Jillian masuk ke dunia yang berbeda, langit telah berbuah menjadi malam, pasir pantai berubah menjadi tanah tandus. Aroma busuk menyebar ke seluruh hutan disebabkan ratusan monster telah mati terbantai. Hanya ada sebuah kastel yang masih berdiri dengan gerbang hancur. Seharusnya monster pembuka gerbang berada di sana dan ratusan monster yang tewas seharusnya menjadi pasukan yang sedang bersiap. Jillian merasa beruntung timnya tidak perlu berperang dengan monster sebanyak ini. Tetapi kecurigaan mulai tumbuh tentang siapa pelaku sebenarnya.
Gerbang kastel terbelah dengan tebasan melintang. Seekor monster bertubuh besar berjalan sempoyongan dengan satu lengan terpotong. Monster tersebut berwajah mirip kelelawar dengan mulut bersilang tiga.
Khaaa... monster tersebut mengerang marah.
Whuss... Kepala monster itu dipenggal oleh seorang kesatria berkuda dengan tombak panjang. Ia menunggangi kuda yang telah mati, tangan kanannya memegang tombak sabit berwarna hitam dan tangan kiri memegang perisai hitam. Kesatria tersebut mengenakan baju perang dengan jubah hitam dan sebuah topeng hitam dengan satu taring panjang.
“Mengapa kau memiliki perisai Guardian of Manaearth?” Suara bergema di pikiran Jillian.
“Siapa kamu, mengapa bisa berbahasa manusia?”
“Aku adalah Guardian of Nightfall. Apa kau yang membunuh Guardian of Manaearth?”
“Aku tidak mengerti.” Jillian benar-benar tidak memahami maksud atau nama yang di sebut makhluk tersebut.
“Mari kita lihat.” Guardian of Nightfall turun dari kudanya. Perisai ia sampirkan dipunggung dan tombak sabit digenggam dengan posisi siap menebas.
Jillian dengan jelas melihat dua kali langkah santai dari kesatria tersebut, Tetapi langkah ketiganya membuatnya menghilang sekaligus muncul dijarak serangan tombak. Serangannya bisa di tahan menggunakan pedang hitam. Jillian dengan sigap menutup tubuhnya dengan perisai. Tetapi tetap saja tendangan dari Guardian of Nightfall mampu mendorong Jillian terlempar cukup jauh.
Dia lebih kuat dari monster pembuka gerbang tingkat S.
Perisai hitam Jillian masih bergetar. Jillian menyerang dengan puluhan pedang hitam jatuh bagaikan hujan anak panah. Tetapi Guardian of Nightfall bertahan dengan memutar tombak seperti kipas angin. Puluhan pedang jatuh sepeti tusuk gigi di depan pertahanannya.
Tombak sabit diacungkan ke arah Jillian dan Guardian of Nightfall melepaskan tombak yang langsung melesat kencang. Perisai kembali menahan serangan tersebut. Dalam sekejap mata, Guardian of Nightfall berpindah tempat tepat saat Jillian menangkis tombaknya.
“Apa-apaan kau ini?” Jillian menahan serangan Guardian of Nightfall yang sangat cepat.
Tak sengaja mata mereka saling bertatapan dan menghipnotis Jillian dalam sebuah ilusi.
***
Langit berwarna merah, asap mengepul dari berbagai penjuru, dan tanah menjadi kering karena sudah lama tidak terkena hujan. Jillian kembali ke benua Australia, 10 tahun yang lalu. Dia mengingat medan pertempuran ini di mana pertarungan hidup dan matinya terjadi. Ia melihat dirinya kewalahan melawan belasan monster Balkanji dan keputusasaan dalam pertarungan terakhir melawan Balkanji terkuat. Jillian mengingat keputusasaan itu dan tidak mengingat akan menang.
Sebuah pukulan keras melemparnya hingga tidak berkutik. Itulah hal yang Jillian ingat terakhir kali dibandingkan cara mengalahkan monster kuat itu. Dia baru tahu bahwa secara tidak sadar dia bangkit melawan. Aura hitam menyelimuti tubuhnya. Jillian terlihat bagaikan monster, topeng tengkorak hitam menyatu dengan rahangnya, kedua tangan berubah menjadi cakar monster, empat sayap bergelombang seperti syal muncul dan sebuah ekor yang berbentuk seperti keempat syal tadi. Kedudukan berbalik. Keempat sayapnya memukul tubuh Balkanji terakhir dan setiap pukulan menghancurkan anggota tubuh monster itu.
Khwaaa... Monster Jillian meraung menang.
Kemudian sebuah gate tercipta dan kesatria hitam mirip Guardian of Nightfall muncul. Pertarungan sengit terjadi, kesatria hitam bahkan kehilangan tunggangannya. Hingga sebuah serangan dari salah satu sayap Monster Jillian berhasil menembus baju zirah kesatria hitam. Ia mengangkat tubuh sekarat itu, raungan kemenangan diteriakkan. Darah hitam dari kesatria hitam itu mengalir ke sayap kanan Jillian hingga menetes ke dalam mulut monster yang terbuka.
