Share

Bagian 3 — Pertengkaran

Penulis: Mustika Jingga
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-29 17:18:07

Lelaki yang baru saja membuka pintu langsung berjalan masuk ke arah Leon dan Kiana tanpa berkata apa-apa seolah-olah itu adalah rumahnya sendiri.

Kiana langsung melepaskan sendok makan yang masih menggantung di mulut Leon dan menaruh mangkuk berisi bubur itu di pangkuan Leon. Menghampiri pria yang baru saja masuk, tidak memperdulikan Leon lagi.

Duh, kenapa aku malah merasa sedang kepergok selingkuh sih. Pikir Kiana ia malah gelagapan sendiri.

Muka Leon terlihat masam karena tidak dipedulikan oleh Kiana lagi. Ia kemudian melepaskan sendok di mulutnya dan menaruh mangkuk buburnya di samping tempat tidur.

"Siapa dia, Kiana?" tanya pria yang berdiri di hadapan Kiana, minta penjelasan.

"Itu ... begini Rachel, dia itu adalah orang yang aku tolong di hutan dan mengalami lupa ingatan." Ujar Kiana tidak ingin pria bernama Rachel itu salah paham.

Leon yang sekarang berdiri di samping Kiana malah merangkulnya akrab. Membuat perasaan Rachel memanas. Kiana yang diperlakukan seperti itu membelalakkan matanya benar-benar menahan emosinya agar tidak melayangkan tinju pada wajah tampan milik Leon.

"Kau itu yang siapa, seenaknya masuk-masuk ke rumah orang sembarangan." Ujar Leon.

"Hei, pria tidak tahu diri! Aku ini teman Kiana sedari kecil. Kau itu yang siapa?!" Jengkel Rachel.

"Dia sedang merawatku karena aku sakit." Ujar Leon santai sambil terus merangkul Kiana akrab.

Rachel langsung menarik Kiana ke dalam dekapannya, memeluknya karena tidak terima dengan Leon yang merangkul Kiana akrab. Membuat wajah Kiana memerah malu, Kiana senang jika itu adalah Rachel.

"Iya Kiana memang merawatmu, tapi jangan seenaknya memperlakukannya seolah-olah sudah mengenalnya lama dan seenaknya bersikap sok akrab. Dasar orang asing."

Leon terdiam, di belakang Kiana. Ia tampak menahan amarah karena hal tersebut. Kemudian Leon mengambil lengan kanan Kiana begitu juga Rachel menahan lengan kiri Kiana, sama-sama tidak mau kalah.

Kiana pun berakhir jadi rebutan kedua orang pria tersebut.

"HEI! LEPASKAN AKU! AKU BUKAN BENDA YANG SEENAKNYA DIPERLAKUKAN BEGINI!"

Kiana yang marah meronta, ia bisa melepaskan tangan milik Rachel, tetapi tidak Leon. Orang ini kuat sekali. Pikir Kiana tidak bisa melawan tenaga Leon, dirinya sekarang berada di dalam dekapan Leon. Meskipun cengkeramannya kuat, itu tidak menyakiti Kiana sama sekali. Namun, Kiana tidak bisa melawan Leon yang mendekapnya.

DUAK!

Kiana menginjak kaki Leon dengan keras. Leon yang kesakitan melemahkan pegangannya dan membuat Kiana bisa melepaskan diri, Kiana tampak dengan nafas amarah yang menggebu-gebu ingin mencaci-maki.

"Kau kejam, kau bahkan tidak memukul orang itu juga." Leon berucap merasa tidak adil.

"Beruntung aku tidak menendang milikmu dengan sungguh-sungguh, dari tadi aku sudah berusaha sabar atas tingkahmu!" ujar Kiana merasa sangat kesal menunjuk Leon.

"Kau, tidak masalah jika dia yang memelukmu." Ujar Leon malah tambah membuat Kiana terbakar amarah.

"Hahahaha, berarti Kiana tidak menyukaimu." Ujar Rachel tidak perduli dan malah memanas-manasi Leon.

Dahi Leon berkedut marah. Kiana juga tidak kalah marahnya ia saat ini sedang tertunduk kesal. Melihat kelakuan dua orang itu. Seharusnya pertemuan mereka bertiga tidak berakhir seperti sekarang.

GREB!

GREB!

Mereka berdua malah saling bertarik kerah baju—bertatapan marah.

"Apa kau! Mau ngajak berantem?!" Rachel tertantang.

"Boleh siapa takut!" Leon menatapinya dengan kejam.

"Hei kalian berdua, jangan berkelahi dalam rumahku!" Kiana berteriak melerai. Namun, mereka berdua tidak perduli dan terus bertengkar. Kiana tidak bisa ikut dalam pertengkaran itu karena salah-salah ia akan jadi korban kedua lelaki kalap tersebut.

BAK!

BUK!

DAK!

DUK!

GUBRAK!

PRANG!

Ruang tamu jadi berantakan karena pertengkaran dua pria itu. Meraka masih melanjutkannya tidak perduli dengan Kiana yang mukanya sudah memerah marah.

"WOI! KUBILANG BERHENTI ITU, BERHENTI! TELINGA KALIAN MAU AKU TUSUK! BIAR TULI SEKALIAN!" Kiana benar-benar berbicara lancang dan kencang bahkan suaranya mungkin terdengar sampai keluar rumah, sangking nyaringnya. Suara yang Kiana keluarkan bukan suara ketika ia berbicara, benar-benar memekakkan telinga.

Mereka berdua langsung berhenti saat mendengarkan suara nyaring melengking itu. Mereka berdua tidak ada yang terluka, tetapi ruang tamu jadi berantakan karenanya.

Akhirnya mereka berdua sadar dengan perbuatannya dan menatap Kiana tidak enak. Karena sudah bertingkah seperti anak kecil.

Kiana berjalan ke arah mereka dan berdiri di depan mereka berdua sambil menatap marah. Kedua pria itu hanya memperhatikan Kiana.

PLAK!

PLAK!

Kedua lelaki itu langsung ditampar dengan kuat. Keduanya memegang pipinya yang terasa panas. Meskipun Kiana perempuan, tamparannya cukup berasa dan panas di pipi mereka berdua, membuat mereka tersadar dari pertengkaran tidak penting itu.

"Kenapa aku ditampar?" tanya Rachel. Leon hanya diam saja memegangi pipinya sembari menatap Kiana, kemudian ia menyadari jika ia memang bersalah, seharusnya ia tidak bersikap kekanakan seperti tadi.

Aku juga kena tampar. Leon hanya membatin sambil memegang pipinya yang panas.

"Maaf Rachel, kau sebaiknya pulang saja aku tidak mau berbicara denganmu untuk saat ini, besok-besok saja setelah perasaanku membaik." Ucap Kiana lesu, berjalan ke arah kamarnya.

"Weeeek!" Leon mengejek Rachel yang ingin berbalik berjalan ke arah pintu keluar, mengerti dengan permintaan Kiana. Ia membuang wajahnya ketika melihat tingkah Leon, ia tidak mau membuat Kiana marah lagi padanya. Lalu, pergi keluar dari rumah Kiana.

"Kau juga orang aneh. Rapikan tempat yang kau buat berantakan!" teriak Kiana. Ketika Leon ingin protes, "Jangan ada alasan sakit ya. Berkelahi saja kuat, kau harus tanggung jawab!" lanjut Kiana membuat Leon tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Oke, tapi nanti kalau tanganku sakit, kau harus suapi aku makan." Ujar Leon membuat syarat.

"Hiiiih! Masih mau melunjak, kupatahkan jarimu nanti. Biar makan pakai mulut saja langsung." Kiana yang kesal berkata kasar.

BRAK!

Kiana menutup pintu kamarnya kasar. Leon hanya tersenyum menanggapinya tidak perduli dengan ucapan sembarangan yang keluar dari mulut gadis itu, kemudian ia melakukan apa yang dipinta oleh Kiana.

Leon merapikan semua barang yang sudah terhambur karena ulahnya dengan Rachel tadi. Seharusnya pria itu ikut juga merapikannya. Keluh Leon dalam hati.

"Aduh, perutku masih sakit." Gumam Leon menyandarkan dirinya di sofa ruang tamu setelah merapikan ruangan, sambil memegang perutnya. Haruskah aku bawa tidur saja.

CKLEK!

Kiana keluar kamar sambil memperhatikan ruang tamu yang sudah rapi kembali dan setelahnya langsung melengos pergi tanpa memperdulikan Leon yang memperhatikannya.

