Beranda / Romansa / Marriage Agreement / Zeline Ayunindya

Share

Marriage Agreement
Marriage Agreement
Penulis: Nona Fi

Zeline Ayunindya

Penulis: Nona Fi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-05 13:03:50

Seorang wanita cantik dengan bentuk tubuh yang di idam-idamkan oleh banyak wanita, terlihat sedang mencari-cari suatu benda yang merupakan salah satu keperluannya sehari-hari yaitu Smartphone.

Wanita cantik tersebut bernama Zeline Ayunindya, atau yang lebih sering disapa Zeline, gadis cantik yang baru saja menginjak usia 22 tahun.

Zeline tumbuh menjadi gadis yang bisa dikatakan sangat cantik. Hidung yang mancung, bibir ranum yang selalu menambah daya tariknya, serta kulit putih yang membuatnya semakin terlihat sempurna. Belum lagi, Zeline mempunyai lekuk tubuh yang juga sangat indah. Dimana kebanyakan wanita akan berlomba-lomba merombak tubuh mereka agar terlihat indah, namun tidak dengan Zeline yang memilikinya secara alami tanpa perlu campur tangan manusia.

Zeline merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, yang terlahir dari pasangan Arya Gunawan dan Arini Gunawan.

"Dimana phonselku? Perasaan tadi aku meletakannya diatas kasur," gumam Zeline, masih terus mencari phonselnya.

Setelah beberapa menit mencari, namun tak kunjung menemukan phonselnya. Zeline memutuskan keluar dari kamar untuk mencarinya.

"Mah. Ada lihat Handphone aku?" tanya Zeline. Menghampiri Arini Mamanya, yang sedang menonton TV di ruang keluarga.

"Tadi mama Lihat dibawa sama si kembar," jawab Arini santai tanpa menatap Zeline, sebab matanya fokus menonton Drama yang sedang ditayangkan di TV.

Zeline menganggukan kepalanya mengerti, sembari melangkah pergi dari sana. Ia kembali menaiki anak tangga menuju kamar kembar yang dimaksud oleh Mamanya.

Kembar yang dimaksud oleh Mamanya adalah kedua adiknya perempuannya yang bernama Fara Ayunindya dan Fera Ayundyia.

Pintu kamar yang sedikit terbuka itu membut Zeline bisa melihat jika benar Phonselnya berada ditangan adik kembarnya. Zeline yang awalnya berniat akan menegur adiknya, merasa terenyuh hatinya saat melihat kedua adiknya terus saja berulang kali memutar video kebersamaan mereka dengan Laki-laki yang sangat mereka cintai. Sosok laki-laki yang sudah pergi meninggalkan mereka satu tahun yang lalu.

Arya Gunawan. Suami dari Arini Gunawan dan Papa dari ketiga bersaudara itu, telah pergi terlebih dahulu kembali pada sang pencipta.

Arya meninggal satu tahun yang lalu, tepatnya saat Zeline baru saja menyelesaikan studinya diluar Negeri. Arya pergi meninggalakan istri dan ketiga putrinya disaat ketiganga masih sangat-sangat membutuhkan figur seorang ayah.

Zeline menatap iba pada kedua adiknya, masa dimana harusnya mereka lagi senang-senangnya bermanja dengan kedua orang tua yang lengkap. Namun tidak dapat dirasakan lagi oleh kedua adik kembarnya yang baru berusia 12 tahun itu.

Selisih usia Zeline dan kedua adiknya memang terlampau jauh. Zeline berusia 22 tahun sedangkan kedua adiknya berusia 12 tahun.

Kehidupan mereka yang awalnya bisa dikatakan selalu berkecukupan bahkan lebih dari cukup itu, sekarang tidak lagi sama sejak kepergian Arya. Sebelum meninggal, Arya bekerja sebagai Manager disebuah perusahaan terbesar di kota tempat mereka tinggal. Gaji yang besar hingga bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga, dan mampu membiayai pendidikan putrinya Zeline di luar Negeri.

