Pukul 2 pagi Jillian terbangun dari tidurnya. Suatu perasaan yang susah dijelaskan muncul, gates tingkat tinggi mungkin akan muncul. Ia berjalan ke jendela memandang langit malam yang tertutup awan tetapi dengan jelas ada setitik bintang yang bersinar.
Jika itu cuma para elf akan kubunuh mereka, ucap Jillian dalam hati. Kemudian ponsel Jillian berdering dengan layar berubah menjadi nama William.
Sialan. Jillian tahu mengapa sekretarisnya menelepon selarut ini.
[Bos, ada gates tingkat S yang muncul di Indonesia.]
“Dimana?”
[Pulau Bali... Kota Denpasar... Sekitar pantai.]
“Carikan aku tiket pesawat,” Jillian menutup telepon. Tidak banyak gates tingkat S yang bisa ditangani oleh setiap negara. Bahkan Indonesia, gate tingkat ini biasanya di tangani oleh Jillian dan timnya. Tetapi jika pemerintah Indonesia bersikap egois untuk mendapatkan material mana, WH Organization hanya bisa menunggu hingga para hunter berjatuhan.
Jillian masuk perlahan berselimut dengan Arina. Hatinya bergejolak dengan tidak ingin membangunkan istrinya tetapi sungguh keinginan laki-lakinya selalu memuncak sebelum dia pergi ke gate. Helai rambut jatuh ke hidung Arina pasti membuatnya merasa geli karena tangannya secara refleks mengembalikan helai rambut ke balik telinganya.
“Kamu bangun?” Jillian berkata lirih.
“Hmm” suara Arina terdengar manja.
“Kamu cantik.”
Arina membuka mata yang mengantuk, “Kamu hanya bilang kalau aku cantik ketika ingin pergi.”
Secara perlahan kepala Jillian mendekat. Arina sedikit terkejut dan tidak bisa menolak serangan Jillian.
“Hm,”
Saat sarapan pagi tanpa basa-basi Jillian mengabari ibunya tentang gate yang bahkan belum diberitakan di televisi. Milati tidak bisa mencegah anaknya dan hanya berpesan untuk berhati-hati. Aditya meminta maaf tidak bisa mengantar ke bandara karena bekerja.
“Bagaimana istrimu? Apakah kamu akan pergi ke sana bersama istri dan anakmu?” Milati khawatir.
“Arina akan tinggal di sini. Aku juga tidak suka membawa mereka ke urusan pekerjaan,” jawab Jillian. Arina mengangguk saat mendengar perkataan suaminya.
“Syukurlah,” Milati tersenyum lega.
***
Taksi berhenti di dua tiang besar bertuliskan Pantai Kuta. Beberapa mobil polisi dan satu truk militer di siagakan. Kabar munculnya gates telah tersebar di masyarakat lokal tetapi masih belum ada pemberitaan resmi dari pemerintah. Polisi mulai memberikan arahan untuk menutup toko, mencegah turis masuk dan menghentikan semua aktivitas pariwisata menuju pantai.
“Apa yang sedang terjadi?” sopir taksi tampak kebingungan.
“Seberapa jauh ke pantai?” tanya Jillian dari kursi penumpang.
“Em.. tiga kilo, mungkin dua atau tiga kilo meter.”
“Sebaiknya kamu membawa sementara keluargamu menjauh dari sekitar sini,” ucap Jillian sambil membayar ongkos taksi. Si sopir tampak merasa tidak asing dengan wajah penumpangnya.
“Ah bukankah dia mirip hunter Jillian di televisi? Bodohnya aku...” ucap si sopir saat menghitung uangnya.
Jillian mengeluarkan tanda pengenalnya yang terdapat logo WH Organization. Beberapa polisi tercengang saat mencocokkan foto dan dengan wajah aslinya. Orang-orang mulai berkumpul bersama wartawan yang entah datang dari mana. Antusias mereka sangat sulit dibendung untuk mendapatkan momen berfoto atau mewawancarai seorang hunter terkuat di dunia. Polisi lebih kewalahan dibandingkan saat mereka menjelaskan penutupan sementara aktivitas wisata.
