Home / Fantasi / Manusia Super Mencari Cinta Sejati / Bagian 8 — Kelas Manusia Super

Share

Bagian 8 — Kelas Manusia Super

Author: Mustika Jingga
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kiana dan Rachel bersiap untuk melarikan diri, berusaha untuk menyelamatkan diri menerjang Leon, walaupun hampir mustahil karena mereka telah terjebak, jalan mereka satu-satunya untuk lari telah diblokir oleh Leon yang tidak mereka kenal sekarang.

"Apa sekarang Leon lepas kendali? Dia seperti bukan dirinya." Gumam Kiana ketakutan. Mata Leon yang semulanya hitam berubah menjadi kuning keemasan.

"Aku takut." Kiana memegang tangan Rachel. Pria itu kemudian pasang badan di depan Kiana.

"Jangan lukai dia." Ujar Rachel lantang.

"Cih!" Leon mendecak sebelum sempat mengucapkan sepatah kata apa pun, kemudian ia tiba-tiba jatuh tergeletak di hadapan Kiana dan Rachel. Menyisakan Leon yang saat ini terbaring terengah-engah karena menggunakan kekuatannya secara berlebihan.

Kiana langsung menghampiri Leon yang setengah sadar itu, ia harus meng-heal Leon secepatnya agar pria itu segera pulih karena sudah dua kali nyawanya diselamatkan oleh pria misterius itu.

"Kiana, apakah dia tidak berbahaya?" tanya Rachel khawatir menahan tangan Kiana takut, jika Leon akan menyerang mereka.

"Seharusnya tidak, jika aku segera menyalurkan energi yang kupunya untuknya." Kiana melepaskan tangan Rachel, langsung bergegas memegang tangan Leon dan fokus menyalurkan energi untuk pria itu.

Mata Leon yang terpejam sedikit bergerak dan luka yang sempat diterimanya perlahan sembuh dan menghilang.

Hebat. Rachel berucap dalam hati, Rachel tahu jika Kiana seorang healer tetapi ia tidak menyangka jika Kiana memiliki kemampuan yang hebat. Andai aku seorang manusia super, mungkin aku akan menjadi pasangan yang cocok untuk Kiana. Rachel merasa cemburu.

Leon perlahan membuka matanya. "Syukurlah," ucap Kiana.

Tepat ketika Leon membuka matanya dan kembali seperti sediakala Kiana yang akhirnya jatuh tidak sadarkan diri di dada bidang Leon, karena telah membagi energinya pada Leon.

Rachel langsung mengangkat Kiana ke dekapannya. "Biar aku yang membawanya, karenamu dia jadi seperti ini."

Leon tampak berpikir, "Apa yang sudah terjadi?" gumamnya, melihat monster yang sudah tercabik-cabik di dekatnya membuatnya tambah bingung, ia tidak mengingat apa-apa setelah ia terkena serangan tadi.

Akhirnya, Kiana digendong di pundak Rachel dan bertemu dengan tim medis yang bertugas tidak jauh dari tempat kekacauan.

Melihat Leon yang bersimbah darah, tim medis memeriksa keadaannya juga karena pikir ia terluka. Namun, tim medis menyadari jika darah di baju Leon disebabkan oleh darah monster yang ia bunuh.

"Anda, seorang manusia super?" tanya tim medis itu dan Leon hanya mengangguk.

"Syukurlah, ada kau di antara kalian bertiga. Gadis itu hanya kelelahan karena sudah menyalurkan energinya untukmu, ia hanya butuh istirahat dan sebentar lagi akan sadar." Ucap perawat setelah memeriksa keadaan Kiana.

Saat pertarungan Leon dan monster tadi tidak ada yang melihatnya karena orang-orang sudah sibuk mengevakuasi diri mereka sendiri. Tidak ada yang melihat betapa brutalnya Leon ketika menghabisi sang monster dengan kejam.

"Ukh!" Kiana tersadar, saat ia membuka matanya ada dua orang pria yang sudah ia lihat di sisi kiri dan kanannya.

"Akhirnya kau sadar Kiana." Ucap Leon senang. "Maafkan aku." Leon merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Sudah tugasku untuk membantumu. Karena kau sudah menyelamatkan kami." Ucap Kiana mendudukkan dirinya.

"Seharusnya kau jangan memaksakan diri." Ucap Rachel memberikan sebotol air minum.