Bisa dikatakan Zeline hidup dengan berkecukupan selama ini, namun tidak dengan kedua adiknya yang harus merasa kekurangan setelah kepergian Papa mereka.

Gadis seusia Zeline yang biasanya sedang asik dengan dunianya, dengan kisah cinta dan sebagainya tentang kehidupan pribadinya. Tapi itu semua tidak berlaku pada Zeline yang hanya memusatkan perhatiannya pada keluarga, dan selalu tentang keluarganya.

Zeline akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya, Zeline tidak akan membiarkan keluarganya merasa kekurangan. Dan itulah tujuan hidup Zeline saat ini. Membahagiakan dan memberikan yang terbaik untuk keluarganya.

Zeline mengusap air matanya yang dengan lancang menetes keluar dari sudut matanya. Mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya, setelah itu menghampiri kedua adiknya yang masih menangis menonton video yang ada di phonselnya.

"Sayangnya Kakak lagi apa? Kenapa nangis?" tanya Zeline lembut, melipat kedua kakinya duduk dilantai menghadap pada kedua adiknya yang duduk menangis diatas tempat tidur.

"Kak, kami kangen sama Papa! Sangat merindukan Papa!" ucap si Kembar, terdengar begitu menyayat hati Zeline yang mendengaranya.

Ia sangat hapal dengan tingkah kedua adiknya, jika keduanya bersedih seperti ini pasti keduanya sedang menyimpan sesuatu.

Zeline tersenyum menatap adiknya sembari mengusap sisa air mata diwajah kedua adiknya, lalu duduk ditengah-tangah mereka.

"Meskipun kita tidak dapat melihat kehadiran papa, tapi percayalah jika papa selalu ada bersama kita. Papa selalu memperhatikan dan menjaga kita dari sana," ucap Zeline pada adiknya.

"Kenapa Papa pergi meninggalkan kita kak? Kenapa harus secepat ini? Kami masih sangat membutuhkan papa, andai papa ada disini bersama kita," ucap Fara masih terus menangis.

"Fara, Fera. Dengarkan Kakak! Yang namanya maut sudah ada yang mengaturnya, semua orang yang bernyawa pada akhirnya pasti akan kembali pada sang pencipta. Begitupun kita semua, Kakak ataupun kalian juga pasti akan bertemu dengan yang namanya maut. Tidak ada yang tahu kapan pastinya hal itu akan menghampiri kita, maka dari itu selagi masih diberi kesempatan untuk hidup. Maka lakukanlah yang terbaik untuk bekal kita nanti sebelum kembali pulang kesisinya."

"Ada apa? Ceritakan pada Kakak?" tanya Zeline lembut, merangkul bahu kedua adiknya.

"Ayo katakan, kalian tidak bisa menyembunyikan dari Kakak. Kakak tahu pasti ada yang mengusik pikiran kalian, coba ceritakan pada Kakak!" ucap Zeline lagi menatap kedua adiknya.

"Kak, kami sangat ingin melanjutkan sekolah di Sekolahnya, Rina!" jawab Fera pelan.

Rina yang dimaksud si kembar adalah sepupu mereka, Rina bersekolah di sekolah elit yang terkenal dengan murid-murid terbaik dan juga dari keluarga kaya.

"Lalu apa masalahnya?" tanya Zeline tersenyum, membuat kedua adiknya menatap bingung padanya.

"kalian mau sekolah disana, maka kalian pasti akan bersekolah disana!" sambung Zeline mengecup sayang kening kedua adiknya.

"Maksud kakak?" tanya Fara.

"Ada kakak bersama kalian, jadi tidak ada yang perlu kalian khawatirkan," jawab Zeline, membuat Fera dan Fara langsung memeluk dan menangis dipelukan Zeline.

Tanpa ketiganya sadari. Arini yang berdiri dipintu kamar kembar, berusaha menahan tangisnya mendengar dan melihat apa yang dibicarakan ketiga Putrinya.

'Mas. Lihatlah putri-putri kita. Mereka anak-anak yang baik, mereka sangat merindukanmu, sama seperti aku yang juga selalu merindukanmu. Ucap Arini dalam hati.