"Hei kau masih marah?" tanya Leon, Kiana tidak memperdulikannya dan pergi ke kamar mandi begitu saja. Seolah-olah tidak mendengar pertanyaan Leon barusan karena Kiana memang masih sangat kesal dengan Leon. Setelah apa yang terjadi.

.

.

.

"Kyaaa!" teriak Kiana dari arah kamar mandi, sehingga membuat Leon yang duduk tenang di sofa terkejut.

Bab terkait

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 4 — Serangan Binatang Buas

    "Kyaaa!" teriak Kiana dari arah kamar mandi membuat Leon langsung datang menghampirinya karena terkejut."Kenapa? Ada apa?" tanya Leon celingak-celinguk melihat ke dalam kamar mandi yang sudah terbuka, Kiana langsung bersembunyi di belakang Leon, ketakutan."Li, lintah macam apa itu?" Kiana merasa merinding di sekujur tubuhnya karena melihat binatang besar mengerikan itu mulutnya terlihat terbuka bulat dengan gigi-gigi tajam yang sangat banyak.Kemudian lintah raksasa itu melompat ke arah Leon. Kiana hanya menutup wajahnya ketakutan tenaganya terasa habis bahkan untuk lari, Leon menangkapnya dengan santai. Meremasnya dengan kuat sehingga lintah itu meledak dan mati. Darahnya yang berwarna hijau seperti ingus berhamburan di wajah tampan Leon."Sudah tidak apa-apa." Ucap Leon datar. Menghadap arah Kiana.Kiana memperhatikan wajah Leon dengan prihatin, entah karena merasa jijik, kasihan, dan ingin tertawa."Cuci mukamu dulu, kau terlihat sangat kotor." Ujar Kiana langsung, sejak lintah it

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 5 — Tidak Suka Manusia Super

    Ayah, Ibu. Aku akan mati perawan. Pikir Kiana ingin menangis tetapi daripada menangis tubuhnya hanya bergetar ketakutan.ZRAAASH! BUK! Hanya ada suara sesuatu terjatuh dengan kasar. Kiana pikir itu adalah Leon yang mati duluan karena serangan beruang raksasa itu. Akan tetapi, setelah menunggu beberapa lama tidak ada hal yang membuat tubuh Kiana merasa dicabik-cabik. Penasaran Kiana membuka matanya dan melihat Leon yang bersimbah darah berdiri tepat di hadapannya. "Kyaaa! Hantu Leon." Ujar Kiana asal sangking kagetnya. "Sembarangan." Ucap Leon sambil mengusap wajahnya yang dipenuhi oleh darah. "Aku masih hidup tau." Ucap Leon terduduk, genggamannya pada kapak kayu terlepas. Kiana menoleh ke belakang Leon dan melihat beruang raksasa yang sudah tergorok lehernya dengan kapak kayu. Beruang itu sudah benar-benar mati."Mengerikan dia benar-benar mati. Kau benar-benar bukan orang biasa ya?" Kiana malah bertanya di saat seperti itu sambil menatapi Leon yang terduduk lemas. "Aku tidak ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 6 — Masa Lalu Kelam

    Leon yang panik terdiam, setelah menyadari Kiana hanya tiba-tiba tertidur pulas ketika itu. Kemampuannya saat meng-heal Leon membuatnya kelelahan, meskipun mereka sudah saling bertukar energi sebelumnya. Tubuh Kiana masih belum terbiasa dengan kemampuannya yang sudah lama tidak ia gunakan sama sekali. Leon memutuskan membawa Kiana pulang dengan menggendong Kiana di pundaknya, berjalan menyusuri hutan.... "Huwaaaa!" Seorang gadis kecil menangis ketakutan, di tengah kobaran api besar dan di sekelilingnya tergeletak mayat-mayat orang yang sudah bersimbah darah. Di sana ada beberapa kerabat yang sudah tidak bisa tertolong. "Hiks! Hiks!" Gadis kecil itu menangis sesegukan ketakutan dengan tubuh bergetar. Di tengah kobaran api itu seorang pria dewasa berjalan tanpa ragu sedikit pun, api tidak mempengaruhi dirinya. Matanya berkilat merah, dengan aura-aura berhamburan yang bisa menghancurkan benda-benda di sekelilingnya, membuatnya terlindung dari kobaran api. Sang gadis kecil hanya b