"Terima kasih, Rachel. Meng-heal itu seharusnya hal yang biasa saja untukku yang seorang healer ini. Karena sudah lama tidak melakukannya aku jadi lemah seperti sekarang." Jelas Kiana meminum air yang Rachel berikan.

"Aku tidak begitu mengerti tentang manusia super dan healer karena aku hanya orang biasa. Tapi, Kiana aku tidak ingin melihatmu dalam keadaan lemah seperti tadi."

Leon yang merasa bersalah pergi menjauh dari Kiana, ia merasa tidak enak karena kehadirannya malah membuat Kiana menderita. Leon merasa seharusnya ia tidak pernah hadir di sisi Kiana. Apalagi melihat senyum bahagia Kiana ke Rachel.

Apakah aku punya kesempatan? Leon melamun. Heh, tentu saja ada.

"Hei kau itu siapa sebenarnya?!" Leon tiba-tiba berteriak, membuat Rachel dan Kiana langsung keluar dari tenda darurat.

"Ada apa, Leon?" tanya Kiana kebingungan.

"Aku heran, semenjak tadi aku mendengar suara aneh seperti bisikan." Ujar Leon jujur. Rachel dan Kiana saling bertatapan bingung karena mereka tidak mendengar suara apa pun.

"Jangan dipikirkan Leon, sebaiknya kau beristirahat juga sejenak. Mungkin itu hanya perasaanmu saja." Rachel entah dapat angin apa ia menenangkan Leon.

"Um, aku mengerti. Terima kasih." Ucap Leon mendudukkan dirinya. Suara itu benar-benar menghilang sekarang.

Setelah dirasa tenaga mereka cukup pulih mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan kembali.

"Oh iya Leon, mumpung kita masih di sini. Bagaimana jika sekalian kita mengecek level kemampuan manusia supermu." Ajak Kiana. "Apa kau mau?"

"Ya, baiklah. Aku juga merasa penasaran." Leon tampak bersemangat. "Ah, tapi aku tidak punya identitas." Mendengar ucapan itu membuat Kiana merasa lemas.

"Kurasa aku punya kenalan seseorang yang bisa mengecek level manusia supermu tanpa identitas. Kalau levelmu hanya B atau C kurasa itu tidak akan berarti apa-apa, karena itu hal yang sudah biasa. Jika levelmu tinggi, kau mungkin akan dianggap makhluk berbahaya." Ujar Rachel. Karena Kiana dan Rachel tahu jika Leon lupa ingatan dan tidak ada yang tahu seberapa kuat dia sebelumnya.

"Kalau dari status level healer-ku yang bisa memulihkanmu, seharusnya kita tidak berbeda begitu jauh Leon." Ucap Kiana sambil berpikir, "Karena healer kelas bawah yang memaksakan memandu kekuatan manusia super kelas atas bisa-bisa membahayakan dirinya sendiri."

"Levelmu apa, Kiana?" tanya Leon.

"Aku healer level C." Kiana tidak menyembunyikannya. "Aku bisa memilih menjadi orang biasa dengan level ini, tapi biar bagaimanapun aku tetaplah seorang healer juga." Jelas Kiana.

.

.

.

Sampailah akhirnya mereka di tempat kenalan Rachel yang bisa mengecek status level manusia super Leon secara pribadi.

Aku berharap jika levelku, paling tinggi di kelas B.

Ketika itu ada keanehan mesin pengecekan yang memeriksa Leon, namun tidak ada yang menyadarinya karena itu tidak berpengaruh begitu besar.

Setelah beberapa saat, hasil muncul dan Leon dinyatakan adalah seorang manusia super kelas B dan tidak berbahaya. Leon masih bisa tinggal dengan Kiana sampai ingatannya benar-benar pulih, tanpa harus tahu identitasnya.

"Aku senang kita tidak jauh berbeda." Ucap Leon berjalan di samping Kiana. Kiana yang berada di tengah. Membuat Rachel cemburu karena melihat Kiana dan Leon semakin dekat.

Meskipun tidak tahu tentang manusia super dan healer begitu banyak, Rachel tahu ada ikatan yang bisa terjalin antara manusia super dan healer yang hanya berbeda 1 level. Perkiraan Rachel meleset karena menyetujui melakukan pengecekkan, ia pikir level Kiana dan Leon terpaut jauh sehingga bisa membuatnya tenang, namun ternyata sebaliknya.

"Ada apa, Rachel?" Kiana merasa ada yang salah dengan Rachel.

