Home / Romansa / Marriage Agreement / Baiklah, Aku Setuju.

Share

Baiklah, Aku Setuju.

Author: Nona Fi
last update Last Updated: 2021-05-03 12:09:07

Keesokan harinya. Setelah semalaman berpikir, Zeline akhirnya memutuskan akan menemui sekretaris Zayn yang bernama Arya. Karena hanya kontak Arya yang ia miliki lewat kartu nama yang sebelumnya Arya berikan.

Sebelum memutuskan, Zeline juga sudah berusaha menemui pemelik toko berharap sang pemilik tempat dimana mamanya membuka usaha mau berbaik hati membiarkan A3 bakeri tetap berdiri disana, namun tetap saja pemilik toko tersebut mengatakan jika tempat tersebut sudah dibeli oleh orang lain dengan harga tinggi yang Zeline sangat yakini adalah Zayn Dastan. Zeline berjanji pada dirinya sendiri jika nanti saat ia resmi menikah dengan Zayn, ia pastikan toko tersebut akan berlih nama menjadi nama Mamanya.

"Jika benar ini bisa saling menguntungkan, ayo kita lakukan!" gumam Zeline keluar dari kamarnya.

"Ze, kamu mau kemana?" tanya mama Zeline saat melihat Zeline menuruni anak tangga dengan penampilannya yang sangat rapi dan tentunya juga sangat cantik.

"Mau bertemu seseorang Mah," jawab Zeline.

Arini tersenyum mendengar ucapan Zeline, meski ragu namun ia tetap berharap apa yang ia pikirkan benar terjadi. Sebelumnya Zeline sangat jarang keluar rumah jika bukan urusan pekerjaan atau jalan bersama kedua sahabatnya. Mendengar Zeline mengatakan akan bertemu seseorang tentu saja Arini berharap sesuatu yang sudah lama ia harapkan, dimana putrinya akan mempunyai kehidupan pribadi seperti gadis lainnya.

Mungkin terdengar bebeda dari orang tua lainnya yang lebih suka jika anak mereka menjadi anak rumahan yang tidak mengenal pacaran. Bukan berharap putrinya menjadi liar karena pergaulan bebas, namun Arini hanya ingin putrinya juga dapat merasakan masa-masa indah sebagai seorang gadis.

"Apa kamu lagi dekat dengan seseorang?" tanya Arini antusias menarik tangan Zelin untuk duduk diruang keluarga.

Meski sedikit gugup dan merasa ragu, namun Zeline memilih menganggukan kepalanya. Ia berpikir mungkin inilah awal dari sandiwara yang akan ia lakukan nantinya. "Maafkan aku Mah," batin Zeline merasa bersalah.

"Jadi benar kamu lagi dekat dengan seseorang? Siapa? Apa dia pria yang baik? kalian kenal dimana?" ucap Arini lagi, terus bertanya.

"Insya Allah dia pria yang baik Mah, nanti aku akan membawanya untuk bertemu dengan mama!" jawab Zeline berusaha bersikap tenang meskipun sejujurnya ia sangat takut dan gerogi karena ini adalah pertama kalinya ia membohongi mamanya. 'Ya Tuhan, setelah pertama pasti akan ada kebohongan kedua dan selanjutnya, tolong maafkan aku ya Tuhan, maafkan aku Mah,' ucap Zeline dalam hati menatap penuh rasa bersalah pada mamanya.

"Ya Tuhan, Alhamdulillah akhirnya putriku mengenal yang namanya jatuh cinta!" ucap Arini membuat Zeline salah tingkah mendengar kata jatuh cinta.

'Jatuh cinta? Padanya? Jangan sampai aku mencintai pria arogant sepertinya,' batin Zeline.

Zeline melirik jam ditangannya yang sudah menunjukan pukul sembilan, dimana 30 menit lagi waktu yang sudah ia janjikan dengan sekretaris Zayn.

"Mah, mama nggak ke toko hari ini?" tanya Zeline.

"Sebentar lagi Ze, mama masih ada pekerjaan dirumah!" jawab Arini.

"Baiklah, aku pergi dulu ya Mah, Nanti terlambat, aku janjian bertemu diluar!" ucap Zeline, mencium punggung tangan Arini, lalu berjalan keluar dari ruamh nya.

