“Terserah.” Efram mendengus, ia melewati Lyra dengan menyenggol lengannya. Hampir saja Lyra benda-benda di tangannya jatuh, jika saja Lyra tak segera menyeimbangkan pegangannya.“Tapi jangan harap aku akan mengizinkanmu menemui ayahmu.”

Lyra tersenyum masam. Efram benar-benar sudah berubah. “Aku hanya kasihan melihat Erland, bukan dengan maksud lain,” gumam Lyra, ia bahkan ragu bahwa laki-laki yang kemudian melakukan panggilan dengan dokter itu mendengarnya.

Lyra meletakkan wadah air hangat itu di atas meja, lalu duduk di tepi ranjang. Dengan telaten, Lyra meletakkan handuk yang dibasahi itu di dahi Erland. Lama ia menatap wajah Erland yang pucat. Tangis Lyra lantas pecah kembali mengingat semua kejadian yang terjadi di hidup mereka, tetapi ia berusaha menahan suara tangisnya.

Kesedihannya semakin menjadi kala ingat Efram tak mengizinkannya bertemu dengan ayahnya. Lyra menutup mulutnya dengan tangan, menahan isakan yang keluar. Ia tak tahu bagaimana menjalani hari esok. Lyra takut tidak bisa menjalani semuanya tanpa ada sosok ayah di sampinya, ayahnya yang selalu menemani Lyra dan selalu mengatasi masalahnya.

Sekarang Lyra tidak tahu, siapa yang bisa membantunya keluar dari kekangan Efram.

Related chapters

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Beraninya kau!

    Dua hari usai Erland jatuh pingsan di dalam kamarnya, adik Efram itu memtusukan untuk kembali ke asrama kampusnya. Sebenarnya Efram masih tak tega melihat keadaan adiknya yang menderita setelah kepergian ibu mereka. Namun, Erland meyakinkan Efram bahwa dirinya ingin menjalankan kegiatannya kembali agar bisa melupakan kesedihannya.Efram memeluk Erland setelah mengantarnya sampai depan rumah besar mereka.“Aku berjanji akan menemukan pelakunya,” ucap Efram pada Erland.“Tidak perlu. Lagipula, ibu tidak akan kembali.” Erland membalasnya lemah. Tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih kembali. Duka yang menyelimuti keluarga mereka belum berakhir.“Tidak. Kita tidak bisa membiarkan pelaku pembunuh ibu hidup dengan tenang,” ucap Efram tegas.Erland mengingat bagaimana kakaknya itu menyalahkan Lyra atas semua kejadian yang menimpa keluarga mereka. Sampai-sampai kakaknya itu mengambil rumah yang mereka sewakan kepada Lyra

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Kemarahan Efram

    “Kau sudah pulang? Kebetulan sekali makanannya sudah matang.”Itu adalah suara Bibi Wan—asisten rumah tangga keluarga Efram yang telah bekerja dengannya sejak dirinya masih anak-anak. Keberadaan mini bar dapur memang cukup jauh dari pintu utama, tetapi karena tak ada pembatas antara mini bar dengan ruang tamu, Bibi dapat melihat dengan jelas kedatangan Efram dari balik pintu.Mencium sedapnya aroma yang makanan menghantarkan Efram untuk melangkah ke meja makanan, wajah lelahnya seketika berubah cerah menatap sup kesukaannya tersaji di atas meja.“Dari mana Bibi tahu aku pulang lebih cepat hari ini?” tanya Efram pada wanita paruh baya itu. Sup yang masih mengepul ditiupnya perlahan.Sembari mencuci tangannya yang mulai mengeriput, Bibi menjawab. “Bibi tidak tahu kalau kau akan pulang cepat. Saudara jauh Bibi sedang berkunjung ke rumah, jadi Bibi menyelesaikan pekerjaan lebih awal agar bisa menemui saudara Bibi.”