"Tidak apa-apa kok." Rachel berusaha tersenyum.

"Paling dia merasa iri karena kedekatan kita, Kiana." Ujar Leon malah memanas-manasi Rachel dan tebakannya benar.

"Kau mau cari gara-gara lagi!" kesal Rachel.

"Sudah-sudah, sebaiknya kita semua pulang ke desa dulu." Kiana melerai.

"Bolehkah aku tinggalkan saja orang ini, biar dia hilang sekalian." Rachel masih kesal.

Related chapters

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 9 — Saingan Cinta

    Di tengah lapang sunyi—tidak ada orang berlalu lalang, tampak dua orang pria yang saling berhadapan.Deru angin menerbangkan rambut kedua orang pria yang besar tubuhnya tidak jauh berbeda. Kemudian keduanya saling menyerang dan tinju tepat mendarat pada masing-masing pipi mereka...."Aku pulang!"Kiana masuk ke dalam rumahnya, untuk beberapa alasan Kiana akhirnya meninggalkan Leon sendirian hari itu untuk menjaga rumah dan ia baru saja kembali dari perjalanannya. Ia pergi ke pusat kesehatan bersama dengan orang tuanya. Beruntungnya saat itu Leon mau saja di tinggal, padahal biasanya ia selalu mengikuti Kiana."Kiana, sudah kembali! Selamat datang!" Leon bersemangat karena sudah merasa bosan sendirian dan hanya menonton televisi untuk menghilangkan kesuntukkannya."Kenapa wajahmu memar begitu?" Kiana malah tertarik dengan lebam yang terdapat di pipi Leon."Habis kepleset tadi di luar dan pipiku terbentur, hehehe." Alasan Leon kurang meyakinkan sebenarnya."Ada-ada saja, baru satu h

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 10 — Asal Usul

    Kiana tersadar jika saat ini ia ketiduran di meja kerjanya. Matanya yang masih setengah tertutup pas menatap mengarah keluar jendela, menangkap bayangan seseorang yang tengah berdiri di sebuah batang pohon tidak jauh dari rumahnya. Matanya berkilat kuning dari sosok bayangan itu, tentu saja langsung membuat Kiana membelalakkan matanya kaget. Ia mengucek matanya, memastikan dan bayangan itu menghilang setelahnya. Apa itu tadi? Buru-buru Kiana menutup gorden jendelanya dan langsung bersembunyi di balik selimut, ia merinding ketakutan. ...Kiana keluar kamar dengan lesu di pagi harinya, matanya terlihat berkantung. "Pagi Kiana. Eh, kau kenapa?" Leon menangkap wajah Kiana yang tampak tidak segar sama sekali. Pria itu sedang duduk di sofa menonton televisi awalnya."Aku semalam mimpi buruk dan berakhir tidak tidur dengan nyenyak." Jujur Kiana masuk ke dalam kamar mandi, meskipun berjalan gontai."Sebaiknya kau tidur lagi, sebentar." Leon memberi saran."Aku ada kerjaan hari ini, setela

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 11 — Pribadi Lain

    Apakah aku akan berakhir seperti ini? Kiana berpikir setengah sadar masih menggantung di udara.SYUT!Seorang pria menangkap Kiana tepat sebelum tubuhnya menyentuh bebatuan di bawah jurang. Mata pria itu berkilat marah sambil menatap portal Dungeon yang berada tepat di atas jurang. Dia adalah Leon yang saat ini tidak dalam keadaan sadarnya. Ada aura berwarna kemerahan yang menguar dari tubuh Leon.Bahkan Kiana dalam ketidak-sadaranya tampak terganggu karena energi besar yang Leon keluarkan.Tidak berkata apa-apa Leon terbang ke atas jurang membawa tubuh Kiana bersama dengannya. Kemudian ia menaruh tubuh tidak sadarkan diri Kiana di tempat yang ia kira cukup aman. Kemudian membuat pelindung untuk melindungi gadis itu.Apakah aku selamat? Kiana perlahan membuka matanya, kemudian ia melihat Leon di hadapannya memiliki tatapan yang tidak ia kenal."Sebaiknya kau beristirahat saja." Ucapnya dingin dan menutup mata Kiana dengan telapak tangannya, Kiana langsung tertidur dengan pulas. Tidak t