Arini yang tak dapat menahan tangisnya lekas pergi dari sana, sebelum ketiga putrinya melihat ia menangis. Arini tidak ingin Putri-putrinya menyadari jika dirinya sendiri masih diselimuti kesedihan.

"Besok kalian mulai Ujian, bukan? Berikan kakak hasil yang baik jika kalian ingin bersekolah ditempat Rina. Kalian bisa?" tanya Zeline, melepaskan pelukan adiknya.

"Bisa Kak, kami janji akan memberikan hasil yang baik. Kami tidak akan mengecewakan Kakak, Mama dan Papa," jawab Fara dan Fera, membuat senyum mengembang diwajah cantik Zeline yang mendengarnya.

"Baiklah, kembalikan Handphone kakak! Persiapkan diri kalian untuk besok!" ucap Zeline meminta kembali Phonselnya, sebelum keluar dari kamar adik kembarnya.

****

Hai semuanya, salam kenal aku Nona Fi. Aku penulis baru disini. Maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan, dan mohon dukungannya ya.🙏🥰

Komen (12)
goodnovel comment avatar
Misnawati
baguuuuuussss
goodnovel comment avatar
Qidam Canopy
sungguh mengharukan
goodnovel comment avatar
Novita Sari
bagus cerita dan penulisannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Marriage Agreement   Rencana Gila

    Seperti biasanya, hari dimana Zeline tidak bekerja maka Zeline akan membantu pekerjaan di Toko Roti milik Mamanya yang berada tak jauh dari rumah mereka.Zeline menatap senang pada pengunjung yang bisa dikatakan cukup ramai, meskipun A3 Bakery tidak sebesar dan terkenal seperti toko roti lainnya, namun penghasilan dari toko A3 bakery mampu untuk memenuhi kebutuhan makan mereka sehari-hari.Zeline melambaikan tangannya pada Nena dan Diya sahabatnya, yang datang berkunjung.Ketiganya berpelukan seolah-olah sudah lama tidak bertemu padahal baru saja dua hari yang lalu mereka jalan bersama."Bagaimana? Apa sudah ada panggilan?" tanya Nena setelah ketiganya duduk dikursi yang ada disana."Belum," jawab Zeline lemas.Wajah cantik dengan bentuk tubuh yang bagus tentu saja menjadi keinginan setiap wanita, tentu saja semua orang juga ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-05
  • Marriage Agreement   Semakin Tertarik

    Beberapa hari kemudian.Zeline menatap kagum pada gedung yang menjulang tinggi dihadapannya bertuliskan Dastan Group.Dengan penampilan layaknya wanita kantoran, Zelin terlihat lebih cantik dengan kesan rapi yang ditampilkannya.Tatapan kagum dari setiap orang yang menatapnya sudah menjadi hal biasa bagi seorang Zeline. Setiap orang yang menyapanya akan Zeline balas dengan senyuman."Ze .... " suara teriakan seseorang yang sangat Zeline kenal suaranya terdengar sangat kencang, membuat fokus semua orang yang berada disana menatap kearah mereka."Kenapa harus teriak, Di? Lihat semua orang menatap kita!" ucap Zeline memukul lengan Diya sahabatnya, saat Diya sudah berada didepannya."Keceplosan Ze," jawab Diya terkekeh."Semoga berhasil ya,Aku percaya kamu pasti bisa!" ucap Diya."Aamiin, semoga saja," jawab Zeline."Bagaimana penampilanku? Sudah ok belum?" tanya Zeline.Diya yang mendengar pertanyaan Zeline tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • Marriage Agreement   Masih Menolak

