Share

Bab 171

Penulis: Miana
Aku hanya bisa mengerutkan kening.

Mobil mewah itu tampak familier. Zayn sepertinya memiliki mobil model ini.

Setelah melihatku menatap mobil mewah itu, Alfie berkata padaku, "Jangan dilihat. Mobil itu mahal sekali. Mobil ini bukan sesuatu yang bisa dibayangkan oleh orang seperti kita. Kita sebagai orang biasa masih harus menghadapi kenyataan."

"Ya." Aku mengangguk dan tersenyum padanya.

Alfie menambahkan, "Saat ini, ada banyak gadis yang matre, tapi aku katakan padamu, tidak satu pun dari mereka yang akan punya nasib baik."

Sudut bibirku bergerak-gerak, kenapa Alfie tiba-tiba memberitahuku hal ini?

Apa ini cara Alfie untuk mengingatkan aku agar tidak menjadi wanita matre?

Aku mengabaikan semua ini dan hanya bertanya padanya, "Apa kamu tahu nama bos yang mengembangkan lokasi konstruksi ini?"

"Mana mungkin orang rendahan seperti kita tahu nama bosnya?"

"Tahu marganya?"

"Kami tidak berhak mengetahui nama marganya. Dik, dengarkan nasihat aku. Berharap menjadi kaya memang bagus, tapi seben
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 172

    Alfie tiba-tiba berkata dengan penuh semangat, "Ibu benar, Audrey benar-benar berpendidikan. Audrey pergi ke lokasi konstruksi hari ini untuk melamar pekerjaan sebagai petugas pengolah data dan langsung diterima. Besok dia akan mulai bekerja.""Benarkah?" Bibi menatapku dengan mata cerah. "Sepertinya pendidikan Audrey tinggi. Oh, aku ingin sekali punya anak perempuan yang luar biasa sepertimu."Keduanya sangat memujiku hingga aku merasa malu.Hari ini Bibi menatapku dengan aneh.Aku segera mengganti topik pembicaraan, melihat hidangan di atas meja dan berkata sambil tersenyum, "Bibi pandai sekali memasak. Hidangan ini kelihatannya enak.""Benarkah?" Bibi buru-buru menyajikan sepiring nasi untukku dan berkata, "Kalau begitu makanlah yang banyak. Kalau ada waktu, makan saja di rumah kami."Aku menjawab dengan senyuman di wajahku, berpikir dalam hati bahwa aku benar-benar tidak bisa datang untuk mengganggu mereka lagi, aku sudah sangat malu.Bibi dengan antusias menyajikan makanan untukku

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 173

    Setibanya di rumah sakit ....Aku langsung pergi ke kamar rawat kakakku untuk mencarinya. Namun, di luar dugaanku, kamar itu ternyata kosong, bahkan sprai dan selimut sudah dirapikan.Di luar pintu, kebetulan ada seorang perawat lewat. Aku segera memanggilnya dan bertanya, "Permisi, boleh tanya, pasien yang sebelumnya tinggal di kamar ini pindah ke mana?"Perawat itu membuka buku catatan pemeriksaan dan melihatnya, lalu berkata, "Yang Anda maksud adalah Irvin, ya? Dia tadi pagi baru saja urus prosedur keluar rumah sakit.""Keluar rumah sakit?" Aku terkejut.Ada apa ini?Kakakku jelas bilang masih harus tinggal di sini dua bulan lagi, kenapa tiba-tiba keluar rumah sakit?Selain itu, kenapa dia tidak kembali ke rumah kontrakan mencariku setelah keluar? Yang lebih mengkhawatirkan lagi, kenapa teleponnya terus-menerus tidak bisa dihubungi?Makin kupikir, makin tidak tenang.Aku segera bertanya lagi pada perawat itu, "Jadi, dia urus prosedur keluar rumah sakit sendiri, atau ada orang lain y

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 174

    Aku tertegun, "Dengar saran Sella?""Ya, aku ceritakan situasimu ke Sella, lalu dia sarankan aku segera keluar rumah sakit. Dia suruh aku bersembunyi di tempatnya. Katanya, dia khawatir orang itu akan datang tangkap aku sehingga kamu terpaksa muncul.""Rupanya, memang seperti yang dia bilang.""Oh."Sepertinya, kakakku benar-benar sangat mempercayai gadis bernama Sella ini, bahkan sampai menceritakan keadaanku padanya.Kakakku berbicara, berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Audrey, kamu tidak perlu khawatir tentang kakak. Kakak yang patahkan kartu SIM sendiri, karena takut Zayn merebut ponsel Kakak, lalu gunakan ponsel itu untuk bohongi kamu keluar. Tentu saja, ini juga saran dari Sella."Mendengar itu, aku makin penasaran dengan gadis bernama Sella ini.Aku tersenyum dan berkata, "Gadis yang disukai Kakak memang berpikiran sangat matang. Nanti, setelah semua masalah ini selesai, Kakak harus kenalkan aku pada pacar Kakak, ya.""Hehe, tentu saja. Pokoknya, Kakak di sini baik-baik saja,