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 7 — Pria Lugu yang Kejam

    Wajah kedua pemuda-pemudi yang baru saja kembali dari hutan ini tampak pucat kelelahan. Meskipun akhirnya mereka berhasil keluar dari hutan Kiana dan Leon membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sampai ke rumah."Kiana kau bilang tahu jalan, tapi sampai sore hari, baru kita bisa sampai rumah." Keluh Leon dengan wajah pucat, karena tidak sedikit binatang melata yang mereka berdua jumpai di jalan."Kau gila, seandainya kita tidak berpindah tempat sampai di jalur sungai. Kita tidak akan berakhir seperti sekarang." Kiana berucap terengah-engah, rambutnya yang terikat sudah berantakan dipenuhi oleh daun-daun kering dan ranting."Tapi, kalo aku tidak ke sungai aku tidak akan tahan dengan bau-bau darah itu." Protes Leon."Kenapa kau tidak menungguku sadar saja ...."Mereka berdua berakhir ribut mempermasalahkan siapa yang salah. Tidak sadar jika di depan pintu rumah ada ayah dan ibu Kiana yang sedang menunggu kedatangan mereka."Ke mana saja kalian berdua pergi?" ayah Kiana menatap horor kedua

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 8 — Kelas Manusia Super

    Kiana dan Rachel bersiap untuk melarikan diri, berusaha untuk menyelamatkan diri menerjang Leon, walaupun hampir mustahil karena mereka telah terjebak, jalan mereka satu-satunya untuk lari telah diblokir oleh Leon yang tidak mereka kenal sekarang."Apa sekarang Leon lepas kendali? Dia seperti bukan dirinya." Gumam Kiana ketakutan. Mata Leon yang semulanya hitam berubah menjadi kuning keemasan."Aku takut." Kiana memegang tangan Rachel. Pria itu kemudian pasang badan di depan Kiana."Jangan lukai dia." Ujar Rachel lantang."Cih!" Leon mendecak sebelum sempat mengucapkan sepatah kata apa pun, kemudian ia tiba-tiba jatuh tergeletak di hadapan Kiana dan Rachel. Menyisakan Leon yang saat ini terbaring terengah-engah karena menggunakan kekuatannya secara berlebihan.Kiana langsung menghampiri Leon yang setengah sadar itu, ia harus meng-heal Leon secepatnya agar pria itu segera pulih karena sudah dua kali nyawanya diselamatkan oleh pria misterius itu."Kiana, apakah dia tidak berbahaya?" tany

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 9 — Saingan Cinta

    Di tengah lapang sunyi—tidak ada orang berlalu lalang, tampak dua orang pria yang saling berhadapan.Deru angin menerbangkan rambut kedua orang pria yang besar tubuhnya tidak jauh berbeda. Kemudian keduanya saling menyerang dan tinju tepat mendarat pada masing-masing pipi mereka...."Aku pulang!"Kiana masuk ke dalam rumahnya, untuk beberapa alasan Kiana akhirnya meninggalkan Leon sendirian hari itu untuk menjaga rumah dan ia baru saja kembali dari perjalanannya. Ia pergi ke pusat kesehatan bersama dengan orang tuanya. Beruntungnya saat itu Leon mau saja di tinggal, padahal biasanya ia selalu mengikuti Kiana."Kiana, sudah kembali! Selamat datang!" Leon bersemangat karena sudah merasa bosan sendirian dan hanya menonton televisi untuk menghilangkan kesuntukkannya."Kenapa wajahmu memar begitu?" Kiana malah tertarik dengan lebam yang terdapat di pipi Leon."Habis kepleset tadi di luar dan pipiku terbentur, hehehe." Alasan Leon kurang meyakinkan sebenarnya."Ada-ada saja, baru satu h

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 10 — Asal Usul

    Kiana tersadar jika saat ini ia ketiduran di meja kerjanya. Matanya yang masih setengah tertutup pas menatap mengarah keluar jendela, menangkap bayangan seseorang yang tengah berdiri di sebuah batang pohon tidak jauh dari rumahnya. Matanya berkilat kuning dari sosok bayangan itu, tentu saja langsung membuat Kiana membelalakkan matanya kaget. Ia mengucek matanya, memastikan dan bayangan itu menghilang setelahnya. Apa itu tadi? Buru-buru Kiana menutup gorden jendelanya dan langsung bersembunyi di balik selimut, ia merinding ketakutan. ...Kiana keluar kamar dengan lesu di pagi harinya, matanya terlihat berkantung. "Pagi Kiana. Eh, kau kenapa?" Leon menangkap wajah Kiana yang tampak tidak segar sama sekali. Pria itu sedang duduk di sofa menonton televisi awalnya."Aku semalam mimpi buruk dan berakhir tidak tidur dengan nyenyak." Jujur Kiana masuk ke dalam kamar mandi, meskipun berjalan gontai."Sebaiknya kau tidur lagi, sebentar." Leon memberi saran."Aku ada kerjaan hari ini, setela