"Hati-hati Ze, bersenang-senanglah! jangan terburu-buru pulangnya," ucap Arini, membuat Zeline menghentikan langkahnya mendengar ucapan Arini.

"Biasanya orang tua akan meminta anak mereka untuk cepat-cepat pulang. Ini kok malah minta jangan cepat-cepat pulang," kekeh Zeline.

"Ya, kan biar cepat anu!" jawab Mama Zeline membingungkan.

"Anu?" beo Zeline.

"Biar semakin akrab dan cepat menikah, Ze!" terang Arini membuat Zeline menghela nafas legah, karena sudah berpikir buruk arti kata 'Anu' tersebut.

"Hem ... Baiklah aku pergi. Assalamualaikum!" ucap Zeline sembari menggelengkan kepalanya.

"Waaalaikumsalam," jawab Arini menahan tawanya menatap Zeline.

"Santai Ze, anggaplah ini sebagai pekerjaan barumu! ya Tuhan, semoga ucapannya masih berlaku, tentang pernikahan saling menguntungkan ini!" ucap Zeline menyemangati dirinya sendiri setelah berada didalam mobil, mobil lama peninggalan Papanya.

****

"Zayn, aku pergi dulu  Sudah waktunya bertemu Zeline, Kamu sungguh yakin tidak mau ikut menemuinya?" tanya Arya pada Zayn.

"Untuk apa aku membuang waktuku bertemu dengannya, aku masih banyak pekerjaan!" jawab Zayn tanpa menatap Arya yang selalu merasa jengah dengan sikap arogat Zayn.

"Buang waktu yang kamu bilang bukankah juga demi keinginanmu? Paling tidak, apa kamu tidak merindukan calon istri cantikmu?" sindir Arya.

"Untu apa aku merindukannya? Pergilah, bukankah ada kamu yang bisa menyelesaikan semuanya?" usir Zayn.

"Sebenarnya yang akan menikahi Zeline, aku atau kamu?" ucap Arya kesal kembali bertanya.

"Untuk apa kita berdebat hanya karena seorang wanita yang sama sekali tidak penting, Ar. Pergilah, selesaikan tugasmu!" jawab Zayn menatap tajam pada Arya.

"Jika tdak penting, lalu kenapa kamu ingin menikahinya? Menikah adalah sesuatu yang penting Zayn."

"Penting jika pernikahan atas dasar cinta, ini hanya sebuah kerja sama yang saling menguntungkan. Pergilah, aku tidak mau berdebat denganmu hanya karena dia!" usir Zayn lagi.

"Baiklah, aku pergi!" jawab Arya kesal, memutar tubuhnya untuk keluar.

"Jangan lupa, katakan padanya apa saja syarat dariku!" ucap Zayn sebelum Arya benar-benar keluar dari ruangannya.

"Pada Akhirnya kamu juga menerima semua ini! Dugaanku tidak pernah salah jika kamu sama saja dengan wanita lainnya yang menggilai uang! Semoga saja semua ini berjalan sesuai rencana, semoga juga pernikahan ini serta wajah cantikmu bisa berguna," ucap Zayn, kembali melanjutkan pekerjaannya.

***

Arya tiba di cafe tempat dimana ia dan Zeline janjian untuk bertemu, dari luar dapat ia lihat melalui kaca yang transparan jika Zeline sudah berada didalam cafe tersebut.

"Dia benar-benar cantik. Terkadang aku jadi penasaran kenapa wanita cantik sepertinya masih sendiri hingga saat ini, bahkan ia juga belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun. Andai saja aku yang lebih dulu bertemu dengannya, aku dengan senang hati akan mengejarnya," ucap Arya, seraya keluar dari mobilnya.

"Maaf aku terlambat," tutur Arya setelah berada didepan Zeline.

"Tidak masalah, silahkan duduk!" jawab Zeline tersenyum, membuat Arya semakin terpesona melihat kecantikannya.

'Tahan Ar, dia wanita Zayn,' batin Arya berusaha untuk tetap tenang.

"Terima kasih," jawab Arya duduk di kursi yang ada dihadapan Zeline.