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 175

    Ternyata Alfie sedang menunggu di luar pintu.Dia tersenyum lebar padaku dan berkata, "Pagi, Nona. Ayo kita pergi kerja bareng."Kupikir, toh tujuannya naik bus juga, pergi bareng tidak masalah, jadi aku mengangguk.Namun, saat tiba di lantai bawah dan melihat dia mendorong keluar sebuah motor listrik dari lorong, aku benar-benar terkejut.Aku bertanya dengan heran, "Kamu setiap hari naik itu ke tempat kerja?""Ya, ibuku bilang naik ini lebih hemat, cuma tinggal isi daya saja setiap hari. Lagi pula, motor ini aku beli bekas, murah sekali, cuma beberapa ratus ribu."Sambil bicara, dia duduk di atas motor listrik itu, lalu memanggilku, "Nona, ayo naik."Aku buru-buru mengibaskan tangan, "Tidak, tidak usah, aku naik bus saja."Kemarin aku sudah mengamati jalanan, makin dekat ke lokasi proyek, jalannya makin sulit dilalui, penuh lubang.Kalau motor ini tidak stabil dan jatuh, bagaimana?Aku jatuh tidak masalah, yang penting adalah bayi di dalam perutku.Selain itu, aku juga tidak terlalu a

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 176

    Saat aku pulang kerja, baru pukul enam sore.Beberapa orang tinggal di lokasi proyek, beberapa lagi tidak, tetapi umumnya mereka makan malam di kantin sebelum pulang.Aku juga begitu.Namun, Alfie jelas-jelas selalu sengaja mencariku.Baru saja aku mengambil makan malam, dia sudah membawa nampannya ke arahku.Aku sengaja mencari sudut yang sepi untuk duduk.Alfie mengikutiku dan duduk di depanku. Dia tersenyum sambil berkata, "Audrey, malam ini aku harus lembur, nanti kamu pulang duluan, ya.""Hmm."Aku mengangguk pelan, lalu mengembalikan minuman yang dia belikan siang tadi dalam keadaan utuh.Alfie tertegun sejenak, lalu menatapku dengan senyum di wajahnya, "Audrey, ini maksudnya ....""Sebetulnya, aku sudah menikah."Wajah Alfie langsung berubah.Aku melanjutkan, "Selain itu, aku juga sudah punya anak."Kali ini, ekspresi wajah Alfie berubah menjadi jauh lebih suram.Dia berkata, "Audrey, kalau kamu mau tolak aku, tidak perlu membuat alasan seperti itu. Usia kamu kelihatan baru dua

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 177

    "Audrey!"Benar saja, itu suara Zayn yang bernada dingin, seperti berasal dari neraka.Dia terdengar seolah yakin sekali bahwa itu aku. Suaranya yang penuh amarah seperti ingin menghancurkan aku menjadi serpihan.Aku menahan napas, tidak berani menutup telepon, juga tidak berani bersuara.Sekarang harus bagaimana?Saat aku panik seperti semut di atas penggorengan, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.Aku langsung berpikir itu pasti Alfie. Mataku berbinar dan aku segera berlari membuka pintu.Benar saja, itu Alfie.Alfie tertegun sejenak, belum sempat dia berbicara, aku buru-buru memberi isyarat untuk diam, lalu menyodorkan ponselku padanya, memintanya menjawab telepon itu untukku.Alfie memandangku dengan curiga, kemudian berkata ke telepon, "Halo?"Aku menatapnya tanpa berkedip.Dia berkata lagi, "Halo?" Lalu, dia bertanya, "Kamu siapa? Bicaralah!"Setelah beberapa saat, Alfie mengembalikan ponselku dan berkata, "Orang itu sepertinya sudah menutup telepon."Aku melihat layar ponsel,