Khwaaa... Empat sayap dan satu ekornya merobek tubuh kesatria hitam ke lima penjuru. Cipratan darah bagaikan hujan gerimis yang menyejukkan. Perlahan monster Jillian jatuh pingsan dan kembali dalam wujud manusianya.
***
Jillian kembali ke waktu saat ini. Di hadapannya, tombak Guardian of Nightfall masih bersentuhan dengan perisai yang melindungi Jillian.
“Apa-apaan tadi. Kau juga melihatnya?” Pertanyaan Jillian membuat Guardian of Nightfall mengendurkan serangannya.
“Jadi itulah cara kamu mendapatkan perisai itu.”
Jillian masih tidak mengerti.
“Sepertinya Balkanji mencemari dirimu dengan sisa Dark One. Tetapi mengapa Guardian of Manaearth mau mengorbankan dirinya untukmu?”
Guardian of Nightfall berjalan menuju kudanya, pertarungan telah selesai dan Jillian merasa seperti kesalahpahaman terselesaikan. Namun kesatria hitam itu meninggalkan berbagai pertanyaan. Makhluk apa dia? Perisai Guardian of Manaearth, bukankah ini hanya kekuatan mananya? Monster hitam itu mungkinkah Makhluk Tercemar yang disebut Elma?
Sialan.
Ya Tuhan, Bos Jillian benar, ucap William dalam hati. “Pak William, mana dalam gates turun sangat cepat. Mungkin kurang dari dua jam gate akan tertutup sepenuhnya.” Seorang pegawai WH Organization mengkonfirmasi kondisi gate. Truk terakhir dari guild pengangkut keluar dengan mayat-mayat monster. Petugas dari guild pengangkut mengkonfirmasi tugas terakhirnya kepada petugas militer. Kolonel Haris pun memerintahkan pasukannya tetap berjaga hingga gate tertutup sepenuhnya. “Bos... ” William menahan kata-kata. “Aku akan pulang besok. Ya, aku juga...” Jillian mematikan ponselnya. “Aku harus menulis apa dalam laporan nanti?” “Kita bahas besok, aku lelah. Oh ya, carikan aku tiket untuk kembali ke Surabaya.” Jillian melemparkan tubuhnya ke ranjang hotel. Esok paginya William mendapat berita bahwa menteri pertahanan Indonesia telah menyampaikan konferensi pres tentang gate di kota Denpasar. Secara resmi mereka mengucapkan terima kasih te
.... Kekuatan mereka kini ada dalam kebijaksanaannya. Tujuh Tetua, veteran perang melawan Dark One, simbol dari kedamaian Anora...Arina membaca kalimat terakhir dari buku yang ditulis sahabatnya. Dunia elf, Anora, selalu menarik untuk dibaca bagaikan cerita pengantar tidurnya di masa kecil. Kini dia ingin segera mengganti buku untuk dibaca, kemampuannya telah meningkat menggunakan Bahasa Semesta— bahasa umum ras dunia lain.Ponsel berdering oleh panggilan sekretaris ayahnya, Sekretaris Toyoka.[Shido-sama memanggilmu ke kantor. Secepatnya.]“Ada apa?”Panggilan telepon berhenti.***“Aku tidak mau bekerja di WH Organization.” Arina menolak menandatangani surat rekomendasi dari ayahnya, Shido Katsuko. Cita-citanya adalah bekerja di kedutaan luar negeri Jepang, kemudian mengincar posisi di mana ia bisa mendatangi dunia Anora, Frat atau Zalen.“Ayah tidak menyekolahkan kamu hanya untuk membaca
....The One adalah entitas yang pertama, berdetak dalam dirinya sendiri hingga pecah dan dunia bersebaran. The One kemudian menjadi entitas baru yang lebih murni dan bersinar, Light One. Sedangkan sisa-sisa persebaran tersebut menjadi berbagai dunia yang tidak terhitung jumlahnya.Berbagai dunia hidup dalam damai, saling terikat, terhubung dan sangat sulit dijelaskan. Light One mengakui bahwa ada sisi lain yang muncul di sebuah dunia, entitas Dark One. Legenda kuno mengatakan, Light One dan Dark One sesungguhnya bukan sang tokoh baik atau jahat. Mereka hanya entitas yang ingin berpisah dan menyatu. Light One yang memberikan kehidupan pada seluruh dunia saat The One berdetak, sedangkan Dark One ingin kembali bersatu menjadi The One kembali. (Elma, Dunia Pertama: One)....Pertarungan besar terjadi, Light One dengan para Dewa dan Dark One dengan para Iblis saling bertarung. Tidak ada kemenangan dari peperangan tersebut. Cahaya dan kegelapan kembali ke tempat masing-masing
