Home / Romansa / Mantan Istri / Perpisahan

Share

Mantan Istri
Mantan Istri
Author: Dewanu

Perpisahan

Author: Dewanu
last update Last Updated: 2021-08-15 15:02:15

"Tidak apa-apa Mas, uangku bisa dipake apa saja," Intan menyerahkan lipatan uang lima ratus ribu untuk Baskoro.

"Sebenarnya dari mana uang sebanyak itu?" Baskoro heran karena setiap membutuhkan uang Intan selalu membantunya.

"Itu tabunganku Mas dan nggak usah  khawatir, kita akan menyelesaikan kuliah dengan uang ini."

Intan dan Baskoro tinggal disebuah rumah kontrakan yang kecil. Pernikahan itu tidak banyak yang mengetahui. Mereka  sengaja merahasiakan pernikahan itu dari teman-temannya. Tetapi Baskoro dan Intan bahagia karena perasaan cinta diantara mereka.

Hingga satu tahun lamanya mereka hidup bersama, suatu hari khabar kesembuhan ayah Intan membuat Intan justru sangat cemas.

Dia sangat takut pernikahan itu diketahui ayahnya. Walaupun Intan sangat senang ayahnya telah sembuh sebagai suatu keajaiban. Sebab, dokter yang menangani ayahnya saat itu hampir menyerah dengan kondisi Abraham, ayahnya.

Hanya saja, Intan sangat takut karena Intan telah berani menikah tanpa persetujuan ayahnya.

"Aku akan jelaskan kepada ayahmu duduk permasalahan kita Intan, kurasa ayahmu akan mengerti."

"Maafkan aku Baskoro, kamu sungguh tak kenal siapa ayahku. Aku tak yakin dengan apa yang akan terjadi pada kita, saat ayah tahu dengan apa yang kita lakukan!" Bulir air matanya mengalir begitu saja dihadapan Baskoro yang kini berstatus sebagai suaminya.

"Kita bahkan belum mencobanya bukan? Kenapa kamu sudah ketakutan begini? Seorang ayah tidak mungkin tega melihat anaknya menangis seperti ini! Yakin saja kita bisa menghadapinya." Baskoro meyakinkan Intan bahwa mereka pasti tidak akan terpisahkan, mereka akan melalui kesulitan itu bersama.

Sungguh miris bukan? Seorang Baskoro tak tahu siapa Intan Wijaya? Itu karena Intan tidak pernah membuka jati dirinya. Bukankah itu sebuah penipuan?

Pada saatnya, Baskoro harus benar-benar melepaskan Intan.

"Tidak Ayah!  Aku tidak mau! Kumohon jangan pisahkan kami!" Intan bersembunyi dibelakang Baskoro.

"Kalian menikah tanpa persetujuanku. Aku tidak akan merestui kalian selamanya!"

Abraham mendatangi rumah kontrakan mereka dan menuding Baskoro memaksa anak gadis semata wayangnya untuk menikah dengannya.

"Tidak Ayah! Tidak! Jangan lakukan ini padaku Ayah! Aku tidak mau pergi dari sini Ayah!" Intan menjerit, menangis saat tangan-tangan kekar itu mencengkram tubuhnya. Menyeretnya dengan kasar tanpa ampun.

Pemandangan itu sangat mengerikan. Baskoro berusaha mengejarnya. Tapi, BUGHH!" Sebuah tinjuan mendarat diwajahnya. Bahkan beberapa pukulan menghujani tubuhnya hingga membuatnya terguling ditanah. Wajahnya telah berdarah-darah karena terlempar diatas bebatuan.

Baskoro masih sempat  melihat, bagaimana Intan terus menangis memohon kepada ayahnya.

Harga dirinya sebagai seorang pria seakan diinjak-injak. Dia merasa harus melakukan sesuatu!

"Ini adalah surat cerai Anda, saya hanya menyampaikan pesan dari tuan Abraham," Seorang pria melemparkan sebuah amplop dihadapan Baskoro yang sedang memegang perutnya yang sakit karena tinjuan bodyguard Abraham.

Baskoro memastikan isi surat itu. "Bedebah gila!" Ia sangat marah melihat surat cerai yang sudah dibubuhi tanda tangan palsu. Baskoro merobek dan melemparnya asal.

Di dalam mobil, Intan meronta minta dilepaskan.