"Bagaimana? Apa kamu sudah memutuskan?" tanya Arya berusaha mempersingkat waktu, karena ia sendiri tidak sanggup berlama-lama menatap Zeline, sebab ia takut akan semakin jatuh pada pesona calon istri atasannya.

"Paling tidak pesanlah dulu minum, sebelum kita bicara!" saran Zeline.

Arya menggelengkan kepalanya sembari menjawab, "Tidak perlu, aku tidak punya banyak waktu."

'Aku pikir dia berbeda, ternyata dia sama saja seperti pria menyebalkan itu. Sekretarjs dan atasan sama-sama Arogant!' geram Zeline dalam hati.

"Sebelumnya aku ingin bertanya terlebih dahulu. Apa yang membeli toko tempat dimana usaha keluargaku berdiri adalah kalian?" tanya Zeline yang dengan santainya dijawab anggukan oleh Arya.

"Kenapa kalian bisa setega itu? Apa toko kecil seperti itu sangat penting untuk orang kaya seperti kalian?" tanya Zeline lagi.

"Tentu saja penting, bukan hanya penting untuk kami, tapi juga penting untuk keluargamu, bukan? Zayn memerlukan toko itu guna memancingmu, dan kamu juga sangat menyayangi tempat tersebut. Bukankah kamu dan Zayn sama-sama menganggap penting tempat tersebut?" ungkap Arya jujur tanpa menutupi maksud dari tujuan mereka membeli toko tersebut.

"Kalau begitu selamat, kalian berhasil menangkap umpan," sindir Zeline.

"Apa keputusanmu?" tanya Arya menatap serius pada Zeline, tanpa menanggapi ucapan Zeline sebelumnya.

Zeline terdiam sejenak, berusaha memantapkan hatinya sebelum akhirnya ia menjawab. "Baiklah, aku setuju!" 

Related chapters

  • Marriage Agreement   Mangajukan Syarat

    "Baiklah, aku setuju!" ucap Zeline membuat Arya menghela nafas legah, sekalipun merasa iba dihatinya saat wanita cantik dan baik seperti Zeline akan terjebak hidup bersama Zayn. Seorang pria yang tidak lagi percaya cinta bahkan tidak mempercayai wanita. 'Semoga saja Zayn benar-benar menepati janjinya untuk tidak menyakitimu,' ucap Arya dalam hati. "Kamu sudah memikirkan dengan matang?" tanya Arya coba memastikan. "Aku sudah cukup berpikir, jika seperti yang kamu katakan pernikahan ini akan saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan, aku tentu saja setuju! Aki tidak ingin menyangkal jika aku membutuhkan semua keuntungan yang kalian janjikan," ujar Zeline mantap dengan keputusannya. "Baiklah, sebelumnya ada beberapa poin dan syarat yang harus kamu pahami disini," tutur Arya yang ditanggapi serius oleh Zeline. "katakan! aku pendengar yang baik dan akan coba mengerti semuanya. Selagi tidak merugikan aku, aku akan menerimanya." "Tida

    Last Updated : 2021-05-09
  • Marriage Agreement   Semoga Kalian Berjodoh

    Tiga puluh menit kemudian, Zeline dan kedua sahabatnya sudah berkumpul di tempat mereka janjian. Zeline yang datang kesana diantar oleh Vero, tentu saja akan diburu pertanyaan oleh kedua sahabatnya yang dapat melihat sosok tampan bersama Zeline."Kak, kenalkan ini Diya dan ini Nena, sahabatku!" ucap Zeline memperkenalkan kedua sahabatnya pada Vero.Vero tersenyum ramah pada Nena dan Diya, bergantian menyambut uluran tangan kedua gadis cantik tersebut."Aku Vero!" ucap Vero dengan suara lembutnya membuat Nena dan Diya semakin mengaguminya."Aku langsung pamit ya, soalnya masih ada pekerjaan diluar. Senang berkenalan dengan kalian," ucap Vero lagi, pada kedua sahabat Zeline lalu beralih menatap Zeline."kakak sungguh tidak ingin makan siang bersama kami?" tanya Zeline."kapan-kapan saja Ze, aku sungguh masih ada pekerjaan!" jawab Vero lembut mengusal rambut Zeline."Hemm, baiklah kalau begitu. Terima kasih ya sudah mengantarku," jawab Ze

