"Tidak apa-apa." Martin buru-buru menutup mulutnya, dia mana berani mengatakan bahwa dia dipukuli sampai seperti ini karena melecehkan seorang gadis di depan Universitas bintang."Beri aku sedikit obat tidurmu." Natasha mengulurkan tangannya ke Martin, dia tahu jelas trik Martin, dia pun mengetahui bahwa Martin pasti membawa obat itu bersamanya."Apa yang ingin kamu lakukan?""Tidak usah banyak bicara, kamu mau kasih atau tidak, jika tidak, bagaimana kamu bisa mendapatkan gadis cantik itu?""Iya iya, ini!" Martin mengambil sebotol obat dari kotak penyimpanan dan memberikannya kepada Natasha, Natasha pun tersenyum dan memasukkan obat itu ke dalam sakunya."Apakah kamu sudah ingat semua yang aku ajarkan padamu?" Mendengar Martin menjawab dengan rasa tidak sabar, Natasha berkata kepadanya lagi."Malam ini pasti akan menyenangkan bagimu, kamu harus melampiaskan semua nafsumu pada wanita cantik ini, oh ya, bukankah kamu adalah anggota dari Komunitas grup sex? Rekam video prosesnya dan ungg
"Tidak, dengarkan aku, Elmira dan yang lainnya akan menyusul nanti, masih ada beberapa hal yang harus mereka selesaikan di Jakarta. Mereka mungkin sedang bernegosiasi dengan orang-orang penting, jadi sebaiknya kamu tidak menelponnya, dia pun mungkin tidak akan menjawab teleponmu..." Natasha takut Kevin akan menelepon Elmira dan rencananya akan hancur."Oh begitu..." Kevin berkata dengan suara kecil "Apa yang ingin kamu katakan tadi?""Jadi begini, alasanku pulang lebih awal adalah karena aku terluka di Jakarta. Nomor teleponmu juga diberikan oleh Elmira kepadaku, aku sekarang di bandara, membawa koper besar yang sangat berat, jadi aku agak kesulitan, sekarang teman-temanku juga sedang sibuk semua, jadi aku hanya ingin bertanya, bisakah kamu datang dan membantuku…" kata Natasha dengan hati-hati.Elmira memberi Natasha nomor teleponnya, sepertinya Elmira memang benar memberikan nomor telepon dirinya, dan dia pun pergi ke bandara untuk membantu Natasha. Elmira memang bisa melakukan hal
"Kevin, Kevin..." Natasha berteriak pelan di telinga Kevin dan Kevin tidak menanggapinya. Sudut mulut Natasha sedikit terangkat, dia pun meletakkan tangannya di bawah ketiak Kevin, menyeretnya tubuh Kevin yang berat dengan sekuat tenaga, sedikt demi sedikit menuju kamar tidurnya...Pada saat yang sama, Martin menggunakan identitas palsunya sebagai "teman Kevin" untuk mengelabui Elmira agar makan dengannya. Sebelum makan malam selesai, Elmira pun terbaring di atas meja, sama seperti Kevin.Martin selalu terlihat sebagai pria terhormat sebelumnya dan saat inilah dia menunjukkan senyuman liciknya. Dia segera melunasi tagihan makanan, merangkul bahu Elmira dan berjalan sampai ke mobil, lalu dia langsung menuju ke hotel yang sering dia kunjungi.Dia memegangi bahu Elmira, sambil berjalan ke kamar hotel dengan rasa tidak sabar, dia pun mendorong Elmira yang sedang tidak sadarkan diri ke tempat tidur bundar yang besar. Elmira jatuh ke tempat tidur, tetapi dia tidak bereaksi, seolah-olah dia
"Tunggu sebentar, aku baru saja selesai mandi…"Mendengarkan istrinya mengetuk pintu, Martin ketakutan setengah mati, dia mengangkat Elmira dengan panik, melepaskan sprei dan membungkus tubuh Elmira dengan seprai. Dia hanya bisa menyembunyikan Elmira dulu.Dia dengan cepat mengikat simpul di tubuh Elmira, memeluk Elmira ke jendela, membuka jendela, dan menggantungnya di jendela. Saat dia biasa berselingkuh dengan wanita lain dan suaminya tiba-tiba datang, Martin selalu menggunakan trik ini untuk meloloskan diri.Ini adalah lantai 4, tapi ada tembok yang berlebih di luar jendela. Martin pun menyangga Elmira di atas tembok itu. Dengan adanya penyangga itu, seharusnya tidak akan ada masalah. Dia mengikat salah satu ujung sprei di jendela, selama jendelanya tidak dibuka, Elmira tidak akan jatuh.Martin menutup tirai, lalu dengan cepat merapikan selimut dan bantal, menyimpan ponselnya, baru kemudian Martin membukakan pintu untuk istrinya.Sebelum masuk, istri Martin menamparnya beberapa ka