"Hentikan! Hentikan mobil ini!" Intan memukul seorang bodyguard yang ada didepannya.

"Ayah! Hentikan Ayah! Aku tidak mau pulang!"  

Abraham hanya terdiam membisu, ia tak akan menoleh. Intan menangis, tak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Menyaksikan suaminya dipukul dan ditendang saat ia diseret kedalam mobil ayahnya. Hatinya sangat sakit!

***

Tiba-tiba saja seluruh tubuhnya sangat sakit, terasa memar di sana-sini. Ia ingat saat terakhir salah seorang dari mereka mengeluarkan sapu tangan dan membekapnya. 

"Sungguh ayah membawaku pulang?" Intan mengerjapkan matanya, pandangannya mengitari seluruh ruangan.

"Ini benar-benar kamarku," Iapun turun dari dipan berjalan kearah balkon. 

Intan menangkup wajahnya, merosot kelantai.

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" 

Seorang pelayan datang membawa nampan berisi makanan.

"Nona, setelah sarapan Tuan Abraham menunggu Anda!" wanita tadi meletakkan nampan itu diatas nakas lalu pergi.

Air mata Intan masih mengalir. Ia tak ingin menyentuh makanan itu. Ia hanya ingin berbicara dengan ayahnya yang telah melakukan semua ini kepadanya. Intan berlari keluar kamar, menuruni anak tangga yang melingkar menuju ruang tengah dimana Abraham berada. Abraham bahkan telah berdiri menunggu putrinya dengan kedua tangan kebelakang.

"Aku harus menjelaskan ini Ayah!"

"Lelaki miskin itu selalu mendompleng hidupnya denganmu. Untuk apa kamu menjelaskan sesuatu yang sudah jelas?" tatap mata Abraham seakan hendak menguliti putrinya.

"Tidak Ayah, itu tidak benar! Baskoro tidak pernah meminta apapun dariku. Kami sudah menikah Ayah, aku tidak akan meninggalkan Baskoro!"

"Plakk!" sebuah tamparan membuat wajah sendu itu terpalingkan. Wajahnya masih sembab karena banyak menangis.

"Kamu harusnya menyadari kesalahan besar yang kamu lakukan! Kamu membuat ayah malu didepan keluarga Alex kalau sampai mereka mendengar apa yang kamu lakukan!"

Intan menunduk, menahan perih dipipinya. Tetapi sebenarnya hatinya lebih perih dari itu.

"Kamu tidak ingat? Bagaimana mendiang ibumu menginginkan kamu menikah dengan salah seorang putra mereka? Bahkan kamu sudah mengerti sejak lama. Sekarang apa yang kamu lakukan, HAH!!"

Isak tangis Intan tidaklah membuat Abraham menghentikan amarahnya.

"Kamu harus ke Australia!' 

Tiba-tiba Abraham memberikan ultimatum untuknya. Membuat Intan membulatkan matanya dengan sempurna.

"Ayah! Tidak! Aku tidak akan pergi. Sudah cukup Ayah!" Intan berlari ke kamarnya, ia hanya ingin lari dari ayahnya. Sebab ia tahu ayahnya tak akan mendengarkan keinginannya.

'Baiklah Ayah, Aku akan pergi dari rumah ini!' batinnya.

Sepertinya itu adalah keutusan terbaik. Dia tidak akan bisa lari dari ayahnya jika dirinya benar-benar sampai di Australia. Ia tahu betapa luasnya Villa kuno itu di Australia sana. Belum lagi sangat sulit untuk keluar masuk dari lingkungan itu kecuali dengan jet pribadi. 

Intan menyusun rencana, iapun melakukan segalanya untuk bisa lari dari ayahnya.

Hanya saja semua rencana itu gagal! Beberapa kali ia ingin kabur, tapi semua itu tak pernah berhasil. 

Abraham kesal! Marah!

Putri satu-satunya membuatnya kecewa. Intan adalah harapannya untuk bisa mewarisi seluruh kemampuannya. Ia tidak rela Intan menikahi pria miskin dan mengecewakan keluarga Alex. Tidak ada jalan lain kecuali mengirimnya ke Australia!