    Last Updated : 2021-05-10
  • Marriage Agreement   Memulai Dari Keluarga

    Sore harinya, Zayn tiba dikediaman kedua pasangan yang telah membesarkannya selama ini, untuk memulai semua rencananya dimulai dari keluarga."Selamat datang Tuan!" sapa para pelayan menyambut kedatangan Zayn. Zayn melewati semua pelayan tanpa niat sedikitpun menjawab mereka. Dengan langkah tegapnya, ia menuju ruang keluarga yang ia yakini dimana orang yang ingin ditemuinya berada.Zayn tersenyum saat tebakannya benar, dimana kedua orang yang ingin ditemuinya sedang asik menonton berita di tv. Lahkah kakinya terus berlanjut menghampiri keduanya."Selamat sore Kakek, Nenek!" ucap Zayn lembut menyalami kedua pasangan yang sudah lanjut usia tersebut."Sore Zayn, tumben kamu datang berkunjung saat hari kerja, pasti ada keperluan ya?" tanya Nenek tertawa, karena benar yang ia katakan, sebab setelah Zayn memilih untuk tinggal sendiri dirumah yang ia beli beberapa tahun yang lalu. Zayn jarang berkunjung jika bukan hari libur, untungnya kesibukan Zayn bisa dimengerti

    Last Updated : 2021-05-13
  • Marriage Agreement   Terhibur Dengan Kekesalan Zeline

    Seperti biasanya, dimanapun Zeline berada pasti akan mencuri perhatian setiap orang baik itu laki-laki ataupun perempuan untuk terus tertuju padanya. Hampir semua orang mengagumi kecantikan yang dimiliki Zeline, ditambah lagi dengan sikapnya yang ramah menjadi nilai tambah untuknya.Zeline yang hanya menggunakan dress navy sederhana tanpa lengan dengan panjang selutut, dipadukan dengan flat shoes berwarna hitam bisa terlihat sangat cantik jika digunakan olehnya. Sesuatu yang sederhana akan terlihat sempurna tergantung siapa yang menggunakannya. Kalimat tersebut seakan sangat cocok untuk Zeline.Zeline selalu membalas sapaan setiap orang yang menyapanya. Dengan langkah santainya, ia menuju kearah resepsionis."Selamat datang di Dastan group, ada yang bisa saya bantu?" ucap wnita yang berdiri dibalik meja resepsionis dengan sopan pada Zeline."Saya ingin bertemu dengan tuan Zayn Dastan!" jawab Zeline ramah."Apakah sebelumnya anda sudah memiliki janji tem

    Last Updated : 2021-05-13
  • Marriage Agreement   Awal Kerja Sama Dimulai

    Zayn terdiam berdiri tak jauh dari Zeline menatapnya yang merutuk melihat phonselnya. Senyum Zayn kembali terbit mendengar rutukan Zeline yang terus saja mengumpatnya.'Dia benar-benar cantik, seperti apapun penampilannya tetap saja membuatnya selalu terlihat sempurna. Baguslah, dengan begini rencanaku akan berjalan dengan sangat mulus!' batin Zayn."Hemm... Hemm... " suara deheman Zayn mengalihkan Zeline dari pokusnya, lalu mendongak menatap Zayn yang sudah berdiri dihadapannya."Apa tidak bisa lebih lama lagi anda membuatku menunggu?" ucap Zeline kesal meluapkan emosinya, membuat sebagian orang yang mendengar begitu terkejut saat melihat dan mendengar atasan mereka yang terkenal dingin dan sangat arogant itu dibentak oleh seorang perempuan."Lihatlah, dia bahkan berani membentak tuan Zayn. Aku rasa hubungan mereka begitu dekat, apa jangan-jangan wanita itu kekasihnya tuan Zayn?" ucap wanita dibalik meja resepsionis bergetar ketakutan."Aku banyak peke