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 12 — Pencarian Noel Ricard

    Merasa bukan dirinya yang dipanggil oleh pria asing itu Leon, membuang wajahnya dan melanjutkan tugasnya."Tuan, Noel!" pria itu langsung memegang bahu Leon. Leon mengernyit bingung tidak mengerti menatapi pria bermasker misterius tersebut. Saat ditatap Leon seperti itu, pria itu tampak terkejut dan langsung melepaskan tangannya dari bahu Leon."Ini aku, Bian." Pria bernama Bian membuka maskernya memperlihatkan wajahnya. Sekilas Leon, merasa tidak asing dengan wajah orang di depannya. Namun, Leon tidak mengenalnya sama sekali."Anda siapa? Sepertinya Anda salah orang." Leon bergegas pergi, tidak banyak orang di sekitar situ, Leon tidak ingin membuang waktunya. Dia juga tidak mengenalnya meskipun orang itu sudah memperkenalkan dirinya."Tuan! Tunggu aku. Tidak mungkin aku salah orang, walaupun sekarang Tuan terlihat berbeda." Leon tidak perduli dan buru-buru ia bergegas kembali ke tempat tinggalnya.Haruskah aku memukulnya, jika aku membawanya ke rumah Kiana takutnya itu malah akan mem

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 13 — Kecurigaan Kiana

    "Hmm, aku kenapa Kiana?" tanya Leon kebingungan. Kiana sempat merinding karena berpikir Leon akan menjadi orang lain barusan."Tidak, tidak apa-apa. Aku hanya berbicara sendiri." Jawab Kiana. Mana mungkin Leon adalah manusia super itu, lagi pula saat pemeriksaan dia dinyatakan manusia super kelas B. Kiana melanjutkan pekerjaannya lagi, tidak ingin berpikir lebih banyak karena itu hanya akan membuatnya pusing sendiri."Apa ada yang bisa kubantu, Kiana?" tanya Leon, menawarkan bantuan."Kau beristirahatlah, tugasmu 'kan sudah selesai." Ucap Kiana menyusun barang belanjaan yang telah dibawakan oleh Leon.Leon tidak pergi ke mana-mana dan lebih memilih untuk memperhatikan Kiana.Sepertinya gadis itu mulai curiga. Leon mendengar sebuah suara di kepalanya."Hei siapa kau?!" Leon tiba-tiba berteriak membuat Kiana terkejut."Ada Leon?" Kiana ikut kebingungan juga."Diamlah! Mari kita berbicara empat mata." Pandangan Leon menggelap, dan ia merasa di pindahkan ke tempat lain...."Di mana aku?

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 14 — Serangan Mendadak

    Kiana langsung terduduk kaget, sekali lagi ia hampir mati karena manusia super dan berakhir dengan diselamatkannya ia oleh manusia super pula.Akibat kepanikannya, Kiana tidak terlalu fokus dengan apa yang mereka bicarakan awalnya, karena keterkejutannya Kiana sampai tidak bisa berpikir dengan jernih.Dengan cepat Kiana bangkit, kali ini ia bertekad akan menjadi orang yang lebih kuat dan menerima masa lalunya yang kelam. "Hei kalian! Jangan berkelahi di rumahku. Aku tidak ingin rumahku hancur!" Kiana malah berteriak memikirkan nasib rumahnya, jika rumahnya hancur dia tidak akan tahu mau tinggal di mana."Aku akan panggil warga.""Tidak semudah itu gadis manis." Ucap pria bermanik ungu sudah berdiri tepat di belakang Kiana."Sejak kap—" Serangan di arahkan pada Kiana. Dengan sigap, Leon langsung mengangkat Kiana melompat ke udara. Menggendong wanita itu, Kiana dengan refleks memeluk leher Leon karena takut—belum pernah seperti itu sebelumnya."Tutup matamu Kiana jika takut, kita harus

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 15 — Merahasiakan Kejadian

    Bian tampak bingung mencari alasan, karena ia bukanlah pria yang pandai dalam berbohong."Ah, sepertinya karena mereka salah paham." Kiana menatap Bian tidak percaya karena penjelasannya yang ambigu."Aku sempat bertemu dengan Leon berbincang beberapa hal kupikir dia mengenal orang yang aku cari, mungkin itulah yang membuat orang-orang itu mengira bahwa Leon adalah kenalanku juga. Seorang manusia super kelas atas sepertiku ini punya banyak musuh. Maafkan aku, karenaku aku malah melibatkan, kekasihmu.""...."Kiana menatap Bian bingung dan langsung muncul kecanggungan di antara mereka berdua. "Sepertinya, kau salah paham. Aku bukan kekasihnya. Aku menganggap dia seperti saudara untukku." Kiana menatapi Leon yang masih tidak sadarkan diri.Kasihan sekali, Tuan. Gadis ini ternyata terlalu polos untukmu dan aku juga telah salah paham. Batin Bian mengerti praduga miliknya yang lalu, tidak benar sama sekali."Akan lebih baik jika dirinya segera menemukan keluarganya," Gumam Kiana."Tapi, ke