"

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Affad DaffaMage
waduh, sakit ya jadi baskoro. intan juga :(
goodnovel comment avatar
angeelintang
kasihan baskoro huhu semangat terus yaaa
goodnovel comment avatar
Archie Romadhoni
semangat nulis utk authornya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mantan Istri   Wanita Berambut Merah

    Siang itu cuaca cukup panas, untungnya halaman gedung Wijaya Group ini cukup asri. Beberapa pohon rindang memiliki tajuk melebar seperti payung raksasa yang menaungi. Membuat beberapa orang karyawan menjadikannya sebagai tempat berlindung dari matahari. Intan keluar dari gedung berlantai 25 itu. Langkahnya teratur menapaki granit berwarna keabu-abuan. Beberapa orang membungkuk memberi hormat saat dia berlalu. Seorang pengemudi telah siap dengan pintu mobil yang terbuka dan mempersilahkan Intan masuk kedalam mobil itu. "Bagaimana keadaan Ayah setelah aku pergi?" Intan bertanya kepada pak Joko sang supir pribadinya ketika dia telah duduk di bangku belakang. "Jauh lebih baik Nona, sekarang bahkan sudah bisa berjalan dan duduk di balkon mencari udara segar." "Syukurlah, kalau saja bukan karena pentingnya masalah di perusahaan tentu Aku memilih untuk menemani Ayah tadi." Pak Joko tersenyum. Gadis cantik yang dilihatnya lima tahu

    Last Updated : 2021-08-15
  • Mantan Istri   Pernikahan Baskoro

    Baskoro menutup telepon setelah berbicara sangat serius dengan seseorang. Dia lupa dua hari lagi adalah hari ditentukan pernikahannya dengan Wulan adik Waluyo, sahabatnya di kampung.Bagaimana bisa ia melupakan hal sepenting itu."Jika kamu menolaknya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami hanya pasrah dan menerima karena hanya kamu yang bisa menolong kami," suara berat Pak Din ayah Waluyo mengalir bagaikan tumpahan darah di batin Baskoro."Saya akan melakukannya Pakde, semua demi kebaikan keluarga kita. Pakde tidak usah khawatir, saya akan menikahi Wulan. Tetapi...," Baskoro tidak melanjutkan."Katakanlah, saya akan mendengar pendapatmu!""Saya hanya akan menjadi suaminya sampai bayi itu lahir. Saya tidak bisa menjadi suami Wulan untuk selamanya Pak!" katanya pelan.Pak Din terdiam, dia tak bisa memaksa. Sekarang ini yang terpenting adalah menyelamatkan nama baik keluarganya sebelum perut Wulan semakin membesar tanpa status perkawinan.

    Last Updated : 2021-08-15
  • Mantan Istri   Pertemuan

    Intan memulai pencariannya, dengan mulai menghubungi seorang teman kuliahnya dulu bernama Ardan. Khabarnya Ardan menjadi seorang pegawai negri di sebuah Kantor Pemerintahan Daerah di Surabaya.Ardan juga seorang yang aktif di media sosial. Pertemuan mereka memang juga dari sebuah media sosial. Intan pernah mencari jejak Baskoro di media sosial, tapi tak satupun jejak yang berhasil dia temukan."Setelah sekian tahun kenapa hanya Baskoro yang kamu cari Ntan ?" Ardan meledek Intan."Sepertinya urusan yang sangat penting ya? Apa Baskoro memiliki utang sama kamu?"Intan hanya tertawa "Mana mungkin Baskoro punya utang, justru aku yang punya utang. Dan itulah sebabnya aku mencarinya." segelas jus dan secangkir kopi telah dibawa kehadapan mereka berdua oleh seorang pramusaji bertubuh tinggi."Sepertinya kamu memang sudah sukses sekarang. Syukurlah kalau begitu, memang utang haruslah dibayar kalau ga mau dibawa mati."Uca