    Last Updated : 2021-05-14
  • Marriage Agreement   Kebahagiaan Keluarga

    Seisi kantor kembali dibuat heboh setelah melihat pemandangan yang baru saja melintas dihadapan mereka, pemandangan dimana atasan mereka berjalan dengan menggandeng tangan seorang perempuan menuju mobilnya. Belum lagi saat melihat bagaimana atasan mereka dengan sigapnya membukakan pintu mobil untuk wanita tersebut yang tidak lain adalah Zeline."Ingat, jangan pernah bawa perasaan dalam hubungan ini!" ucap Zayn tegas mengakhiri keheningan yang terjadi didalam mobil, saat amerkea sudah dalam perjalanan menuju kediaman Zeline. Seperti yang disarankan oleh Arya sebelumnya, Zayn mengikuti saran Arya untuk mengantakan Zeline pulang untuk sengaja memperkihatkan pada penghuni kantor tentang kedekatan mereka."Kamu tenang saja!" jawab Zeline santai tanpa menatap Zayn sebab pandangannya menatap kearah luar jendela mobil."Bukankah pernikahan ini akan diadakan tertutup, lalu kenapa penghuni kantormu boleh tau hubungan kita?" tanya Zeline menatap sekilas pada Zayn.

    Last Updated : 2021-05-14
  • Marriage Agreement   Bertemu Keluarga Zayn

    Zeline yang telah selesai mandi dan menunaikan sholatnya, sekarang tengah berdiri di depan pintu lemari pakaiannya. Menatap dan memilih pakaian seperti apa yang akan ia gunakan untuk berkunjung ke tempat keluarga Zayn.Beberapa Dress yang ia miliki ia keluarkan dari dalam lemari dan meletakannya diatas tempat tidur.Pilihan Zeline jatuh pada dress berwarna mustard yellow dengan panjang dibawah lutut. Dress casual, namun terlihat elegant, apalagi jika Zeline yang menggunakannya. Ia mulai menggunakan dress tersebut, setelah itu kembali menatap pantulan dirinya dicermin."Ini sepertinya pas, aku akan menggunakan ini saja," gumam Zeline.Tok... Tok... Tok..."Nggak dikunci!" ucap Zeline lantangSesaat kemudian pintu kamarnya terbuka dan menampakkan sosok Arini yang masuk kedalam, sembari tersenyum menghampirinya."Ma, bagus nggak?" tanya Zeline menghadap mamanya."Apapun yang dikenakan olehmu selalu terlihat bagus nak. Ini bu

    Last Updated : 2021-06-03
  • Marriage Agreement   Secepatnya Menikah

    Zeline masih terdiam setelah mendengar ucapan Kakek dan Nenek Zayn yang ingin mereka untuk segera menikah. Ia akui jika ini semua memang berjalan seperti yang mereka inginkan yaitu secepatnya menikah agar bisa memulai perjanjian kerja sama diantara mereka. Namun, jika mengingat kehidupannya yang nanti akan berubah status menjadi seorang istri, belum lagi ia akan membohongi banyak orang, membuat Zeline merasa ragu. Ia menjadi ragu akan keputusan yang telah dibuatnya."Zayn, Zeline. Kalian setuju dengan usul kami?" tanya Kakek Zayn serius menatap keduanya."Tentu saja kami setuju Kek, itu juga yang menjadi alasanku mengenalkan Zeline pada kalian, karena aku berniat serius menjalin hubungan ini dengannya!" jawab Zyan menggenggam tangan Zeline yang terasa dingin, lalu mengecupnya dihadapan kakek dan nenek.'Kamu tidak bisa mundur lagi,' ucap Zayn berbisik ditelinga Zeline yang menegang mendengarnya."Zeline, kamu baik-baik saja?" tanya Nenek."Baik Nek

    Last Updated : 2021-06-04

Latest chapter

  • Marriage Agreement   Akhir Yang Bahagia

    Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang akhirnya tiba. Hari ini dan detik ini semua orang tengah berkumpul di rumah sakit. Harapan Zeline untuk melahirkan menggunakan jasa dokter cantik Kiran sebagai dokternya musnah, karena sejak beberapa bulan yang lalu dokter cantik itu berhenti dari pekerjaanya saat ia juga dinyatakan hamil. Saat ini semua keluarga tengah menunggu di luar ruangan, menunggu dengan perasaan cemas. Kecemasan yang dirasakan semua orang di luar tak sebanding dengan kecemasan seorang pria yang sedari tadi tak melepaskan tangan istrinya, pria itu terus saja mengusap lembut tangan istrinya sembari memberikan usapan yang begitu lembut di pinggang istrinya yang terlihat gelisah menahan sakit kontraksi kehamilan tersebut. Tidak ada dari mereka yang menge

