Share

28. Cemburu.

"Mau ke mana kamu, Nik?" Padma menyapa Nunik yang berjalan ke arah rak sepatu. Nunik tampak cantik dan rapi dengan kemeja berwarna fushia serta celana jeans yang membungkus kaki indahnya. Tas selempang berwarna hitam, melengkapi gayanya yang muda dan trendy.

"Mau keluar," sahut Nunik singkat sambil mengenakan sepatu kets-nya.

"Keluarnya ke mana? Sudah izin ibumu belum? Nanti ibumu marah lagi lho." Padma ingat kalau dua hari lalu Bulik Fatimah mengamuk karena Nunik keluar rumah tanpa berpamitan padanya terlebih dahulu.

"Suka-suka aku lah mau ke mana. Mbak tidak usah mengatur-atur aku. Urus saja urusan Mbak sendiri," sahut Nunik ketus. Padma terdiam. Akhir-akhir ini sikap Nunik memang berubah. Jika biasanya ia ceria dan ramah, sekarang menjadi ketus dan pelit bicara.

"Mbak bukan ingin mengatur-aturmu. Mbak cuma tanya lho."

"Aku juga cuma jawab kok. Dasar penghianat," gumam Nunik kesal.

Padma berjengit. Kalimat dasar penghianat yang digumamkan Nunik memberi suatu clue. Pasti ini ada k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status