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 16 — Pengkhianatan Rachel

    Kiana melihat Rachel bersama dengan wanita lain. Leon pun berbalik menatap ke arah tatapan Kiana dan mendapati pemandangan yang sama dengan Kiana.Kiana berusaha tegar, dia ingin cemburu juga tidak bisa. Mereka tidak memiliki hubungan apa pun. Terlebih, Kiana juga cukup tahu diri dia juga dekat dengan lelaki lain. Namun Rachel tidak pernah mempermasalahkannya pada Kiana, ia hanya mengajak ribut Leon dan tidak menyalahkan Kiana sama sekali.Mereka berempat akhirnya berselisih ada raut tidak enak hati di wajah Rachel tampak ia ingin memberikan penjelasan pada Kiana dan ingin langsung berbicara padanya, tetapi Kiana hanya melontarkan senyum akrab pada Rachel berusaha tampak baik-baik saja dan langsung berlalu pergi tidak menoleh ke belakang sama sekali.Kemudian Leon yang berjalan di belakang Kiana menepuk bahu Rachel seraya berkata, "Rupanya hanya seperti itu perjuanganmu untuknya." Kemudian ia berlalu pergi mengikuti Kiana.Wanita yang di bawa Rachel tidak tahu apa-apa, memperhatikan me

Latest chapter

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 73 — Kedekatan

    Noel kembali tidak lama setelah ia keluar. "Cepat sekali kamu kembali. Apakah urusanmu di organisasi sudah selesai?""Aku tidak begitu perduli sih, jika organisasi itu bangkrut ataupun hancur aku masih bisa menciptakan organisasi baru lagi dari awal. Namun, sayang sekali orang yang ingin menjatuhkanku terlalu lemah." Noel menjelaskan sembari duduk di samping Kiana."Sepertinya aku salah karena mengkhawatirkan perusahaanmu." Kiana sedikit tahu tentang Noel, sebagai manusia super terkuat Noel seharusnya memiliki kekayaan yang tak terhitung jumlahnya. Kekayaan selain dari pendapatan perusahaannya. Seharusnya karena sering menghancurkan Dungeon Noel tentu saja memiliki banyak artefak langka yang berharga."Yang lainnya ingin bertemu denganmu." Noel tidak ingin membahas tentang perusahaannya lagi, lagi pula tempat itu akan bisa berfungsi seperti sediakala dalam beberapa hari lagi."Apakah mereka semua datang kemari?""Ya, sebentar lagi mereka akan sampai.""Apa mereka memang sudah serin

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 72 — Keputusan Noel

    Sudah beberapa hari dari kejadian serangan, selama itu juga Kiana memulihkan dirinya di rumah sakit. Fasilitas Manusia Super diliburkan secara total, serangan Dungeon sepenuhnya ditangani oleh pemerintah atau organisasi kecil lainnya. Organisasi Noel mengalami banyak kerugian, namun ia tidak masalah dengan hal tersebut. Kekacauan seperti itu tidak akan membuatnya langsung hancur dan jatuh miskin. Saat ini fasilitas dalam pemulihan.Ini mengesalkan sudah beberapa hari ini aku masih tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Kiana membatin menggerutu, menatapi punggung Noel yang sepertinya tengah menyiapkan pakaian yang dikenakan oleh Kiana.Selama beberapa hari ini Noel sendiri yang mengurus Kiana dengan tangannya, Kiana pikir ia akan membayar orang lain tetapi, ternyata ia tidak melakukannya sama sekali.Bahkan sampai ke kamar mandi Noel juga yang membantu Kiana. Beruntungnya Kiana masih bisa menggerakan tangannya walau lemah, mereka berdua sempat berdebat karena hal itu. Namun, mendengar

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 71 — Bertemu Leon

    "Berhentilah menangis seperti anak kecil begitu." Noel mengusap air mata Kiana dengan telapak tangannya begitu juga ingusnya tanpa merasa jijik sedikit pun. Wanita itu terus menangis sesegukkan yang bahkan Leon tidak tahu apa sebabnya."Bagaimana aku tidak menangis, sudah sangat lama aku tidak melihatmu."Leon tampak kebingungan saat mendengar penjelasan Kiana. "Bukankah aku baru saja menghilang?" Tampaknya waktu berhenti untuk Leon ketika Noel mengambil alih kembali tubuhnya."Hiks! Sudah banyak yang terjadi semenjak kepergianmu." Kiana masih mengeluarkan air matanya."Jangan bersedih, aku merasa kita masih sangat dekat karena kita masih bisa bertemu seperti ini, walaupun aku tidak tahu apa-apa tapi aku merasa sangat dekat denganmu daripada beberapa waktu lalu. Apa kau sangat dekat denganku?" Leon sedikit bingung dengan perasaannya, ia tidak mengerti apa yang sebenarnya ia rasakan.Tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri bergetar. Kiana yang ingin memberi penjelasan suaranya tiba-tiba

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 70 — Kiana Tak Sadarkan Diri

    Kenapa tempat ini terasa aneh? Kiana membatin saat memasuki inti Dungeon. Ia merasakan perasaan yang cukup aneh saat itu."Sepertinya Noel telah masuk ke dalam jebakan kita.""Apakah kita bisa menyingkirkannya sekarang.""Dengan kemampuannya yang terbatas, seharusnya kali ini ia mati dan lenyap dari dunia ini.""Akhirnya dendamku akan terbalaskan." Mala merasa puas dengan apa yang akan terjadi ke depannya terhadap Noel.Saat masuk ke dalam Dungeon, Noel sejenak terdiam dan menurunkan Kiana dari gendongannya. Noel tiba-tiba membuka topeng yang ia kenakan, membuat Kiana sedikit bingung. Apa karena tidak ada orang di sini jadi dia melepaskanya?Kiana pun mengikuti apa yang Noel lakukan tersebut. Setelahnya Kiana mendapati pria yang sedikit lebih tinggi darinya itu tengah tersenyum simpul."Apa yang terjadi?" Kiana tidak tahan untuk tidak bertanya."Kita tidak bisa berdiam di tempat ini lebih lama, tempat ini adalah jebakan," jelas Noel pada Kiana. "Mereka pikir tempat ini bisa melumpuhka

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 69 — Kedatangan Noel

    "Kiana kau tidak perlu terlalu khawatir begitu." Lucia menjawabnya merasa tidak enak karena perhatian Kiana."Tapi, lukamu itu cukup parah." Kiana tidak percaya dengan sikap berusaha biasanya Lucia yang membiarkan darah mengalir di lengannya."Andai Tuan Noel sebaik dirimu, mungkin aku akan jatuh cinta padanya." Lucia tampak terharu, bahkan Kiana tidak percaya jika wanita itu bisa bersikap demikian. "Tapi, Noel bukan lah dirimu. Kenapa bisa kalian berdua memiliki aura sedikit mirip, tapi dengan sifat yang bertolak belakang.""Aku tidak mirip dengannya," protes Kiana."Ya mereka mirip karena berjodoh," timpal Joan.Setelahnya Kiana terdiam. Sepertinya hanya Lucia yang merasa seperti itu. Orang lain tidak ada yang menyadarinya.Dosa apa yang pernah aku lupakan sampai pada akhirnya terjebak dengan orang-orang seperti mereka. Kiana hanya bisa membatin tidak percaya, meskipun tidak akrab mereka masih bisa bercanda disituasi genting seperti sekarang."Tidak ada waktu untuk bercanda disituas

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 68 — Tempat Berlindung

    Rasanya aku merasa bersalah karena bersembunyi di tempat ini sendirian. Ada banyak orang yang panik di luar sana. Kiana membatin di sebuah ruangan cukup sempit sembari memeluk lututnya diam.Ingatan masa lalu mulai terbayang lagi diingatan Kiana. "Ah, jangan ingat. Bukan waktunya untuk takut sekarang." Kiana bergumam pelan menepuk pelipisnya, berusaha menenangkan diri. Mengingat banyaknya nyawa yang telah melayang di hadapannya kala itu, membuat Kiana cukup merinding. Meskipun, sudah cukup terbiasa tetapi ada kala bagi Kiana teringat kenangan mengerikan tersebut.Tiba-tiba suara pintu terbuka. "Siapa yang datang?" Kiana menelan ludahnya takut, seketika tombol yang Bian berikan padanya langsung digenggam Kiana erat, walaupun saat ini belum ia tekan untuk memanggilnya. Namun, Kiana telah berada dalam keadaan paling waspadanya.Suara langkah kaki manusia terdengar menggema di ruangan—tidak hanya satu orang. Bian bilang tidak ada yang tahu tempat ini? Kenapa ada orang lain yang datang ke

