Share

Dilupakan

Penulis: Dewanu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-15 15:03:41

Intan menangisi dirinya, kehampaan serasa merenggut seluruh jiwanya. Ditepi danau kecil berair jernih itu Intan meraung menyesali apa yang dilihatnya.

"Andaikan aku datang kemarin mungkinkah akupaku kesempatan untuk berbicara? Aku ingin membicarakan Bastian. Seorang anak yang telah menunggu sekian lama!"

Intan tak sanggup memikirkannya.

"Baskoro, aku bahkan tidak pernah lupa sedetik pun." Intan menangis sejadinya.

Sementara itu Baskoro masih dalam kebingungan. Wanita yang selama ini dicarinya bahkan hadir disaat yang tidak tepat. Karena bingung dia hanya berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Hingga Wulan masuk dan melihat ketegangan  Baskoro di wajahnya. Tetapi Baskoro justru berlari keluar dan menyambar motor trail milik Waluyo. Berusaha mengejar Intan yang sudah melaju.

Intan mengerem mendadak ketika sebuah motor mendahuluinya dan berhenti tepat didepannya. Dia mengenali pria bermotor itu, tapi Intan tak menyangka Baskoro akan menyusulnya sejauh ini.

Baskoro membuka pintu mobil dan menarik Intan keluar dengan kasar lalu menghimpitnya di sisi mobil.

"Nona Intan Wijaya, apa yang anda lakukan di sini?!" Baskoro membentak Intan. Meskipun terkejut Intan berusaha tenang.

"Mengapa diam saja?  Pastinya Anda sengaja datang dihari seperti ini untuk mengacaukan saya hah?!" Intan melihat manik mata Baskoro tak perduli seberapa marahnya pria dihadapannya ini. Intan sangat rindu, bahkan manik mata itu selalu dilihatnya didalam diri Bastian.

Air mata Intan berderai seperti ditumpahkan, tapi haruskah semua itu dijelaskan ?! Disaat semua itu sudah berakhir.

"Apa yang kau lakukan hah?!" Sekali lagi Baskoro menghardiknya dan bahkan mencengkram kedua lengannya.

"Apakah kamu sudah melupakanku ?" lirih Intan. Diapun menahan rasa sakit dalam cengkeraman Baskoro.

"Tentu saja! Aku sudah membuang semua masa lalu yang terlalu pahit itu. Aku sudah melupakan semuanya tentang dirimu. Jadi pergilah dan jangan pernah menemuiku.!"

"Kalau begitu, apakah kamu sudah melupakan pernikahan kita ?!" Intan berkata-kata dengan sangat memelas.

Baskoro melepaskan cengkraman tangannya. Tapi sorot mata kemarahannya tidaklah reda.

"Aku bisa melupakanmu, tapi aku tidak bisa melupakan bagaimana kamu menipuku. Berpura-pura menjadi gadis miskin dan berpura-pura bahagia disampingku. Aku bahkan tertipu bertahun tahun lamanya lalu membuatku hampir gila ?!" Suara Baskoro lebih mirip dengan geraman serigala.

"Hahhh!" Baskoro menghantam mobil dengan kap rendah itu yang cukup membuat Intan berjingkat karena terkejut.

Intan menerawang, mengingat kejadian lima tahun yang lalu. Bagaimana dia diseret dan dipukuli ayahnya. Lalu disekap didalam jet pribadi milik ayahnya lalu dibuang disebuah Villa di Australia. Dan penderitaan yang dirasakannya bertambah lagi setelah mengetahui bahwa dirinya hamil. Dia harus berjuang mati matian untuk menyembunyikan bayi mungil itu. Syukurnya seluruh penghuni Villa menyelamatkannya dengan membawa  bayi mungil itu secara sembunyi-sembunyi dan mengasuhnya.

Bagaimana mungkin Baskoro melihatnya sebagai orang yang lari setelah menipunya?