Keesokan harinya, Kevin tiba-tiba membuka matanya, dia mengalami mimpi buruk semalam, mimpi yang membuatnya ketakutan.Setelah beberapa saat, Kevin tiba-tiba menyadari bahwa ini bukan asrama ataupun villa, lalu ini…Ketika Kevin memiringkan kepalanya, dia tiba-tiba melihat seorang wanita dengan bahu yang tersandar di dadanya. Tubuh Kevin bergetar dan dia dengan cepat duduk, tubuhnya juga telanjang, hati Kevin pun bergetar, dia mengangkat selimut yang menutupi tubuhnya dan melihat kondisi tubuh bagian bawahnya. Tubuh Kevin dingin, dia benar-benar tidak tertutup sehelai pakaian pun."Kevin, kamu sudah bangun." Pada saat ini, Natasha juga duduk, Kevin segera menoleh, dia ingat bahwa semalam dia datang untuk membantu Natasha membawakan kopernya dan setelah minum segelas air, kepalanya menjadi sangat berat, setelah itu dia tidak tahu apa-apa lagi."Kamu sengaja melakukannya!" Kata Kevin dengan sangat marah."Iya benar, aku memang sengaja melakukannya" Saat ini, Natasha pun mengaku, dia sud
"Kamu istirahatlah selama beberapa hari dan sesegera mungkin gugurkan anak itu, aku akan memberimu 5 milyar sebagai kompensasi."Setelah Kevin selesai berbicara, dia mulai berpakaian."Tidak! Aku tidak ingin uangmu, yang aku inginkan adalah kamu Kevin, bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti ini kepadaku? Inikah yang pantas dikatakan oleh seorang pria..." Natasha duduk di tempat tidur menatap Kevin dengan marah. Apa artinya 5 milyar, Kevin adalah keturunan generasi kedua yang kaya. Jika dia menikahi Kevin, jangankan 5 milyar, 50 milyar pun tidak akan jadi masalah, bukan?"Kejadian ini bisa terjadi karena kamu memberiku obat, ini bukan keinginanku, aku tidak akan mengakui anak ini. Jika kamu ingin 5 milyar, pergi dan gugurkan anak itu. Jika kamu tidak mendengarkan perkataanku, aku juga tetap punya cara untuk membuat anak ini menghilang, tapi setelah itu kamu tidak akan mendapat 5 milyat. Aku harap kamu mempertimbangkannya dengan baik..." kata Kevin dengan dingin sambil mengenakan ba
Kevin tidak punya waktu untuk berbicara banyak dengan Maira. Usai mendengarkankata-kata Maira, Kevin langsung menutup telepon. Dia segera menelpon Natasha, dia punya firasat bahwa masalah ini direncanakan oleh Natasha. Dia sekarang tidak ingin marah pada Natasha, dia hanya ingin secepat mungkin memastikan bahwa Elmira aman."Dimana Elmira sekarang! Cepat katakan," Kevin bertanya dengan cemas. Natasha juga tidak bodoh, dia tahu bahwa sekarang Kevin pasti tahu bahwa dia sedang berbohong, tetapi dia tentu saja tidak bisa mengakui bahwa dia telah bekerja sama dengan Martin dan merencanakan masalah ini."Maaf, aku berbohong kepadamu kemarin, Elmira pulang bersamaku kemarin. Dia bilang bahwa kamu meminta seorang teman untuk menjemputnya, lalu sebuah mobil datang dan setelah Elmira memastikannya, dia pun masukke dalam mobil..." Natasha berkata dengan tenang."Jangan bohong padaku, aku tahu, kamulah yang menyuruh orang itu untuk membawa Elmira. Cepat katakan, dimana dia sekarang?" Kevin san
"Aku beritahu padamu, pacar gadis ini bukanlah orang biasa, keluarganya adalah salah satu keluarga terhebat di negeri ini. Jika dia tahu bahwa semua ini direncanakan oleh aku dan kamu, baik aku maupun kamu akan berakhir buruk, aku masih bisa melindungi diriku sendiri, sedangkan kamu, ha ha, tahukah kamu bagaimana cara menulis kata mati?" Kata Natasha dengan dingin."Kenapa kamu tidak mengatakannya lebih awal, sial, kamu sengaja mempermainkanku, kan?" Martin tidak bisa menahan emosinya ketika tahu bahwa pacar gadis itu begitu hebat."Tidak usah sok galak di depanku, aku beritahu padamu, sekarang kita adalah belalang yang berada di seutas tali yang sama, satu kata saja, kamu ingin mendengarkanku atau tidak?" Natasha bukanlah orang lemah, sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mendapatkan Kevin. Natasha harus mengendalikan takdirnya di tangannya sendiri."Sial, aku akan mendengarkanmu, aku akan mendengarkanmu, oke?" Martin menghancurkan meja tehnya dengan kuat."Dengarkan saja aku
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"