"Benarkah?" Natasha tersenyum tipis, tanpa sedikitpun terkejut. Sebagai gantinya, dia dengan lembut meletakkan tangannya di resleting bukaan celana."Mesinnya mungkin tidak akurat. Apakah dokter ingin melihatnya sendiri?""Ah… Nona, leluconmu kelewatan, kamu tahu, rumah sakit kami sangat ketat…" Dokter kutil melambaikan tangannya sambil berkata, celana Natasha telah dibuka sedikit dan mata Dokter tanpa sadar tertuju. Saat Natasha berada di atas tubuhnya, dokter itu perlahan menelan air liurnya.Natasha menarik celana jeans sampai ke lututnya, sosoknya begitu anggun sehingga membuat mata dokter itu tertuju pada tubuh Natasha, seketika dokter itu merasa sangat haus."Dokter, bantulah diriku untuk memeriksanyaya." Kata Natasha menggoda."Ah, oke, oke..." Otak Dokter sepenuhnya sudah diambil ahli oleh pikiran mesum. Dia perlahan-lahan mengulurkan tangannya ke Natasha. Saat dokter itu menyentuh kulit, terdengar suara "klik" dan Natasha mengambil beberapa fotonya."Kamu…" Dokter terdiam ap
Di halaman klasik paling mewah di Wisma Azka, di bawah pohon belalang tua yang menjulang tinggi, Kevin duduk di meja batu. Dia meletakkan tangannya di atas meja batu dan tidak berkata apa-apa.Azka di samping melihat kesedihan tuan muda, tetapi tidak bisa menghilangkan kekhawatiran tuannya, membuat dia sebagai bawahannya merasa gelisah dan panik.Kevin duduk dari pagi hingga sore hari. Pohon belalang tua tetap tidak bergerak, angin yang bertiup membuatnya mengeluarkan bunyi khas. Dahan dan dedaunan melambai lembut mengikuti angin, serasi dengan ubin hijau di sekitarnya, dinding dan jendela yang putih. Memberikan kesan yang berbeda.Pada saat ini, Kevin tidak berminat untuk menikmatinya, suasana hatinya menjadi lebih berat dan lebih berat, kepalan tinjunya di atas meja batu menjadi lebih erat.Lewat jam 6 sore, langit menjadi mendung dan cahayanya jauh lebih gelap. Hanya ada awan gelap di langit, tapi langit biru tidak terlihat. Adabeberapa guntur yang meredam di kejauhan.Beberapa su
Pada saat ini, ada deru langkah kaki lagi di luar halaman. Salah satu anak buah Beni datang dengan membawa koper merah muda, dan ada dua orang di belakang mereka. Mereka mengawal seorang wanita, yang adalah istri Martin.Mata Kevin melebar, dia dengan cepat berjalan ke hadapan tamu itu, mengambil koper, dan sekilas mengenali bahwa itu adalah koper Elmira, dengan stiker panda raksasa favorit Elmira di atasnya."Tuan, ini ditemukan di lemari kamar tidur Martin. Kami menemukan istrinya tampak bingung, jadi kami membawanya juga." Bawahan itu mengakhiri."Katakan, apa yang terjadi setelah kamu membawanya pergi? Di mana dia sekarang?" Kata Kevin emosional, dengan lembut membuka resleting depan koper dan sebuah buku catatan hitam terbuka. Dia mengeluarkannya. Ada gembok di buku catatan hitam itu, tapi mungkin saja karena terjepit dengan keras di dalam lemari. Dengan bunyi "Klek" , kuncinya terbuka."Ya ... kataku, aku yang mengemudikan mobil ... membawa Nona Elmira ke ... ke Hotel ..." kata
Dari tulisan tangan yang indah di buku harian, Kevin merasakan rasa kesepian Elmira saat itu, dia sangat menyesal mengapa saat itu dia tidak memutuskan, dengan begituElmira tidak akan begitu kesepian di Shanghai.Akhirnya, Kevin sampai ke catatan terakhir buku harian Elmira. Dia ingin menemukan beberapa petunjuk di dalamnya, tetapi dia tidak menyangka bahwa isi catatan Elmira benar-benar melebihi harapannya."4 Juni, mendung berubah menjadi hujan. Kemarin aku berpartisipasi dalam audisi ...""... Aku tidak menyangka Natasha akan menjebakku, dia memberikan obat 'perangsang' di minumanku. Saat tampil di atas panggung, aku merasakan sakit yang luar biasa. Setiap melakukan suatu gerakan rasanya aku seperti ditusuk dengan jarum ... ""... Natasha menjebakku dengan mengatakan aku meracuni anjing milik Nesya ... Nesya menamparku dengan kejam ...""... Hanya kak Maira dan Zahra yang bisa membantuku berbicara, aku tidak tahu ... Anjing itu bergegas ke arahku. Perutku sangat sakit sehingga aku