“Bisa antar aku ke dalam?”
“Tentu. Ada mobil dinas pariwisata dan truk militer yang akan ke sana.” Polisi tersebut mengawal Jillian.
Beberapa wartawan meneriakkan pertanyaan mereka.
“Hunter Jillian bagaimana menurut Anda tentang gates yang muncul?”
“Hunter Jillian sejak kapan Anda tiba?
“Gates seperti apa yang nanti muncul?”
Jillian menajamkan mata menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, “Tanyakan saja pada pemerintahmu!”
Sirene berbunyi. Jillian bersama beberapa pegawai dinas pariwisata mengendarai mobil van menuju pantai. Pertokoan dan kuliner berada pada jam mereka akan buka. Beberapa turis terlihat berjalan-jalan sepanjang trotoar toko. Kabar mungkin sudah tersebar lebih cepat tetapi tindakkan pemerintah cenderung lambat untuk mengevakuasi warga sekitar.
“Diberitahukan kepada pemilik toko, restoran, hotel, pedagang, turis dan seluruh masyarakat di wilayah pariwisata Pantai Kuta untuk menghentikan segala aktivitas hari ini. Telah muncul gate di dekat pantai. Pemerintah kota akan segera melakukan evakuasi pada hari ini sehingga aktivitas pariwisata dihentikan....” Suara petugas wanita di depannya dan sirene mengiringi Jillian selama perjalanannya.
“Kita sudah sampai. Maafkan kami Pak Jillian, kami tidak bisa mengantar ke sana.” ucap salah satu pegawai saat mobil berhenti.
“Tidak apa-apa. Terima kasih dan pastikan orang-orang berada di tempat yang aman.”
“Baik Pak,” ucap mereka semangat.
Gate dengan lebar 50 meter hampir menyamai tinggi bangunan hotel di sekitar pantai tersebut. Dari cerita para elf, waktu tiap dunia tidaklah mengalir dengan kecepatan yang sama. Seorang bisa menghabiskan satu hari di bumi tetapi dia telah menghabiskan satu detik di dunia lain. Itulah mengapa gate di bumi memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari saat akan terbuka.
Ini bagaikan keuntungan karena semua orang dapat bersiap. Para hunter masih belum datang, warga belum diungsikan sepenuhnya dan para tentara masih membangun titik-titik pertahanan. Andai yang muncul merupakan gates tingkat C ke bawah, kekuatan militer masih sanggup menghancurkan monster yang muncul. Namun bila yang muncul merupakan gates tingkat B ke atas, tentara militer hanya bisa menahan yang berarti menjadi perisai hidup. Dengan tidak menggunakan kekuatan hunter bisa dipastikan akan banyak korban dari tentara militer dan memerlukan dana yang lebih besar bagi pemerintah.
Jillian menelepon sekretarisnya, William.
“Apakah lelang sudah selesai?” tanya Jillian.
Kemunculan gates tidak sepenuhnya bencana karena banyak material mana, senjata, atau tulang-tulang monster yang bisa dimanfaatkan. Oleh sebab itu, lelang diadakan untuk menentukan guild mana yang akan mengambil kesempatan tersebut. Dan bila kondisi darurat atau gerbang tingkat rendahlah yang muncul, monster atau gates dijadikan sebagai quest bebas untuk diperebutkan.
[Belum. Lelang akan diselenggarakan satu jam lagi.]
