Share

10. Retak

Jillian mematikan ponsel. Ia kecewa pada sikap pemerintah Indonesia yang tidak segera menyelesaikan keputusan guild untuk menangani gate di depannya. Di bandingkan dengan Inggris dan Jepang, kurang dari satu jam setelah gates muncul mereka sudah siap dengan para hunternya.

“Jillian. Kamu sepertinya tidak sabar untuk masuk,” seorang menyapanya dengan aksen bahasa Inggris yang berbeda.

“Prikodov. Sedang apa kau disini?” Jillian berbalik.

“Berlibur seperti kamu. Sepertinya liburanmu akan mengasyikkan karena ada gate tingkat S yang muncul. Apa adikku akan datang juga?”

“Anatasia Prikodov? Tidak. Aku tidak memanggil squad utama.”

“Sungguh sayang, Harusnya kamu lebih banyak memasukkannya ke makam. Satu hunter Rusia lagi mati di negara lain maka akan aku pastikan Rusia keluar dari organisasi sucimu.” Perkataan Prikodov yang lembut perlahan-lahan semakin tajam. Jillian tahu bahwa pemerintah Rusia sedang menutupi keberadaan hunter tingkat S mereka dan hanya bersedia mengirimkan seorang saja untuk bergabung ke WH Organization.

“Memang ada hunter dari Rusia selain Anatasia yang pantas?”

“Bangsat!!!”

Jari-jari Prikodov menyala dengan api biru hingga telapak tangannya berubah menjadi pedang api. Serangan penuh amarah ia tebaskan ke leher Jillian. Tapi dengan santai Jillian menahan serangan itu.

“Anatasia bisa melakukan yang lebih baik,” bisik Jillian.

Prikodov merasakan tekanan mana yang sangat gila di depannya. Ia kini merasa bodoh bila harus melawannya satu lawan satu.

“Tuan-tuan, bisakah kalian tidak berkelahi di sini?” Suara dari Kolonel Haris mendatangi mereka.

“Kamu beruntung ada di negaramu.” Prikodov menarik tanganya.

“Kau lupa? Aku orang Jepang,” -_-

Whuss angin berhembus kencang dengan tekanan mana kuat. Jillian dan Prikodov menoleh ke arah yang sama. Gate telah retak dan menghembuskan angin bertekanan mana. Kolonel Haris dan beberapa tentaranya bahkan tertunduk lemah.

“Apa-apaan ini?” Kolonel Haris dan anak buahnya kebingungan.

“Prikodov!” panggil Jillian.

“Sudah kubilang, tidak ada lagi hunter Rusia yang mati di negara lain.” Prikodov pergi dengan santai.

“Hunter Jillian apa yang terjadi?” Kolonel Haris mendatangi Jillian.

“Gate telah terbuka.”

***

'Ya Tuhan'. Persiapan barikade-barikade prajuritnya belum selesai dibangun. Bahkan jika semua titik pertahanan selesai mereka tahu bahwa mustahil menangani monster yang keluar dari gate sebesar itu. Kolonel Haris mulai merasakan getir setelah mendengar ucapan hunter Jillian.

“Apa yang harus kita lakukan?” spontan perkataan keluar dari mulut Kolonel Haris.

“Aku akan masuk,” jawab Jillian.

“Ya Tuhan, bukankah itu gila hunter Jillian. Kami tahu Anda sangat kuat tetapi itu sangat berisiko.” Kolonel Haris mulai mengingat fakta tentang hunter Jillian yang telah berganti kewarganegaraan. Ia harus mencegah sikap gila hunter itu dengan alasan hukum gate ini milik Indonesia.

“Tunggu kamu juga tidak bisa masuk. Kamu tidak memiliki otoritas untuk masuk ke gate ini.” ucap Kolonel Hari.

“Apa kamu yang memimpin tentara di sini?” Jillian mendekat.

“Berapa lama lagi kalian akan menunggu? Ah bukan. Berapa lama kalian sanggup menunggu? Sepuluh jam lagi timku baru datang. Satu jam lagi lelang baru dimulai. Menurutmu berapa lama mereka akan datang?” Jillian berbisik dengan tajam.

Lelang gate paling cepat selesai dalam satu jam jika tidak ada perdebatan. Persiapan hunter meliputi strategi, perlengkapan, perbekalan dan perjalanan bisa memakan waktu berjam-jam. Jika monster-monster di gate muncul mungkin pasukan Kolonel haris bisa menahan dalam satu jam. Perisai hidup selama satu jam.

Whuss..., Angin penuh tekanan mana kembali berhembus. Retakan gate berubah menjadi celah yang siap terbuka. Kolonel Haris berbalik dan seorang prajurit tiba dengan berlari.

“Lapor. Pihak asosiasi hunter mengatakan gate akan segera terbuka.”

“Hunter Jillian lakukanlah sesukamu. Aku tidak peduli dipecat selama kamu bisa menghentikan kekacauan ini. Beritahu kami jika perlu bantuan.”

“Hunter adalah pedang .” Hunter Jillian sudah berubah menjadi kesatria hitam dengan  jubah, perisai dan pedang serba hitam.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status