"Intan, apa yang terjadi di antara kita telah berakhir. Bahkan ayahmu dengan sukarela memberikan selembar surat cerai dengan memalsukan tanda tanganku!" 

"Baskoro, itu hanyalah keinginan Ayahku. Tapi bagaimana denganku? Apa artinya aku ini bagimu? Surat cerai itu hanya palsu, tidak akan merubah apapun pada kita!"

"Tidak! Kamu lihat bukan? Kamu lihat bagaimana aku telah menikahi wanita lain. Kamu hanyalah orang yang telah aku lupakan. Pergilah!"

Intan menghiba, menangis dengan tangisan yang menyayat. Tapi Baskoro tak perduli. Dia hanyalah seorang wanita yang telah dilupakannya. Dia hanyalah mantan. Tidaklah lebih dari itu.

Baskoro melangkah pergi, menstarter motor trail itu dan berlalu dari hadapan Intan.

Tak kuasa mendapat perlakuan Baskoro Intan menangis di dalam mobil itu. Sebagai seorang wanita Ia merasa sangat bersalah. Ia gagal dan terlambat menyelamatkan segalanya.

Andaikan dia datang beberapa hari sebelum ini, andaikan tadi dia sanggup mengatakannya meskipun terlambat, andaikan....Bahkan tak bisa sepatah katapun ia akan sanggup bercerita kepadanya tentang apa yang dihadapinya selama ini.

###

"Mommy...kenapa Mommy menangis?" Bastian mengusap pipi mommynya.

"Tidak apa apa sayang, mommy tidak menangis."

"Tapi Mommy, mata Mommy selalu merah dan keluar air mata, apa Mommy menangis karena tidak menemukan Daddy ?"

Intan diam seribu bahasa. Letih itu belum hilang bahkan setelah dua hari berlalu. Semangat hidupnya seakan memudar. 

Didalam ingatannya, melihat Baskoro yang telah sangat berubah. Kulit wajahnya yang dulu putih berseri , sekarang telah berubah hitam tak terawat. Dikanan kiri rahang nya ditumbuhi rambut-rambut brewok yang lebat. Sorot matanya yang dulu penuh cinta sekarang menggelap penuh kebencian.

Dan kenyataan dia telah menikah membuatnya frustasi. 

"Mommy..." Bocah itu memeluk ibunya penuh rasa kasihan. Ia bahkan tak pernah melihat ibunya menangis seperti ini. Tentu saja membuat bocah itu ikut menangis " mommy..."

"Maafkan Mommy sayang..." Intan memeluk erat putranya. Intan hanya belum siap berjuang untuk saat ini. Intan hanya belum tahu apa yang akan dilakukannya...

####

Baskoro termenung memikirkan kejadian dua hari yang lalu, ditepi hutan di ruas jalan menuju desanya. Wanita dengan rambut blonde yang dulu dikenalnya. Dulu yang selalu dia rindukan, tetapi kini sekaligus rasa benci telah menguasainya.

Wanita itu membuatnya hampir mati lemas karena dia pergi begitu saja. Tak ada khabar berita. Kecuali sebulan yang lalu bahwa dirinya adalah pewaris tunggal pemilik saham terbesar Wijaya Group. 

Baskoro telah menganggap semua itu selesai walaupun dia sangat menyesali dengan apa yang dilakukan Intan terhadapnya, Baskoro telah memaafkan Intan. Tetapi memaafkan tidaklah membuat dirinya lupa dengan rasa sakit itu.

"Aku tak bisa Intan, aku tak mengerti untuk apa kamu menemuiku?" bisik hatinya.

Wulan membuka pintu kamar dan mendekati Baskoro. Ditangannya segelas teh manis dan singkong rebus dipiring. Terukir senyum di bibirnya karena melihat Baskoro yang sibuk membolak balik sebuah buku.

"Minum teh dulu mas..." Tegurnya. Wulan hanya melihat raut muka itu tampak tegang. Mungkin buku itu membuat Baskoro berfikir keras, fikirnya.