Jillian mematikan ponsel. Ia kecewa pada sikap pemerintah Indonesia yang tidak segera menyelesaikan keputusan guild untuk menangani gate di depannya. Di bandingkan dengan Inggris dan Jepang, kurang dari satu jam setelah gates muncul mereka sudah siap dengan para hunternya.“Jillian. Kamu sepertinya tidak sabar untuk masuk,” seorang menyapanya dengan aksen bahasa Inggris yang berbeda.“Prikodov. Sedang apa kau disini?” Jillian berbalik.“Berlibur seperti kamu. Sepertinya liburanmu akan mengasyikkan karena ada gate tingkat S yang muncul. Apa adikku akan datang juga?”“Anatasia Prikodov? Tidak. Aku tidak memanggil squad utama.”“Sungguh sayang, Harusnya kamu lebih banyak memasukkannya ke makam. Satu hunter Rusia lagi mati di negara lain maka akan aku pastikan Rusia keluar dari organisasi sucimu.” Perkataan Prikodov yang lembut perlahan-lahan semakin tajam. Jillian tahu bahwa pemerintah Rusia
Jillian masuk ke dunia yang berbeda, langit telah berbuah menjadi malam, pasir pantai berubah menjadi tanah tandus. Aroma busuk menyebar ke seluruh hutan disebabkan ratusan monster telah mati terbantai. Hanya ada sebuah kastel yang masih berdiri dengan gerbang hancur. Seharusnya monster pembuka gerbang berada di sana dan ratusan monster yang tewas seharusnya menjadi pasukan yang sedang bersiap. Jillian merasa beruntung timnya tidak perlu berperang dengan monster sebanyak ini. Tetapi kecurigaan mulai tumbuh tentang siapa pelaku sebenarnya.Gerbang kastel terbelah dengan tebasan melintang. Seekor monster bertubuh besar berjalan sempoyongan dengan satu lengan terpotong. Monster tersebut berwajah mirip kelelawar dengan mulut bersilang tiga.Khaaa... monster tersebut mengerang marah.Whuss... Kepala monster itu dipenggal oleh seorang kesatria berkuda dengan tombak panjang. Ia menunggangi kuda yang telah mati, tangan kanannya memegang tombak sabit berwarna
Ya Tuhan, Bos Jillian benar, ucap William dalam hati. “Pak William, mana dalam gates turun sangat cepat. Mungkin kurang dari dua jam gate akan tertutup sepenuhnya.” Seorang pegawai WH Organization mengkonfirmasi kondisi gate. Truk terakhir dari guild pengangkut keluar dengan mayat-mayat monster. Petugas dari guild pengangkut mengkonfirmasi tugas terakhirnya kepada petugas militer. Kolonel Haris pun memerintahkan pasukannya tetap berjaga hingga gate tertutup sepenuhnya. “Bos... ” William menahan kata-kata. “Aku akan pulang besok. Ya, aku juga...” Jillian mematikan ponselnya. “Aku harus menulis apa dalam laporan nanti?” “Kita bahas besok, aku lelah. Oh ya, carikan aku tiket untuk kembali ke Surabaya.” Jillian melemparkan tubuhnya ke ranjang hotel. Esok paginya William mendapat berita bahwa menteri pertahanan Indonesia telah menyampaikan konferensi pres tentang gate di kota Denpasar. Secara resmi mereka mengucapkan terima kasih te
.... Kekuatan mereka kini ada dalam kebijaksanaannya. Tujuh Tetua, veteran perang melawan Dark One, simbol dari kedamaian Anora...Arina membaca kalimat terakhir dari buku yang ditulis sahabatnya. Dunia elf, Anora, selalu menarik untuk dibaca bagaikan cerita pengantar tidurnya di masa kecil. Kini dia ingin segera mengganti buku untuk dibaca, kemampuannya telah meningkat menggunakan Bahasa Semesta— bahasa umum ras dunia lain.Ponsel berdering oleh panggilan sekretaris ayahnya, Sekretaris Toyoka.[Shido-sama memanggilmu ke kantor. Secepatnya.]“Ada apa?”Panggilan telepon berhenti.***“Aku tidak mau bekerja di WH Organization.” Arina menolak menandatangani surat rekomendasi dari ayahnya, Shido Katsuko. Cita-citanya adalah bekerja di kedutaan luar negeri Jepang, kemudian mengincar posisi di mana ia bisa mendatangi dunia Anora, Frat atau Zalen.“Ayah tidak menyekolahkan kamu hanya untuk membaca