“Boss, ini data yang Anda minta,” William datang dengan tumpukan kertas.Jillian meletakan buku yang ia baca.“The Book of Elma? Anda sekarang suka membaca?” sindir William.Jillian tidak menjawab, ia langsung mengamati setumpuk laporan khusus. Halaman pertama berisi data pribadi dirinya. Kemudian halaman berikutnya berisi catatan gates yang pernah ia masuki. Laporan gates, daftar tim, jenis gates, material yang didapat dan lain-lainnya, tertulis lengkap. Halaman-halaman berikutnya berisi hal yang sama milik 19 hunter yang lain.“Kamu juga melaporkan dataku?” tanya Jillian saat membuka halaman pertama.“Awalnya tidak. Tetapi aku penasaran untuk membandingkan dengan yang lain. Hasilnya bisa Anda lihat di halaman terakhir.”Beberapa veteran dari insiden Australia kini menjadi ketua guild, Shido Katsuko dari Jepang dengan peringkat tiga di dunia, Eric Novis dari Amerika Serikat dengan pering
[Saya menolak. Saya menolak. Saya menolak.] Dari dua belas dewan hanya empat negara yang setuju yaitu Jepang, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Sesuai prediksi Jillian, tidak banyak negara yang ingin mengirimkan hunter mereka untuk berperang di tempat yang tidak jelas. Mungkin dendam masih membekas hingga tidak sudi membantu para elf untuk berperang. Tetapi sangat jelas, perang berarti akan ada kematian dan mereka tidak ingin mengorbankan hunter terbaik mereka demi selain negaranya. “Aku ikut.” Jillian mengangkat tangan. Satu suaranya tidak mengubah hasil keputusan tetapi WH Organization berdiri di atas negara-negara dan dialah pemegang kekuasaan tertingginya. “Keputusan sudah kita dapat. Kita tidak akan mengirimkan hunter untuk berperang bersama elf,” Presiden Amerika Serika mengatakan hasil pemilihan suara. “Seperti yang perwakilan elf dari Anora katakan. Jika mereka kalah, Lord of Pollution akan segera mengincar Manaearth — Bumi. Aku tidak memin
Latihan kendo telah selesai, kini Shido Katsuko duduk beristirahat di dojo yang juga menjadi tempat latihan anggota guildnya. Meskipun umurnya hampir mencapai 60 tahun namun dia masih menyandang peringkat ketiga sebagai hunter terkuat di dunia dan sekaligus orang terkuat di Jepang. Dedikasinya sangat tinggi dalam menjaga Jepang dari ancaman gates, bahkan dia aktif dalam melatih anggota guild dan mengajar salah satu mata kuliah di Universitas Tokyo.Shido Katsuko menikmati istirahat dengan minum teh hijau favoritnya.Kemudian Sekretaris Toyoka datang, “Shido-sama dua jam lagi pesawat Tim Adam akan tiba. Saya mendapatkan informasi bahwa putri dan cucu anda juga datang ke Jepang.”“Arina dan Mulan?” ucapnya pelan.“Iya Ketua,” Toyoka mengangguk.Sejak insiden Australia yang menewaskan banyak anggota guild dan putranya, laki-laki terkuat itu hancur secara mental. Ia kehilangan putra tersayang sekaligus pewaris
Persiapan gates yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk selesai. Jepang dengan teknologi tinggi dan keberuntungannya menjadi satu-satunya negara yang bisa membuka gate yang terhubung dengan Anora. Dua buah tiang besi besar terhubung dengan kabel-kabel yang menyalurkan energi dari kristal-kristal mana. Gerbang sebesar tingkat S terbuka dan siap menghubungkan Tim Adam menuju Anora.Jillian mengangkat ranselnya yang penuh perbekalan. Beberapa yang lain membawa busur, tombak, perisai dan pedang. Meski sudah terbiasa masuk-keluar gates tapi rasanya sedikit berat kali ini. Bukan karena kengerian perang nantinya, tapi yang tidak disukai Jillian nantinya yaitu rindu pada istri cantik dan putri lucunya. Dia mengakui bahwa kehadiran Mulan menambah arti sesungguhnya bagi seorang Jillian, seorang ayah dan seorang suami.“Aku pergi dulu,” Jillian mencium pipi Arina cukup lama.“Berhati-hatilah, Sayang.” Arina tersenyum kuat untuk suaminya.Jill
Elma dan Komandan March bersujud pada Raja Elza untuk melaporkan kedatangan para hunter. Dua komandan lain berdiri di bawah singgasana. Raja Elza tampak muram dan sedikit cemas karena merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh setiap warga kota Rone. “Rajaku, hunter dari Manaearth yang saya janjikan sudah tiba,” ucap Elma dengan aksen formal. “Rajaku, izinkan saya berbicara,” ucap Komandan March. Raja Elza mengangguk. “Kita semua bisa merasakannya. Salah seorang yang diundang Tuan Elma tidak bisa kami percaya. Dia memiliki kebencian yang sama dengan Makhluk Tercemar. Izinkan saya untuk...” “Untuk memulai perang? Dia adalah yang terkuat di dunia manusia dan mereka sudah cukup untuk memorak-porandakan kerajaan ini. Demi Elanor, mereka semua adalah pahlawan di Manaearth.” Elma menyela perkataan Komandan March saat berdiri. “Itukah yang kamu maksud orang yang mampu memimpin perang melawan kita? Aku pikir kamu hanya akan membawa or