    Seperti yang diminta Zayn pada Arya. Saat ini Zeline dan Arya sudah berada disebuah Cafe yang berada tak jauh dari Dastan Group.Zeline masih menatap tajam pada Arya yang saat ini duduk diam dihadapannya."Sekali lagi saya katakan jika saya tidak bisa mengikuti keinginan atasan anda. Dia bisa mencari wanita lain yang mau ikut dalam rencana gilanya!" seru Zeline, pada Arya."Dengarkan dulu penjelasan saya, Nona Zeline. Mungkin benar kedengarannya seperti sebuah penghinaan untuk sebuah pernikahan, tapi disini antara kalian berdua tidak akan ada yang dirugikan. Anda bisa menghidupi keluarga anda dengan kehidupan yang mewah serta berkecukupan, dan tuan Zayn juga diuntungkan atas pernikahan ini. Tuan Zayn sama sekali tidak akan mengambil apapun dari anda, dia hanya butuh status perkawjnan dan status anda sebagai istrinya," ucap Arya mencoba menjelaskan."Tidak ada wanita yang ingin menikah dengan cara seperti ini tuan! mungkin saya memang membutuhkan uang, tapi sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • Marriage Agreement   Masalah Baru

    Zeline menatap pantulan dirinya yang ada dicermin. Menilai sendiri betapa beruntungnya Tuhan memberikan rupa dan bentuk tubuhnya. Dalam hal kecantikan Zeline bisa dikatakan sangat beruntung, namun keberuntungannya tersebut tidak ikut serta dalam keberuntungannya dalam hal keuangan."Kamu cantik. Kamu beruntung sebagai seorang perempuan, namun tetap saja semua tidak akan sempurna jika pada akhirnya kamu tetap saja pengangguran!" ucap Zeline pada dirinya sendiri.Dering phonsel yang terdengar memenuhi kamarnya, membuat Zeline teralihkan dari cermin. Ia melangkah menuju ranjang, mengambil phonselnya yang tergeletak diatas tempat tidur masih saja berdering dengan nama Diya yang tertera disana."Pasti Diya akan bertanya ini dan itu," gumam Zeline, sebelum menjawab telepon dari sahabatnya"Halo, Ze. Bagaimana hasilnya? kenapa kamu belum mengabariku? Kenapa kemarin kamu pulang tidak mengabariku?" ucap Diya langsung melontarkan berbagai pertanyaan setelah

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-01
  • Marriage Agreement   Saling Menguntungkan

    Zeline tersenyum menyambut kedatangan kedua sahabatnya, seperti biasa mereka akan berpelukan lama seolah-olah mereka sudah lama tidak bertemu."Kenapa kamu bisa ditolak Ze?" tanya Diya langsung setelah mereka duduk dikursi yang ada disana.Zeline mengedarkan pandangannya kesetiap sudut toko memastikan jika mamanya tidak akan mendengarkan apa yang akan mereka bicarakan. Setelah dirasa aman, barulah Zeline kembali menatap kedua sahabatnya."Atasanmu yang menyebalkan itu memintaku untuk menjadi istrinya!""Apa?" pekik Diya terkejut dengan ucapan Zeline.Zeline menarik tangan Diya untuk kembali duduk sembari berkata, "Bisa kecilkan suaramu! Bagaimana kalau mama mendengarnya?" kesal Zeline."Kamu bercanda Ze? Dia melamarmu? Pak Zayn benar-benar melamarmu?" tanya Diya antusias."Benar-benar kecantikanmu membawa keberuntungan Ze, baru bertemu sudah dilamar oleh pria tampan idaman para wanita, ya meskipun terkenal arogant!" ujar Nena.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-01
  • Marriage Agreement   Baiklah, Aku Setuju.

    Keesokan harinya. Setelah semalaman berpikir, Zeline akhirnya memutuskan akan menemui sekretaris Zayn yang bernama Arya. Karena hanya kontak Arya yang ia miliki lewat kartu nama yang sebelumnya Arya berikan.Sebelum memutuskan, Zeline juga sudah berusaha menemui pemelik toko berharap sang pemilik tempat dimana mamanya membuka usaha mau berbaik hati membiarkan A3 bakeri tetap berdiri disana, namun tetap saja pemilik toko tersebut mengatakan jika tempat tersebut sudah dibeli oleh orang lain dengan harga tinggi yang Zeline sangat yakini adalah Zayn Dastan. Zeline berjanji pada dirinya sendiri jika nanti saat ia resmi menikah dengan Zayn, ia pastikan toko tersebut akan berlih nama menjadi nama Mamanya."Jika benar ini bisa saling menguntungkan, ayo kita lakukan!" gumam Zeline keluar dari kamarnya."Ze, kamu mau kemana?" tanya mama Zeline saat melihat Zeline menuruni anak tangga dengan penampilannya yang sangat rapi dan tentunya juga sangat cantik."Mau bertemu se