    Last Updated : 2021-08-15
  • Mantan Istri    Dilupakan

    Intan menangisi dirinya, kehampaan serasa merenggut seluruh jiwanya. Ditepi danau kecil berair jernih itu Intan meraung menyesali apa yang dilihatnya."Andaikan aku datang kemarin mungkinkah akupaku kesempatan untuk berbicara? Aku ingin membicarakan Bastian. Seorang anak yang telah menunggu sekian lama!"Intan tak sanggup memikirkannya."Baskoro, aku bahkan tidak pernah lupa sedetik pun." Intan menangis sejadinya.Sementara itu Baskoro masih dalam kebingungan. Wanita yang selama ini dicarinya bahkan hadir disaat yang tidak tepat. Karena bingung dia hanya berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Hingga Wulan masuk dan melihat ketegangan Baskoro di wajahnya. Tetapi Baskoro justru berlari keluar dan menyambar motor trail milik Waluyo. Berusaha mengejar Intan yang sudah melaju.Intan mengerem mendadak ketika sebuah motor mendahuluinya dan berhenti tepat didepannya. Dia mengenali pria bermotor itu, tapi Intan tak menyangka Baskoro akan menyusulny

    Last Updated : 2021-08-15
  • Mantan Istri   Rahasia

    Kesibukan Jakarta membuatnya lebih memberikan kekuatan. Karena ia harus berpacu dengan semua pekerjaan yang tiada henti. Hal itu membuatnya sedikit melupakan kekecewaan yang ia alami .Ia kecewa karena Baskoro telah melupakannya, Ia kecewa karena dahulu Baskoro menuruti saja selembar kertas yang menyatakan mereka bercerai.Seharusnya Baskoro tidak harus benar-benar menceraikannya karena itu hanya palsu belaka. Ini sungguh membuatnya kecewa karena ternyata sekarang dia hanya mantan baginya.Sayangnya Intan belum sempat menunjukkan kartu yang tersembunyi itu. Bastian adalah kartu yang belum ia buka di hadapan Baskoro. Tapi karena pernikahannya itu, Intan tidak siap membuat kekacauan.Intan mengecek berkas-berkas pembangunan jalan yang ada di ruas jalan Merah putih. Karena proyek tahap pertama telah selesai dilakukan. Sejauh ini pekerjaan itu ditangani Multi Projects Maintenance, sebuah sub kontraktor yang dipercaya Wijaya Group. Intan merasa harus men

    Last Updated : 2021-08-15
  • Mantan Istri    Informasi

    Baskoro membaca semua artikel yang memuat tentang keluarga Abraham Wijaya. Menelusuri barangkali ada jejak pemberitaan yang menjelaskan dimana Intan selama ini. Baskoro mendapatkan bahwa selama ini Intan pindah sekolah di salah satu universitas Australia. Tidak disebutkan masalah pribadinya kecuali Intan pernah dikabarkan menikah dengan seorang pria anonim dan menjadi janda tanpa anak. Semua berita berkutat tentang itu itu saja.Baskoro belum merasa puas dengan hasil penggalian informasi itu. Lalu dia menelfon Zaki yang kebetulan salah satu staff di gedung Intan bekerja, dia adalah salah seorang teman yang kebetulan sering bertemu di rumah kontrakan di Jakarta dan ternyata mereka bertetangga."Tumben menelfon?" heran karena tiba-tiba Baskoro menghubungi di tempat kerja."Iya, bisakah kita ketemuan waktu makan siang?""Tentu saja bisa, ada apa sebenarnya?""Hmmm, saya butuh sedikit informasi,"Zaki menyanggupi mereka b

    Last Updated : 2021-08-19
  • Mantan Istri   Calon Suami

    Seorang pria berjalan tegap memasuki koridor perkantoran Wijaya Group. Dia adalah lelaki dengan usia enam puluhan. Dengan kilau Arloji ditangannya, menunjukkan betapa elegan penampilannya meskipun sebagian rambutnya telah memutih. Sorot mata tegas yang ia pancarkan membuat orang lain menunduk saat melihatnya. Tentu saja setiap orang yang dilaluinya digedung itu tahu siapa Pria dengan wibawa yang demikian memanas. Ketegangan akan tiba-tiba menghampiri disetiap meja kerja yang berada disana. Mereka, bila terlihat sedikit saja kesalahan, teguran dengan aroma mempermalukan akan menjadi kenangan seumur hidup mereka. Sementara orang-orang disekelilingnya adalah para ajudan yang menjaga tuannya. Mereka menjaga Tuan Abraham pemilik Wijaya Group. Abraham memutar handle pintu ditempat putri semata wayangnya berada. Menyembulkan kepalanya tanpa suara. Intan yang sejak bergeraknya handle pintu sudah mengawasi, tertawa melihat ayahnya menyembulkan kepala dari balik pintu.