....The One adalah entitas yang pertama, berdetak dalam dirinya sendiri hingga pecah dan dunia bersebaran. The One kemudian menjadi entitas baru yang lebih murni dan bersinar, Light One. Sedangkan sisa-sisa persebaran tersebut menjadi berbagai dunia yang tidak terhitung jumlahnya.Berbagai dunia hidup dalam damai, saling terikat, terhubung dan sangat sulit dijelaskan. Light One mengakui bahwa ada sisi lain yang muncul di sebuah dunia, entitas Dark One. Legenda kuno mengatakan, Light One dan Dark One sesungguhnya bukan sang tokoh baik atau jahat. Mereka hanya entitas yang ingin berpisah dan menyatu. Light One yang memberikan kehidupan pada seluruh dunia saat The One berdetak, sedangkan Dark One ingin kembali bersatu menjadi The One kembali. (Elma, Dunia Pertama: One)....Pertarungan besar terjadi, Light One dengan para Dewa dan Dark One dengan para Iblis saling bertarung. Tidak ada kemenangan dari peperangan tersebut. Cahaya dan kegelapan kembali ke tempat masing-masing
“Boss, ini data yang Anda minta,” William datang dengan tumpukan kertas.Jillian meletakan buku yang ia baca.“The Book of Elma? Anda sekarang suka membaca?” sindir William.Jillian tidak menjawab, ia langsung mengamati setumpuk laporan khusus. Halaman pertama berisi data pribadi dirinya. Kemudian halaman berikutnya berisi catatan gates yang pernah ia masuki. Laporan gates, daftar tim, jenis gates, material yang didapat dan lain-lainnya, tertulis lengkap. Halaman-halaman berikutnya berisi hal yang sama milik 19 hunter yang lain.“Kamu juga melaporkan dataku?” tanya Jillian saat membuka halaman pertama.“Awalnya tidak. Tetapi aku penasaran untuk membandingkan dengan yang lain. Hasilnya bisa Anda lihat di halaman terakhir.”Beberapa veteran dari insiden Australia kini menjadi ketua guild, Shido Katsuko dari Jepang dengan peringkat tiga di dunia, Eric Novis dari Amerika Serikat dengan pering
[Saya menolak. Saya menolak. Saya menolak.] Dari dua belas dewan hanya empat negara yang setuju yaitu Jepang, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Sesuai prediksi Jillian, tidak banyak negara yang ingin mengirimkan hunter mereka untuk berperang di tempat yang tidak jelas. Mungkin dendam masih membekas hingga tidak sudi membantu para elf untuk berperang. Tetapi sangat jelas, perang berarti akan ada kematian dan mereka tidak ingin mengorbankan hunter terbaik mereka demi selain negaranya. “Aku ikut.” Jillian mengangkat tangan. Satu suaranya tidak mengubah hasil keputusan tetapi WH Organization berdiri di atas negara-negara dan dialah pemegang kekuasaan tertingginya. “Keputusan sudah kita dapat. Kita tidak akan mengirimkan hunter untuk berperang bersama elf,” Presiden Amerika Serika mengatakan hasil pemilihan suara. “Seperti yang perwakilan elf dari Anora katakan. Jika mereka kalah, Lord of Pollution akan segera mengincar Manaearth — Bumi. Aku tidak memin
Latihan kendo telah selesai, kini Shido Katsuko duduk beristirahat di dojo yang juga menjadi tempat latihan anggota guildnya. Meskipun umurnya hampir mencapai 60 tahun namun dia masih menyandang peringkat ketiga sebagai hunter terkuat di dunia dan sekaligus orang terkuat di Jepang. Dedikasinya sangat tinggi dalam menjaga Jepang dari ancaman gates, bahkan dia aktif dalam melatih anggota guild dan mengajar salah satu mata kuliah di Universitas Tokyo.Shido Katsuko menikmati istirahat dengan minum teh hijau favoritnya.Kemudian Sekretaris Toyoka datang, “Shido-sama dua jam lagi pesawat Tim Adam akan tiba. Saya mendapatkan informasi bahwa putri dan cucu anda juga datang ke Jepang.”“Arina dan Mulan?” ucapnya pelan.“Iya Ketua,” Toyoka mengangguk.Sejak insiden Australia yang menewaskan banyak anggota guild dan putranya, laki-laki terkuat itu hancur secara mental. Ia kehilangan putra tersayang sekaligus pewaris