Ketika Kevin berhenti, Martin segera berlutut di tanah dan bersujud pada Kevin."Maaf, Tuan Kevin, aku memang bajingan, aku pantas mati, aku binatang ...""Setelah itu." Kevin memelototi Martin, dia sedikit takut untuk mendengar apa yang akan dikatakan Martin selanjutnya."Selanjutnya aku tidak ..." Martin ingin menjelaskan kepada Kevin bahwa sebenarnya dia tidak berhubungan dengan Elmira untuk mengurangi amarah Kevin. Tapi pada saat ini, seorang wanita lain dari luar."Siapa kalian, biarkan aku pergi ..." Ini sebenarnya suara Natasha."Tuan Muda, Tuan Bemi, kami memeriksa catatan panggilan Martin. Nona Elmira mendapat kabar bahwa Tuan Muda memintaseorang teman untuk menjemputnya. Itu dikirim oleh wanita ini ..." Seseorang yang bertanggung jawab membawa Natasha, mengatakan kepada Kevin dengan serius setelah masuk.Kevin memelototi Natasha, dan kebencian di matanya sangat kuat. Dia seharusnya sudah bisa menebak bahwa semua ini dilakukan oleh Natasha, tetapi karena "one-night stand" ny
"Kevin, apakah kamu berencana untuk membunuh mereka? Tenang! Elmira telah dihina, ini bukan lagi fakta yang tidak bisa diubah!" Pada saat ini, Natasha yang sedang berlutut di tanah berkata dengan keras, dia harus melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan Martin. Jika tidak, Martin mungkin akan mengatakan yang sebenarnya dan dirinya akan kehilangan semua usahanya."Diam!" Kevin mengutuk Natasha dengan marah."Aku mengatakan yang sebenarnya. Jangan bodoh. Elmira sudah menjadi wanita yang dinikmati orang lain, jika kamu membalas dendam untuk Elmira, untuk apa? Apakah kamu seorang tuan muda di keluarga Wijaya dan masih menerima wanita yang tak suci lagi? Sudah tidak bisa, sekarang melepaskan emosi pada mereka sajasudah cukup, kamu harus melepaskan mereka, kamu bisa bertanggung jawab secara kriminal jika membunuh mereka! " Kevin menatap Natasha dan berjalan menuju langkah demi langkahnya."Sebenarnya, tidak masalah dimana Elmira sekarang, bukan? Jangan khawatir, aku bisa memberimu apapun
"Kamu bahkan memarahi tuan muda, cari mati!""He! Kamu ini apa? Berani memukulku, kuberitahu, aku wanita majikanmu! Aku akan menikah dengannya di masa depan!" Kata Natasha lantang dan dia dengan penuh semangat mengeluarkan catatan dari Rumah Sakiti, dia langsung berdiri dan memberikan kepada Kevin secara langsung "Kamu perhatikan baik-baik, selaput tubuh bagian bawahku robek dan sangat mungkin terinfeksi, ini bukanlah hal baik yang dilakukan olehmu Kevin! Dokter berkata dengan situasi seperti ini kesempatan untuk hamil sangat besar. Dengan kata lain, aku mungkin memberimu seorang anak laki-laki, tapi kamu memperlakukanku seperti ini sekarang, Kevin, apa hati nuranimu sudah tidak ada!""Bukankah kamu ingin menghancurkanku? Ayo! Tembak, bunuh aku, bersama dengan pria berengsek seperti dirimu, apa lagi yang bisa kukatakan, tembak dan biarkan aku mati!" Natasha "tanpa takut" berjalan ke depan Kevin."Apa yang kamu lakukan! Berlututlah!" Dihadapannya Natasha begitu tidak sopan kepada Kevi
"Tapi ..." Azka masih ingin membujuk Kevin, tapi Beni menghentikannya, Beni membawa Azka meninggalkan Kevin."Tuan Muda tidak akan mau mendengarkanmu, sekarang dia hanya ingin Nona Elmira kembali.""Tapi masih mending karena kita memilikivideo cctv, berdasarkan kekuatan kita, hanya butuh beberapa jam kita bisa menemukan kedua orang itu dan membawa Nona Elmira kembali." Setelah mendengar kata-kata Beni, Azka mengangguk, dan mereka masih menemani Kevin basah kuyup di halaman.1 jam.5 jam.Dan sampai semalaman.Yang mengejutkan Beni, mereka tidak menemukan keberadaan Elmira sampai jam 5 pagi keesokan harinya. Dia juga tidak menemukan pria dan wanita yang membawa pergi Elmira.Dengan kemampuan Beni, selama pria dan wanita ini muncul di hotel atau restoran mana pun di kota ini, mereka pasti dapat dilacak oleh Beni dan yang lainnya.Namun, kedua orang ini tidak memiliki catatan di semua tempat di kota selama lebih dari 10 jam, Beni belum menemukan kabar apapun.Beni tidak berani memberita
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.