    Last Updated : 2021-09-08
  • Mantan Istri   Ada yang tahu

    "Sangat keterlaluan orang yang lari dari undangannya sendiri." Intan terlompat karena sangking terkejutnya. Toilet itu sangat sepi karena jarang sekali karyawan yang bekerja sampai malam. "Ya Tuhan! " Ia memegang jantungnya yang serasa melompat dari tempatnya. "Andre? Apa yang kau lakukan disini? Apaa..." mata Intan melirik pintu toilet. "Ha ha ha. Kamu memang pandai membuat orang tersudut. Seharusnya aku masuk saja tadi, toh pintu toilet wanita itu terbuka." "Dasar mesum!" Intan membalikkan badan hendak pergi, tapi Andre mengikutinya. "Aku heran dengan orang sepertimu, kita bahkan belum berbicara apapun tetapi kau sangat tidak bersahabat. Apakah selalu begitu caramu bersikap terhadap orang yang baru saja ingin mengenalmu?" "Bagaimana denganmu? Apa yang kau kerjakan disini? Aku tidak pernah tahu kau bekerja disini." Ucapnya. "Aku memang tidak bekerja disini, aku sedang menjemput calon istriku." "Andre

    Last Updated : 2021-09-08

Latest chapter

  • Mantan Istri   TAMAT

    Kebahagiaan semakin mewarnai mansion Abraham. Baik Intan dan juga Baskoro menjalani kehidupan rutinitas mereka dengan baik dan bahagia.Begitu juga Abraham yang menikmati hari hari masa tuanya bersama Anita. Rumor tentang pelakor pada Anita sudah tidak lagi terdengar gaungnya. Itu semua berkat Intan yang selalu membungkam mulut orang jahat yang berusaha merendahkan ibu tirinya."Untuk apa membahas masa lalu? Dia sekarang dah menjadi ibuku yang berarti menggantikan posisi ibu kandungku. Jadi, dia adalah ibuku yang sebenarnya," ujarnya membantah omongan miring beberapa kerabat yang tidak menyukai keberadaan Anita di sisi Abraham.Dan Indra juga menjalani hidupnya dengan baik. Setelah menyelesaikan sekolah iapun berangkat ke Boston untuk bersekolah sekaligus berlatih dengan pelatih Basket yang berpengalaman. Ia sudah melupakan Melissa yang kini sudah menikah dengan dokter Yusac. Ia merasa bahwa itulah yang terbaik untuk mereka sehingga tak ada penyesalan sedikitpun dengan jalan yang mere

  • Mantan Istri   Jajanan

    Seluruh penghuni mansion dikejutkan dengan penampilan Bastian yang sedikit aneh, lucu tapi memprihatinkan.Mereka heboh dengan ekspresi yang bermacam-macam.Ada yang tertawa, khawatir dan malah gemas. Tidak kalah hebohnya adalah kakek Abraham dan juga Neneknya yang menatapnya prihatin."Ingat kata nenek, jangan suka bermain di tempat yang banyak lebahnya. Lihatlah, dia kira ini sarang lebah sehingga salah bertengger?" cicitnya sambil menatap prihatin pada cucunya.Bastian tak bisa menyangkal karena tidak bisa menggerakkan bibirnya melainkan akan terasa sangat nyeri. Begitu juga para maid yang prihatin."Aduuh, pasti sakit sekali. Bastian, apa kamu pernah mengejek seseorang sehingga mendapatkan balasan seperti ini?" tanya salah seorang maid yang sering Bastian panggil dengan nama maid Cerewet. Ingin rasanya Bastian menjawab ucapan mereka dengan sangat marah dan kesal, sayang sekali ia hanya bisa diam tak berdaya.Meskipun sudah diobati, efek bengkak tersebut tidak hilang begitu saja.