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-03
  • Marriage Agreement   Mangajukan Syarat

    "Baiklah, aku setuju!" ucap Zeline membuat Arya menghela nafas legah, sekalipun merasa iba dihatinya saat wanita cantik dan baik seperti Zeline akan terjebak hidup bersama Zayn. Seorang pria yang tidak lagi percaya cinta bahkan tidak mempercayai wanita. 'Semoga saja Zayn benar-benar menepati janjinya untuk tidak menyakitimu,' ucap Arya dalam hati. "Kamu sudah memikirkan dengan matang?" tanya Arya coba memastikan. "Aku sudah cukup berpikir, jika seperti yang kamu katakan pernikahan ini akan saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan, aku tentu saja setuju! Aki tidak ingin menyangkal jika aku membutuhkan semua keuntungan yang kalian janjikan," ujar Zeline mantap dengan keputusannya. "Baiklah, sebelumnya ada beberapa poin dan syarat yang harus kamu pahami disini," tutur Arya yang ditanggapi serius oleh Zeline. "katakan! aku pendengar yang baik dan akan coba mengerti semuanya. Selagi tidak merugikan aku, aku akan menerimanya." "Tida

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-09
  • Marriage Agreement   Semoga Kalian Berjodoh

    Tiga puluh menit kemudian, Zeline dan kedua sahabatnya sudah berkumpul di tempat mereka janjian. Zeline yang datang kesana diantar oleh Vero, tentu saja akan diburu pertanyaan oleh kedua sahabatnya yang dapat melihat sosok tampan bersama Zeline."Kak, kenalkan ini Diya dan ini Nena, sahabatku!" ucap Zeline memperkenalkan kedua sahabatnya pada Vero.Vero tersenyum ramah pada Nena dan Diya, bergantian menyambut uluran tangan kedua gadis cantik tersebut."Aku Vero!" ucap Vero dengan suara lembutnya membuat Nena dan Diya semakin mengaguminya."Aku langsung pamit ya, soalnya masih ada pekerjaan diluar. Senang berkenalan dengan kalian," ucap Vero lagi, pada kedua sahabat Zeline lalu beralih menatap Zeline."kakak sungguh tidak ingin makan siang bersama kami?" tanya Zeline."kapan-kapan saja Ze, aku sungguh masih ada pekerjaan!" jawab Vero lembut mengusal rambut Zeline."Hemm, baiklah kalau begitu. Terima kasih ya sudah mengantarku," jawab Ze

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-10

Bab terbaru

  • Marriage Agreement   Akhir Yang Bahagia

    Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang akhirnya tiba. Hari ini dan detik ini semua orang tengah berkumpul di rumah sakit. Harapan Zeline untuk melahirkan menggunakan jasa dokter cantik Kiran sebagai dokternya musnah, karena sejak beberapa bulan yang lalu dokter cantik itu berhenti dari pekerjaanya saat ia juga dinyatakan hamil. Saat ini semua keluarga tengah menunggu di luar ruangan, menunggu dengan perasaan cemas. Kecemasan yang dirasakan semua orang di luar tak sebanding dengan kecemasan seorang pria yang sedari tadi tak melepaskan tangan istrinya, pria itu terus saja mengusap lembut tangan istrinya sembari memberikan usapan yang begitu lembut di pinggang istrinya yang terlihat gelisah menahan sakit kontraksi kehamilan tersebut. Tidak ada dari mereka yang menge