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 178

    Zayn adalah investor utama dari drama itu, jadi tidak aneh jika dia menghadiri acara pembukaan.Namun, dengan statusnya sekarang, dia hadir secara langsung di acara pembukaan seperti itu benar-benar mengejutkan."Lalu?" tanyaku."Lalu, aku lihat dia bertanya ke Yosef soal keberadaanmu. Yosef bilang dia tidak tahu. Dia juga bertanya ke Arya.""Kamu tahu Arya, 'kan? Pemeran utama pria dalam drama ini. Dia aktor yang sangat tampan.""Tapi, apa hubungannya kamu dengan Arya? Kenapa Zayn sampai bertanya ke dia soal keberadaanmu?""Oh, dulu aku pernah kerja beberapa hari di bawah kepemimpinan Arya, di perusahaan Yosef dan kelompoknya.""Oh ...." Dorin terlihat paham. Setelah beberapa saat, dia melanjutkan, "Sebenarnya, dia tidak datang bertanya padaku. Tapi, kebetulan kamu tiba-tiba meneleponku.""Begitu aku lihat nomor itu, aku langsung tahu itu kamu. Untung aku tidak menyimpannya dengan nama kontak.""Saat kamu menelepon, aku langsung pergi mencari tempat untuk menjawabnya. Tapi, siapa sang

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 179

    Sepertinya, Zayn masih curiga bahwa orang yang tadi menelepon Dorin adalah aku.Memang, pria ini sama sekali tidak mudah ditipu.Aku melihat ponsel yang terus berdering, tetapi aku benar-benar tidak berani menjawabnya.Aku sekarang sangat takut mendengar suaranya yang dingin itu.Sejujurnya, aku memang takut padanya. Jika dia mulai mengancam, besar kemungkinan aku akan ketakutan dan menyerah untuk kembali padanya.Jadi, aku memutuskan untuk tidak menjawab teleponnya. Biarlah dia marah-marah di sana, aku tidak peduli.Selama aku tidak menjawab teleponnya, aku tidak akan mendengar ancamannya, dan aku juga tidak akan merasa takut.Pikiranku tenang setelah menyusun rencana itu. Aku mengatur ponsel menjadi mode senyap, lalu melemparnya ke samping.Entah berapa lama berlalu, layar ponsel akhirnya menjadi gelap.Aku mengambil ponsel itu untuk memeriksanya.Astaga, pria itu meneleponku delapan kali berturut-turut.Melalui ponsel, aku bisa merasakan kegigihan obsesifnya yang menakutkan.Kenapa

Bab terbaru

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 643

    Herman tersenyum, "Aku cuma mau memperkenalkanmu, dia adalah Audrey yang merupakan adik Irvin.""Ah! Kamu Audrey?"Perawat itu menatapku, lalu berkata dengan cemas dan penuh semangat, "Irvin sering mengungkitmu di depanku, aku juga sangat ingin bertemu denganmu dan Bibi.""Tapi akhir-akhir ini pekerjaanku sangat sibuk, sibuk bersaing untuk mendapatkan posisi, serta sibuk mencari sumber ginjal untuk Bibi. Jadi aku sama sekali nggak punya waktu untuk menemui kalian.""Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf karena sudah beberapa kali mengingkari janji. Aku juga selalu ingin minta maaf secara pribadi padamu."Perawat di depanku berkata dengan tulus, yang tidak terdengar seperti sedang berpura-pura.Aku tidak bisa menahan diri untuk berpikir apakah pikiranku terlalu berlebihan?Sebenarnya Sella sama sekali tidak bermasalah, dia memang sangat sibuk sampai mengingkari janji denganku?"Audrey, kamu nggak marah padaku, 'kan?"Saat aku sedang berpikir, perawat di depanku tiba-tiba bertanya deng

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 642

    Setelah tiba di Rumah Sakit Harmoni, aku langsung mendatangi meja resepsionis di bagian rawat inap."Permisi, apakah ada perawat yang bernama Sella di sini?"Perawat itu menatapku, lalu mengangguk, "Benar, ada perawat bernama Sella di sini. Ada apa kamu mencarinya?""Ada masalah pribadi yang mau kukatakan padanya, bolehkah tolong panggil dia untuk bertemu denganku?""Maaf, Nona. Saat ini waktu Sella bekerja, dia sepertinya sedang sibuk.""Kalau begitu aku akan menunggu di sana, tolong kasih tahu aku kalau dia sudah nggak sibuk, terima kasih."Setelah berkata pada perawat, aku duduk di kursi untuk menunggu.Tidak lama kemudian, seseorang memanggil namaku, "Nona Audrey?"Aku tertegun sejenak, aku melihat Herman sedang menghampiriku begitu menoleh.Herman masih mengenakan jas putih, temperamennya terlihat elegan dan lembut. Sepasang kacamata berbingkai emas membuat Herman terlihat seperti orang yang mengetahui sopan santun."Nona Audrey, kenapa kamu datang ke rumah sakit? Apakah kamu data