Baskoro melirik sebentar. 

"Letakkan saja ditempat itu..." Ia sedang tidak ingin minum teh sekarang.

"Lusa, aku akan kembali ke Jakarta. Ada urusan pekerjaan yang mendesak." Wulan menata piring singkong rebus itu lebih dekat dengan Baskoro.

"Aku mengerti. Aku mohon, semua ini tidaklah menyulitkan mu,"

Baskoro menarik nafas panjang.

"Dan..." 

"Katakan saja..." Baskoro memandang gadis itu.

"Meskipun ini pernikahan palsu, apakah tidak ada kemungkinan untuk kita  benar-benar saling menyukai?" kata Wulan ragu-ragu.

Baskoro memejamkan mata. Dia ingin mempersempit jangkauan pikirannya yang semakin kacau. Ucapan gadis sungguh terlalu dini diucapkan.

Sedikit ragu Baskoro tersenyum.

"Aku tak bisa menjanjikan apapun saat ini, seperti yang kamu ketahui kita hanya terikat sebuah perjanjian di atas kertas. Maafkan aku,"

Tampak raut Wulan sedikit kecewa. Tapi Baskoro memang tidak bisa memutuskan apapun. 

"Aku tahu, mungkin tidak sekarang. Aku tahu kamu memandangku sebagai wanita hina karena kejadian ini. Tetapi aku juga tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa sebenarnya sejak lama aku sudah menyukaimu."

Wulan mengatakan perlahan, kedua tangannya meremas pakaiannya.

"Wulan, izinkan aku untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Biarlah semua berjalan seperti ini. Kita akan tahu setelah menempuh beberapa waktu, kita butuh waktu Wulan..."

Baskoro butuh waktu, butuh waktu untuk melupakan Intan. Tapi dia tidak bisa melupakan cinta yang terluka. Meskipun terluka dan cacat dia bahkan masih bernama cinta.

Entah mengapa ketika Intan mendatanginya Ia merasa marah. Ia merasa marah karena datang disaat dia telah menikah. Seharusnya dia datang sebelum ini. Tapi kini...semua sudah terlambat bukan?

..

Komen (1)
goodnovel comment avatar
angeelintang
intaaan ya ampun banyak harta tp kisah cintanya menyakitkan banget mana ada anak pula
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mantan Istri   Rahasia

    Kesibukan Jakarta membuatnya lebih memberikan kekuatan. Karena ia harus berpacu dengan semua pekerjaan yang tiada henti. Hal itu membuatnya sedikit melupakan kekecewaan yang ia alami .Ia kecewa karena Baskoro telah melupakannya, Ia kecewa karena dahulu Baskoro menuruti saja selembar kertas yang menyatakan mereka bercerai.Seharusnya Baskoro tidak harus benar-benar menceraikannya karena itu hanya palsu belaka. Ini sungguh membuatnya kecewa karena ternyata sekarang dia hanya mantan baginya.Sayangnya Intan belum sempat menunjukkan kartu yang tersembunyi itu. Bastian adalah kartu yang belum ia buka di hadapan Baskoro. Tapi karena pernikahannya itu, Intan tidak siap membuat kekacauan.Intan mengecek berkas-berkas pembangunan jalan yang ada di ruas jalan Merah putih. Karena proyek tahap pertama telah selesai dilakukan. Sejauh ini pekerjaan itu ditangani Multi Projects Maintenance, sebuah sub kontraktor yang dipercaya Wijaya Group. Intan merasa harus men