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 11 — Pribadi Lain

    Apakah aku akan berakhir seperti ini? Kiana berpikir setengah sadar masih menggantung di udara.SYUT!Seorang pria menangkap Kiana tepat sebelum tubuhnya menyentuh bebatuan di bawah jurang. Mata pria itu berkilat marah sambil menatap portal Dungeon yang berada tepat di atas jurang. Dia adalah Leon yang saat ini tidak dalam keadaan sadarnya. Ada aura berwarna kemerahan yang menguar dari tubuh Leon.Bahkan Kiana dalam ketidak-sadaranya tampak terganggu karena energi besar yang Leon keluarkan.Tidak berkata apa-apa Leon terbang ke atas jurang membawa tubuh Kiana bersama dengannya. Kemudian ia menaruh tubuh tidak sadarkan diri Kiana di tempat yang ia kira cukup aman. Kemudian membuat pelindung untuk melindungi gadis itu.Apakah aku selamat? Kiana perlahan membuka matanya, kemudian ia melihat Leon di hadapannya memiliki tatapan yang tidak ia kenal."Sebaiknya kau beristirahat saja." Ucapnya dingin dan menutup mata Kiana dengan telapak tangannya, Kiana langsung tertidur dengan pulas. Tidak t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26

Bab terbaru

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 73 — Kedekatan

    Noel kembali tidak lama setelah ia keluar. "Cepat sekali kamu kembali. Apakah urusanmu di organisasi sudah selesai?""Aku tidak begitu perduli sih, jika organisasi itu bangkrut ataupun hancur aku masih bisa menciptakan organisasi baru lagi dari awal. Namun, sayang sekali orang yang ingin menjatuhkanku terlalu lemah." Noel menjelaskan sembari duduk di samping Kiana."Sepertinya aku salah karena mengkhawatirkan perusahaanmu." Kiana sedikit tahu tentang Noel, sebagai manusia super terkuat Noel seharusnya memiliki kekayaan yang tak terhitung jumlahnya. Kekayaan selain dari pendapatan perusahaannya. Seharusnya karena sering menghancurkan Dungeon Noel tentu saja memiliki banyak artefak langka yang berharga."Yang lainnya ingin bertemu denganmu." Noel tidak ingin membahas tentang perusahaannya lagi, lagi pula tempat itu akan bisa berfungsi seperti sediakala dalam beberapa hari lagi."Apakah mereka semua datang kemari?""Ya, sebentar lagi mereka akan sampai.""Apa mereka memang sudah serin

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 72 — Keputusan Noel

    Sudah beberapa hari dari kejadian serangan, selama itu juga Kiana memulihkan dirinya di rumah sakit. Fasilitas Manusia Super diliburkan secara total, serangan Dungeon sepenuhnya ditangani oleh pemerintah atau organisasi kecil lainnya. Organisasi Noel mengalami banyak kerugian, namun ia tidak masalah dengan hal tersebut. Kekacauan seperti itu tidak akan membuatnya langsung hancur dan jatuh miskin. Saat ini fasilitas dalam pemulihan.Ini mengesalkan sudah beberapa hari ini aku masih tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Kiana membatin menggerutu, menatapi punggung Noel yang sepertinya tengah menyiapkan pakaian yang dikenakan oleh Kiana.Selama beberapa hari ini Noel sendiri yang mengurus Kiana dengan tangannya, Kiana pikir ia akan membayar orang lain tetapi, ternyata ia tidak melakukannya sama sekali.Bahkan sampai ke kamar mandi Noel juga yang membantu Kiana. Beruntungnya Kiana masih bisa menggerakan tangannya walau lemah, mereka berdua sempat berdebat karena hal itu. Namun, mendengar