  • Marriage Agreement   Babymoon

    Hari-hari yang buruk benar-benar dilalui oleh Sella. Semua yang Zayn ucapkan bukan hanya sebuah ancaman, namun benar-benar terjadi.Tak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya ataupun bekerja sama dengannya. Semua tempat menolak kehadiran Sella dan itu membuatnya begitu frustasi memikirkan semua hal yang terjadi.Tujuan terakhir Sella adalah Johan. Sella berpikir hanya Johan lah yang akan siap menerimanya apa adanya. Tanpa ia sadari jika ucapan Johan saat terakhir bertemu denganya adalah suara terakhir dari Johan yang akan Sella dengar.Sella mendatangi mansion Johan yang ia tau jelas keberadaanya sebab Johan sering membawanya ke sana. Namun ia tak menemukan keberadaan Johan di sana. Mansion itu terlihat begitu sepi, hanya dihuni oleh beberapa pelayan di yang ditugaskan menjaga mansion tersebut.

  • Marriage Agreement   Membunuh Secara Tidak Langsung

    Zayn tak menahan namun juga tak menghajar Johan seperti rencana awalnya. Ia sudah mendengar apa yang dibicarakan oleh Johan dan Sella, dan kecelakaan yang terjadi pada Zeline sama sekali bukan kesalahanya. Johan sudah meminta maaf padanya dan itu dapat Zayn sadari begitu tulus pria itu ucapkan. Untuk itu Zayn melepaskan Johan, dan tak berniat memperpanjang semuanya. Arya yang melihat itu semua merasa bangga dengan sahabatnya yang bisa bersikap dewasa dan memaafkan itu. "Zayn… Anak kita!" lirih Sella dengan air matanya yang mengalir deras membasahi wajahnya. "Berhenti mengatakan anak kita! Itu bukan anakku! Anakku hanya akan hadir dari rahim Zeline, tidak darimu ataupun wanita lainnya!" Seru Zayn membentak Sella, saat amarahnya kembali membuncah melihat Sella. Sella i

  • Marriage Agreement   Keguguran

    Seorang pria terduduk lemas di kursi yang ada di dalam ruang perawatan wanita yang ia pikir akan menjadi ibu dari anaknya itu.Pria itu adalah Johan. Johan sadar kesalahanya dulu adalah merebut Sella dari Zayn dan membawa Sella pergi dari kehidupan Zayn. Namun, menelantarkan Sella saat Sella mengatakan jika dirinya hamil, hingga akhirnya Sella mengalami keguguran.Johan dipertemukan kembali dengan Sella beberapa minggu yang lalu dan rasa yang ia miliki untuk Sella kembali hadir, Johan bermaksud mengulang dan memulai kembali hubungannya dengan Sella. Ia berniat meminta maaf pada Sella, namun keduanya kembali melakukan kesalahan dengan tidur bersama yang menghasilkan hadirnya kembali janin dalam kandungan Sella.Johan sadar jika Sella sangat membencinya atas apa yang sudah terjadi di masa lalu mereka, untu

  • Marriage Agreement   Akan Melenyapkannya

    Semua orang sudah berkumpul di ruang perawatan di mana Zeline sudah dipindahkan ke sana. Semua orang juga sudah mendengar semua yang terjadi dari Arya, dan itu tentu membuat semua orang merasa geram pada Sella. Mereka bersedih atas apa yang telah terjadi pada Zeline, namun mereka juga bersyukur saat Zeline dan kandunganya baik-baik saja. Apalagi setelah mendengar jika pengorbanan Zeline hari ini membuahkan hasil, dimana ia mendapat bukti jika anak yang dikandung Sella bukanlah anak Zayn.Zayn sedari tadi duduk di samping Zeline terus saja menggenggam tangan Zeline, sembari menatap wajah cantik istrinya yang belum sadarkan diri.Emosi Zayn masih saja menyelimutinya, apalagi saat melihat kepala istrinya yang dililit perban saat kepala sebelah kirinya mendapat lima jahitan itu. Zayn ingin sekali menghajar bahkan membunuh Sel

  • Marriage Agreement   Terjatuh dari Tangga

    Zayn begitu panik setelah mendengar suara teriakan istrinya. Ia langsung bergegas keluar dari ruangannya diikuti oleh Arya yang dengan sigap mengekor di belakangnya."Zayn ada apa?" tanya Arya yang juga merasa panik. Keduanya saat ini tengah berada di dalam lift."Istriku! Sella pasti mencelakai Zeline," ucap Zayn menceritakan apa yang ia dengar sembari tangannya bergerak bermain di ponselnya mencari lokasi Zeline lewat pelacak yang ada di ponsel istrinya itu."Ar, ke rumahku!" seru Zayn bersamaan dengan lift yang terbuka.Keduanya langsung berlari menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil dimana Arya yang mengemudikan mobilnya."Bagaimana ini? istriku tengah hamil. Aku akan membunuh Sella jika sampai terjadi sesuatu pada Zeli

  • Marriage Agreement   Akhirnya Terungkap

    Zayn masih saja terdiam setelah Sella pergi. Ia tak habis pikir dengan istrinya yang mengatakan akan menikahkan dia dengan Sella. Mengingat hal itu membuat Zayn merasa kesal. Ia pergi meninggalkan Zeline, kembali ke dalam kamar lalu berbaring membelakangi posisi yang akan di tiduri oleh istrinya. Zeline yang melihat hal itu di buat tersenyum.Ia mengambil pakaian mereka yang berserakan di lantai, meletakkannya di tempat kotor, lalu mematikan lampu yang ada di ruang tamu sebelum akhirnya kembali ke kamar menyusul suaminya yang tengah merajuk itu.Senyum di wajah Zeline semakin merekah melihat aksi merajuk Zayn yang tidur membelakanginya, dapat ia lihat juga jika kaos yang tadi Zayn kenakan sudah dibuka olehnya, namun setengah tubuhnya tertutup dengan selimut.Zeline juga memadamkan lampu utama yang ada di kamar

  • Marriage Agreement   Kesepakatan Zeline dan Sella

    Zeline yang baru saja terlelap usai pergulatan panjang mereka yang melelahkan di atas ranjang itu, terusik tidurnya saat mendengar suara bel yang terus saja ditekan dari luar sana. Zeline tersenyum menatap Zayn yang terlihat tertelap dengan tenangnya usai menggempur tubuhnya, dengan tangan yang masih saja memeluknya. Ia dengan perlahan menurunkan tangan Zayn dari pinggangnya, lalu dengan cepat turun dari tempat tidur.Menyadari jika pakaiannya berserakan di luar sana, Zeline masuk ke walk in closet, mengambil asal kaus milik Zayn, memakainya lalu keluar dari kamar untuk melihat siapa yang tengah datang berkunjung itu."Sella?" gumamnya melihat dari layar monitor yang berada di samping pintu.Zeline tersenyum menyeringai, apa yang ia pikirkan benar, jika Sella tidak akan berhenti mengusik Zayn.

  • Marriage Agreement   Bertempur Yang Nikmat

    Setelah mendapat izin dari keluarga. Zayn dan Zeline pulang dari kediaman Arini, membawa beberapa barang milik Zeline. Tak banyak yang Zeline bawa, sebab Zayn sudah meminta Arya untuk menyiapkan kebutuhan Zeline di apartemennya."Sayang, aku sangat bahagia akhirnya bisa kembali tinggal bersamamu, dan lebih membahagiakan saat kita tak lagi tidur di kamar terpisah, aku bisa sepuasnya memeluk istriku kapanpun aku mau!" seru Zayn yang terlihat begitu riang. Senyum tak luntur di wajahnya sedari tadi, tanganya Zeline juga begitu sering ia kecup.Mendengar kata tidur bersama dan memeluk sepuasnya, semburat kemerahan di wajah Zeline kembali muncul. Wajah cantik itu kembali bersemu malu atas ucapan Zahn dan itu membuat Zayn begitu gemas melihatnya hingga menghe tijan mobil di pinggir jalan secara tiba-tiba."Ada apa?" tanya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status