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Mantan Istri    Informasi

    Baskoro membaca semua artikel yang memuat tentang keluarga Abraham Wijaya. Menelusuri barangkali ada jejak pemberitaan yang menjelaskan dimana Intan selama ini. Baskoro mendapatkan bahwa selama ini Intan pindah sekolah di salah satu universitas Australia. Tidak disebutkan masalah pribadinya kecuali Intan pernah dikabarkan menikah dengan seorang pria anonim dan menjadi janda tanpa anak. Semua berita berkutat tentang itu itu saja.Baskoro belum merasa puas dengan hasil penggalian informasi itu. Lalu dia menelfon Zaki yang kebetulan salah satu staff di gedung Intan bekerja, dia adalah salah seorang teman yang kebetulan sering bertemu di rumah kontrakan di Jakarta dan ternyata mereka bertetangga."Tumben menelfon?" heran karena tiba-tiba Baskoro menghubungi di tempat kerja."Iya, bisakah kita ketemuan waktu makan siang?""Tentu saja bisa, ada apa sebenarnya?""Hmmm, saya butuh sedikit informasi,"Zaki menyanggupi mereka b

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Mantan Istri   Calon Suami

    Seorang pria berjalan tegap memasuki koridor perkantoran Wijaya Group. Dia adalah lelaki dengan usia enam puluhan. Dengan kilau Arloji ditangannya, menunjukkan betapa elegan penampilannya meskipun sebagian rambutnya telah memutih. Sorot mata tegas yang ia pancarkan membuat orang lain menunduk saat melihatnya. Tentu saja setiap orang yang dilaluinya digedung itu tahu siapa Pria dengan wibawa yang demikian memanas. Ketegangan akan tiba-tiba menghampiri disetiap meja kerja yang berada disana. Mereka, bila terlihat sedikit saja kesalahan, teguran dengan aroma mempermalukan akan menjadi kenangan seumur hidup mereka. Sementara orang-orang disekelilingnya adalah para ajudan yang menjaga tuannya. Mereka menjaga Tuan Abraham pemilik Wijaya Group. Abraham memutar handle pintu ditempat putri semata wayangnya berada. Menyembulkan kepalanya tanpa suara. Intan yang sejak bergeraknya handle pintu sudah mengawasi, tertawa melihat ayahnya menyembulkan kepala dari balik pintu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Mantan Istri   Ada yang tahu

    "Sangat keterlaluan orang yang lari dari undangannya sendiri." Intan terlompat karena sangking terkejutnya. Toilet itu sangat sepi karena jarang sekali karyawan yang bekerja sampai malam. "Ya Tuhan! " Ia memegang jantungnya yang serasa melompat dari tempatnya. "Andre? Apa yang kau lakukan disini? Apaa..." mata Intan melirik pintu toilet. "Ha ha ha. Kamu memang pandai membuat orang tersudut. Seharusnya aku masuk saja tadi, toh pintu toilet wanita itu terbuka." "Dasar mesum!" Intan membalikkan badan hendak pergi, tapi Andre mengikutinya. "Aku heran dengan orang sepertimu, kita bahkan belum berbicara apapun tetapi kau sangat tidak bersahabat. Apakah selalu begitu caramu bersikap terhadap orang yang baru saja ingin mengenalmu?" "Bagaimana denganmu? Apa yang kau kerjakan disini? Aku tidak pernah tahu kau bekerja disini." Ucapnya. "Aku memang tidak bekerja disini, aku sedang menjemput calon istriku." "Andre

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Mantan Istri   Sedikit terjawab

    Baskoro masih memikirkan sebuah sebutan yang diteriakkan bocah empat tahun itu. "Mommy? Hah sejak kapan dia dipanggil mommy?" Rasa penasaran membuatnya susah tidur semalaman. "Bocah itu pastilah bocah yang ada di foto itu." Baskoro mengingat sebuah foto dengan latar belakang Pinus bersalju yang sempat mengganggu pikirannya. Tak satu berita yang menjelaskan Intan sudah bersuami apalagi memiliki anak. Itu membuat Baskoro merasakan sesuatu yang sangat berkaitan dengan dirinya. Egonya merasa tersakiti karena dia adalah suami yang dibuang oleh wanita konglomerat itu, tapi ia tidak mungkin berasumi bahwa anak itu adalah darah dagingnya. "Tapi mungkinkah?" Batinnya bergolak. "Tidak mungkin!" Lagi-lagi hatinya mengingkarinya. Seandainya mungkin, itu membuatnya semakin pusing. Baskoro berjalan ke kamar mandi. Mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Perjalanannya tidak terencana semalam membuatnya sangat letih. Memang tidak ter

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Mantan Istri   Siapa ayahmu?