  • Mantan Istri   Sulit Menangis

    Meskipun kepulangan Baskoro ke kampung halamannya menyisakan kesedihan. Setidaknya segala misteri wasiat orang tuanya sungguh terungkap. Baskoro merasa ayah Waluyo sangat memperhatikan hidupnya. Dia tahu bahwa Baskoro tidak pernah menyukai Wulan sehingga ia membiarkan Baskoro menjalani pilihannya."Kau tak menyesal menikah denganku setelah tahu menikahi Wulan adalah wasiat orang tuamu?" tanya Intan saat mereka menghabiskan waktu di taman belakang rumahnya."Kenapa memangnya? Apa kau yang mulai menyesal sekarang?""Tidak, aku hanya ingin tahu isi hatimu.""Kenapa? Pahami dulu isi hatimu baru ingin tahu isi hati orang lain. Atau bilang saja kau ini sedang cemburu."Intan menyebik. Selalu saja itu alasan yang Baskoro lontarkan kalau dia ingin mendengar isi hatinya."Huft, untuk apa aku harus cemburu.""Kenapa? Apa salah dengan kecemburuan?" goda Baskoro dengan lembut mengatakannya.Wajah Intan bersemu merah. Bagaimana juga ia memang sangat cemburu kalau sudah berkaitan dengan kehidupan p

  • Mantan Istri   Surat Wasiat

    Baskoro, Intan dan juga Waluyo duduk berputar mengelilingi Ayah Waluyo. Meskipun masih sangat lemah, ayah Waluyo terlihat bisa mendengar dan melihat siapa yang ada di ruangan tersebut. Seakan ingin mengatakan sesuatu, ia juga menggerakkan tangannya untuk memanggil Baskoro."Iya ayah, ayah memanggilku bukan?" katanya dan menggenggam erat tangan pria tua itu dan mendekatkan kepalanya dekat pria itu.Ayah Waluyo seperti hendak mengatakan sesuatu kepadanya."Ayah... aku mendengarnya," pelan Baskoro."Baskoro..." Tiba-tiba ayah Waluyo bisa berbicara. "Aku sungguh meminta maaf kepadamu.""Jangan bilang begitu Ayah, akulah yang seharusnya meminta maaf kepadamu, Ayah.""Ambillah surat wasiat itu..." lirihnya lagi. Baskoro mengernyit, ia tak mengerti surat wasiat apa yang sebenarnya Ayah Waluyo katakan."Di atap rumahku.." dan tiba-tiba saja ayah Waluyo seperti sesak napas sehingga membuat Baskoro ketakutan."Ayah...ah,.Waluyo... bagaimana ini?" Baskoro kebingungan bukan main dan ia hanya men

  • Mantan Istri   Sadar

    Sesampainya di rumah Waluyo, mereka berdua mendapatkan rumah dalam keadaan sangat sepi. Lalu mereka menuju peternakan sapi yang Waluyo kelola. Di sana mereka bertemu dengan seorang pegawai pembersih kandang yang sedang bekerja.Terlihat pria itu menatap kehadiran mereka berdua dan menyapanya."Selamat sore, Pak. Ada yang bisa saya bantu? Apakah membutuhkan sapi untuk di beli?" ujarnya dengan tersenyum ramah.Baskoro mengulurkan tangannya."Tidak, Pak. Tujuan saya datang kesini adalah untuk mencari Mas Waluyo. Tapi kelihatannya rumahnya kosong ya Pak?""Oh, sedang mencari Mas Waluyo. Apa bapak tidak tahu kalau Mas Waluyo sudah lama nggak tidur di rumah Pak?"Baskoro terkejut. Tentu saja ia tidak tahu kalau Waluyo tidak memberi tahu."Tidak, Pak. Hanya saja kenapa Mas Waluyo tidak pulang ke rumah? Sebab sebenarnya saya bertemu belum lama ini, tapi Mas Waluyo tidak cerita apa apa.""Oh, jadi begini, Mas. Sebenarnya Mas Waluyo sudah dua bulanan merawat ayahnya yang sedang koma di rumah sa

  • Mantan Istri   Jalan Kenangan

    Musim semi telah berakhir, mereka telah menyelesaikan suatu waktu yang indah bersama di Vila tersebut. Mereka akan segera kembali ke Jakarta dan melanjutkan pekerjaan yang sudah lama ditinggalkan. Seperti biasa, perjalanan dengan jet pribadi bukanlah apa apa buat keluarga Abraham. Dan dengan segera mereka sudah tiba di Jakarta."Masih satu hal lagi yang belum kita tunaikan," kata Baskoro saat mereka telah sampai rumah."Ehmm aku tahu, kau pasti ingin ke desa dan bertemu Ayah Waluyo.""Benar, ada firasat tidak enak di dalam hati ini. Akan tetapi aku berharap tidak ada apa apa.""Baiklah, setelah kita beristirahat kita bisa ke desa dalam beberapa hari ke depan."Baskoro menggenggam tangan Intan, menghadap kan tubuh Intan kepadanya. Lalu dengan lembut ia menyelipkan anak rambut Intan ke belakang telinga dengan perlahan."Kalau kau lelah, aku bisa pergi sendiri. Ini hanya mengunjungi ayah Waluyo, aku sungguh mendapatkan mimpi buruk dalam beberapa hari ini.""Tidak, Bas. Aku tidak mungkin