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 67 — Serangan di Organisasi

    "Jadi, kau akan langsung kerja setelah ini?" tanya Kiana sebelum keluar dari mobil."Aku harus pergi ke luar kota," jawab Noel."Oh." Kiana, tidak bertanya lagi."Aku tidak akan pergi lama, sore nanti aku kembali dan pasti menjemputmu.""Oke, Pak Bos." Kiana keluar dari mobil setelahnya."Jaga dirimu baik-baik.""Ha? Aku tidak salah denger nih?""Kenapa? Tidak ada hal yang salahkan dengan hal itu.""Iya sih, cuma tumben saja. Lagi pula ini di area organisasi. Yang dijamin keamanannya.""Intinya jangan terlalu bersantai.""Kau merasakan sesuatu?""Tidak sih, cuma aku ingin kau berhati-hati. Meskipun tempat ini aman, tapi di dalam tetap ada musuh. Kau jangan merepotkanku.""Oke, oke, baiklah. Aku masuk dulu, aku akan menjaga diri. Kau tenang saja, dan fokuslah pada pekerjaanmu." Kiana pergi dengan cepat memasuki gerbang organisasi.Noel melesatkan kendaraannya setelah memastikan Kiana masuk ke dalam gerbang kantornya. Noel sadar jika Kiana masih tidak nyaman dengan keadaan kakinya, teta

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 66 — Dia Datang Lagi

    Malam kekacauan tersebut terlewati seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun, pada akhirnya karena pertemuan itu dunia tahu jika Noel Ricard telah memiliki pasangan hidupnya. Hancurnya gedung pertemuan tentu saja menjadi salah satu berita menghebohkan juga, karena pengenalan pasangan yang mengalami kekacauan. Berita menghebohkan tentang aksi berani yang menentang manusia super yang tercatat sebagai yang terkuat di dunia, bagi banyak orang itu adalah hal yang benar-benar nekat.Kiana langsung dibawa pulang oleh Noel ke kediamannya. Saat topeng yang ia kenakan dilepas, Noel terdiam sejenak memperhatikan wajah wanita itu."Ada apa, kenapa kau menatapku begitu?" Kiana yang sedari tadi tidak sadar, menyentuh dahinya yang terasa tidak nyaman. Kemudian ia melihat telapak tangan yang berdarah, membuatnya sontak terkejut."Kenapa kau tidak menyadari jika dahimu terluka?" tanya Noel, dengan ekspresi yang Kiana tidak mengerti sama sekali."Mungkin karena terkejut aku jadi tidak sadar jika kepala

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 65 — Malam Perjamuan

    Pagi itu Kiana menyiapkan bubur untuk Noel karena melihat pria itu dalam keadaan demam. Untung saja hari ini, adalah hari libur. Jadi, aku bisa merawatnya.Kiana meletakan bubur yang barusan ia buat di meja samping ranjang Noel. Kemudian bermaksud ingin kembali ke kamarnya dan mandi, sembari menunggu Noel bangun dari tidurnya.Namun baru saja selesai meletakkan buburnya di meja samping ranjang milik pria itu, Noel tampak sudah sedari tadi menatapi Kiana."Kau sudah bangun? Kenapa tidak berbicara sama sekali?" tanya Kiana menatap ke arah Noel yang masih memperhatikannya.Tanpa berkata-kata pria itu bangun dari tidurnya dan masih tidak menjawab pertanyaan Kiana, ia mulai kesal karena perkataannya tidak mendapat jawaban sama sekali dan mau meninggalkan ruangan itu."Mau ke mana?" tanya Noel, akhirnya membuka suara."Aku tidak mau berbicara dengan manusia patung." Kiana menjawab ketus."Biarkan aku menenangkan diri sebentar. Kau duduklah di sini." Noel akhirnya mengeluarkan sedikit kata

DMCA.com Protection Status