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Semakin Cantik Wajahnya, Semakin Jahat Orangnya

    Lyra mengaduh karena pergelangan tangannya terasa sakit kala Efram menariknya keluar dari mobil dan menyeretnya ke dalam rumahnya. Efram menghempaskan Lyra hingga gadis itu hampir terhuyung. Bibi yang berada di dapur terkejut ketika mereka datang dan tiba-tiba Efram memperlakukan Lyra seperti itu.Lyra terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya pada sikap Efram yang kasar kepadanya. “Tidak bisakah kau sedikit lembut kepadaku?” tanya Lyra. Ia tak ingin menangis di depan Efram kali ini. Ia tak ingin terlihat sebagai gadis yang lemah di hadapan laki-laki yang tidak bisa mencintainya itu.Efram membuang muka sesaat, lalu menatap Lyra dengan manik tajamnya. “Siapa yang mengizinkanmu untuk menjenguk ayahmu?”“Maaf, aku tidak bertanya dulu padamu. Karena jika aku bertanya kau pasti tidak akan mengizinkanku.”Efram tahu Lyra sedang menyindirnya. Laki-laki itu tersenyum sinis. Langkah kakinya mendekat pada Lyra, menatap

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Hati Yang Hancur

    Efram terawa sinis menatap wajah Lyra di balik cermin. “Lihatlah wajah ini. Semakin cantik wajahnya, semakin jahat pula orangnya.” Efram menekankan setiap kata-katanya. Lyra menggeleng—tak setuju dengan ucapan yang ditunjukan Efram kepadanya.“Lihat wajah ini!” Efram melepaskan cengkeramannya pada dagu Lyra. Gadis itu meringis pelan karenanya. “Kau dan ayahmu telah merencanakan ini semua untuk menghancurkan hari pertunanganku. Ayahmu telah membunuh ibuku dan menyebabkan Jessie tidak sadarkan diri hingga saat ini.”“Ayahku bukan pelakunya!” bantah Lyra menatap Efram yang berdiri di belakang tubuhnya pada bayangan di depan cermin. Suaranya mulai terdengar serak karena terlalu banyak menangis.“Kuncir rambut dan rem yang rusak sudah cukup membuktikan bahwa ayahmu berusaha merusak rem mobilnya. Ayahmu berniat ingin membunuh tunanganku agar aku tidak bisa melangsungkan pertunanganku di hari itu!” ucap

    Last Updated : 2021-09-15
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Alkohol (Warning!)

    (Warning! Ada sedikit adegan yang tidak cocok untuk di bawah umur!)Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari ketika kedua mata Lyra masih tetap terjaga. Ia tak kunjung bisa memejamkan matanya usai pertengkarannya dengan Efram sore tadi—yang berhasil mengusik pikirannya hingga kini. Selain pertengkarannya dengan Efram, hal yang membuat Lyra tak bisa tidur karena memikirkan di mana keberadaan Efram hingga larut malam seperti ini laki-laki itu tak kunjung pulang.Efram sudah pergi sejak jam masih menunjukkan pukul tujuh malam. Usai pertengkaran mereka reda beberapa saat lalu, Lyra melihat mobil Efram pergi meninggalkan pelataran rumah, padahal Lyra tahu hari ini adalah hari libur Joe untuk pulang ke rumahnya. Itu artinya, Efram pergi seorang diri. Lyra terus bertanya-tanya ke mana Efram pergi seorang diri hingga larut malam begini?Lyra berusaha memejamkan matanya. Namun, sebuah suara mobil terdengar memasuki halaman rumah Efram. Lyra beranjak d

    Last Updated : 2021-10-31
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Kita Akan Ke mana?

    Isakannya tak dapat ia bendung lagi saat Lyra tiba di kamarnya dan mengunci pintu. Gadis itu membanting tubuhnya ke ranjang dan menangis dengan keras, meluapkan semua perasaan sakit yang berhasil menghimpit dadanya. Hatinya benar-benar sakit. Efram telah memukul harga dirinya dengan telak sebagai seorang perempuan dan sahabat dari laki-laki itu. Lyra menangis sepanjang malam hingga jatuh tertidur. Pagi harinya, Lyra terbangun karena mendengar ketukan di pintu kamarnya. Melirik jam di nakas, rupanya ia bangun cukup siang. Lyra hampir melupakan tugas-tugasnya yang pernah diberitahukan Efram bahwa laki-laki itu memindahkan semua tugas bersih-bersih Bibi Wan kepadanya. Sementara tugas Bibi Wan sekarang hanya tinggal memasak dan mengurus keperluan di dapur saja. Lyra menyibak selimut, beranjak dari tempat tidurnya dan menatap cermin—terkejut melihat kedua matanya yang sembab karena habis menangis semalaman. Ia menoleh sesaat kea rah pintu kala ketukan kembali terdengar. R

    Last Updated : 2021-11-02
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Menjadi Istri?