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 641

    Aku mengabaikannya.Irvin memapahku sambil mengerutkan bibirnya, "Sudahlah, kamu pasti punya kesempatan untuk bertemu dengannya di masa depan. Apa yang kamu takuti?""Minggir!"Aku menepis tangannya dengan marah, lalu berjalan ke depan.Alasan kenapa aku sangat ingin menemui Sella adalah untuk memastikan bahwa tidak ada masalah pada sumber ginjal ibuku.Hanya saja, kakakku sama sekali tidak mengerti.Meskipun aku mengatakan ini padanya, Irvin akan menyalahkanku karena terlalu curigaan dan berprasangka buruk pada pacarnya.Singkatnya, aku sama sekali tidak ingin berbicara dengan Irvin.Otak seseorang yang sudah dibodohi dengan cinta benar-benar sangat menakutkan.Menyebalkan sekali.Irvin mengikutiku sampai ke lantai bawah, dia berlari untuk menarikku saat melihatku terus berjalan ke depan tanpa menoleh ke belakang, "Apa yang kamu lakukan? Ayo, aku akan mengantarmu pulang."Aku menghempaskan tangannya, "Nggak perlu, kamu pulang sendiri saja!""Huh, apa lagi yang mau kamu lakukan?!"Irvi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 640

    Aku kembali menatap rumah ini.Jika dilihat dari lingkungan rumah ini, Sella sepertinya adalah perempuan yang mencintai kebersihan dan menjalani kehidupan yang elegan.Kalau bukan karena Sella selalu mengingkari janji dan bertindak dengan misterius, aku juga tidak ingin mencurigainya.Hanya saja, sebentar lagi aku akan segera bertemu dengannya!Saat berpikir seperti ini, aku menatap ke arah kamar tidur utama.Hanya saja, aku melihat Irvin berjalan keluar dari kamar dengan ekspresi kecewa pada detik berikutnya.Aku mengerutkan keningku, kurang lebih sudah mengetahui apa yang telah terjadi.Aku menghampiri Irvin, lalu mengangkat sudut mulutku, "Dia nggak ada di dalam, 'kan?"Irvin tidak mengatakan apa pun.Aku mendengus, "Terlihat jelas kalau dia melakukan kesalahan dan nggak berani menemui kita.""Jangan bicara seperti itu."Irvin masih membela wanita itu, "Sella punya urusan mendadak, jadi dia nggak bisa menunggu kita di rumah, dia bahkan meninggalkan catatan untukku.""Dia juga kirim

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 639

    Irvin menyipitkan matanya, lalu menatapku dengan tatapan tidak puas, "Lihatlah, kamu mulai curigaan lagi. Kampung Sella memang di desa pegunungan, tapi itu nggak berarti keluarganya miskin, nggak berarti Sella juga nggak bekerja, 'kan?""Nenek kita juga tinggal di kota yang terpencil, tapi itu nggak berati Ibu miskin, 'kan?"Aku mengerutkan bibirku tanpa mengatakan apa pun.Ucapannya masuk akal juga.Lupakan saja, aku akan mengetahui situasinya setelah naik ke atas.Irvin membeli beberapa makanan ringan dan buah-buahan.Aku mengeluarkan hadiah dari dalam mobil, lalu memasuki apartemen bersamanya.Dekorasi apartemen ini lumayan bagus, seperti dekorasi hotel bintang lima.Kami menaiki lift hingga ke lantai 15.Irvin membawaku ke depan sebuah pintu di ujung koridor.Aku mengira Irvin ingin mengetuk pintu, tapi siapa sangka dia menoleh untuk berkata padaku, "Audrey, ingatlah untuk tersenyum. Jangan pasang ekspresi sedatar ini, kalau nggak Sella akan curiga kalau kamu nggak menyukainya."Ak

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 638

    Aku menatap Irvin dengan tatapan curiga, "Akhirnya pacarmu mau bertemu dengan kita? Jangan-jangan kamu nggak bilang padanya kalau kamu membawaku?""Ck!"Raut wajah Irvin langsung memasam. "Lihatlah, kamu meragukan kebaikan orang lain dengan pikiran jahatmu. Aku sudah bilang padanya kalau aku akan bawa kamu untuk menemuinya.""Awalnya Sella bilang kondisinya masih buruk, rumahnya juga sangat berantakan, dia takut meninggalkan kesan yang buruk padamu.""Kemudian aku bilang pada Sella kalau kamu nggak keberatan, baru dia memperbolehkan kita pergi ke rumahnya.""Tapi kamu malah memikirkan hal-hal yang negatif tentangnya lagi."Aku melirik Irvin tanpa mengatakan apa pun.Berdasarkan sikap Irvin yang selalu melindungi pacarnya, semua ucapanku salah di matanya.Lupakan saja, aku hanya ingin menemui Sella untuk memastikan dia tidak bermasalah.Aku berharap Sella benar-benar tidak bermasalah dan tulus menyukai Irvin. Dengan ini, sumber ginjal yang ditemukan kemungkinan besar tidak bermasalah.A

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 637

    Arya berpikir sejenak, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku nggak kenal, kenapa?""Herman bilang Sella adalah adik seperguruannya, jadi aku berpikir kamu kemungkinan mengenal Sella karena kamu berteman dengan Herman.""Aku nggak kenal," ujar Arya. Kemudian dia berkata sambil tersenyum, "Herman adalah pria yang tampan, jadi ada banyak adik seperguruan yang mengejarnya, aku nggak terlalu memerhatikan hal ini. Mungkin aku pernah bertemu dengan Sella yang kamu maksud, tapi aku nggak punya kesan apa pun pada namanya."Arya tertegun sejenak, lalu bertanya, "Ada masalah apa, Audrey?"Aku menceritakan semuanya pada Arya.Arya terdiam selama beberapa saat, lalu bertanya dengan suara yang berat, "Bagaimana situasi Bibi sekarang?""Kondisi ibuku sudah stabil sekarang, tapi sebelum ini dokter bilang kalau ibuku cuma punya waktu enam bulan lagi. Kalau kami masih nggak menemukan ginjal yang cocok untuk melakukan transplantasi ginjal, ibuku mungkin akan mengalami gagal ginjal.""Jadi aku mau tanya ten

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 636

    Saat aku pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan sebelum ini, aku tidak sengaja melihat Arya sedang berbicara dengan seorang dokter.Setelah dipikir-pikir, dokter yang berbicara dengan Arya sepertinya adalah Dokter Herman.Pantas saja aku merasa Herman sangat familier.Saat itu aku hanya menatap mereka dari kejauhan, jadi kesanku pada Herman tidak terlalu kuat. Tapi tampang dan temperamen Herman sangat menonjol, jadi kurang lebih aku memiliki sedikit kesan tentangnya.Ternyata Herman adalah teman Arya?Apakah Arya meminta bantuan Herman untuk membuat hasil pemeriksaanku yang menunjukkan bahwa aku tidak bisa mengandung?Saat sedang berpikir, Irvin tiba-tiba menarik lenganku, "Kenapa kamu malah bengong? Aku sedang bicara denganmu."Aku menarik diri dari pikiranku, lalu meliriknya, "Kenapa?""Sella jatuh sakit karena ibu kita, jadi aku mau menjenguknya. Apakah kamu mau pergi bersamaku?""Baiklah."Tentu saja aku akan pergi dengan Irvin, karena aku sangat ingin melihat wajah pacar

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 635

    "Ya, kami lulus dari sekolah kedokteran yang sama, saat ini Sella bekerja sebagai perawat magang di rumah sakit kami."Aku ingin bertanya lebih banyak, tapi kakakku menarik lenganku dan berbisik kepadaku, "Apa yang kamu lakukan? Bertanya hal-hal yang lain. Tidak sopan sama sekali.""Dokter Herman sudah membantu Ibu menemukan ginjal yang cocok.""Kamu hanya perlu mengucapkan terima kasih banyak pada Dokter Herman. Kenapa tanya yang lainnya?"Aku melirik kakakku.Apa kakakku pikir mudah untuk menemukan ginjal?Herman tampaknya melihat kecurigaanku.Herman mengeluarkan kartu identitas kerjanya sambil tersenyum padaku. "Nona Audrey, ini kartu identitas kerjaku."Aku melihatnya sekilas.Herman, Dokter Penyakit Dalam, Rumah Sakit Harmoni.Aku menuliskan nama rumah sakit itu dan memuji Herman, "Profesor Herman benar-benar hebat.""Nona Audrey, terima kasih atas pujianmu." Herman menyingkirkan lencana kerjanya dan berkata padaku, "Aku baru saja memeriksakan ibumu secara menyeluruh. Kondisi fis

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status