    Gedung gedung pencakar langit adalah pemandangan yang bagi Baskoro sebuah fenomena tentang bagaimana ia menciptakan sebuah seni keindahan dalam artian keindahan dalam kemajuan sebuah tempat. Ketika sebuah kota yang terbelakang, kemudian dalam suatu waktu berubah menjadi deretan gedung-gedung tinggi, maka label kemajuan akan tertempel dikota itu . Tentu saja semua itu akan tercipta dari sebab dolar dan rupiah yang mengalir disitu. Tempat-tempat seperti itu adalah ladang uang bagi orang-orang yang berprofesi semisal Baskoro. Disisi lain, Baskoro juga mencintai alam pedesaan yang sangat damai. Dengan pola hidup sederhana, masyarakat yang ramah dan tidak masa bodoh. Membuat hatinya terpaut dengan kampung halamannya. Tetapi ada hal yang membuat ia takut. Dia telah memiliki istri palsu sekarang. Dia tidaklah pulang karena ingin. Mengingat tatapan menyedihkan Wulan dia sungguh tak sanggup. Dia jua manusia biasa, memiliki hati yang lemah. Dia ju

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Mantan Istri   Apakah Om itu ayahku Mommy?

    "Cepatlah Nita! Nanti kita kesiangan!?" Intan berteriak memanggil Nita. "Sebentar Ibu, ini lagi nyari topi buat Bastian!" Nita balas berteriak. "Nah ini dapat!" Nita mengambil topi koboi milik Bastian dan tergopoh-gopoh keluar rumah. Di halaman Intan sedang mengisi bagasi dengan berbagai macam perbekalan. Tikar, tenda , ban renang, seluncur dan perbekalan makan sudah hampir semua masuk ke dalam bagasi. Intan menutup bagasi."Selesai!" Gumamnya. Bastian yang hanya melompat-lompat kegirangan tertawa melihat kesibukan Mommy nya dan Nita. Dia sangat bahagia karena mereka akan rekreasi ke pantai. "Ayo Bastian, let's go!" Intan mencium pipi Bastian dan menggandengnya masuk ke dalam mobilnya. Tak lama setelah mereka sudah berada didalam mobil, Andre menelfon. "Aku sudah menunggu di area yang kamu sebutin kemarin." Andre telah berada di gerbang pantai yang dijanjikannya kemarin. "Oke. Kami sudah berangkat. Tapi maaf mungkin satu j

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Mantan Istri   Hampir lupa

    Abraham melihat kedekatan diantara Andre dan Intan. Dalam hati ia bersyukur karena sekarang Intan bisa menerima kehadiran Andre."Andre adalah orang yang kompeten dalam menjalankan bisnis ayahnya." Abraham memuji Andre dihadapan Intan saat Intan menghidangkan Teh Rosella untuk ayahnya. "Sama denganmu, Andre orang yang bisa diandalkan." Intan hanya diam."Ayah memang selalu memujinya." Intan protes."Bukannya tadi aku juga memujimu?" Intan tersenyum, tentu saja dia cuma mancing ayahnya biar gak terlalu serius."Jadi kapan kalian berencana untuk menikah?" Tadinya Intan asyik menikmati pudding yang baru dibukanya, mendengar itu seleranya langsung lenyap."Ayah...kami tidak pernah membicarakan apapun!" tegas Intan. Sekarang wajahnya yang jadi serius."Itulah sebabnya ayah harus segera mengingatkan kalian. Apa kalian menunggu ayah sekarat lagi baru kalian akan menikah heh? Seperti yang kamu lakukan dengan siapa itu hah? Siapa nama bajingan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08