  • Marriage Agreement   Babymoon

    Hari-hari yang buruk benar-benar dilalui oleh Sella. Semua yang Zayn ucapkan bukan hanya sebuah ancaman, namun benar-benar terjadi.Tak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya ataupun bekerja sama dengannya. Semua tempat menolak kehadiran Sella dan itu membuatnya begitu frustasi memikirkan semua hal yang terjadi.Tujuan terakhir Sella adalah Johan. Sella berpikir hanya Johan lah yang akan siap menerimanya apa adanya. Tanpa ia sadari jika ucapan Johan saat terakhir bertemu denganya adalah suara terakhir dari Johan yang akan Sella dengar.Sella mendatangi mansion Johan yang ia tau jelas keberadaanya sebab Johan sering membawanya ke sana. Namun ia tak menemukan keberadaan Johan di sana. Mansion itu terlihat begitu sepi, hanya dihuni oleh beberapa pelayan di yang ditugaskan menjaga mansion tersebut.

  • Marriage Agreement   Membunuh Secara Tidak Langsung

    Zayn tak menahan namun juga tak menghajar Johan seperti rencana awalnya. Ia sudah mendengar apa yang dibicarakan oleh Johan dan Sella, dan kecelakaan yang terjadi pada Zeline sama sekali bukan kesalahanya. Johan sudah meminta maaf padanya dan itu dapat Zayn sadari begitu tulus pria itu ucapkan. Untuk itu Zayn melepaskan Johan, dan tak berniat memperpanjang semuanya. Arya yang melihat itu semua merasa bangga dengan sahabatnya yang bisa bersikap dewasa dan memaafkan itu. "Zayn… Anak kita!" lirih Sella dengan air matanya yang mengalir deras membasahi wajahnya. "Berhenti mengatakan anak kita! Itu bukan anakku! Anakku hanya akan hadir dari rahim Zeline, tidak darimu ataupun wanita lainnya!" Seru Zayn membentak Sella, saat amarahnya kembali membuncah melihat Sella. Sella i

  • Marriage Agreement   Keguguran

    Seorang pria terduduk lemas di kursi yang ada di dalam ruang perawatan wanita yang ia pikir akan menjadi ibu dari anaknya itu.Pria itu adalah Johan. Johan sadar kesalahanya dulu adalah merebut Sella dari Zayn dan membawa Sella pergi dari kehidupan Zayn. Namun, menelantarkan Sella saat Sella mengatakan jika dirinya hamil, hingga akhirnya Sella mengalami keguguran.Johan dipertemukan kembali dengan Sella beberapa minggu yang lalu dan rasa yang ia miliki untuk Sella kembali hadir, Johan bermaksud mengulang dan memulai kembali hubungannya dengan Sella. Ia berniat meminta maaf pada Sella, namun keduanya kembali melakukan kesalahan dengan tidur bersama yang menghasilkan hadirnya kembali janin dalam kandungan Sella.Johan sadar jika Sella sangat membencinya atas apa yang sudah terjadi di masa lalu mereka, untu

  • Marriage Agreement   Akan Melenyapkannya

    Semua orang sudah berkumpul di ruang perawatan di mana Zeline sudah dipindahkan ke sana. Semua orang juga sudah mendengar semua yang terjadi dari Arya, dan itu tentu membuat semua orang merasa geram pada Sella. Mereka bersedih atas apa yang telah terjadi pada Zeline, namun mereka juga bersyukur saat Zeline dan kandunganya baik-baik saja. Apalagi setelah mendengar jika pengorbanan Zeline hari ini membuahkan hasil, dimana ia mendapat bukti jika anak yang dikandung Sella bukanlah anak Zayn.Zayn sedari tadi duduk di samping Zeline terus saja menggenggam tangan Zeline, sembari menatap wajah cantik istrinya yang belum sadarkan diri.Emosi Zayn masih saja menyelimutinya, apalagi saat melihat kepala istrinya yang dililit perban saat kepala sebelah kirinya mendapat lima jahitan itu. Zayn ingin sekali menghajar bahkan membunuh Sel