  • Mantan Istri   Hidup dan Permainan

    Seorang wanita berkulit hitam datang terburu-buru. Wanita itu adalah Eleanor, kepala dapur Vila tersebut yang sudah pensiun karena usianya. Wanita itu tentu saja merindukan Intan. Setelah mendengar Intan akan datang, maka iapun bergegas menuju Vila dan ingin bertemu Intan."Eleanor?!" pekik Intan mendapati wanita itu datang tergesa dengan menangis haru."Kenapa lama sekali baru muncul? Bukankah kau berjanji untuk segera kembali ke Vila dan memperkenalkan suami yang sangatlah kau cintai itu? Aku sungguh sangat penasaran dan. berdoa tidak cepat mati sampai aku bisa menemui pria itu."Eleanor sangat berapi api mengungkapkan isi hatinya. Kenangan bersama Intan tidak bisa ia lupakan begitu saja. Kenangan saat mereka bersama sama menyembunyikan keadaan Intan yang sedang mengandung dengan berbagai macam cara.Saat itu, Intan terlihat sangat menyedihkan karena Abraham yang sangat keras kepala. Gadis itu tidak punya semangat hidup lagi saat Abraham memisahkan dirinya dengan kekasihnya. Kenyata

  • Mantan Istri   Pertanian

    Suasana musim semi membuat alam menyejukkan hati siapa saja yang melihatnya. Baskoro berdecak kagum dengan pemandangan menghijau dan bersih di sekitarnya.Begitu juga Bastian yang bersenang senang dengan beberapa ekor tupai di sekitar halaman Vila tersebut.Perjalanan dengan jet pribadi tentunya membuat mereka tidak terlalu letih setelah tiba tadi malam, sehingga mereka bisa menikmati suasana pagi yang sejuk dan indah."Aku tak melihat banyak penduduk di sekitar sini," tanya Baskoro kemudian."Begitulah, Vila ini adalah vila tua kesayangan ibuku. Ayah tak pernah mau menjualnya karena tidak ingin melupakan ibuku. Semua maid di tempat ini merawat dengan baik semuanya secara turun temurun. Kebanyakan dari mereka adalah keluarga," terang Intan."Hmm, cuma bisa dilakukan orang kaya sepertimu.""Bas, kenapa kau selalu merasa miskin padahal kau tak kalah hebat dengan ayahku? Aku sedikit terluka.""Oh, maafkan aku. Masalah ini memang tidak bisa dipungkiri."Beberapa saat kemudian seseorang da

  • Mantan Istri   Naungan

    Pesta yang sangat meriah itu telah usai dengan baik. Berharap kebahagiaan sungguh mewarnai kehidupan Intan dan juga Baskoro. Rasa letih lelah dalam prosesi adalah bagian kebahagiaan tersendiri bagi mereka.Indra meregangkan otot-otot tubuhnya menatap para pekerja yang membongkar sisa sisa dekorasi yang belum selesai di bereskan. Meskipun hanya menonton, sensasi tegang dan capek tetap saja melandanya.Ayahnya Abraham menghampirinya. "Indra, apa kau sudah selesai bersantai?" tanya Ayahnya."Heh, Ayah, apa maksudnya? Sejak kapan aku bersantai?"Abraham tersenyum. Bukan alasan yang tepat sebenarnya, bahkan semenjak acara turnamen selesai, pekerjaan Indra cuma keluyuran dan tak ada kesibukan samasekali."Oke, oke. Tapi ini adalah sesuatu yang akan mengejutkanmu.""Apa itu, Ayah?""Seorang pelatih basket tingkat dunia berkeinginan untuk merekrutmu menjadi tim juniornya. Sepertinya hal ini akan menjadi peluang bagus untukmu."Indra tak langsung merasa senang, sebab ia tahu ayahnya tak menyu

DMCA.com Protection Status