Bab terbaru

  • Mantan Istri   TAMAT

    Kebahagiaan semakin mewarnai mansion Abraham. Baik Intan dan juga Baskoro menjalani kehidupan rutinitas mereka dengan baik dan bahagia.Begitu juga Abraham yang menikmati hari hari masa tuanya bersama Anita. Rumor tentang pelakor pada Anita sudah tidak lagi terdengar gaungnya. Itu semua berkat Intan yang selalu membungkam mulut orang jahat yang berusaha merendahkan ibu tirinya."Untuk apa membahas masa lalu? Dia sekarang dah menjadi ibuku yang berarti menggantikan posisi ibu kandungku. Jadi, dia adalah ibuku yang sebenarnya," ujarnya membantah omongan miring beberapa kerabat yang tidak menyukai keberadaan Anita di sisi Abraham.Dan Indra juga menjalani hidupnya dengan baik. Setelah menyelesaikan sekolah iapun berangkat ke Boston untuk bersekolah sekaligus berlatih dengan pelatih Basket yang berpengalaman. Ia sudah melupakan Melissa yang kini sudah menikah dengan dokter Yusac. Ia merasa bahwa itulah yang terbaik untuk mereka sehingga tak ada penyesalan sedikitpun dengan jalan yang mere

  • Mantan Istri   Jajanan

    Seluruh penghuni mansion dikejutkan dengan penampilan Bastian yang sedikit aneh, lucu tapi memprihatinkan.Mereka heboh dengan ekspresi yang bermacam-macam.Ada yang tertawa, khawatir dan malah gemas. Tidak kalah hebohnya adalah kakek Abraham dan juga Neneknya yang menatapnya prihatin."Ingat kata nenek, jangan suka bermain di tempat yang banyak lebahnya. Lihatlah, dia kira ini sarang lebah sehingga salah bertengger?" cicitnya sambil menatap prihatin pada cucunya.Bastian tak bisa menyangkal karena tidak bisa menggerakkan bibirnya melainkan akan terasa sangat nyeri. Begitu juga para maid yang prihatin."Aduuh, pasti sakit sekali. Bastian, apa kamu pernah mengejek seseorang sehingga mendapatkan balasan seperti ini?" tanya salah seorang maid yang sering Bastian panggil dengan nama maid Cerewet. Ingin rasanya Bastian menjawab ucapan mereka dengan sangat marah dan kesal, sayang sekali ia hanya bisa diam tak berdaya.Meskipun sudah diobati, efek bengkak tersebut tidak hilang begitu saja.

  • Mantan Istri   Sulit Menangis

    Meskipun kepulangan Baskoro ke kampung halamannya menyisakan kesedihan. Setidaknya segala misteri wasiat orang tuanya sungguh terungkap. Baskoro merasa ayah Waluyo sangat memperhatikan hidupnya. Dia tahu bahwa Baskoro tidak pernah menyukai Wulan sehingga ia membiarkan Baskoro menjalani pilihannya."Kau tak menyesal menikah denganku setelah tahu menikahi Wulan adalah wasiat orang tuamu?" tanya Intan saat mereka menghabiskan waktu di taman belakang rumahnya."Kenapa memangnya? Apa kau yang mulai menyesal sekarang?""Tidak, aku hanya ingin tahu isi hatimu.""Kenapa? Pahami dulu isi hatimu baru ingin tahu isi hati orang lain. Atau bilang saja kau ini sedang cemburu."Intan menyebik. Selalu saja itu alasan yang Baskoro lontarkan kalau dia ingin mendengar isi hatinya."Huft, untuk apa aku harus cemburu.""Kenapa? Apa salah dengan kecemburuan?" goda Baskoro dengan lembut mengatakannya.Wajah Intan bersemu merah. Bagaimana juga ia memang sangat cemburu kalau sudah berkaitan dengan kehidupan p