  • Marriage Agreement   Terjatuh dari Tangga

    Zayn begitu panik setelah mendengar suara teriakan istrinya. Ia langsung bergegas keluar dari ruangannya diikuti oleh Arya yang dengan sigap mengekor di belakangnya."Zayn ada apa?" tanya Arya yang juga merasa panik. Keduanya saat ini tengah berada di dalam lift."Istriku! Sella pasti mencelakai Zeline," ucap Zayn menceritakan apa yang ia dengar sembari tangannya bergerak bermain di ponselnya mencari lokasi Zeline lewat pelacak yang ada di ponsel istrinya itu."Ar, ke rumahku!" seru Zayn bersamaan dengan lift yang terbuka.Keduanya langsung berlari menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil dimana Arya yang mengemudikan mobilnya."Bagaimana ini? istriku tengah hamil. Aku akan membunuh Sella jika sampai terjadi sesuatu pada Zeli

  • Marriage Agreement   Akhirnya Terungkap

    Zayn masih saja terdiam setelah Sella pergi. Ia tak habis pikir dengan istrinya yang mengatakan akan menikahkan dia dengan Sella. Mengingat hal itu membuat Zayn merasa kesal. Ia pergi meninggalkan Zeline, kembali ke dalam kamar lalu berbaring membelakangi posisi yang akan di tiduri oleh istrinya. Zeline yang melihat hal itu di buat tersenyum.Ia mengambil pakaian mereka yang berserakan di lantai, meletakkannya di tempat kotor, lalu mematikan lampu yang ada di ruang tamu sebelum akhirnya kembali ke kamar menyusul suaminya yang tengah merajuk itu.Senyum di wajah Zeline semakin merekah melihat aksi merajuk Zayn yang tidur membelakanginya, dapat ia lihat juga jika kaos yang tadi Zayn kenakan sudah dibuka olehnya, namun setengah tubuhnya tertutup dengan selimut.Zeline juga memadamkan lampu utama yang ada di kamar

  • Marriage Agreement   Kesepakatan Zeline dan Sella

    Zeline yang baru saja terlelap usai pergulatan panjang mereka yang melelahkan di atas ranjang itu, terusik tidurnya saat mendengar suara bel yang terus saja ditekan dari luar sana. Zeline tersenyum menatap Zayn yang terlihat tertelap dengan tenangnya usai menggempur tubuhnya, dengan tangan yang masih saja memeluknya. Ia dengan perlahan menurunkan tangan Zayn dari pinggangnya, lalu dengan cepat turun dari tempat tidur.Menyadari jika pakaiannya berserakan di luar sana, Zeline masuk ke walk in closet, mengambil asal kaus milik Zayn, memakainya lalu keluar dari kamar untuk melihat siapa yang tengah datang berkunjung itu."Sella?" gumamnya melihat dari layar monitor yang berada di samping pintu.Zeline tersenyum menyeringai, apa yang ia pikirkan benar, jika Sella tidak akan berhenti mengusik Zayn.

  • Marriage Agreement   Bertempur Yang Nikmat

    Setelah mendapat izin dari keluarga. Zayn dan Zeline pulang dari kediaman Arini, membawa beberapa barang milik Zeline. Tak banyak yang Zeline bawa, sebab Zayn sudah meminta Arya untuk menyiapkan kebutuhan Zeline di apartemennya."Sayang, aku sangat bahagia akhirnya bisa kembali tinggal bersamamu, dan lebih membahagiakan saat kita tak lagi tidur di kamar terpisah, aku bisa sepuasnya memeluk istriku kapanpun aku mau!" seru Zayn yang terlihat begitu riang. Senyum tak luntur di wajahnya sedari tadi, tanganya Zeline juga begitu sering ia kecup.Mendengar kata tidur bersama dan memeluk sepuasnya, semburat kemerahan di wajah Zeline kembali muncul. Wajah cantik itu kembali bersemu malu atas ucapan Zahn dan itu membuat Zayn begitu gemas melihatnya hingga menghe tijan mobil di pinggir jalan secara tiba-tiba."Ada apa?" tanya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status