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 71 — Bertemu Leon

    "Berhentilah menangis seperti anak kecil begitu." Noel mengusap air mata Kiana dengan telapak tangannya begitu juga ingusnya tanpa merasa jijik sedikit pun. Wanita itu terus menangis sesegukkan yang bahkan Leon tidak tahu apa sebabnya."Bagaimana aku tidak menangis, sudah sangat lama aku tidak melihatmu."Leon tampak kebingungan saat mendengar penjelasan Kiana. "Bukankah aku baru saja menghilang?" Tampaknya waktu berhenti untuk Leon ketika Noel mengambil alih kembali tubuhnya."Hiks! Sudah banyak yang terjadi semenjak kepergianmu." Kiana masih mengeluarkan air matanya."Jangan bersedih, aku merasa kita masih sangat dekat karena kita masih bisa bertemu seperti ini, walaupun aku tidak tahu apa-apa tapi aku merasa sangat dekat denganmu daripada beberapa waktu lalu. Apa kau sangat dekat denganku?" Leon sedikit bingung dengan perasaannya, ia tidak mengerti apa yang sebenarnya ia rasakan.Tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri bergetar. Kiana yang ingin memberi penjelasan suaranya tiba-tiba

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 70 — Kiana Tak Sadarkan Diri

    Kenapa tempat ini terasa aneh? Kiana membatin saat memasuki inti Dungeon. Ia merasakan perasaan yang cukup aneh saat itu."Sepertinya Noel telah masuk ke dalam jebakan kita.""Apakah kita bisa menyingkirkannya sekarang.""Dengan kemampuannya yang terbatas, seharusnya kali ini ia mati dan lenyap dari dunia ini.""Akhirnya dendamku akan terbalaskan." Mala merasa puas dengan apa yang akan terjadi ke depannya terhadap Noel.Saat masuk ke dalam Dungeon, Noel sejenak terdiam dan menurunkan Kiana dari gendongannya. Noel tiba-tiba membuka topeng yang ia kenakan, membuat Kiana sedikit bingung. Apa karena tidak ada orang di sini jadi dia melepaskanya?Kiana pun mengikuti apa yang Noel lakukan tersebut. Setelahnya Kiana mendapati pria yang sedikit lebih tinggi darinya itu tengah tersenyum simpul."Apa yang terjadi?" Kiana tidak tahan untuk tidak bertanya."Kita tidak bisa berdiam di tempat ini lebih lama, tempat ini adalah jebakan," jelas Noel pada Kiana. "Mereka pikir tempat ini bisa melumpuhka

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 69 — Kedatangan Noel

    "Kiana kau tidak perlu terlalu khawatir begitu." Lucia menjawabnya merasa tidak enak karena perhatian Kiana."Tapi, lukamu itu cukup parah." Kiana tidak percaya dengan sikap berusaha biasanya Lucia yang membiarkan darah mengalir di lengannya."Andai Tuan Noel sebaik dirimu, mungkin aku akan jatuh cinta padanya." Lucia tampak terharu, bahkan Kiana tidak percaya jika wanita itu bisa bersikap demikian. "Tapi, Noel bukan lah dirimu. Kenapa bisa kalian berdua memiliki aura sedikit mirip, tapi dengan sifat yang bertolak belakang.""Aku tidak mirip dengannya," protes Kiana."Ya mereka mirip karena berjodoh," timpal Joan.Setelahnya Kiana terdiam. Sepertinya hanya Lucia yang merasa seperti itu. Orang lain tidak ada yang menyadarinya.Dosa apa yang pernah aku lupakan sampai pada akhirnya terjebak dengan orang-orang seperti mereka. Kiana hanya bisa membatin tidak percaya, meskipun tidak akrab mereka masih bisa bercanda disituasi genting seperti sekarang."Tidak ada waktu untuk bercanda disituas

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 68 — Tempat Berlindung

    Rasanya aku merasa bersalah karena bersembunyi di tempat ini sendirian. Ada banyak orang yang panik di luar sana. Kiana membatin di sebuah ruangan cukup sempit sembari memeluk lututnya diam.Ingatan masa lalu mulai terbayang lagi diingatan Kiana. "Ah, jangan ingat. Bukan waktunya untuk takut sekarang." Kiana bergumam pelan menepuk pelipisnya, berusaha menenangkan diri. Mengingat banyaknya nyawa yang telah melayang di hadapannya kala itu, membuat Kiana cukup merinding. Meskipun, sudah cukup terbiasa tetapi ada kala bagi Kiana teringat kenangan mengerikan tersebut.Tiba-tiba suara pintu terbuka. "Siapa yang datang?" Kiana menelan ludahnya takut, seketika tombol yang Bian berikan padanya langsung digenggam Kiana erat, walaupun saat ini belum ia tekan untuk memanggilnya. Namun, Kiana telah berada dalam keadaan paling waspadanya.Suara langkah kaki manusia terdengar menggema di ruangan—tidak hanya satu orang. Bian bilang tidak ada yang tahu tempat ini? Kenapa ada orang lain yang datang ke