  • Mantan Istri   Surat Wasiat

    Baskoro, Intan dan juga Waluyo duduk berputar mengelilingi Ayah Waluyo. Meskipun masih sangat lemah, ayah Waluyo terlihat bisa mendengar dan melihat siapa yang ada di ruangan tersebut. Seakan ingin mengatakan sesuatu, ia juga menggerakkan tangannya untuk memanggil Baskoro."Iya ayah, ayah memanggilku bukan?" katanya dan menggenggam erat tangan pria tua itu dan mendekatkan kepalanya dekat pria itu.Ayah Waluyo seperti hendak mengatakan sesuatu kepadanya."Ayah... aku mendengarnya," pelan Baskoro."Baskoro..." Tiba-tiba ayah Waluyo bisa berbicara. "Aku sungguh meminta maaf kepadamu.""Jangan bilang begitu Ayah, akulah yang seharusnya meminta maaf kepadamu, Ayah.""Ambillah surat wasiat itu..." lirihnya lagi. Baskoro mengernyit, ia tak mengerti surat wasiat apa yang sebenarnya Ayah Waluyo katakan."Di atap rumahku.." dan tiba-tiba saja ayah Waluyo seperti sesak napas sehingga membuat Baskoro ketakutan."Ayah...ah,.Waluyo... bagaimana ini?" Baskoro kebingungan bukan main dan ia hanya men

  • Mantan Istri   Sadar

    Sesampainya di rumah Waluyo, mereka berdua mendapatkan rumah dalam keadaan sangat sepi. Lalu mereka menuju peternakan sapi yang Waluyo kelola. Di sana mereka bertemu dengan seorang pegawai pembersih kandang yang sedang bekerja.Terlihat pria itu menatap kehadiran mereka berdua dan menyapanya."Selamat sore, Pak. Ada yang bisa saya bantu? Apakah membutuhkan sapi untuk di beli?" ujarnya dengan tersenyum ramah.Baskoro mengulurkan tangannya."Tidak, Pak. Tujuan saya datang kesini adalah untuk mencari Mas Waluyo. Tapi kelihatannya rumahnya kosong ya Pak?""Oh, sedang mencari Mas Waluyo. Apa bapak tidak tahu kalau Mas Waluyo sudah lama nggak tidur di rumah Pak?"Baskoro terkejut. Tentu saja ia tidak tahu kalau Waluyo tidak memberi tahu."Tidak, Pak. Hanya saja kenapa Mas Waluyo tidak pulang ke rumah? Sebab sebenarnya saya bertemu belum lama ini, tapi Mas Waluyo tidak cerita apa apa.""Oh, jadi begini, Mas. Sebenarnya Mas Waluyo sudah dua bulanan merawat ayahnya yang sedang koma di rumah sa

  • Mantan Istri   Jalan Kenangan

    Musim semi telah berakhir, mereka telah menyelesaikan suatu waktu yang indah bersama di Vila tersebut. Mereka akan segera kembali ke Jakarta dan melanjutkan pekerjaan yang sudah lama ditinggalkan. Seperti biasa, perjalanan dengan jet pribadi bukanlah apa apa buat keluarga Abraham. Dan dengan segera mereka sudah tiba di Jakarta."Masih satu hal lagi yang belum kita tunaikan," kata Baskoro saat mereka telah sampai rumah."Ehmm aku tahu, kau pasti ingin ke desa dan bertemu Ayah Waluyo.""Benar, ada firasat tidak enak di dalam hati ini. Akan tetapi aku berharap tidak ada apa apa.""Baiklah, setelah kita beristirahat kita bisa ke desa dalam beberapa hari ke depan."Baskoro menggenggam tangan Intan, menghadap kan tubuh Intan kepadanya. Lalu dengan lembut ia menyelipkan anak rambut Intan ke belakang telinga dengan perlahan."Kalau kau lelah, aku bisa pergi sendiri. Ini hanya mengunjungi ayah Waluyo, aku sungguh mendapatkan mimpi buruk dalam beberapa hari ini.""Tidak, Bas. Aku tidak mungkin