    Lyra seketika mengunci mulutnya. Selama perjalanan ke tempat yang belum pernah ia ketahui sebelumnya, Lyra tak berani menanyakan hal itu lagi pada Efram.Mobil yang dikendarai oleh Joe tiba di sebuah restoran terbesar di pusat kota.Mobil yang dikendarai oleh Joe itu berhenti di sebuah restoran terbesar di pusat kota. Lyra mengernyit ketika menyadari di mana Efram berakhir membawanya ke tempat yang dia rahasiakan. Lyra tak percaya dengan ini. Mengapa laki-laki itu nembawanya ke restoran seperti mewah ini? Agak aneh rasanya saat laki-laki itu sedang berduka dan kini malah mengajak gadis yang notabennya adalah orang yang kini Efram benci untuk pergi ke restoran."Turun," titah Efram.Lyra yang tengah heran menatap keluar dari balik jendela, kemudian menoleh pada Efram. Pertanyaan-pertanyaan di kepalanya semakin besar dan tidak bisa ia sembunyikan begitu saja."Efram, mengapa kita ke sini?"Efram menatap mala

    Last Updated : 2021-11-03
  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Perjanjian Kontrak Menikah?

    “Mengapa di sini tertulis aku harus menandatangani kontrak untuk menjadi istrimu?” Lyra mengulang pertanyaannya karena tak mengerti sekaligus terkejut dengan tulisan yang baru saja ia baca.Lyra menoleh pada Efram yang duduk di sebelahnya. Menatap mata laki-laki itu untuk mencari jawaban di matanya. Namun, Efram hanya memberikan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Lyra.Lyra beralih pada pria yang memberikan berkas itu kepadanya. “Maaf, boleh saya tahu maksud dari berkas ini?”“Tentu saja,” jawab pria itu.Efram yang bersandar, kini menegakkan punggunya, hal itu membuat Lyra menatap sekilas karena pergerakannya. Namun, karena rasa penasarannya, Lyra menanti jawaban dari pria di depannya.“Begini, Nona Lyra. Alangkah lebih baik jika saya memperkenalkan diri saya dulu kepada Anda. Nama saya Bov, dan saya adalah pengacara Tuan Alexander semenjak beliau masih hidup. Dan pertemuan kita di sini adalah tidak la

    Last Updated : 2021-11-03

Latest chapter

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Peraturan Yang Harus Kau Patuhi

    Lyra meraih catatan itu. Matanya menyapu beberapa daftar dengan judul “Hal-hal yang dilakukan dan tidak dilakukan ketika mereka menjadi suami istri”.Lyra menolehkan pandangannya pada Efram, kedua alisnya menyatu—mencari jawaban dari raut wajah Efram, yang ia temukan justru perasaannya yang mulai tak enak. Hal apalagi yang tengah Efram rencanakan padanya saat ini?“Apalagi ini, Efram? Apa tidak cukup membuat keputusan besar dengan menikah denganku?” tanya Lyra cukup lelah karena Efram terus-terusan menyakitinya atas kesalahan yang tidak pernah ia lakukan.Efram membuang muka sesaat dan menatap malas pada Lyra. “Apa kau berubah menjadi gadis yang malas sekarang? Kau bisa membacanya sendiri, ‘kan?”Lyra mengatupkan bibirnya, dengan setengah hati dibacanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh Efram itu. Namun, baru menyapu baris pertama, tatapan mata Lyra sudah melebar karenanya. Melihat Lyra yang tak kunjung m

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Gaun Pengantin

    “Aku tidak peduli, mau kau tidak ingin menikah denganku, itu bukan urusanku,” tegas Efram.Tangan Lyra ditarik oleh Efram, gadis itu sedikit tersentak ketika pandangan Efram tepat di depan matanya. “Cepat mandi dan anti bajumu, hari ini kau harus ikut denganku.”Lyra hendak menolak ketika Efram lebih dulu menebak isi pikiran gadis itu. “Jangan berpikir untuk menolak, karena jika kau menolak, maka pikirkan dulu keselamatan ayahmu.”Kalimat Efram membuat Lyra membungkam mulutnya, mau tak mau ia harus menuruti perintah laki-laki yang mulai gila itu karena memintanya untuk menikah dengannya.****Efram mengajak Lyra ke butik langganan ibunya semasa ia masih hidup. Hari ini mereka akan melakukan pengukuran baju pernikahan yang kata Efram tinggal menunggu dua minggu lagi. Efram sudah menemukan setelan jas yang akan ia pakai di hari pernikahannya nanti dengan Lyra. Sesungguhnya, Lyra merasa heran mengapa Efram bersedia

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Terpaksa Menikah Dengannya

    Lyra melengos. Bosan dengan tuduhan Efram yang terus menuduh ayahnya, karena berapa kali pun ia meyakinkan Efram bahwa ayahnya bukan pembunuh, laki-laki itu tak pernah mau percaya dengannya.Merasa lelah dengan tuduhan Efram, Lyra menyibak selimutnya dan bangkit dari tempat tidur. Karena ia pun berpikir bahwa Efram tidak akan tega melakukan itu pada ayahnya."Terserah. Aku tetap tidak akan menandatangani dokumen itu."Efram siap memencet beberapa nomor di ponselnya ketika Lyra berjalan mencapai pintu, kala sambungan terhubung ... "Halo?"Gerakan Lyra terhenti tepat saat tangannya mencapai gagang pintu. Ia menunggu, heran mengapa membuat panggilan secara tiba-tiba."Iya, ini aku. Tolong cek semua data dari pasien yang bernama Zen dari kecelakaan mobil malam itu."Lyra yang tak jadi keluar kamar menunggu perkataan Efram selanjutnya dengan was-was."Aku ingin hari ini juga, semua data itu dihapus. Dan aku akan mencabut seluruh fasilitas

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Aku Tak Peduli Pada Orang Yang Membunuh Ibuku

    Selama perjalanan, air mata Lyra menetes tanpa ia minta. Perasaan kecewanya terhadap Efram tak bisa dibendung lagi olehnya. Lyra tak bisa terus-terusan hidup seperti ini bersama Efram. Semakin sering mereka bertemu, semakin sering pula Lyra akan merasakan sakit karena sikap semena-mena Efram kepadanya.Sampai di rumah sakit, Lyra langsung menuju kamar di mana ayahnya dirawat. Gadis itu mengusap air matanya, tak ingin terlihat menangis di depan ayahnya. Lyra memasang senyumnya usai menutup pintu—berjalan memutari brankar ayahnya dan berhenti menatap wajah yang begitu dirindukannya itu.Diraihnya tangan ayahnya, merasakan detak nadinya yang masih ada, Lyra bernapas dengan lega. Gadis itu lalu menaruh tasnya dan mengambil kain yang telah dibasahi dengan air untuk membasuh tangan dan wajah ayahnya.Lyra memaksakan senyumnya kala membersihkan tangan ayahnya dengan pandangan kosong. “Ayah, hari ini Lyra diajak Efram ke sebuah restaurant mewah di pusat kota

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Sahabat Yang Menjadi Asing

    “Tidak bisakah kau tidak menyalahkan ayahku sekali saja?” Lyra yang tak tahan dengan tuduhan Efram yang selalu menyalahkan ayahnya, akhirnya berterus terang kepada laki-laki itu.“Tidak bisa, karena ayahmu memang pelakunya. Lagipula, bukankah ini yang kau cita-citakan sejak dulu? Menikah dengan orang yang kau cintai? Bukankah itu juga yang diingankan oleh ayahmu agar aku menikahimu?” balas Efram dengan angkuhnya.Jika ini bukan restaurant dan dipenuhi banyak orang, Lyra pasti sudah menampar laki-laki itu. Mulut Efram benar-benar mudah mengatakan hal yang menyakitkan pada Lyra sekarang.“Bukan berarti karena aku mencintaimu, lalu kau akan melakukan ini padaku, Efram. Aku tidak pernah berpikir ingin menikah denganmu, karena di hatimu hanya ada orang lain.”Efram mendengus mendengar pernyataan Lyra. Ia sama sekali tak mempercayai perkataan gadis itu. Baginya semua perkataan gadis yang ia anggap naif itu sudah tak bisa dipe

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Perjanjian Kontrak Menikah?

    “Mengapa di sini tertulis aku harus menandatangani kontrak untuk menjadi istrimu?” Lyra mengulang pertanyaannya karena tak mengerti sekaligus terkejut dengan tulisan yang baru saja ia baca.Lyra menoleh pada Efram yang duduk di sebelahnya. Menatap mata laki-laki itu untuk mencari jawaban di matanya. Namun, Efram hanya memberikan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Lyra.Lyra beralih pada pria yang memberikan berkas itu kepadanya. “Maaf, boleh saya tahu maksud dari berkas ini?”“Tentu saja,” jawab pria itu.Efram yang bersandar, kini menegakkan punggunya, hal itu membuat Lyra menatap sekilas karena pergerakannya. Namun, karena rasa penasarannya, Lyra menanti jawaban dari pria di depannya.“Begini, Nona Lyra. Alangkah lebih baik jika saya memperkenalkan diri saya dulu kepada Anda. Nama saya Bov, dan saya adalah pengacara Tuan Alexander semenjak beliau masih hidup. Dan pertemuan kita di sini adalah tidak la

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Menjadi Istri?

    Lyra seketika mengunci mulutnya. Selama perjalanan ke tempat yang belum pernah ia ketahui sebelumnya, Lyra tak berani menanyakan hal itu lagi pada Efram.Mobil yang dikendarai oleh Joe tiba di sebuah restoran terbesar di pusat kota.Mobil yang dikendarai oleh Joe itu berhenti di sebuah restoran terbesar di pusat kota. Lyra mengernyit ketika menyadari di mana Efram berakhir membawanya ke tempat yang dia rahasiakan. Lyra tak percaya dengan ini. Mengapa laki-laki itu nembawanya ke restoran seperti mewah ini? Agak aneh rasanya saat laki-laki itu sedang berduka dan kini malah mengajak gadis yang notabennya adalah orang yang kini Efram benci untuk pergi ke restoran."Turun," titah Efram.Lyra yang tengah heran menatap keluar dari balik jendela, kemudian menoleh pada Efram. Pertanyaan-pertanyaan di kepalanya semakin besar dan tidak bisa ia sembunyikan begitu saja."Efram, mengapa kita ke sini?"Efram menatap mala

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Kita Akan Ke mana?

    Isakannya tak dapat ia bendung lagi saat Lyra tiba di kamarnya dan mengunci pintu. Gadis itu membanting tubuhnya ke ranjang dan menangis dengan keras, meluapkan semua perasaan sakit yang berhasil menghimpit dadanya. Hatinya benar-benar sakit. Efram telah memukul harga dirinya dengan telak sebagai seorang perempuan dan sahabat dari laki-laki itu. Lyra menangis sepanjang malam hingga jatuh tertidur. Pagi harinya, Lyra terbangun karena mendengar ketukan di pintu kamarnya. Melirik jam di nakas, rupanya ia bangun cukup siang. Lyra hampir melupakan tugas-tugasnya yang pernah diberitahukan Efram bahwa laki-laki itu memindahkan semua tugas bersih-bersih Bibi Wan kepadanya. Sementara tugas Bibi Wan sekarang hanya tinggal memasak dan mengurus keperluan di dapur saja. Lyra menyibak selimut, beranjak dari tempat tidurnya dan menatap cermin—terkejut melihat kedua matanya yang sembab karena habis menangis semalaman. Ia menoleh sesaat kea rah pintu kala ketukan kembali terdengar. R

  • Marriage Contract: My Jerk Bestfriend   Alkohol (Warning!)

    (Warning! Ada sedikit adegan yang tidak cocok untuk di bawah umur!)Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari ketika kedua mata Lyra masih tetap terjaga. Ia tak kunjung bisa memejamkan matanya usai pertengkarannya dengan Efram sore tadi—yang berhasil mengusik pikirannya hingga kini. Selain pertengkarannya dengan Efram, hal yang membuat Lyra tak bisa tidur karena memikirkan di mana keberadaan Efram hingga larut malam seperti ini laki-laki itu tak kunjung pulang.Efram sudah pergi sejak jam masih menunjukkan pukul tujuh malam. Usai pertengkaran mereka reda beberapa saat lalu, Lyra melihat mobil Efram pergi meninggalkan pelataran rumah, padahal Lyra tahu hari ini adalah hari libur Joe untuk pulang ke rumahnya. Itu artinya, Efram pergi seorang diri. Lyra terus bertanya-tanya ke mana Efram pergi seorang diri hingga larut malam begini?Lyra berusaha memejamkan matanya. Namun, sebuah suara mobil terdengar memasuki halaman rumah Efram. Lyra beranjak d

DMCA.com Protection Status