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 67 — Serangan di Organisasi

    "Jadi, kau akan langsung kerja setelah ini?" tanya Kiana sebelum keluar dari mobil."Aku harus pergi ke luar kota," jawab Noel."Oh." Kiana, tidak bertanya lagi."Aku tidak akan pergi lama, sore nanti aku kembali dan pasti menjemputmu.""Oke, Pak Bos." Kiana keluar dari mobil setelahnya."Jaga dirimu baik-baik.""Ha? Aku tidak salah denger nih?""Kenapa? Tidak ada hal yang salahkan dengan hal itu.""Iya sih, cuma tumben saja. Lagi pula ini di area organisasi. Yang dijamin keamanannya.""Intinya jangan terlalu bersantai.""Kau merasakan sesuatu?""Tidak sih, cuma aku ingin kau berhati-hati. Meskipun tempat ini aman, tapi di dalam tetap ada musuh. Kau jangan merepotkanku.""Oke, oke, baiklah. Aku masuk dulu, aku akan menjaga diri. Kau tenang saja, dan fokuslah pada pekerjaanmu." Kiana pergi dengan cepat memasuki gerbang organisasi.Noel melesatkan kendaraannya setelah memastikan Kiana masuk ke dalam gerbang kantornya. Noel sadar jika Kiana masih tidak nyaman dengan keadaan kakinya, teta

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 66 — Dia Datang Lagi

    Malam kekacauan tersebut terlewati seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun, pada akhirnya karena pertemuan itu dunia tahu jika Noel Ricard telah memiliki pasangan hidupnya. Hancurnya gedung pertemuan tentu saja menjadi salah satu berita menghebohkan juga, karena pengenalan pasangan yang mengalami kekacauan. Berita menghebohkan tentang aksi berani yang menentang manusia super yang tercatat sebagai yang terkuat di dunia, bagi banyak orang itu adalah hal yang benar-benar nekat.Kiana langsung dibawa pulang oleh Noel ke kediamannya. Saat topeng yang ia kenakan dilepas, Noel terdiam sejenak memperhatikan wajah wanita itu."Ada apa, kenapa kau menatapku begitu?" Kiana yang sedari tadi tidak sadar, menyentuh dahinya yang terasa tidak nyaman. Kemudian ia melihat telapak tangan yang berdarah, membuatnya sontak terkejut."Kenapa kau tidak menyadari jika dahimu terluka?" tanya Noel, dengan ekspresi yang Kiana tidak mengerti sama sekali."Mungkin karena terkejut aku jadi tidak sadar jika kepala

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 65 — Malam Perjamuan

    Pagi itu Kiana menyiapkan bubur untuk Noel karena melihat pria itu dalam keadaan demam. Untung saja hari ini, adalah hari libur. Jadi, aku bisa merawatnya.Kiana meletakan bubur yang barusan ia buat di meja samping ranjang Noel. Kemudian bermaksud ingin kembali ke kamarnya dan mandi, sembari menunggu Noel bangun dari tidurnya.Namun baru saja selesai meletakkan buburnya di meja samping ranjang milik pria itu, Noel tampak sudah sedari tadi menatapi Kiana."Kau sudah bangun? Kenapa tidak berbicara sama sekali?" tanya Kiana menatap ke arah Noel yang masih memperhatikannya.Tanpa berkata-kata pria itu bangun dari tidurnya dan masih tidak menjawab pertanyaan Kiana, ia mulai kesal karena perkataannya tidak mendapat jawaban sama sekali dan mau meninggalkan ruangan itu."Mau ke mana?" tanya Noel, akhirnya membuka suara."Aku tidak mau berbicara dengan manusia patung." Kiana menjawab ketus."Biarkan aku menenangkan diri sebentar. Kau duduklah di sini." Noel akhirnya mengeluarkan sedikit kata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status