  • Mantan Istri   Hidup dan Permainan

    Seorang wanita berkulit hitam datang terburu-buru. Wanita itu adalah Eleanor, kepala dapur Vila tersebut yang sudah pensiun karena usianya. Wanita itu tentu saja merindukan Intan. Setelah mendengar Intan akan datang, maka iapun bergegas menuju Vila dan ingin bertemu Intan."Eleanor?!" pekik Intan mendapati wanita itu datang tergesa dengan menangis haru."Kenapa lama sekali baru muncul? Bukankah kau berjanji untuk segera kembali ke Vila dan memperkenalkan suami yang sangatlah kau cintai itu? Aku sungguh sangat penasaran dan. berdoa tidak cepat mati sampai aku bisa menemui pria itu."Eleanor sangat berapi api mengungkapkan isi hatinya. Kenangan bersama Intan tidak bisa ia lupakan begitu saja. Kenangan saat mereka bersama sama menyembunyikan keadaan Intan yang sedang mengandung dengan berbagai macam cara.Saat itu, Intan terlihat sangat menyedihkan karena Abraham yang sangat keras kepala. Gadis itu tidak punya semangat hidup lagi saat Abraham memisahkan dirinya dengan kekasihnya. Kenyata

  • Mantan Istri   Pertanian

    Suasana musim semi membuat alam menyejukkan hati siapa saja yang melihatnya. Baskoro berdecak kagum dengan pemandangan menghijau dan bersih di sekitarnya.Begitu juga Bastian yang bersenang senang dengan beberapa ekor tupai di sekitar halaman Vila tersebut.Perjalanan dengan jet pribadi tentunya membuat mereka tidak terlalu letih setelah tiba tadi malam, sehingga mereka bisa menikmati suasana pagi yang sejuk dan indah."Aku tak melihat banyak penduduk di sekitar sini," tanya Baskoro kemudian."Begitulah, Vila ini adalah vila tua kesayangan ibuku. Ayah tak pernah mau menjualnya karena tidak ingin melupakan ibuku. Semua maid di tempat ini merawat dengan baik semuanya secara turun temurun. Kebanyakan dari mereka adalah keluarga," terang Intan."Hmm, cuma bisa dilakukan orang kaya sepertimu.""Bas, kenapa kau selalu merasa miskin padahal kau tak kalah hebat dengan ayahku? Aku sedikit terluka.""Oh, maafkan aku. Masalah ini memang tidak bisa dipungkiri."Beberapa saat kemudian seseorang da

  • Mantan Istri   Naungan

    Pesta yang sangat meriah itu telah usai dengan baik. Berharap kebahagiaan sungguh mewarnai kehidupan Intan dan juga Baskoro. Rasa letih lelah dalam prosesi adalah bagian kebahagiaan tersendiri bagi mereka.Indra meregangkan otot-otot tubuhnya menatap para pekerja yang membongkar sisa sisa dekorasi yang belum selesai di bereskan. Meskipun hanya menonton, sensasi tegang dan capek tetap saja melandanya.Ayahnya Abraham menghampirinya. "Indra, apa kau sudah selesai bersantai?" tanya Ayahnya."Heh, Ayah, apa maksudnya? Sejak kapan aku bersantai?"Abraham tersenyum. Bukan alasan yang tepat sebenarnya, bahkan semenjak acara turnamen selesai, pekerjaan Indra cuma keluyuran dan tak ada kesibukan samasekali."Oke, oke. Tapi ini adalah sesuatu yang akan mengejutkanmu.""Apa itu, Ayah?""Seorang pelatih basket tingkat dunia berkeinginan untuk merekrutmu menjadi tim juniornya. Sepertinya hal ini akan menjadi peluang bagus untukmu."Indra tak langsung merasa senang, sebab ia tahu ayahnya tak menyu

DMCA.com Protection Status