"Tidak, dengarkan aku, Elmira dan yang lainnya akan menyusul nanti, masih ada beberapa hal yang harus mereka selesaikan di Jakarta. Mereka mungkin sedang bernegosiasi dengan orang-orang penting, jadi sebaiknya kamu tidak menelponnya, dia pun mungkin tidak akan menjawab teleponmu..." Natasha takut Kevin akan menelepon Elmira dan rencananya akan hancur."Oh begitu..." Kevin berkata dengan suara kecil "Apa yang ingin kamu katakan tadi?""Jadi begini, alasanku pulang lebih awal adalah karena aku terluka di Jakarta. Nomor teleponmu juga diberikan oleh Elmira kepadaku, aku sekarang di bandara, membawa koper besar yang sangat berat, jadi aku agak kesulitan, sekarang teman-temanku juga sedang sibuk semua, jadi aku hanya ingin bertanya, bisakah kamu datang dan membantuku…" kata Natasha dengan hati-hati.Elmira memberi Natasha nomor teleponnya, sepertinya Elmira memang benar memberikan nomor telepon dirinya, dan dia pun pergi ke bandara untuk membantu Natasha. Elmira memang bisa melakukan hal
"Kevin, Kevin..." Natasha berteriak pelan di telinga Kevin dan Kevin tidak menanggapinya. Sudut mulut Natasha sedikit terangkat, dia pun meletakkan tangannya di bawah ketiak Kevin, menyeretnya tubuh Kevin yang berat dengan sekuat tenaga, sedikt demi sedikit menuju kamar tidurnya...Pada saat yang sama, Martin menggunakan identitas palsunya sebagai "teman Kevin" untuk mengelabui Elmira agar makan dengannya. Sebelum makan malam selesai, Elmira pun terbaring di atas meja, sama seperti Kevin.Martin selalu terlihat sebagai pria terhormat sebelumnya dan saat inilah dia menunjukkan senyuman liciknya. Dia segera melunasi tagihan makanan, merangkul bahu Elmira dan berjalan sampai ke mobil, lalu dia langsung menuju ke hotel yang sering dia kunjungi.Dia memegangi bahu Elmira, sambil berjalan ke kamar hotel dengan rasa tidak sabar, dia pun mendorong Elmira yang sedang tidak sadarkan diri ke tempat tidur bundar yang besar. Elmira jatuh ke tempat tidur, tetapi dia tidak bereaksi, seolah-olah dia
"Tunggu sebentar, aku baru saja selesai mandi…"Mendengarkan istrinya mengetuk pintu, Martin ketakutan setengah mati, dia mengangkat Elmira dengan panik, melepaskan sprei dan membungkus tubuh Elmira dengan seprai. Dia hanya bisa menyembunyikan Elmira dulu.Dia dengan cepat mengikat simpul di tubuh Elmira, memeluk Elmira ke jendela, membuka jendela, dan menggantungnya di jendela. Saat dia biasa berselingkuh dengan wanita lain dan suaminya tiba-tiba datang, Martin selalu menggunakan trik ini untuk meloloskan diri.Ini adalah lantai 4, tapi ada tembok yang berlebih di luar jendela. Martin pun menyangga Elmira di atas tembok itu. Dengan adanya penyangga itu, seharusnya tidak akan ada masalah. Dia mengikat salah satu ujung sprei di jendela, selama jendelanya tidak dibuka, Elmira tidak akan jatuh.Martin menutup tirai, lalu dengan cepat merapikan selimut dan bantal, menyimpan ponselnya, baru kemudian Martin membukakan pintu untuk istrinya.Sebelum masuk, istri Martin menamparnya beberapa ka
Keesokan harinya, Kevin tiba-tiba membuka matanya, dia mengalami mimpi buruk semalam, mimpi yang membuatnya ketakutan.Setelah beberapa saat, Kevin tiba-tiba menyadari bahwa ini bukan asrama ataupun villa, lalu ini…Ketika Kevin memiringkan kepalanya, dia tiba-tiba melihat seorang wanita dengan bahu yang tersandar di dadanya. Tubuh Kevin bergetar dan dia dengan cepat duduk, tubuhnya juga telanjang, hati Kevin pun bergetar, dia mengangkat selimut yang menutupi tubuhnya dan melihat kondisi tubuh bagian bawahnya. Tubuh Kevin dingin, dia benar-benar tidak tertutup sehelai pakaian pun."Kevin, kamu sudah bangun." Pada saat ini, Natasha juga duduk, Kevin segera menoleh, dia ingat bahwa semalam dia datang untuk membantu Natasha membawakan kopernya dan setelah minum segelas air, kepalanya menjadi sangat berat, setelah itu dia tidak tahu apa-apa lagi."Kamu sengaja melakukannya!" Kata Kevin dengan sangat marah."Iya benar, aku memang sengaja melakukannya" Saat ini, Natasha pun mengaku, dia sud
