Share

72 Firasat Buruk part 2

Suara Hanan mulai terdengar sayup-sayup di telinga Veren, yang penglihatannya mulai menurun dan merasa mengantuk.

Deo yang masih jet lag memutuskan untuk langsung pulang ketika dia dan rombongan tiba di rumah besar milik orang tua Tania.

“Kamu nggak nginep aja di sini, Kei?” tanya Tania. “Kamu kelihatan capek banget lho.”

“Apa kata tetangga kalau aku nginep di rumahmu, Tan? Kita kan bukan mahram,” kata Deo. “Aku titip koperku aja, kasian mamaku kalo aku kelamaan pulangnya.”

Tania mengangguk mengerti.

“Ya udah, tapi biar kamu dianter sama Pak Muji aja ya?” katanya.

“Nggak usah Tan, aku pake taksi aja nggak papa. Pak Muji juga pasti masih capek,” kata Deo menolak. “Aku pergi dulu, ya?”

“Makasih Kei atas semuanya,” kata Tania. “Sampai ketemu lagi.”

“Bye, Tania!” Deo melambai kemudian berbalik pergi. “Pak Muji, saya pulang dulu!”

“Mau saya anter, Mas?” tawar Pak Muji.

“Nggak usah Pak,” tolak Deo. “Saya pesen taksi aja.”

Pak Muji mengangguk kemudian melepas kepergian Deo sebelum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status