"Kamu istirahatlah selama beberapa hari dan sesegera mungkin gugurkan anak itu, aku akan memberimu 5 milyar sebagai kompensasi."Setelah Kevin selesai berbicara, dia mulai berpakaian."Tidak! Aku tidak ingin uangmu, yang aku inginkan adalah kamu Kevin, bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti ini kepadaku? Inikah yang pantas dikatakan oleh seorang pria..." Natasha duduk di tempat tidur menatap Kevin dengan marah. Apa artinya 5 milyar, Kevin adalah keturunan generasi kedua yang kaya. Jika dia menikahi Kevin, jangankan 5 milyar, 50 milyar pun tidak akan jadi masalah, bukan?"Kejadian ini bisa terjadi karena kamu memberiku obat, ini bukan keinginanku, aku tidak akan mengakui anak ini. Jika kamu ingin 5 milyar, pergi dan gugurkan anak itu. Jika kamu tidak mendengarkan perkataanku, aku juga tetap punya cara untuk membuat anak ini menghilang, tapi setelah itu kamu tidak akan mendapat 5 milyat. Aku harap kamu mempertimbangkannya dengan baik..." kata Kevin dengan dingin sambil mengenakan ba
Kevin tidak punya waktu untuk berbicara banyak dengan Maira. Usai mendengarkankata-kata Maira, Kevin langsung menutup telepon. Dia segera menelpon Natasha, dia punya firasat bahwa masalah ini direncanakan oleh Natasha. Dia sekarang tidak ingin marah pada Natasha, dia hanya ingin secepat mungkin memastikan bahwa Elmira aman."Dimana Elmira sekarang! Cepat katakan," Kevin bertanya dengan cemas. Natasha juga tidak bodoh, dia tahu bahwa sekarang Kevin pasti tahu bahwa dia sedang berbohong, tetapi dia tentu saja tidak bisa mengakui bahwa dia telah bekerja sama dengan Martin dan merencanakan masalah ini."Maaf, aku berbohong kepadamu kemarin, Elmira pulang bersamaku kemarin. Dia bilang bahwa kamu meminta seorang teman untuk menjemputnya, lalu sebuah mobil datang dan setelah Elmira memastikannya, dia pun masukke dalam mobil..." Natasha berkata dengan tenang."Jangan bohong padaku, aku tahu, kamulah yang menyuruh orang itu untuk membawa Elmira. Cepat katakan, dimana dia sekarang?" Kevin san
"Aku beritahu padamu, pacar gadis ini bukanlah orang biasa, keluarganya adalah salah satu keluarga terhebat di negeri ini. Jika dia tahu bahwa semua ini direncanakan oleh aku dan kamu, baik aku maupun kamu akan berakhir buruk, aku masih bisa melindungi diriku sendiri, sedangkan kamu, ha ha, tahukah kamu bagaimana cara menulis kata mati?" Kata Natasha dengan dingin."Kenapa kamu tidak mengatakannya lebih awal, sial, kamu sengaja mempermainkanku, kan?" Martin tidak bisa menahan emosinya ketika tahu bahwa pacar gadis itu begitu hebat."Tidak usah sok galak di depanku, aku beritahu padamu, sekarang kita adalah belalang yang berada di seutas tali yang sama, satu kata saja, kamu ingin mendengarkanku atau tidak?" Natasha bukanlah orang lemah, sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mendapatkan Kevin. Natasha harus mengendalikan takdirnya di tangannya sendiri."Sial, aku akan mendengarkanmu, aku akan mendengarkanmu, oke?" Martin menghancurkan meja tehnya dengan kuat."Dengarkan saja aku
"Benarkah?" Natasha tersenyum tipis, tanpa sedikitpun terkejut. Sebagai gantinya, dia dengan lembut meletakkan tangannya di resleting bukaan celana."Mesinnya mungkin tidak akurat. Apakah dokter ingin melihatnya sendiri?""Ah… Nona, leluconmu kelewatan, kamu tahu, rumah sakit kami sangat ketat…" Dokter kutil melambaikan tangannya sambil berkata, celana Natasha telah dibuka sedikit dan mata Dokter tanpa sadar tertuju. Saat Natasha berada di atas tubuhnya, dokter itu perlahan menelan air liurnya.Natasha menarik celana jeans sampai ke lututnya, sosoknya begitu anggun sehingga membuat mata dokter itu tertuju pada tubuh Natasha, seketika dokter itu merasa sangat haus."Dokter, bantulah diriku untuk memeriksanyaya." Kata Natasha menggoda."Ah, oke, oke..." Otak Dokter sepenuhnya sudah diambil ahli oleh pikiran mesum. Dia perlahan-lahan mengulurkan tangannya ke Natasha. Saat dokter itu menyentuh kulit, terdengar suara "klik" dan Natasha mengambil beberapa fotonya."Kamu…" Dokter terdiam ap
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan